Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat atau mesin yang
digunakan untuk memampatkan (menekan) udara atau gas. Fungsi compressor adalah
untuk meningkatkan energi suatu compressible fluid dengan memberikan tekanan yang
tinggi atau kecepatan yang tinggi atau juga ketinggian yang tinggi kepada fluida
tersebut sesuai dengan hukum bernoulli. Dengan tekanan atau kecepatan yang tinggi,
maka kita bisa menggunakan energi ini untuk menggerakkan sebuah benda, contoh nya:
pada mesin-mesin pneumatik, kulkas, AC (Air Conditioner) dan sebagainya. Selain itu,
kompresor juga bisa digunakan untuk menghisap udara atau gas yang bertekanan lebih
rendah dari tekanan atmosfir yang biasa disebut dengan compressor vacuum.
Berikut ini adalah cara untuk merawat kompresor agar awet digunakan.
Perawatan ini terbilang sederhana dan tentunya dapat dilakukan dengan baik
tanpa perlu merasa kesulitan.
1. Sebelum menyalakan kompresor sebaiknya lakukan pengecekan terhadap
belt, baut, mur dan komponen lain yang terpasang pada alat. Jangan hidupkan
alat kompresor bila belt terlihat kendor dari biasanya. Kencangkan baut dan
mur apabila ada yang kendor.
2. Periksa alat dari kotoran atau sampah yang menempel terutama pada bagian
belt, jangan sampai ada sampah yang mengganggu komponen bergerak pada
kompresor.
3. Sebaiknya kompresor ditempatkan pada bidang yang rata, jauh dari
jangkauan orang banyak dan tentunya bersih dari debu.
4. Ketika menggunakan kompresor selalu periksa keadaan pressure
gauge untuk mengetahui tekanan udara yang terkandung pada tabung
kompresor.
5. Setelah menggunakan kompresor sebaiknya udara sisa yang terkandung
dalam tabung kompresor dibuang hingga habis. Ini dilakukan sebagai
pencegahan supaya udara tersebut tidak mengembun dan menjadi air. Air
dapat menyebabkan karatan pada logam dan lama kelamaan akan merusak
kompresor itu sendiri.
3.1 Alat
Alat yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Kunci Pas
2) Kunci Ring
3) Kunci L
4) Palu
KOMPRESOR
4.2 Pembahasan
Oleh Annisaa Azhaar Arifin (171411069)
Motor Listrik
Motor listrik banyak digunakan untuk berbagai macam keperluan misalnya
untuk memompa suatu carian atau meniup udara pada blower. Motor listrik
mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik. Prinsipnya adalah proses
pembangkitan medan magnet bolak-balik dalam suatu rotor dan stator.
Berdasarkan arah arus nya, motor listrik terbagi menjadi motor arus bolak-balik
(AC) dan motor arus searah (DC).
Dari hasil pembongkaran alat pada praktikum, motor listrik terdiri dari
berbagai macam komponen yang memiliku fungsi masing-masing yaitu:
1. Motor housing
Merupakan plat besi yang berada paling luar untuk melindungi seluruh
komponen pada motor listrik. Selain itu, berguna untuk melindungi pengguna
dari bahaya putaran motor.
2. Komponen stator
Merupakan lilitan tembaga statis yang mengelilingi poros utama, berfungsi
untuk membangkitkan medan listrik disekitar rotor. Lilitan kawat tembaga
dihubungkan dengan sumber arus sehingga menimbulkan kemagnetan di
bagian stator. Semakin banyak lilitan, kemagnetan yang dihasilkan semakin
tinggi sehingga berpengaruh terhadap kecepatan motor lisrik.
3. Komutator atau rotor coil
Rotor berupa lilitan tembaga yang memiliki sifat dinamis karena bagian liitan
menempel dengan poros utama (main shaft) yang berputar. Semakin banyak
lilitan pada rotor, putaran akan semakin cepat.
4. Bearing
Bearing merupakan sebuah bantalan agar putaran motor listrik berjalan mulus.
Bearing diletakkan diantara permukaan motor housing dengan poros. bearing
umumnya dibuat dari aluminium yang mempunyai gaya gesek cukup ringan.
5. Kipas rotor
Kipas ini berfungsi untuk menjaga suhu mesin agar tidak terlalu panas. Sistem
ini bekerja dengan memanfaatkan air untuk mendinginkan komponen-
komponen mesin.
Pemeliharaan perlu dilakukan secara rutin agar alat atau sistem nya selalu
dalam keadaan siap pakai. Jika terjadi kerusakan maka diperlukan perbaikan atau
penggantian komponen baru. Berikut perawatan yang bisa dilakukan pada motor
listrik: