DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
4.1 Hasil........................................................................................................ 26
V. PENUTUP ........................................................................................................ 31
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.5 Perpindahan panas konveksi dari permukaan media padat ke fluida
yang mengalir ........................................................................................................ 11
Gambar 3.1 Mesin TD1002 Heat Transfer Experiment Base Unit ....................... 22
Gambar 3.2 Mesin TD1002C Extended Surface Heat Transfer Experiment ........ 23
DAFTAR TABEL
panas dari sumber panas (heat body) ke penerima panas (cold body). Manfaat
ilmu ini adalah untuk membantu merancang alat yang berhubungan dengan
atau tidak suatu alat penukar panas (Heat Exchanger). Perpindahan panas
perpanjangan dalam bentuk panas yang terjadi karena adanya perbedaan suhu
di antara benda atau material. Dalam proses perpindahan energi tersebut tentu
ada kecepatan perpindahan panas yang terjadi, atau yang lebih dikenal dengan
laju perpindahan panas. Maka ilmu perpindahan panas juga merupakan ilmu
tertentu.
Panas telah diketahui dapat berpindah dari tempat dengan temperatur lebih
perpindahan. Panas itu dapat merambat dari suatu bagian ke bagian lain
melalui zat atau benda yang diam. Panas juga dapat dibawa oleh partikel-
partikel zat yang mengalir. Pada radiasi panas, tenaga panas berpindah
konduksi. Cara kedua, perindahan panas melalui konveksi dan cara ketiga
melalui radiasi. Prinsip dasarnya adalah jika ada dua benda dengan suhu yang
kalorakan mengalir dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang
yang dihantarkan dari sisi yang panas ke sisi yang lebih dingin. semakin
tinggi nilai konduktivitas termal suatu benda, maka semakin cepat benda
tersebut mengalirkan panas yang diterima dari satu sisi ke sisi yang lain.
atau batang.
2.1 Definisi
atau panas (heat) karena adanya perbedaan temperatur. Dimana, energi kalor
akan berpindah dari temperatur media yang lebih tinggi ke temperatur media
yang lebih rendah. Proses perpindahan panas akan terus berlangsung sampai
ada kesetimbangan temperatur yang terjadi pada kedua media tersebut. Proses
radiasi.
perbedaan temperatur. Kalor berpindah dari suatu titik yang bersuhu tinggi
menuju titik lain yang bersuhu lebih rendah. Perpindahan kalor terbagi atas
merupakan perpindahan kalor yang terjadi jika dalam suatu bahan yang
bersifat kontinu terdapat gradient suhu, dimana kalor akan mengalir tanpa
disertai oleh suatu gerakan zat. Prinsip dasarnya adalah jika ada dua benda
dengan suhu yang berbeda dan kalor menyentuh langsung bidang permukaan
zat, maka kalorakan mengalir dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda
yang dihantarkan dari sisi yang panas ke sisi yang lebih dingin. Semakin
tinggi nilai konduktivitas termal suatu benda, maka semakin cepat benda
tersebut mengalirkan panas yang diterima dari satu sisi ke sisi yang lain.
Kalor merupakan salah satu bentuk energi. Kalor adalah energi yang
berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih
rendah ketika kedua benda bersentuhan. Kalor bisa diibaratkan seperti air
yang secara spontan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah
tanpa peduli berapa banyak air yang sudah berada di bawah.Panas juga
mengalir secara spontan dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang
bertemperatur rendah tidak peduli seberapa besar ukuran kedua benda itu
Suatu zat menerima atau melepaskan kalor, maka ada dua kemungkinan yang
kalor laten (latent heat). Kalor sensibel (sensible heat) adalah kalor yang
dihasilkan pada peristiwa perubahan temperatur dari zat yang menerima atau
melepaskan kalor. Apabila suatu zat menerima kalor sensibel maka akan
terjadi perubahan fase zat. Kalor jenis ini disebut dengan kalor laten (latent
DAVID ERI HARTANTO 1415021032
6
heat). Jika suatu zat menerima atau melepaskan kalor, pada awalnya akan
terjadi perubahan temperatur, namun demikian hal tersebut suatu saat akan
demikian itu disebut sebagai kalor laten. Pada suatu zat terdapat dua macam
kalor laten, yaitu kalor laten peleburan atau kalor laten penguapan
(pengembunan). Kalor laten suatu zat biasanya lebih besar dari kalor
sensibelnya, hal ini karena diperlukan energi yang besar untuk merubah fase
Suhu adalah ukuran rata-rata energi kinetik partikel dalam suatu benda. Kalor
yang diberikan dalam sebuah benda dapat digunakan untuk dua cara, yaitu
untuk merubah wujud benda dan untuk menaikkan suhu benda itu. Besar
kalor yang diberikan pada sebuah benda yang digunakan untuk menaikkan
3. Massa benda
Bila dua buah benda atau zat yang suhunya berbeda berada dalam kontak
termal,maka kalor akan mengalir (berpindah) dari benda yang suhunya lebih
tersebut tentu ada kecepatan perpindahan panas yang terjadiatau yang lebih
mana zat perantaranya ikut berpindah akibat adanya perbedaan massa jenis
yang bertemperatur rendah dalam suatu medium (padat, cair atau gas)
pada logam cerek pemasak air atau batang logam pada dinding tungku
(Rendi, 2014).
