Disusun oleh :
1. Destilasi sederhana
Destilasi sederhana adalah salah satu cara pemurnian zat cair yang tercemar oleh zat
padat/zat cair lain dengan perbedaan titik didih cukup besar, sehingga zat pencemar/pengotor
akan tertinggal sebagai residu. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran cair-cair,
misalnya air-alkohol, air-aseton, dll. Alat yang digunakan dalam proses destilasi ini antara lain,
labu destilasi, penangas, termometer, pendingin/kondensor leibig, konektor/klem, statif, adaptor,
penampung, pembakar, kaki tiga dan kasa.
3. Destilasi azeotrop
Distilasi Azeotrop digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran
campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan
senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tsb, atau dengan menggunakan tekanan
tinggi. Azeotrop merupakan campuran 2 atau lebih komponen pada komposisi tertentu dimana
komposisi tersebut tidak bisa berubah hanya melalui distilasi biasa. Ketika campuran azeotrop
dididihkan, fasa uap yang dihasilkan memiliki komposisi yang sama dengan fasa cairnya.
Campuran azeotrop ini sering disebut juga constant boiling mixture karena komposisinya yang
senantiasa tetap jika campuran tersebut dididihkan.
4. Refluks / destruksi
Refluks/destruksi ini bisa dimasukkan dalam macam –macam destilasi walau pada
prinsipnya agak berkelainan. Refluks dilakukan untuk mempercepat reaksi dengan jalan
pemanasan tetapi tidak akan mengurangi jumlah zat yang ada. Dimana pada umumnya reaksi-
reaksi senyawa organik adalah “lambat” maka campuran reaksi perlu dipanaskan tetapi biasanya
pemanasan akan menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun hasil reaksi. Karena itu agar
campuran tersebut reaksinya dapat cepat, dengan jalan pemanasan tetap jumlahnya tetap
reaksinya dilakukan secara refluks.
5. Destilasi kering
A. Packed Tower
Sebuah kolom yang dilengkapi packing untuk memperluas bidang kontak dan membuat
turbulensi aliran sehingga kontak lebih sempurna. Prinsip kerjanya zat yang berbeda fase
mengalir berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu
phase ke phase lain. Zat berfase cair mengalir dari atas dan gas dari bawah sehingga
terjadi kontak antara keduanya.
Dipilih packed tower karena :
Untuk liquid korosif,karena alat lebih murah
Membutuhkan tahanan liquid yang rendah karena densitasnya yang besar
Memberikan pressure drop per tahap kesetimbangan yang rendah
Untuk diameter kolom yang kecil
Packed tower
Berl saddle
B. Sieve Tray
Bentuk sama dengan packed column tapi tidak mempunyai packing. Sebagai gantinya
ada plate-plate yang berfungsi memperbesar kontak antar komponen sehingga bisa
dipisahkan menurut rapat jenisnya. Plate di desain berlubang untuk mengalirnya udara
dari bawah seperti saringan santan kelapa.
Spesifikasinya adalah :
Kapasitas tinggi
Efisiensi tinggi
Pressure drop sedang
Biaya instalasi dan perawatan murah
Korosi rendah
Tray tower
C. Bubble Cap Tower
Sebuah plate column yang dilengkapi dengan topi ( cap ) kecil di sepanjang plate. Cap
adalah topi yang menutupi lubang di plate, yang mempunyai slot untuk pengatur bukan
gas dari bawah ke atas. Antara plate atas dan bawah dihubungkan dengan pipa
(downcomer / downflow) untuk menyalurkan liquid dari atas ke bawah. Sehingga di plate
terjadi kontak antara liquid dan gas.
Spesifikasinya adalah :
Kapasitas sedang sampai tinggi
Efisiensi sedang sampai tinggi
Biaya instalasi dan perawatan lebih mahal
Laju alir rendah karena pressure drop tinggi
Korosi tinggi
C. Prinsip Destilasi
Proses destilasi merupakan proses dimana kita dapat memisahkan campuran menjadi komponen-
komponennya melalui proses penguapan dan pengembunan(kondensasi).
