Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM INSTUMEN DAN PENGUKURAN

PENGUKURAN ARUS DAN TEGANGAN


MENGGUNAKAN PERALATAN TEMPERATURE MEASUREMENT
(TM.2)

Disusun oleh :

Alfiah Nurfaizah (061830400289)


Azizil Tasya Bighoiri (061830400291)
Delika Amarasuli (061830400292)
Doni Pranata (061830400293)
Felisia Hanura (061830400294)
Hasna Salsabila (061830400295)
Indah Riani (061830400296)
Kelas : 2KB
Instruktur : Yuniar, S.T., M.Si.

Jurusan Teknik Kimia


Program Studi DIII Teknik Kimia
Politeknik Negeri Sriwijaya
2018/2019
PENGUKURAN ARUS DAN TEGANGAN
MENGGUNAKAN PERALATAN TEMPERATURE MEASUREMENT
(TM.2)

1. TUJUAN PERCOBAAN
-Mengetahui dan mempelajari perubahan derajat celsius ke satuan tegangan dan ke
satuan arus.

2. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


- Alat yang digunakan:
a. Satu set Temperature Measurement
b. Termometer air raksa
c. Termokopel
d. Tester
e. Stop watch
f. Botol aquadest
- Bahan yang digunakan
a. Es
b. Aquadest

3. DASAR TEORI
Pada tahun 1821, fisikawan Jerman-Estonia Thomas Johan Seebeck menemukan
prinsip kerja Efek Seebeck bahwa konduktor apapun dikenakan gradian termal, maka
akan menghasilkan tegangan, penomena ini sekarang dikenalkan sebagai “efek
termoelektrik”atau efek seebeck, untuk mengukur tegangan ini selalu melibatkan atau
menghubungkan konduktor lain untuk ujung “hot” (panas).
Konduktor tambahan ini kemudian akan juga mengalami gradian suhu, dan
menimbulkan tegangan sendiri yang berlawanan dengan tegangan yang asli. Besarnya
efek tergantung pada logam yang digunakan, dengan menggunakan logam yang
berlainan untuk melengkapi rangkaian membentuk rangkaian dimana keduanya ujungnya
menghasilkan tegangan yang berbeda.
Perbedaan tegangan semakin besar mengikuti kenaikan suhu, dan perbedaan tegangan
sebesar 1 dan 70 microvolts per derajat Celcius (μV/oC) untuk kombinasi logam standar.
Tegangan itu tidak dihasilkan pada junction dari dua logam dari termokopel
melainkan pada sebagian dari panjang dari dua logam berlainan yang dikenakan gradien
suhu. Karena kedua panjang logam yang berlainan itu mengalami gradient suhu yang
sama, hasil akhir adalah pengukuran suhu pada junction dari termokopel seperti terlihat
pada gambar dibawah ini
Metal A
+ eAB

- eAB =
Metal B
SEEBECK VOLTAGE

Hubungan antara tegangan dan pengaruhnya terhadap suhu masing-masing titik


pertemuan dua buah kawat adalah linier. Walaupun begitu, untuk perubahan suhu yang
sangat kecil, tegangan pun akan terpengaruh secara linier, atau dirumuskan sebagai
berikut (National Instrument, Application Note043).
ΔV = S ΔT
Dengan ΔV adalah perubahan tegangan. S adalah koefisien seebeck, dan ΔT adalah
perubahan suhu. Nilai S berubah dengan perubahan suhu, yang berdampak pada nilai
keluaran berupa tegangan termokopel tersebut, dan nilai S akan bersifat non-linear di
atas rentang tegangan dari termokopel tersebut. Termokopel diberi tanda dengan huruf
besar yang mengindikasikan komposisi berdasarkan pada aturan American National
Standard Institute (ANSI), seperti dibawah ini.

Tipe Material ( + dan -) Temp. Kerja (oC) Sensitivitas (µV/oC)


E Ni-Cr dan Ni-Cu -270-1000 60,9
J Fe dan Cu-Ni -210-1200 51,7
K Ni-Cr dan Ni-Al -270-1350 40,6
T Cu dan Cu-Ni -270-400 40,6
R Pt dan Pt (87%)-Rh (13%) -50-1750 6
S Pt dan Pt (90%)-Rh (10%) -50-1750 6
H Pt (70%)-Rh (30%) dan Pt -50-1750 6
(94%)-Rh (96%)

Ada dua jenis termokopel yang digunakan di industri, yakni termokopel dan
resistance termometer. Biasanya industri menggunakan nominal resistan 100 ohm pada
0oC sehingga disebut sebagai sensor Pt-100, Pt adalah simbol untuk 174 Platinum,
sensivitas standar sensor 100 ohm nominal 0,385 ohm/oC, RTD dengan sensivitas 0,375
dan 0,392 ohm/oC. Termometer ini terdiri dari dua kawat yang dibuat dari bahan logam
yang berbeda jenis dan dihubungkan ke sebuah ampermeter/multitester.

4. PROSEDUR PERCOBAAN
Pemanasan Air
a. Mengisi air pada water batch dengan aquadest.
b. Meletakkan termometer air raksam termokopel pada tutup water batch.
c. Menghubungkan kabel pada Temperature Measurement ke stop kontak.
d. Memutar main supply pada posisi “on”, lampu indicator main on akan menyala.
e. Memutar tombol merah pada water batch pada skala 100oC.
f. Menekan tombol hijau pada water batch bersamaan dengan menghidupkan stop
watch.
g. Memasukkan kabel tester tombol hitam ke tombol hitam dan tombol merah ke merah
pada thermometer secara bergantian pada termokopel, platinum dan termistor.
h. Mencatat kenaikan volt dan arus setiap 1 menit.
i. Bila termometer air raksa telag menunjukkan angka 100oC, menekan tombol hijau
pada water batch.
j. Mematikan alat dengan cara memutar main supply pada posisi “off”.
k. Mencabut kabel dari stop kontak.
l. Membersihkan water batch.
Isoterm
a. Mengisi termos isoterm dengan es.
b. Meletakan termometer air raksa, termokopel pada tutup termos isoterm.
c. Menghubungkan kabel pada Temperature Measurement ke stop kontak.
d. Memutar main supply pada posisi “on”, lampu indicator main on akan menyala.
e. Pada saat memutar main supply pada posisi “on”, stop watch dihidupkan.
f. Memasukkan kabel tester tombol hitam ke hitam dan tombol merah ke merah pada
termometer pada termokopel.
g. Mencatat kenaikan volt dan arus setiap 1 menit sampai 15 menit.
h. Mematikan alat dengan cara memutar main supply pada posisi “off”.
i. Mencabut kabel dari stop kontak.
j. Membersihkan termos isoterm.

Pemanas Udara
a. Meletakan termometer air raksa dan termokopel pada alat blower.
b. Memutar tombol pada electronic pada 30oC.
c. Menghubungkan kabel pada Temperature Measurement ke stop kontak.
d. Memutar main supply pada posisi “on”, lampu indicator main on akan menyala.
e. Menekan tombol stand by dan tombol warna hijau pada blower bersamaan dengan
menghidupkan stop watch.
f. Memasukkan kabel tester tombol hitam ke hitam dan tombol merah ke merah pada
termometer termokopel.
g. Mencatat kenaikan volt dan arus setiap 1 menit.
h. Mematikan stop watch bila termometer air raksa menunjukkan 30oC.
i. