Anda di halaman 1dari 4

BIODIESEL SEBAGAI BIOENERGI ALTERNATIF DAN PROSPEFTIF

Liza Devita

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan

ABSTRACT

Biodiesel is a fuel equivalent of petrodiesel with the exception of its derivation from biological sources. Both non-toxic
and renewable, biodiesel essentially comes from plants and animals. Biodiesel production is based on trans-
esterification. The main raw material of biodiesel is vegetable oil, animal fat, fat or fat recycling. Supporting raw
material is alcohol. In addition to vegetable oil and alcohol, as well as the necessary catalyst. Specifications biodiesel
produced depends on used vegetable oil, operating conditions and modifications to the equipment used.

Keywords: biodiesel

Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar


alternatif yang menjanjikan, bersifat ramah
PENDAHULUAN lingkungan,tidak mempunyai efek terhadap
kesehatan yang dapat dipakai sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor yang dapat menurunkan emisi
K ebutuhan akan energi utama bahan bakar
minyak terus meningkat sejalan dengan
pertambahan jumlah penduduk dan kemajuan
bila dibandingkan dengan minyak diesel.Biodiesel
dapat digunakan secara murni maupun dicampur,
dan dikhususkan untuk mesin jenis diesel.Biodiesel
teknologi. Konsumsi BBM secara nasional terus dimanfaatkan untuk mengurangi konsumsi solar.
meningkat dari tahun ke tahun.Setiap harinya Berdasarkan uraian diatas maka penulis
konsumsi BBM tingkat nasional rata-rata mencapai membuat review yang berjudul: Biodiesel sebagai
140.000-180.000 kiloliter. Meningkatnya Bioenergi Alternatif dan Prospeftif.
kebutuhan akan energi ini menyebabkan
eksploitasi dan konsumsi energi dari minyak bumi
semakin tinggi semakin cadangan minyak bumi PEMBAHASAN
semakin menipis.
Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini Pembuatan Biodisel melalui Reaksi Esterifikasi
adalah dengan mencari sumber energi terbarukan Transesterifikasi
yang dapat diproduksi secara terus menerus dan
berkesinambungan. Melihat kondisi tersebut Biodiesel, umumnya dibuat melalui suatu
pemerintah telah memberikan perhatian serius proses kimia yang disebut reaksi
untuk pengembangan bahan bakar nabati (disebut transesterifikasiatau esterifikasi, yaitu suatu reaksi
sebagai biofuel, yang terdiri dari biodiesel, senyawa ester dan alkohol dengan menggunakan
bioetanol dan pure plant oil) dengan menerbitkan suatu katalisator.Biodiesel terbuat dari minyak
Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2006 tanggal 26 nabati yang berasal dari sumber daya alam yang
Januari 20016 tentang penyediaan dan dapat diperbaharui. Bahan baku yang berpotensi
pemanfaatan bahan bakar nabati sebagai bahan sebagai bahan baku pembuat biodiesel antara lain:
bakar alternatif (Wangi, A.P., 2013; Bismo, S, kelapa sawit, kedelai, bunga matahari, jarak pagar,
2005; Kusumaningsih, T., dkk., 2006; Puspitojati, tebu,alpukat dan beberapa jenis tumbuhan
E., 2009). lainnya.Selain minyak nabati, bahan baku juga bisa
Bahan bakar nabati (BBN) atau biofuel adalah dari lemak hewani, lemak bakas atau lemak daur
bahan bakar transportasi berbasis komoditi ulang. Semua bahan baku ini mengandung
pertanian yang biasanya digunakan untuk bahan trigliserida, asam lemak bebas (ALB), dan
makanan.Produk komersial BNN yang populer pencemar.
adalah bioetanol dan biodiesel.
24 Agrica Ekstensia. Vol. 9 No. 2 Nopember 2015: 23-26

Secara kimia biodiesel termasuk dalam gliserin dipisahkan larutan dicuci dengan air,
golongan mono alkil ester atau metil ester dengan dan selanjutnya di destilasi sehingga
panjang rantai karbon antara 12-20. Hal ini yang menghasilkan biodiesel sesuai standar yang
membedakannya dengan petroleum diesel (solar) diinginkan.
yang komponen utamanya adalah hidrokarbon  Gliserin dapat di proses lebih lanjut untuk
(Nasution, M.A., dkk., 2007). keperluan industi terkait.
Minyak nabati merupakan bahan baku yang
sangat potensial sebagai sumber biodiesel karena Spesifikasi biodiesel yang dihasilkan
keberadaannya dapat diperbaharui.Minyak nabati tergantung pada minyak nabati yang digunakan,
yang digunakan harus dengan kadar asam lemak dan kondisi operasi pabrik serta modifikasi
bebas (ALB) yang rendah (<1%), bila lebih, maka peralatan yang digunakan.Parameter Biodiesel di
perlu pretreatment karena akan berakibat pada Indonesia diperlihatkan dalam Tabel 1
rendahnya kinerja efisiensi.Contoh minyak nabati (Risnoyatiningsih, S., 2010).
yang digunakan dalam produksi biodiesel adalah
minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan minyak Tabel 1. Parameter Biodiesel di Indonesia
jarak. Dari ketiga bahan dasar tersebut, kelapa No Parameter Satuan Met Uji Nilai
sawit menghasilkan minyak nabati paling tinggi, 1 Berat jenis Kg/m3 ASTM 850-890
yaitu 5.950 liter/ha/tahun, sedangkan kelapa 2.689 pada 40 ᵒ D1298
liter/ ha/ tahun, dan biji jarak 1.892 liter/ ha/ tahun. 2 Viskositas mm2/s (cSt) ASTM 2,3-6,0
kinetik pada 40 D445
Bahan baku penunjangnya adalah alkohol.

