Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERPINDAHAN PANAS

“VAPORIZER”

Disusun Oleh:

1. Muhammad Aqil Rafli (061940422025)


2. Ade Nina Amelia (061940422445)
3. Nur Aisyah Febriana (061940422452)

Kelas:
4 KID

Dosen Pengampu:
Endang Supraptiah, S.T., M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PRODI TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Perpindahan Panas ini
dengan judul “Vaporizer”. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Perpindahan Panas yang diberikan pada semester IV.
Makalah ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa bantuan baik
sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Endang Supraptiah, S.T., M.T. selaku dosen pengampu mata kuliah
Perpindahan Panas.
2. Rekan–rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam makalah ini.
3. Dan kepada literatur, jurnal nasional, dan buku sebagai bahan referensi
kelompok kami.
Kami sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Maka dengan rendah hati, kami selalu mengharapkan kritik dan
saran, dosen yang turut membantu dalam pelaksanaan kesempurnaan makalah ini,
dan penyusun mengharapkan makalah yang telah disusun ini dapat bermanfaat
bagi mahasiswa jurusan Teknik Kimia.

Palembang, 14 Juni 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
BAB 2. ISI
2.1. Pengertian Vaporizer
2.2 Jenis-jenis Vaporizer
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Vaporizer merupakan suatu perangkat yang digunakan untuk mengekstraksi
suatu bahan di mana bahan yang diperoleh berupa uap. Uap dapat di ekstraksi
dengan cara memanfaatkan semua kaca pemanas, ekstraksi, dan sebuah ruang
ekstraksi venturi berurutan. Sebuah vaporizer memanaskan bahan dalam vakum
parsial sehingga senyawa aktif yang terkandung dalamnya menjadi uap. Uap yang
dihasilkan digunakan untuk proses kimia, bukan sebagai sumber panas seperti
halnya steam. Dan secara keseluruhan vaporizer digunakan untuk menguapkan
cairan.
Aplikasi vaporizer dalam dunia industri sangat beragam. Seperti industri
bahan bakar antara lain bensin, minyak tanah, minyak penguapan traktor (TVO),
minyak nabati, solar, biodiesel, bahan bakar etanol (alkohol), dan lain-lain.
Dengan prinsip memanfaatkan penguapan awal bahan bakar saat menggunakan
bahan bakar yang tidak terlalu mudah menguap. Dengan alat vaporizer
menggunakan panas dari manifold buang untuk menguapkan bahan bakar. Oleh
karena itu, penulisan makalah vaporizer dilaksanakan.

1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip umum vaporizer
2. Untuk mengetahui jenis vaporizer
3. Untuk mengetahui mekanisme perpindahan panas pada vaporizer

1.3. Manfaat
1. Agar dapat memahami perbedaan evaporator dan vaporizer
2. Agar dapat memahami cara kerja vaporizer
BAB II
ISI

