DASAR TEORI
Salah satu sifat mekanik yang sangat penting dan dominan dalam suatu
perancangan konstruksi dan proses manufaktur adalah kekuatan tarik. Kekuatan
tarik suatu bahan di dapat dari hasil uji tarik (tensile test) yang dilakukan
berdasarkan standar pengujian.
Pada pengujian tarik, spesimen di beri beban uji aksial yang semakin besar
secara kontinyu. Sebagai akibat pembebanan aksial tersebut, spesimen mengalami
perubahan panjang. Perubahan beban (P) dan perubahan panjang (
) akan
tercatat pada mesin uji tarik berupa grafik yang merupakan fungsi beban dan
pertambahan atau lebih di kenal sebagai grafik P-
2.1
hubungan linier
Titik ini merupakan batas dimana material akan terus mengalami deformasi
tanpa adanya penambahan beban. Tegangan (stress) yang mengakibatkan bahan
menunjukan mekanisme luluh ini disebut tegangan luluh (yield stress).
Fmaks
UTS=
Fmaks
A0
Pada bahan ulet tegangan maksimum ini ditunjukkan oleh titik M (kurva
tegangan-regangan) dan selajutnya bahan akan terus berdeformasi hingga titik B.
Bahan yang bersifat getas memberikan perilaku yang berbeda dimana tegangan
maksimum sekaligus tegangan perpatahan. Dalam kaitannya dengan penggunaan
struktural maupun proses forming bahan, kekuatan maksimum adalah batas
tegangan yang sama sekali tidak boleh dilewati.
Dengan kata lain Tegangan tarik adalah nilai yang paling sering dituliskan
sebagai hasil suatu uji tarik, tetapi pada kenyataannya nilai tersebut kurang
bersifat mendasar dalam kaitannya dengan kekuatan bahan. Untuk logam-logam
yang liat kekuatan tariknya harus dikaitkan dengan beban maksimum, di mana
logam dapat menahan beban sesumbu untuk keadaan yang sangat terbatas. Akan
ditunjukkan bahwa nilai tersebut kaitannya dengan kekuatan logam kecil sekali
kegunaannya untuk tegangan yang lebih kompleks, yakni yang biasanya ditemui.
Untuk berapa lama, telah menjadi kebiasaan mendasarkan kekuatan struktur pada
kekuatan tarik, dikurangi dengan faktor keamanan yang sesuai.
b.
c.
Modulus of resilience
Resilience adalah kemampuan suatu bahan untuk menyerap energi pada
waktu berdeformasi secara elastis dan kembali kebentuk awal apabila bebannya
penting
untuk
komponen-komponen
yang
mungkin
mengalami
regangan sebenarnya luas area aktual adalah selalu turun sehingga terjadinya
perpatahan dan benda uji mampu menahan peningkatan tegangan karena
=P/ A . Sehingga notasi true stress & true strain dan hubungannya dengan
T =
P
A .l=Ao . lo
A
P P l
=
. =E(1+ E )
A Ao lo
dan
t =ln
Lf
Lo+ l
=ln
=ln(1+ E )
lo
lo
.
Gambar 2.5 Kurva Tegangan-Regangan Teknik dan sebenarnya
2.10
Karakteristik Patahan
Sampel hasil pengujian tarik dapat menunjukkan beberapa tampilan
Penyempitan awal
Pembentukan rongga2 kecil (cavity)
Penyatuan rongga-rongga membentuk suatu retakan.
Perambatan retak
Patahan gesek akhir pada sudut 45o
merambat
sepanjang
bidang-bidang
kristalin
10