Alkohol yang digunakan sebagai pereaksi untuk 3 Flash point ᵒ ASTM Min.100
minyak nabati adalah metanol, tetapi dapat juga D93
etanol, isopropanol atau butil.Perlu diperhatikan 4 Pour point ᵒ ASTM Maks. 18
kandungan air dalam alkohol tersebut, kandungan D2500
air yang tinggi akan menghasilkan biodiesel 5 Heating value Kkal/kg ASTM 9321
dengan kualitas rendah karena kandungan sabun, D240
ALB dan trigliserida tinggi. 6 Indeks setana - ASTM Min.71
Dalam proses pembuatan biodiesel D613
dibutuhkan katalis. Katalis diperlukan karena Berdasarkan SNI: 04-7182-2006 (Risnoyatiningsih, S.,
2010)
alkohol larut dalam minyak.Katalisator yang
digunakan umumnya bersifat basa kuat, yaitu
Keunggulan dan Kelemahan Biodiesel
natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksisa
(KOH), dan natrium metoksida.Katalisator yang
Biodiesel memiliki beberapa keunggulan
dipilih tergantung pada minyak nabati yang
sebagai bahan bakar alternatif (Kementerian
digunakan.
Negara Riset dan Teknologi 2006 dalam Sjahrul
Secara skematis, reaksi transesterfikasi
Bustaman, 2009).Pertama, angka cetane tinggi
dengan katalis basa dapat di lihat pada Gambar 1.
(>50).Makin tinggi bilangan cetane, makin cepat
pembakaran dan makin baik efisiensi
termodinamisnya.Kedua, titik kilatnya tinggi,
yakni suhu terendah yang dapat menyebabkan uap
KESIMPULAN biodiesel menyala, sehingga biodisel lebih aman
dari bahaya kebakaran pada saat disimpan maupun
didistribusikan dari pada solar.Ketiga, tidak
Gambar 1. Reaksi Transesterifikasi dalam Katalis Basa
mengandung sulfur dan benzena yang mempunyai
sifat karsinogen, serta dapat diuraikan secara
Reaksitransesterifikasi minyak nabati dalam alami.Keempat, menambah pelumasan mesin yang
pembuatan biodieselsecara garis besar adalah lebih baik dari pada solar sehingga memperpanjang
sebagai berikut: umur pemakaian mesin.Kelima, mudah dicampur
dengan solar biasa dalam berbagai komposisi dan
 Minyak nabati direaksikan denganmetanol
tidak memerlukan modifikasi mesin apapun.
melalui reaksi transesterifikasi menghasilkan
Keenam, mengurangi secara signifikan asap hitam
gliserin,metil stearat dan metil oleat.
dari gas buang mesin diesel, walaupun
 Metil oleat (biodiesel) dan gliserin dipisahkan
melalui suatu tangki pengendap. Setelah
Biodiesel Sebagai Bioenergi Alternatif... (Liza Devita) 25

penambahan biodiesel ke dalam solar hanya 5- Prospek Pengembangan Biodiesel sebagai