2.1. Pengertian Vaporizer


Vaporizer pada dasarnya merupakan sebuah alat yang digunakan untuk
menguapkan cairan. Kata vaporizer sendiri berasal dari Bahasa Inggris yang
artinya “Alat Penguap”. Alat ini lah yang kemudian digunakan untuk membuat
vape atau rokok elektrik yang sering kamu gunakan saat ini (Anonim, 2021).
Vaporizer adalah suatu perangkat yang digunakan untuk mengektraksi suatu
bahan di mana bahan yang diperoleh berupa uap. Uap dapat di ekstraksi dengan
cara memanfaatkan semua kaca pemanas, ekstraksi, dan sebuah ruang ekstraksi
venturi berurutan. Sebuah vaporizer memanaskan bahan dalam vakum parsial
sehingga senyawa aktif yang terkandung dalamnya menjadi uap. Tidak terjadi
pembakaran, sehingga tidak ada asap.
Uap air idealnya tidak mengandung partikel lain dan secara signifikan
menurunkan konsentrasi gas beracun seperti karbon monoksida. Uap air di
ekstraksi dalam berbagai bentuk di dalam bilik-bilik ekstraksi yang termasuk
lubang lurus, venturi atau venturi urutan, dan yang dibuat dari bahan-bahan yang
berbeda termasuk logam dan kaca. Uap air yang di ekstraksi kemudian adalah
menghisap secara langsung melalui suatu selang atau pipa yang termasuk uap air
untuk keaktifan yang paling tinggi. Pada vaporizer tidak ada asap dihasilkan,
suhu-suhu lebih dingin, dan lebih sedikit bahan yang diperlukan untuk mencapai
tingkat tertentu.
Secara umum vaporizer digunakan untuk menguapkan cairan. Yang
membedakan vaporizer dengan evaporator adalah dimana evaporator berfungsi
untuk memekatkan suatu larutan dengan cara menguapkan airnya, sedangkan
vaporizer berfungsi untuk memekatkan suatu larutan dengan cara menguapkan
cairan selain air. Uap yang dihasilkan dari vaporizer digunakan untuk proses
kimia, bukan sebagai sumber panas seperti halnya steam pada boiler.
Vaporizer menggunakan elemen pemanas listrik, sering kali disertai
Thermostatic pengatur suhu. Harga vaporizer yang berkualitas tinggi sangat
mahal, mencapai beberapa ratus dolar AS. Dalam pemanasan secara konduksi,
substansi ditempatkan pada pelat logam yang kemudian dipanaskan untuk
melepaskan konstituen aktif. Konduksi vaporizer merupakan jenis pertama
muncul yang dipasaran, dan masih di produksi.
Di dalam pemanasan konveksi, substansi tidak pernah menyentuh suatu
unsur pemanasan. Sebaliknya, udara melalui pemanasan dengan cepat, dan
membiarkan pelepasan; pembebasan dari unsur-unsur yang aktif. Metoda tentang
pemanasan membebaskan unsur-unsur lebih aktif dibanding pemanasan secara
konduksi. Suatu vaporizer atau vaporisasi menggunakan tiang penyangga yang
terbuat dari kaca, ketika dihubungkan dengan wadah pada banyak pipa atau pipa
air, atau ketika dihubungkan dengan sebuah wadah pada ruang vaporisasi khusus
memungkinkan kita menarik udara untuk melewati permukaan pemanas kaca
kemudian memanaskan udara melalui substrat dalam wadah tersebut sedangkan
uap diekstrak dan kemudian melewati pipa, sering kali dengan air atau air dingin.
Banyak vaporizer menggunakan tube, di mana dapat menghisap udara.
Beberapa vaporizer memiliki suatu tambahan kantong atau balon; uap dimasukkan
ke dalam kantong. Tambahan-tambahan dapat ditempatkan antara vaporizer atau
kantong. Vaporizer yang baik yaitu udara yang secara aktif masuk melalui elemen
pemanas, atau jenis pasif, di mana pengguna menghirup udara tanpa bantuan fan
atau pompa. Sebagian besar vaporizer menggunakan prinsip konveksi.
Dalam pemanasan secara radiasi, substansi terkena cahaya terang. Substansi
menyerap energi radiasi dan suhu naik. Vaporizer secara radiasi masih sangat
jarang, tetapi mampu menggandakan kinerja vaporizer secara konveksi. Contoh
vaporizer secara radiasi yaitu sebuah pipa dan kaca pembesar yang diletakkan
pada siang hari kemudian akan menyerap udara.
Beberapa studi atau tinjauan mengenai vaporizer sudah benar-benar
menunjukkan kualitas uap yang di ekstrak; sebaliknya, pada umumnya berada di
modus penggunaan vaporizer. Karena sebagian besar vaporizer komersial lambat
dalam pengambilan dan pengiriman, menghisap uap pertama aromatik, tetapi
hanya sedikit yang aktif, dan kemudian sebagai bahan mengalami kenaikan suhu,
uap menjadi semakin bio-aktif, tapi minimal aromatik, karena sebagian besar telah
aromatik.
Masalah ini ditujukan di dalam penguapan yang modular didasarkan pada
sistem dengan menggunakan suatu efek venturi yang urutan untuk ekstraksi-
ekstraksi lebih cepat melalui suatu chamber dan penguapan memanaskan tongkat
atau bedil bahang dan ditujukan dalam beberapa kotak vaporizer melalui suatu
venturi yang mempengaruhi daya hisap ekstraksi. Dengan chamber penguapan
mendekati banyak pipa yang umum secara sederhana dapat mempermudah
transfer uap air pada spektrum yang lebih luas yang lebih disukai oleh banyak
para pemakai dan yang lebih tinggi di dalam pemusatan, konsistensi, dan densitas
berbau harum karena yang ditingkatkan tingkat ekstraksi dan ukuran contoh lebih
kecil. Vaporizer yang menampilkan sistem berbasis ekstraksi dan transfer cepat di
kombinasikan dengan air dan air es dan pengkondisian dari uap dengan
menjalankan melalui pipa air, mendinginkan dan uap air moisturized untuk bio-
aktivitas yang dimaksimalkan dan memperkecil dampak. Secara umum vaporizer
n y i

