Liza Devita
ABSTRACT
Biodiesel is a fuel equivalent of petrodiesel with the exception of its derivation from biological sources. Both non-toxic
and renewable, biodiesel essentially comes from plants and animals. Biodiesel production is based on trans-
esterification. The main raw material of biodiesel is vegetable oil, animal fat, fat or fat recycling. Supporting raw
material is alcohol. In addition to vegetable oil and alcohol, as well as the necessary catalyst. Specifications biodiesel
produced depends on used vegetable oil, operating conditions and modifications to the equipment used.
Keywords: biodiesel
Secara kimia biodiesel termasuk dalam gliserin dipisahkan larutan dicuci dengan air,
golongan mono alkil ester atau metil ester dengan dan selanjutnya di destilasi sehingga
panjang rantai karbon antara 12-20. Hal ini yang menghasilkan biodiesel sesuai standar yang
membedakannya dengan petroleum diesel (solar) diinginkan.
yang komponen utamanya adalah hidrokarbon Gliserin dapat di proses lebih lanjut untuk
(Nasution, M.A., dkk., 2007). keperluan industi terkait.
Minyak nabati merupakan bahan baku yang
sangat potensial sebagai sumber biodiesel karena Spesifikasi biodiesel yang dihasilkan
keberadaannya dapat diperbaharui.Minyak nabati tergantung pada minyak nabati yang digunakan,
yang digunakan harus dengan kadar asam lemak dan kondisi operasi pabrik serta modifikasi
bebas (ALB) yang rendah (<1%), bila lebih, maka peralatan yang digunakan.Parameter Biodiesel di
perlu pretreatment karena akan berakibat pada Indonesia diperlihatkan dalam Tabel 1
rendahnya kinerja efisiensi.Contoh minyak nabati (Risnoyatiningsih, S., 2010).
yang digunakan dalam produksi biodiesel adalah
minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan minyak Tabel 1. Parameter Biodiesel di Indonesia
jarak. Dari ketiga bahan dasar tersebut, kelapa No Parameter Satuan Met Uji Nilai
sawit menghasilkan minyak nabati paling tinggi, 1 Berat jenis Kg/m3 ASTM 850-890
yaitu 5.950 liter/ha/tahun, sedangkan kelapa 2.689 pada 40 ᵒ D1298
liter/ ha/ tahun, dan biji jarak 1.892 liter/ ha/ tahun. 2 Viskositas mm2/s (cSt) ASTM 2,3-6,0
kinetik pada 40 D445
Bahan baku penunjangnya adalah alkohol.
ᵒ
Alkohol yang digunakan sebagai pereaksi untuk 3 Flash point ᵒ ASTM Min.100
minyak nabati adalah metanol, tetapi dapat juga D93
etanol, isopropanol atau butil.Perlu diperhatikan 4 Pour point ᵒ ASTM Maks. 18
kandungan air dalam alkohol tersebut, kandungan D2500
air yang tinggi akan menghasilkan biodiesel 5 Heating value Kkal/kg ASTM 9321
dengan kualitas rendah karena kandungan sabun, D240
ALB dan trigliserida tinggi. 6 Indeks setana - ASTM Min.71
Dalam proses pembuatan biodiesel D613
dibutuhkan katalis. Katalis diperlukan karena Berdasarkan SNI: 04-7182-2006 (Risnoyatiningsih, S.,
2010)
alkohol larut dalam minyak.Katalisator yang
digunakan umumnya bersifat basa kuat, yaitu
Keunggulan dan Kelemahan Biodiesel
natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksisa
(KOH), dan natrium metoksida.Katalisator yang
Biodiesel memiliki beberapa keunggulan
dipilih tergantung pada minyak nabati yang
sebagai bahan bakar alternatif (Kementerian
digunakan.
Negara Riset dan Teknologi 2006 dalam Sjahrul
Secara skematis, reaksi transesterfikasi
Bustaman, 2009).Pertama, angka cetane tinggi
dengan katalis basa dapat di lihat pada Gambar 1.
(>50).Makin tinggi bilangan cetane, makin cepat
pembakaran dan makin baik efisiensi
termodinamisnya.Kedua, titik kilatnya tinggi,
yakni suhu terendah yang dapat menyebabkan uap
KESIMPULAN biodiesel menyala, sehingga biodisel lebih aman
dari bahaya kebakaran pada saat disimpan maupun
didistribusikan dari pada solar.Ketiga, tidak
Gambar 1. Reaksi Transesterifikasi dalam Katalis Basa
mengandung sulfur dan benzena yang mempunyai
sifat karsinogen, serta dapat diuraikan secara
Reaksitransesterifikasi minyak nabati dalam alami.Keempat, menambah pelumasan mesin yang
pembuatan biodieselsecara garis besar adalah lebih baik dari pada solar sehingga memperpanjang
sebagai berikut: umur pemakaian mesin.Kelima, mudah dicampur
dengan solar biasa dalam berbagai komposisi dan
Minyak nabati direaksikan denganmetanol
tidak memerlukan modifikasi mesin apapun.
melalui reaksi transesterifikasi menghasilkan
Keenam, mengurangi secara signifikan asap hitam
gliserin,metil stearat dan metil oleat.
dari gas buang mesin diesel, walaupun
Metil oleat (biodiesel) dan gliserin dipisahkan
melalui suatu tangki pengendap. Setelah
Biodiesel Sebagai Bioenergi Alternatif... (Liza Devita) 25