1)%. Bioenergi
Nasution, M. A., dkk (2007) menyatakan,
biodiesel memiliki beberapa kelebihan Beberapa faktor pendukung pengembangan
dibandingkan bahan bakar petroleum, diantaranya biodiesel di Indonesia:
dapat diproduksi secara lokal dengan 1. Bahan baku minyak nabati cukup banyak
memanfaatkan sumber minyak/ lemak alami yang tersedia.
tersedia, proses produksi dan penggunaannya 2. Teknologi pembuatan biodiesel relatif mudah
bersifat lebih ramah lingkungan dengan tingkat tersedia.
emisi CO, NO dan sulfur dan senyawa hasil 3. Adanya peluang pasar dan keuntungannya
pembakaran lainnya rendah, dan lebih mudah yang menjanjikan.
terurai di alam. Penggunaan biodiesel juga dapat Dengan adanya faktor pendukung tersebut,
mereduksi polusi tanah serta melindungi dan ditambahdengan kebutuhan menemukan energi
kelestarian perairan dan sumber air minum. alternatif, maka prospek untuk pengembangan
Kelebihan penggunaan biodiesel yang lain biodiesel sebagai bioenergi alternatif di Indonesia
adalah tidak perlu modifikasi mesin, hal ini sangat prospektif.
dikarenakan biodiesel mempunyai efek
pembersihan terhadap tangki bahan bakar, injektor
dan slang, tidak menambah efek rumah kaca KESIMPULAN
karena karbon yang dihasilkan masih dalam siklus
karbon. Energi yang dihasilkan hampir sama Berdasarkan kajian literatur yang telah
dengan petroleum diesel. Cetane number biodiesel dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
lebih tinggi dibandingkan petroleum diesel berikut:
sehingga menghasilkan suara mesin yang halus. 1. Biodiesel umumnya dihasilkan dari reaksi
Penanganan dan penyimpanan lebih mudah karena kimia transesterifikasi. Dengan menggunakan
tidak menghasilkan uap yang berbahaya pada suhu bahan baku minyak nabati, lemak hewani,
kamar dan dapat disimpan pada tangki yang sama lemak bakas atau lemak daur ulang.Bahanbaku
dengan petroleum diesel. Tingkat biodegradable penunjangnya adalah alkohol. Dalam proses
biodiesel sama dengan glukosa dan pencampuran pembuatan biodiesel juga dibutuhkan katalis.
biodiesel dengan petroleum diesel dapat 2. Komposisi minyak nabati tergantung pada
meningkatkan biodegradability petroleum diesel tanaman penghasil minyak tersebut.
sampai 500%. Biodiesel lebih aman dan tingkat Kandungan ALB akan mempengaruhi akan
toksisitasnya 10 kali lebih rendah dibandingkan mempengaruhi proses produksi biodiesel dan
dengan garamdapur. bahan bakar yang dihasilkan.
Menurut Sjahrul Bustaman (2009) selain 3. Dilihat dari kebutuhan akan energi alternatif,
kelebihan tersebut, biodiesel juga memiliki prospek untuk pengembangan biodiesel
kelemahan.Minyak nabati mempunyai viskositas sebagai bioenergi alternatif di Indonesia sangat
(kekentalan) 20 kali lebih tinggi dari bahan bakar prospektif.
diesel fosil sehingga mempengaruhi atomisasi
bahan bakar dalam ruang bakar motor diesel.
Atomisasi yang kurang baik akan menurunkan DAFTAR PUSTAKA
daya (tenaga) mesin dan pembakaran mesin
menjadi tidak sempurna. Karena itu, viskositas Bismo, S. 2005. Sintesis Biodiesel dengan Teknik
minyak nabati perlu diturunkan melalui proses Ozonasi: Ozonolisis Eti-Ester Minyak
transesterfikasi metil ester nabati atau FAME. Sawit sebagai Suatu Bahan Bakar Mesin
Proses ini menghasilkan bahan bakar yang sesuai Diesel Alternatif. Jurnal Teknik Kimia
dengan sifat dan kinerja diesel fosil. Selain itu, Indonesia, 4 (1): 175-182.
metanol yang digunakan juga masih menggunakan
Bustaman, S. 2009. Strategi Pengembangan
metanol impor.
Industri Biodiesel Berbasis Kelapa di
Maluku. Jurnal Litbang Pertanian, 28(2):
46-53.
Kusumaningsih, T., dkk.2006. Pembuatan Bahan
Bakar Biodiesel dari Minyak Jarak;
26 Agrica Ekstensia. Vol. 9 No. 2 Nopember 2015: 23-26

Pengaruh Suhu dan Konsentrasi KOH pada


Reaksi Transesterifikasi Berbasis Katalis
Basa.Bioteknologi, 3(1): 20-26.
Nasution,M.A., dkk.2007. Pengaruh Penggunaan
Bahan Bakar Biodiesel Sawit terhadap
Konsumsi dan Emisi Mobil Diesel Tipe
Common Rail. Jurnal Penelitian Kelapa
Sawit, 15(2): 91-102
Puspitojati, E. 2009.Produksi Biodiesel Kasar dari
Bekatul dengan Metode Esterifikasi In Situ
.Jurnal-Jurnal Ilmu Pertanian, 5(2): 164-
194.
Risnoyatiningsih, S. 2010. Biodiesel from
Avocado Seeds by Transesterification
Process.Jurnal Teknik Kimia, 5(1): 345-
351.
Wangi, A.P., dkk. 19-20 November 2013.
Pemanfaatan Limbah Sludge CPO menjadi
Biodiesel sebagai Alternatif Energi
Terbarukan (EBT).Disampaikan dalam
Seminar Nasional Sains & Teknologi.
Lembaga Penelitian Universitas Lampung.
Lampung.

Anda mungkin juga menyukai