2.2. Jenis-jenis Vaporizer


Ada beberapa jenis dari vaporizer berdasarkan sirkulasinya yaitu vaporizer
dengan sirkulasi paksa dan vaporizer dengan sirkulasi alamiah. Berikut akan
dijelaskan mengenai kedua jenis vaporizer berdasarkan sirkulasi.

A. Vaporizer dengan sirkulasi paksa


Prinsip kerja dari vaporizer dengan sirkulasi paksa ini adalah di mana fluida
yang akan dipisahkan dengan komponen lainnya di umpankan ke dalam vaporizer
dengan menggunakan pompa. Pompa di sini berfungsi untuk mengalirkan fluida
liquid ke dalam vaporizer. Itulah mengapa jenis ini disebut dengan jenis sirkulasi
paksa

Gambar 1. Vaporizer dengan sirkulasi paksa

Macam – macam vaporizer dengan sirkulasi paksa :


1. Vaporizer atau pompa melalui reboiler dengan titik didih isothermal
Dalam perhitungan tipe ini, biasanya banyak ditemui masalah penguapan
yang sederhana pada suatu plant baik yang berhubungan dengan kolom destilasi
maupun tidak. Jika cairan secara substansial murni atau campuran didih konstan,
maka cairan itu akan mendidih secara isotermal. Hal ini biasanya berlaku untuk
cairan hasil bawah dari kolom destilasi yang memisahkan campuran biner menjadi
senyawa yang relatif murni. Jika periode kinerja vaporizer harus diukur dengan
single overall dirt factor, maka permukaan shell perlu dibagi menjadi dua zona,
yaitu zona untuk pemanasan awal dan zona untuk penguapan. Cara ini banyak
digunakan dalam kondensor-subcoolers .
2. Vaporizer atau pompa-melalui reboiler dengan rentang titik didih
Jika cairan yang menguap merupakan campuran dari sejumlah senyawa
miscible, maka cairan tersebut tidak mendidih secara isotermal. Sehingga cairan
tersebut memiliki temperatur didih awal (bubble point) dan temperatur didih akhir
(titik embun) di mana bit terakhir cair diuapkan.
3. Pompa melalui vaporizer atau reboiler dengan tanpa rentang titik didih.
Biasanya digunakan untuk memisahkan cairan yang merupakan
campuran sejumlah senyawa yang tidak memiliki rentang titik didih yang jauh,
sehingga cairan tersebut memiliki temperatur didih awal dan temperatur didih
akhir yang sama atau hampir sama.
4. Evaporator sirkulasi paksa atau water solution reboiler.
Ada beberapa keuntungan menggunakan water solution reboiler salah
satunya yaitu pengontrolan sirkulasi yang sangat baik. Selain itu, vaporizer jenis
ini cocok untuk larutan pekat, high fouling, dan cairan yang berkandungan padat.
Vaporizer jenis ini dapat digunakan pada surface area yang luas dan fase
pemindahan dapat dihindari.

B. Vaporizer dengan sirkulasi alamiah


Cairan umpan dapat mengalir sendiri dalam vaporizer dengan bantuan
gaya gravitasi.

Gambar 2. Vaporizer dengan sirkulasi alamiah

Macam – macam vaporizer dengan sirkulasi alamiah


1. Kettle Reboiler

Gambar 3. Tipe Kettle Reboiler

Kettle reboilers merupakan alat yang sederhana dan sangat bermanfaat.


Prinsip kerja dari kettle reboiler ini yaitu cairan dari kolom minum (cairan pada
bagian bawah menara) masuk ke dalam kettle melalui shell samping. Di dalam
kettle, terjadi kontak antara cairan tersebut dengan steam sehingga terjadi
pertukaran panas yang menyebabkan cairan tersebut menguap. Kemudian uap
akan mengalir melalui tabung dan keluar sebagaibundel condensate. Pada Kettle
reboiler ini terdapat dinding yang berfungsi untuk menahan overflow dan
memisahkan tabung reboiler bundel dari bagian dimana sisa reboiled cair (minum
produk) diambil, sehingga tabung bundel tidak terkena cairan.
2. Thermosyphon Reboiler
Gambar 4. Tipe Thermosyphon Reboiler Horizontal

Pada prosesnya, Thermosyphon reboiler tidak memerlukan pemompaan


dari kolom minum cairan ke dalam reboiler. Cairan masuk ke reboiler dengan
menggunakan sirkulasi alami. Thermosyphon reboilers lebih kompleks daripada
kettle reboilers. Ada banyak jenis thermosyphon reboilers. Thermosyphon
reboiler ini mungkin bisa vertikal ataupun horizontal.

2.3. Prinsip Umum Vaporizer


Prinsip umum dari vaporizer cairan diumpankan ke dalam vaporizer
kemudian dipanaskan dengan suatu media pemanas (umpan tidak kontak langsung
dengan media pemanas). Biasanya tidak semua umpan dapat teruapkan dengan
sempurna. Produk yang dihasilkan (uap dan cairan) dipisahkan dalam suatu tangki
pemisah. Uap yang dihasilkan kemudian digunakan untuk proses selanjutnya,
cairan yang tidak menguap di recycle kembali. Pada tabel 1 dijelaskan asumsi-
asumsi yang digunakan dalam perancangan vaporizer natural gas.

Tabel 1. Asumsi dalam perancangan vaporizer natural gas


Proses Asumsi
Aliran masuk Laju alir konstan/tunak (perubahan laju alir = 0) Aliran masuk
natural gas diasumsikan hanya terdapat metana dengan tujuan
simplifikasi.
Pertukaran panas Laju pemanasan fluida berlangsung secara steady state.
Aliran keluar Aliran keluar pada fluida proses diasumsikan semua fasa cair
dapat berubah menjadi terdapat 1 fasa yaitu fasa gas. Fasa pada
aliran keluar service fluid diasumsikan tetap berfasa gas karena
dengan temperatur dan tekanan keluaran pabrik, steam tersebut
masih berada pada kondisi vapour, bukan liquid.
Penentuan service fluid Service fluid yang digunakan adalah air.
Penentuan kalor laten Data fisik fluida proses diasumsikan pada tekanan operasi,
yaitu temperatur diasumsikan pada temperatur saturated karena
terdapatnya uap serta cair secara bersama dalam suhu tersebut
2.4. Cara Kerja Vaporizer
Pada suhu tertentu, molekul dari zat volatile dalam tempat tertutup akan
berdistribusi dalam fase cair dan gas. Molekul gas akan menghantam dinding
container, menciptakan tekanan uap dari zat itu, makin tinggi suhu yang
dihasilkan makan makin tinggi kecenderungan molekul yang berubah dari cair ke
gas, dan makin tinggi tekanan uapnya. Penguapan memerlukan energi, yang
didapat dari kehilangan panas dari fase cair. Ketika penguapan berlangsung,
temperatur zat cair turun dan tekanan uap menurun hingga terdapat kalor yang
dapat masuk ke sistem. Vaporizer memiliki ruangan di mana gas pembawa akan
larut bersama zat volatil. (Lusiana, 2020).

2.5. Tujuan Vaporizer


Tujuan penggunaan vaporizer ialah untuk menghindari produksi bahan
kimia beracun yang berasal dari tanaman tersebut dengan cara mengganti proses
pembakaran menjadi proses penguapan. Sehingga tidak akan menghasilkan asap
berbahaya melainkan uap atau vapor.

2.6. Perbedaan Evaporator dengan Vaporizer


Vaporizer adalah alat untuk mengurangi kandungan liquid (bukan hanya
air) dalam bahan berdasarkan volalitasnya, sedangkan evaporator adalah alat
untuk mengurangi kandungan liquid (hanya air) dalam bahan berdasarkan titik
didihnya (Feriyanto, 2012)