ujung sendok tercelup teh panas, ujung yang sedang dipegang akan
terasa panas juga walaupun tidak ikut tercelup teh. Proses pindahnya
panas dari teh ke sendok itu adalah perpindahan secara konduksi. Hal
bagian yang lebih kecil, yaitu pertikel. Ketika ujung sendok dikenai
Partikel yang terbentur akan ikut bergetar juga di sekitar tempatnya dan
ini merambat ke ujung yang lain (panas dan temperatur benda adalah
wall
Tpanas
Tdingin
(Sumber : Rendi,2014)
adalah perpindahan panas yang terjadi pada suatu media padat, atau
(Sumber : maslatip.com)
Konsep yang ada pada konduksi merupakan suatu aktivitas atomik dan
𝑑𝑡
𝑞𝑘𝑜𝑛𝑑 = −𝑘. 𝐴. 𝑑𝑥.........................................(1)
Dimana:
𝑑𝑡
= Gradien temperatur pada penampang tersebut (K/m)
𝑑𝑥
terjadi dari suatu permukaan media padat atau fluida yang diam menuju
fluida yang mengalir atau bergerak, begitu pula sebaliknya, yang terjadi
(Sumber: nasrul.files.wordpress.com)
padat lebih tinggi dari temperatur fluida, maka akan terjadi perpindahan
Qkonv = h.As.(Ts.T∞)..................................(2)
diklasifikasikan menjadi:
disebabkan oleh gaya luar. Seperti: blower, pompa, dan kipas angin.
panas dari satu media ke media lain akibat perbedaan temperatur tanpa
2.6.
(Sumber: maslatip.com)
adalah:
adalah:
Dimana:
Ts= Temperatur benda (K) Dalam hal ini semua analisis tentang
Tetapan kesebandingan (k) adalah sifat fisik bahan atau material yang disebut
bahan itu dapat menghantarkan panas konduksi. Pada umumnya nilai (k)
(Rudiwarman, 2011).
(K)
Nikel ( murni ) 93 54
Besi ( murni ) 73 42
Baja karbon, 1% C 43 25
Sumber:Rudiwarman, 2011
panas ke daerah yang sama pada temperatur yang lebih rendah. Konduktivitas
termal dari material adalah laju perpindahan panas dengan konduksi per
satuan panjang per derajat Celcius .Hal ini dinyatakan dalam satuan
Aliran kalor konduksi terjadi jika dalam suatu bahan kontinu terdapat
gradient suhu, maka kalor akan mengalir tanpa disertai oleh suatu gerakan
zat. Pada logam-logam padat, konduksi termal merupakan akibat dari gerakan
dengan konduktivitas listrik. Pada zat padat yang bukan penghantar listrik,
konduksi antara lain: perpindahan kalor pada logam cerek pemasak air atau
Hukum Fourier yang berlaku pada setiap lokasi di dalam suatu benda, pada
dq ∂T
= −k ∂n ....................................................(6)
dA
dimana
q = laju aliran kalor melintas permukaan itu pada arah normal terhadap
permukaan(kj/det,W)
T = suhu( °C, °F )
fungsi posisi saja dan laju aliran kalor pada setiap titik pada dinding itu
q 𝑑T
= −k 𝑑n ............................(7)
A
kedua permukaan itu isothermal. Arah aliran kalor tegak lurus terhadap
kalor di dalam lempeng itu, dan q konstan di sepanjang lintas aliran kalor.
Jika x adalah jarak dari sisi yang panas, maka persamaan 2 dapat dituliskan :
q 𝑑T
= −k 𝑑x .......................................(8)
A
T1
T2
x1 x2
q T1−T2 ∆T
= k x2−x1 = .......................................(9)
A ∆x
∆x = tebal lempeng
Bila konduktivitas termal k berubah secara linier dengan suhu, maka k diganti
dengan nilai rata-rata k̅. Nilai k̅ dapat dihitung dengan mencari rata-rata
aritmetik dari k pada kedua suhu permukaan, T1 dan T2, atau dengan
menghitung rata-rata aritmetik suhu dan menggunakan nilai k pada suhu itu.
