Oleh :
Kelompok 3
Ana Aenul Mardiyah (161411003)
Indriani Debora S M (161411013)
M Ainuddin (161411018)
Rizaldy Ramadhan (161411027)
Kelas 2A
1. Menentukan rejim aliran fluida pada beberapa laju alir pada alat PFR
Run 3 (4 L/menit)
Diketahui :
= 1,1493 cm2
Run 1 =
3
volume air (12,1 x 10−3 m) x (0,2149 m/ s )x (997,069 kg / m )
Q =
satuan waktu −3 kg
0,8922 x 10
m. s
400 mL
=
16.19 sekon = 2905, 927 (Transisi)
Q
= 0,2149 m/s V =
A
Dxvx ρ
Nre = 54,87 cm3 / s
µ =
1,1493 cm2
= 47,74 cm/s
= 0,4774 m/s =
3
Dxvx ρ (12,1 x 10−3 m) x (0,4774 m/ s)x (997,069 kg/ m )
Nre = −3 kg
µ 0,8922 x 10
m.s
= 6455,51 (Turbulen)
Run 3 Run 4
volume air volume air
Q = Q =
satuan waktu satuan waktu
400 mL 400 mL
= =
6,30 sekon 4,53 sekon
Q Q
V = V =
A A
3 3
63,11 cm /s 73,66 cm / s
= 2 = 2
1,1493 cm 1,1493cm
Dxvx ρ Dxvx ρ
Nre = Nre =
µ µ
= =
(12,1 x 10−3 m) x (0,5424 m/ s)x (997,069 kg/m 3) (12,1 x 10−3 m) x (0,6410 m/s )x (997,069 kg /m3 )
kg kg
0,8922 x 10−3 0,8922 x 10−3
m.s m. s
Run 5
volume air
Q =
satuan waktu
400 mL
=
3,75 sekon
= 106.67 ml/s
= 101,67 cm3/s
Q Dxvx ρ
V = Nre =
A µ
106, 67 cm 3 /s =
=
1,1493 cm2 3
(12,1 x 10−3 m)x (0,9281 m/ s) x (997,069 kg / m )
−3 kg
= 92,810 cm/s 0,8922 x 10
m. s
= 0,9281 m/s
= 12549,98 (Turbulen)
Menentukan Nilai RTD (τ), Variansi (σ2), dan Dispersion Number (ND)
Run 1
τ =
∑ ti x λi x ∆ t
∑ λi x ∆ t
534.62
=
12.972
= 41,213 detik
σ 2
=
∑ ti2 x λi x ∆ t – τ2
∑ λi x ∆ t
28212.8
= – (41,213)2
12.972
2
= 476,388 detik
σ2
ND =
2xτ2
1698,511
= 2
2 x (41,213)
= 0,499
Kurva k (ms) terhadap waktu (detik) Run -1
0.4
0.35
0.3
0.25
k (ms)
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
waktu (detik)
Run 2
τ =
∑ ti x λi x ∆ t
∑ λi x ∆ t
190.128
=
8.216
= 23.141 detik
σ 2
=
∑ ti2 x λi x ∆ t – τ2
∑ λi x ∆ t
5635.368
= – (23.141)2
8.216
2
= 150.396 detik
σ2
ND =
2xτ2
535.506
=
2 x (23.141)2
= 0,5
Kurva k (ms) terhadap waktu (detik) Run -2
0.6
0.5
0.4
k(ms)
0.3
0.2
0.1
0
0 10 20 30 40 50 60
waktu (detik)
Run 3
τ =
∑ ti x λi x ∆ t
∑ λi x ∆ t
49.499
=
4.12
= 12,014 detik
σ 2
=
∑ ti2 x λi x ∆ t – τ2
∑ λi x ∆ t
726.572
= – (12,014)2
4.21
2
= 28,246 detik
σ2
ND =
2xτ2
144,336
= 2
2 x (12,014)
= 0,5
Kurva k (ms) terhadap waktu (detik) Run -3
0.6
0.5
0.4
k (ms)
0.3
0.2
0.1
0
0 5 10 15 20 25 30
waktu (detik)
Run 4
τ =
∑ ti x λi x ∆ t
∑ λi x ∆ t
101.042
=
5.842
= 17,295 detik
σ 2
=
∑ ti2 x λi x ∆ t – τ2
∑ λi x ∆ t
2275.905
= – (17,295)2
5.842
2
= 90,459 detik
σ2
ND =
2xτ2
299.152
=
2 x (17,295)2
= 0,5
0.5
0.4
K (mS)
0.3
0.2
0.1
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Waktu (detik)
Run 5
ti x λi x ti2 x λi x
t1 (s) t2 (s) ti (s) ∆t (s) λi (mS) ∆t λi x ∆t ∆t
0 1 0.5 1 0.11 0.055 0.11 0.0275
1 2 1.5 1 0.112 0.168 0.112 0.252
2 3 2.5 1 0.114 0.285 0.114 0.7125
3 4 3.5 1 0.115 0.4025 0.115 1.40875
4 5 4.5 1 0.116 0.522 0.116 2.349
5 6 5.5 1 0.119 0.6545 0.119 3.59975
6 7 6.5 1 0.12 0.78 0.12 5.07
7 8 7.5 1 0.261 1.9575 0.261 14.68125
8 9 8.5 1 0.595 5.0575 0.595 42.98875
9 10 9.5 1 0.356 3.382 0.356 32.129
10 11 10.5 1 0.198 2.079 0.198 21.8295
11 12 11.5 1 0.166 1.909 0.166 21.9535
12 13 12.5 1 0.152 1.9 0.152 23.75
13 14 13.5 1 0.145 1.9575 0.145 26.42625
14 15 14.5 1 0.138 2.001 0.138 29.0145
15 16 15.5 1 0.137 2.1235 0.137 32.91425
16 17 16.5 1 0.13 2.145 0.13 35.3925
17 18 17.5 1 0.127 2.2225 0.127 38.89375
18 19 18.5 1 0.126 2.331 0.126 43.1235
19 20 19.5 1 0.124 2.418 0.124 47.151
20 21 20.5 1 0.121 2.4805 0.121 50.85025
21 22 21.5 1 0.128 2.752 0.128 59.168
22 23 22.5 1 0.126 2.835 0.126 63.7875
23 24 23.5 1 0.128 3.008 0.128 70.688
24 25 24.5 1 0.126 3.087 0.126 75.6315
25 26 25.5 1 0.126 3.213 0.126 81.9315
26 27 26.5 1 0.125 3.3125 0.125 87.78125
27 28 27.5 1 0.122 3.355 0.122 92.2625
28 29 28.5 1 0.121 3.4485 0.121 98.28225
29 30 29.5 1 0.119 3.5105 0.119 103.5598
Jumlah 65.3525 4.703 1207.61
τ =
∑ ti x λi x ∆ t
∑ λi x ∆ t
65.3525
=
4.703
= 13.896 detik
σ 2
=
∑ ti2 x λi x ∆ t – τ2
∑ λi x ∆ t
1207.61
= – (13.896)2
4.703
2
= 63.676 detik
σ2
ND =
2xτ2
193.099
=
2 x (13.896)2
= 0.5
0.6
0.5
0.4
K (mS)
0.3
0.2
0.1
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu (detik)
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan menggunakan alat Plug Flow Reactor (PFR),
pada alat Plug Flow Reactor (PFR), reaktor dalam bentuk pipa beroperasi secara kontinyu. Pada
percobaan ini, air dialirkan secara kontinyu kemudian larutan CuSO 4 yang berwarna kebiruan
diinjeksikan ke dalam reaktor. Konduktivitas dari larutan yang mengalir diukur setiap 2 detik
hingga warna biru dari larutan akan muncul kemudian menghilang kembali. Metode pemasukan
bahan dengan volume yang sangat kecil dilubang masuk reaktor seperti mendekati fungsi delta
dirac disebut dengan metode Pulse. Metode ini dilakukan untuk dapat menentukan nilai RTD
dari percobaan.