2.7. Mekanisme Perpindahan Panas pada Vaporizer


Secara umum vaporizer digunakan untuk menguapkan cairan. Uap yang
dihasilkan digunakan untuk proses kimia, bukan sebagai sumber panas seperti
halnya steam dan menggunakan elemen pemanas listrik. Cairan diumpankan ke
dalam vaporizer kemudian dipanaskan dengan suatu media pemanas (umpan tidak
kontak langsung dengan media pemanas) (Anonim, 2019).
Dalam pemanasan secara konduksi, substansi ditempatkan pada pelat logam
yang kemudian dipanaskan untuk melepaskan konstituen aktif.
Di dalam pemanasan konveksi, substansi tidak pernah menyentuh suatu
unsur pemanasan. Sebaliknya, udara melalui pemanasan dengan cepat, dan
membiarkan pelepasan, pembebasan dari unsur-unsur yang aktif. Metoda tentang
pemanasan membebaskan unsur-unsur lebih aktif dibanding pemanasan secara
konduksi. Suatu vaporizer atau vaporisasi menggunakan tiang penyangga yang
terbuat dari kaca, ketika dihubungkan dengan wadah pada banyak pipa atau pipa
air, atau ketika dihubungkan dengan sebuah wadah pada ruang vaporisasi khusus
memungkinkan kita menarik udara untuk melewati permukaan pemanas kaca
kemudian memanaskan udara melalui substrat dalam wadah tersebut sedangkan
uap di ekstrak dan kemudian melewati pipa, sering kali dengan air atau air dingin.
Sebagian besar vaporizer menggunakan prinsip konveksi.
Dalam pemanasan secara radiasi, substansi terkena cahaya terang. Substansi
menyerap energi radiasi dan suhu naik. Vaporizer secara radiasi masih sangat
jarang, tetapi mampu menggandakan kinerja vaporizer secara konveksi. Contoh
vaporizer secara radiasi yaitu sebuah pipa dan kaca pembesar yang diletakkan
pada siang hari kemudian akan menyerap udara (Hidayah dkk, 2015).
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Vaporizer merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menguapkan
cairan, di mana cairan yang dimasukkan ke dalam vaporizer akan dipanaskan
dengan suatu media pemanas (umpan tidak kontak langsung dengan media
pemanas). Vaporizer adalah alat untuk mengurangi kandungan liquid (bukan
hanya air) dalam bahan berdasarkan volalitasnya, sedangkan evaporator adalah
alat untuk mengurangi kandungan liquid (hanya air) dalam bahan berdasarkan
titik didihnya. Vaporizer terbagi menjadi 2 jenis, yaitu vaporizer dengan sirkulasi
paksa dan vaporizer dengan sirkulasi alamiah. Perpindahan kalor dapat di
definisikan sebagai suatu proses berpindahnya suatu energi (kalor) dari satu
daerah ke daerah lain akibat adanya perbedaan temperatur pada daerah tersebut.
Ada tiga bentuk mekanisme perpindahan panas yang diketahui, yaitu konduksi,
konveksi, dan radiasi. Dalam pemanasan secara konduksi, substansi ditempatkan
pada pelat logam yang kemudian dipanaskan untuk melepaskan konstituen aktif.
Sebagian besar vaporizer menggunakan prinsip konveksi. Vaporizer secara radiasi
masih sangat jarang, tetapi mampu menggandakan kinerja vaporizer secara
konveksi. Contoh vaporizer secara radiasi yaitu sebuah pipa dan kaca pembesar
yang diletakkan pada siang hari kemudian akan menyerap udara.

3.2. Saran
Penyusun berharap dengan adanya makalah ini agar memberikan manfaat
bagi penyusun dan pembaca pada umumnya. Saran yang bersifat membangun
sangat penyusun harapkan agar dalam penyelesaian makalah selanjutnya bisa
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Acun 2010, ‘Vaporizer’, diakses pada 10 Juni 2021,


http://acunwee.blogspot.com/2010/12/vaporizer.html?m=1

Anonim, 2019, ‘Perpindahan panas’, diakses pada 10 Juni 2021,


https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUK
Ewjnh9SbifPuAhXJlEsFHUoAB4EQFjAAegQIAhAD&url=http%3A%2F
%2Feprints.umm.ac.id%2F42148%2F3%2FBAB
%2520II.pdf&usg=AOvVaw02mc_zBLAbz4VF9vIwE874

Hidayah, Nor dkk 2015, ‘Alat evaporator&vaporizer’, diakses pada 10 Juni 2021,
https://wiac.info/doc-viewer

Tsaniaifah 2010, ‘Vaporizer’, diakses pada 10 Juni 2021,


https://www.slideshare.net/tsaniaifah/vaporizer-3380126

Anda mungkin juga menyukai