∆T
q= ..............................................(10)
R
dimana R adalah tahanan termal zat padat antara titik 1 dan titik 2
Karena dalam aliran kalor stedi semua kalor yang melalui tahanan pertama
harus seluruhnya melalui tahanan kedua pula, dan lalu tahanan ketiga, maka
Selanjutnya,
q x x x
(T1 − T8 ) = (∆Ta + ∆Tb + ∆Tc ) = ( a + b + c ) ………... (12)
A k k k a b c
atau
q
= U(TI − TO )....................................(13)
A
dimana
1 x x x
= (ka + kb + kc ) = R ..........................(14)
U a b c
berpindah dari fluida panas ke fluida dingin. Besar kalor yang mengalir per
Dalam modul ini, pertimbangan akan terbatas pada analisis steady state sirip
persegi panjang atau pin dari luas penampang konstan. sirip annular atau sirip
serupa, tetapi akan melibatkan solusi dari persamaan yang lebih rumit yang
(Sumber: maslatip.com)
pendingin pada suhu T- yang sirip ini terletak pada permukaan permukaan
yang A c, Ini adalah daerah melalui dengan panas dilakukan. Dan panjang
sirip, beberapa bagian hilang, oleh konveksi, dari sisi. Dengan demikian
aliran panas bervariasi sepanjang sirip. Kami selanjutnya dicatat bahwa panah
menunjukkan arah titik aliran panas di kedua arah x dan y. Ini merupakan
indikasi bahwa ini adalah benar-benar aliran panas dua atau tiga dimensi,
tergantung pada geometri sirip. Namun, cukup sering, akan lebih mudah
Sistem setara akan melibatkan pengenalan heat sink (sumber panas negatif),
yang menghapus sejumlah energi yang setara dengan apa yang akan hilang
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum extended surface
pada fit percobaan (Umum) pada halaman 31, tetapi anda tidak perlu
2. Membuat tabel kosong, mirip dengan Tabel 1. Jika anda memiliki VDAS,
pilih percobaan yang benar. Perangkat lunak ini akan membuat tabel untuk
Experiment
Ambient
Temperatur
°)
From T1
untuk referensi.
sekitar 90 ° C.
7. Matikan pemanas.
4.1 Hasil
extended surface heat transfer ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
waktu5s dan dilakukan dengan 10 kali pembacaan dengan daya 2.5 watt dan
terhadap temperatur eksperimental dari hasil pembacaan ke-2, ke-6 dan ke-9
30.4
30.2 𝑇2
30 𝑇3
𝑇4 𝑇5 𝑇6
29.8 𝑇7
29.6
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
Jarak dari pusat cakram (mm)
Ketiga data tersebut dipilih karena merupakan keadaan yang paling steady.
rata (𝑇𝑚𝑒𝑎𝑛 ) untuk mencari nilai ℎ𝑐𝑜𝑛𝑣 dan ℎ𝑟𝑎𝑑 sehingga bisa didapatkan
nilai ℎ𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 . Berikut ini merupakan tabel data dari hasil perhitungan yang
didapatkan.
Kemudian dari hasil perhitungan yang didapatkan tersebut dibuat grafik hasil
perhitungan ℎ𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 terhadap 𝑇𝑚𝑒𝑎𝑛 dari tiga buah data yang dilakukan
perhitungan tersebut.
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000
𝑇𝑚𝑒𝑎𝑛 1 𝑇𝑚𝑒𝑎𝑛 2 𝑇𝑚𝑒𝑎𝑛 3
4.1 Pembahasan
yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.1 diatas.Kemudian dari data hasil
konveksi. Data yang diambil yaitu data pada pebacaan ke-2, pembacaan ke-6
perhitungan seperti yang terdapat pada tabel 4.2 diatas.Pada data pembacaan
pada data pembacan ke-6 diperoleh hasil temperatur rata-rata atau 𝑇𝑚𝑒𝑎𝑛
yaitu sebesar 30.0428°C, nilai ℎ𝑟𝑎𝑑 = 5.27x10-3 dan nilai koefisien konveksi
atau 𝑇𝑚𝑒𝑎𝑛 yaitu sebesar 30.1, ℎ𝑟𝑎𝑑 = 5.289x10-3 kemudian di dapatkan nilai
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ada pun kesimpulan yang diperoleh dari hasil praktikum extended surface
2. Dari hasil praktikum diketahui bahwa dapat memprediksi suhu dan aliran
dengan titik 𝑇1 .
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut:
oleh asisten.
https://blog.ruangguru.com/perpindahan-kalor.Diaksespada 12