Sebagai contoh, jika kita memiliki campuran air yang dengan etanol, maka yang perlu kita
lakukan ialah melakukan destilasi pada campuran tersebut.
Campuran akan dimasukkan dalam destilator, kemudian destilator akan memanaskan campuran
hingga pada temperatur 78.5°C dimana etanol akan menguap sedangkan air tidak akan menguap
karnena titik didih air ialah 100°C .
Ethanol yang menguap akan naik ke bagian atas tabung, kemudian mengalir ke bagian kondensor
dan didinginkan, hasilnya ialah pada tabung pemanasan hanya akan tersisa air dan pada tabung
setelah pendingin akan berisi etanol
Distilasi pada skala laboraturium memiliki peralatan yang lebih sederhana dan mudah dirangkai.
Beberapa alat yang digunakan ialah:
Proses distilasi yang akan terjadi jika menggunakan rangkaian alat diatas ialah, pertama
tama campuran dimasukkan dalam labu destilasi (2).
Pada tahap ini, kita harus sudah mengetahui komponen yang akan dipisahkan dari
campurannya.
Misalkan ingin memisahkan eter dari campuran, maka harus mengatur temperatur pada
34.6°C menggunakan pengatur panas (11), dan kontrol suhu dengan termometer(4).
Kemudian dilakukan pengadukan dengan magnetic stirer (15) yang diatur kecepatan
geraknya oleh kontrol pengaduk (12).
Pada temperatur 34.6°C, komponen eter dalam campuran akan menguap dan naik melalui
tabung penghubung(3) dan mengalir menuju kondensor(5).
Air pendingin akan mengalir dari pipa (6) menuju ke pipa (7), aliran air ini bekerja
sebagai kondensor.
Fungsi kondensor ialah untuk mendinginkan gas, sehingga dapat mengubah gas etanol
menjadi cairan (mengembunkan etanol).
Cairan etanol akan masuk ke tabung penghubung (10) kemudian jatuh ke tujuan akhirnya
yaitu labu alas bulat hasil pemisahan(8).
Dengan adanya batch pendingin, maka etanol hasil destilasi tidak akan membentuk uap
lagi dan bertahan sebagai cairan di labu (8).
Komponen – komponen unit destilasi
2. Kolom vertikal, yang berfungsi sebagai penampung dan tempat proses pemisahan
terjadi
4. Reflux drum, yang digunakan untuk menahan dan memisahkan hasil kondensasi, yang
mana sebagian akan dikembalikan ke kolom untuk diproses kembali.
8. Refluks, produk cairan bagian atas dari kolom distilasi atau fraksionator, untuk memasok
energi pada reaksi untuk waktu yang panjang.
Liquid yang digunakan (feed), dimasukkan ke dalam penampung (feed tray) yang ada
ditengah kolom vertikal. Kolom tersebut dipisah menjadi dua bagian , bagian atas ( enriching /
rectifition) dan bagian bawah (stripping). Kemudian liquid turun dan berkumpul dibagian bawah
reboiler, kemudian panas diberikan pada reboiler. Sumber panas dapat berupa uap panas yang
dialirkan pada reboiler. Dalam proses ini digunakan metode continuous destilation dimana feed
akan terus dialirkan sehingga proses akan berlangsung kontinu, campuran uap air dan liquid akan
dialirkan ke bagian bawah kolom , di mana uap air akan naik ke atas, sedangkan liquid turun
sebagai bottom product. Uap air yang berada dibagian atas akan dikondensasi oleh kondensator,
kemudian hasilnya ditampung dalam reflux drum untuk dipisahkan dan sebagian dikembalikan
ke bagian atas kolom untuk lebih diperkaya atau persentase pengotornya diperkecil. Sedangkan
sisanya keluar sebagai hasil destilasi.