Anda di halaman 1dari 6

BAHAN TEKNIK

RESENSI KEULETAN (DUCTILITY) & KETANGGUHAN (TOUGHNESS)

NAMA:MUHAMMAD YUSUF HIDAYAT

NIM:5201417011

PRODI:Pend.TEKNIK MESIN S1

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017
RESENSI KEULETAN DAN KETANGGUHAN

A. KEULETAN (DUCTILITY)
Berdasarkan resensi dari ebook dan para ahli dapat diambil materi mengenai keuletan.
Pada Keuletan dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu benda untuk mengalami deformasi
plastis hingga terjadi putus pada bahan. Keuletan juga dapat dilihat pada bagian regangan saja
pada kurva stress strain di uji tarik. Dari bagian regangan pada kurva uji tarik, dapat ditentukan
apakah suatu material bersifat ulet atau getas. Material dapat dikatakan ulet jika putus setelah
terjadinya deformasi platis sedangkan getas jika material putus sebelum terjadinya deformasi
plastis.suatu bahan dapat dinyatakan lentur(ductility) bila regangan setelah /putus lebih dari 5%
,bila kurang dari itu suatu bahan dapat dikatakan getas.Jadi berbedaan material bersifat ulet atau
getas dapat dilihat dari kurva dibawah ini.

Telah terjadi keuletan


Getas,sebelum
deformasi
plastic,kurang
dari 5%

.
.Kuerva material getas dan material ulet
Pada umumnya perpatahan ulet lebih disukai dari pada perpatahan yang getas karena
perpatahan ulet sebelum rusak terdapat tandai adanya penyempitan bahan.contoh patahan ulet:

a)patahan ullet b)patahan getas

keuletan atau besar regangan plastik sampai terjadi patahan,dapat dinyatakan dalam
presentase perpanjangan.bahwa deformasi plastic pada umumnya terlokalisasi pada daerah
susut,jadi persentase panjang tergantung panjang ukur,bila dinyatakan keuletan harus perlu
ditegaskan panjang ukurnya pula.
Ukuran berikutnya adalah susut penampang(area reduction),pada titik patah.bahan yang ulet
biasanya mempunyai penyusutan penampang yang besar sebelum tejadi patah.perpanjangan
merupakan ukuran regangan plastic sedangkan penyusutan penampang merupakan ukuran susut
plastic.para ahli teknik umumnya lebih suka menggunakan penyiutan penampang karena tidak
diperlukan panjang ukur dan besaran dapat digunakan untuk menghitung regangan pada titik
patah.suatu bahan yang ulet akan memiliki nilai yang tinggi untuk kedua besaran tadi dan untuk
bahan yang tidak ulet nilainya mendekati nol.nah dengan penjelasan diatas cara menentukan
keuletan diperoleh dari uji tarik adalah regangan teknis saat benda mulai patah melewati kurva
deformasi elastis yang tidak dapat kembali ke posisi semula yang biasa disebut dengan
presentase perpanjangan dan pengukuran luas penampang pada patahan.kedua sifat tadi didapat
setelah melakukan uji tarik sampai patah.dengan menaruh benda itu kembali kemudian diukur
panjang akhir benda tersebut dan diameter pada patahan untuk menghitung luas pada penampang
patahan.penjelasan rumus mengenai elongation dan area reduction.
1. Presentase perpanjangan(elongation)
Diukur sebagai penambahan panjang ukur setelah perpatahan terhadap panjang awalnya
( )
Elongasi.(%) = [ ] 100%

Dimana adalah panjang akhir dan panjang awal dari benda uji.

2. Pesentase pengurangan/reduksi penampang(area reduction)


Diukur sebagai luas penampang (cross-section) setelh perpatahan terhadap luas
penampang awalnya.reduksion penampang.rumus
(%) = [( )/ ] 100%
dimana adalah luas penampang akhir dan luas penampang awal.

Kurv tegangan dan regangan hasil uji tarik


Secara umum pengukuran keuletan dilakukkan untuk memnuhi tiga hal yaitu:

Untuk menyatakan besarnya deformasi yang mampu dialami suatu material tanpa terjadi
patahan.hal ini penting untik proses pembentukan logam,seperti pengecoran dan
ekstruksi.
Menunjukan kemampuan logam untuk mengalir secara plastis sebelum mengalami patah
keuletan logam yang tinggi memungkinkan untuk berderformasi tanpa terjadi patah pada
benda.
Sebagai petunjuk adanya perubahan kondisi pengolahan.

Disamping itu juga keuletan bahan juga menyatakan energy yang diabsorb oleh bahan tersebut
sampai pada titik patah,yaitu merupakan luas bidang dibawah kurva tegangan-regangan.

B. KETANGGUHAN (TOUGHNESS)

Ketangguhan adalah kemampuan menyerap energi pada daerah plastic dan kemampuan
untuk menahan beban secara tiba-tiba tanpa terjadi patah.contoh penerapan ketangguhan
diperlukan pada bagian-bagian rantai,roda gigi,kopling mobil,dll

.suatu bahan ulet dengan kekuatan yang sama dengan bahan yang rapuh atau tidak ulet akan
memerlukan energy patahan yang lebih besar dan mempunyai sifat tangguh yang lebih baik.cara
standrat charpy atau ixot merupakan dua cara untuk menentukan ketangguhan dan perbedan
terletak dalam bentuk benda uji dan cara pemberian energy.karena ketangguahn tergantung pada
geometri konsentrasi energynya.pada situasi statis(regangan rendah) ketangguahn dapat
dipastiakan dari hasil uji regangan dan tegangan tarik.itu adalah area dibawah kurva sampai titik
faktur.pada uit ketangguhan sama seperti ketahanan (yaitu energy persatuan volume material)
agar material menjadi tangguh itu harus menunjukkan kekuatan dan keuletan,dan seringkali
bahan ulet lebih keras dari pada yang bahan yang rapuh.oleh karena itu bahan rapuh memiiki
kekuatan tarik yang lebih rendah dari pada yang bahan ulet,maka dari itu ia memiliki
ketangguhan yang lebih rendah dari pada yng ulet karena material getas kekurangan
keuletan(material getas terjadi patah pada deformasi elestis/kurang dai 5%)
Melalui kurva stress-strain, ketangguhan dapat diidentifikasi dari luasan dibawah kurva.

Salah satu yang menyatakn ketangguhan adalah meninjau luas keseluruhan daerah dibawah
kurva tegangan dan regangan.luas ini menunjukkan jumlah energy tiap satuan volume yang
dapat dikenakan pada setiap bahan tanpa mengakibatkan pecah.contoh baja karbon dibanding
dengan baja strusutr,baja struktur lebih liat oleh karena itu baj struktur merupakan bahan yang
lebih tangguh.hal ini menunjukkan bahwa ketangguhan adalah para meter yang terdiri dari dua
hal yaitu tegangan dan keliatan.

Factor-faktor yang mempengaruhi ketangguahn bahan adalah


Laju pembebanan(strain rate/rate of loading)
Ketangguahn akan menurun setelah laju pembebanan meninggakat
Suhu(temperature)
Pada saat suhu mengalami penurunan,elastisitas dan ketangguhan juga akan
Menurun
Efek notch(notch effect) distribusi tegangan (stress)
Suatu bahan akan menunjukan ketangguhan yang bagus ketika diberi beban pada satu
arah.
DAFTAR PUSTAKA

Prof.Ir.tata surdia.M.S.Met.E.Prof.Dr.shinroku saito.1999.pengetahuan bahan teknik


jakarta:PT.Pradya Pratamita.

Martin.J.W.2006.material for engineering.new york:Woodhead publishing limited


cambrige England.

Callister.william D.1940.material science and engineering an introduction.USA:Includes


bibliographical reference and index

Van vlack.lowrence H.1995.ilmu dan teknologi bahan.jakarta:erlangga.


http://www.academia.edu/18256818/keuletan_bahan

Anda mungkin juga menyukai