Pada percobaan ini dilakukan lima variasi aliran yaitu sebesar 2, 3, 4, 5 dn 6 L/menit tetapi
dilakukan pengkalibrasian untuk memastikan kebenaran laju alir yang dipakai dan diapatkan
hasil sebagai berikut; 24,71; 54,87; 63,49; 73, 66 dan 106,67 cm 3/s berturut – turut mulai dari
laju alir yang paling kecil hingga terbesar.
Berikut hasil dat pengamatan dan hasil perhitungan yang telah dilakukan:
Berdasarkan data yang disajikan diatas dapat diketahui bahwa laju alir berbanding
2
terbalik dengan nilai Residence Time Distribution (RTD) dan Variansi ( σ ). Semakin
tingginya laju alir yang digunakan, maka nilai dari RTD dan variansi semakin turun. Dengan
adanya nilai RTD berfungsi untuk membandingkan perilaku dari reaktor yang digunakan pada
percobaan dengan model reaktor yang ideal. Sedangkan, nilai variansi digunakan untuk
mengetahui tingkat kelebaran dari kurva RTD dari metode pulse sehingga dapat diidentifikasi
bentuk sumbat (plug) yang terjadi dalam suatu aliran fluida. Semakin kecil nilai variansinya
maka aliran yang terjadi adalah aliran yang benar-benar berbentuk sumbat dan menyerupai
karakteristik dari reaktor jenis PFR.
Selanjutnya dari data diatas dapat pula diketahui adanya tingkat error atau backmixing
yang terjadi pada aliran fluida didalam reaktor PFR dengan melihat Dispersion Number (ND).
Dispersion Number (ND) yang dihasilkan, nilai Dispersion Number (ND) yang semakin besar
menandakan bahwa tingkat error atau backmixing yang terjadi didalam aliran fluida pada PFR
semakin besar.
Namun terjadi fluktuasi pada run-3 dimana hasil nilai perhitungannya lebih kecil
dibanding run 4 dan 5 hal ini dapat terjadi karena saat praktikum didapatkan banyak gelembung
pada di dalam pipa sehingga hasil tidak maksimal, seharusnya gelembung di dalam pipa tidak
boleh ada karena didalam PFR aliran yang seharusnya terjadi adalah menyerupai sumbatan agar
tidak terjadi pergerakan fluida ke arah aksial dan pipa harus terisi penuh tanpa gelembung.
Berdasarkan dari grafik antara konduktivitas dengan waktu pada setiap run dapat dilihat
bahwa nilai konduktivitas akan mengalami kenaikan hingga suatu titik tertinggi lalu turun
kembali hingga konstan secara perlahan. Perbedaannya pada setiap run adalah waktu yang
dibutuhkan setiap laju alir untuk mencapai titik tertinggi konduktivitasnya sehingga berpengaruh
pada hasil grafik yang dihasilkan, dimana pada run 5 kurvanya cenderung lebih tajam
dibandingkan dengan run lainnya dan run 1 memiliki kurva yang paling tumpul karena
dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai titik tertingginya. Konsentrasi dari keluaran
mengalami kenaikan karena adanya pencampuran antara fluida dengan larutan CuSO 4 kemudian
saat larutan CuSO4 nya habis maka nilai konduktivitasnya turun kembali hingga konstan. Secara
keseluruhan dari kelima grafik yang terbentuk, apabila dicocokan dengan Reactor Illness, grafik
yang terbentuk adalah stagnant backwaters karena overall mean nya mendahului.
