Anda di halaman 1dari 18

Pengujian tarik yaitu pengujian yang bertujuan

untuk mendapatkan gambaran tentang sifat-


sifat dan keadaan dari suatu logam.
Pengujian tarik dilakukan dengan
penambahan beban secara perlahan-lahan,
kemudian akan terjadi pertambahan panjang
yang sebanding dengan gaya yang bekerja.
Kesebandingan ini terus berlanjut sampai bahan
sampai titik propotionality limit. Setelah itu
pertambahan panjang yang terjadi sebagai akibat
penambahan beban tidak lagi berbanding lurus,
pertambahan beban yang sama akan
menghasilkan penambahan panjang yang lebih
besar dan suatu saat terjadi penambahan
panjang tanpa ada penambahan beban, batang
uji bertambah panjang dengan sendirinya. Hal ini
dikatakan batang uji mengalami yield (luluh).
Keadaan ini hanya berlangsung sesaat dan
setelah itu akan naik lagi.
Kenaikan beban ini akan berlangsung sampai
mencapai maksimum, untuk batang yang ulet
beban mesin tarik akan turun lagi sampai
akhirnya putus. Pada saat beban mencapai
maksimum, batang uji mengalami pengecilan
penampang setempat (local necting) dan
penambahan panjang terjadi hanya disekitar
necking tersebut. Pada batang getas tidak
terjadi necking dan batang akan putus pada
saat beban maksimum.
Pada pengujian tarik nantinya akan diperoleh
sifat mekanik dari logam. Beberapa sifat
mekanik tersebut adalah:
A. Sifat Mekanik di daerah Elastis :

*Kekuatan elastis : kemampuan batang untuk


menerima beban / tegangan tanpa berakibat
terjadinya deformasi plastis (perubahan
bentuk yang permanen). Ditunjukkkan oleh
titik luluh (yield).
 Kekakuan (stiffness) : suatu batang yang
memiliki kekakuan tinggi bila mendapat
beban (dalam batas elastisnya) akan
mengalami deformasi plastis, tetapi hanya
sedikit.

 Resilience : kemampuan bahan untuk


menyerap energi tanpa menyebabkan
terjadinya deformasi plastis. Dinyatakan
dengan besarnya luasan di bawah grafik
daerah elastik (Modulus Resilien)
 B. Sifat mekanik di daerah plastis :

 Kekuatan tarik (Tensile strength)


Kemampuan batang untuk menerima beban/
tegangan tanpa mengakibatkan batang rusak
atau putus. Kekuatan tarik maksimum
ditunjukkan sebagai tegangan maksimum
(ultimate stress) pada kurva tegangan-
regangan.
 Keuletan (Ductility)
Kemampuan bahan untuk berdeformasi tanpa
menjadi patah. Dapat diukur dengan
besarnya tegangan plastis yang terjadi
setelah batang uji putus. Ditunjukkan sebagai
garis elastik pada grafik tegangan-regangan.
 Ketangguhan (Toughness)
Kemampuan menyerap energi tanpa
mengakibatkan patah, dapat diukur dengan
besarnya energi yang diperlukan untuk
mematahkan batang uji. Ketangguhan
dinyatakan dengan modulus ketangguhan
yaitu banyaknya energi yang dibutuhkan
untuk mematahkan satu satuan volume
bahan. Ditunjukkan sebagai keseluruhan
luasan di bawah kurva tegangan-regangan.
 Hukum Hooke (Hooke's Law)
Hampir semua logam, pada tahap sangat
awal dari uji tarik, hubungan antara beban
atau gaya yang diberikan berbanding lurus
dengan perubahan panjang bahan tersebut.
Ini disebut daerah linier atau linear zone. Di
daerah ini, kurva pertambahan panjang vs
beban mengikuti aturan Hooke yaitu rasio
tegangan (stress) dan regangan (strain)
adalah konstan.
 “Stress adalah beban dibagi luas penampang
bahan”
 “strain adalah pertambahan panjang dibagi
panjang awal bahan”

 Dirumuskan,
Stress (Tegangan Mekanis): σ = F/A ,
F = gaya tarikan, A = luas penampang

Strain (Regangan): ε = ΔL/L ,


ΔL = Pertambahan panjang, L = Panjang awal
 Maka, hubungan antara stress dan strain
dirumuskan:
E = σ/ε

Hal ini berlaku pada batas daerah elastis


Pengujian Tarik dilakukan untuk mengetahui sifat-
sifat mekanis suatu material, khususnya logam
diantara sifat-sifat mekanis yang dapat diketahui
dari hasil pengujian tarik adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan tarik
2. Kuat luluh dari material
3. Keuletan dari material
4. Modulus elastic dari material
5. Kelentingan dari suatu material
6. Ketangguhan.
Hubungan Tegangan Tarik Dengan Kekerasan
Brinell
 Kekuatan tarik dan kekerasan merupakan
indikator ketahanan logam terhadap deformasi
plastis.
Konsekuensinya adalah terdapat korelasi secara
kasar untuk kekuatan tarik (σ) dan (B) sebagai
fungsi kekerasan Brinell untuk besi tuang, baja,
dan kuningan. Untuk sebagian besar baja
hubungan HB dengan
σ=0,345XHB

Anda mungkin juga menyukai