Pada praktikum PFR (Plug Flow Reactor) yang telah dilaksanakan oleh praktikan,
praktikan membuat variasi kecepatan laju alir air yang akan diamati perubahan potensialnya
terhadap waktu dengan bahan CuSO4 yang sama dan volume yang sama. Alat ini dapat
dioperasikan secara kontinyu dengan mengatur laju alir air dan CuSO4. Prinsip dari PFR ini
adalah,fluida mengalir dengan perlakuan yang sama sehingga waktu tingaal sama untuk semua
elemen fluida.
L
Untuk Run pertama, laju alir air yang disetel yaitu 2 menit berdasarkan rotameter atau
3
cm
24,71 det berdasarkan hasil kalibrasi. Rejim aliran pada Run pertama ini yaitu pada daerah
transisi dimana NRe sebesar ____. Berdasarkan pengukuran konduktivitas setiap 2 detik, setelah
dibuat kurva dapat membentuk kurva meningkat dan menurun. Hal tersebut karena pada awal
proses reaksi, produk yang dihasilkan cukup banyak, namun seiring dengan waktu reaktan yang
akan dikonversi habis karena percobaan dioperasikan secara batch. RTD (τ) pada Run 1 ini yaitu
2
41,213 detik, variansi yang didapat yaitu 476,388 detik dan Dispersion Numbernya sebesar
0.499.
L
Untuk Run kedua, laju alir yang diatur yaitu sebesar 3 menit berdasarkan rotameter
3
cm
atau 54,87 det berdasarkan hasil kalibrasi. Rejim aliran yang terdapat pada Run kedua ini
yaitu turbulen dengan nilai NRe sebesar 6455,51 secara garis besar, pola kurva yang didapatkan
yaitu sama dengan Run pertama. RTD (τ) pada Run 2 ini yaitu 23,141 detik, variansi yang
2
didapat yaitu 150,396 detik dan Dispersion Numbernya sebesar 0.500.
L
Untuk Run ketiga, laju alir yang diatur yaitu sebesar 4 menit berdasarkan rotameter
3
cm
atau 63,49 det berdasarkan hasil kalibrasi. Rejim aliran yang terdapat pada Run ketiga ini
yaitu turbulen dengan nilai NRe sebesar 7334,46 secara garis besar, pola kurva yang didapatkan
yaitu sama dengan Run pertama dan kedua. RTD (τ) pada Run ketiga ini yaitu 12,014 detik,
2
variansi yang didapat yaitu 28,246detik dan Dispersion Numbernya sebesar 0.500.
L
Untuk Run keempat, laju alir yang diatur yaitu sebesar 5 menit berdasarkan rotameter
3
cm
atau 73,66 det berdasarkan hasil kalibrasi. Rejim aliran yang terdapat pada Run ketiga ini
yaitu turbulen dengan nilai NRe sebesar 8667,75 secara garis besar, pola kurva yang didapatkan
yaitu sama dengan Run pertama dan kedua. RTD (τ) pada Run keempat ini yaitu 17,295 detik,
2
variansi yang didapat yaitu 90,459 detik dan Dispersion Numbernya sebesar 0.500.
L
Untuk Run kelima, laju alir yang diatur yaitu sebesar 6 menit berdasarkan rotameter
3
cm
atau 106,66 det berdasarkan hasil kalibrasi. Rejim aliran yang terdapat pada Run ketiga ini
yaitu turbulen dengan nilai NRe sebesar 12549,98 secara garis besar, pola kurva yang didapatkan
yaitu sama dengan Run pertama dan kedua. RTD (τ) pada Run keempat ini yaitu 13,896 detik,
2
variansi yang didapat yaitu 63,676 detik dan Dispersion Numbernya sebesar 0.500.
Berdasarkan data tersebut, semakin besar laju alir airnya maka semakin kecil RTD (τ),
yang berarti waktu tinggalnya semakin kecil sehingga bila diaplikasikan maka dapat
menghasilkan produk yang banyak dengan waktu sesingkat-singkatnya. Begitupun dengan nilai
variansi yang semakin kecil maka produk yang dihasilkan semakin seragam.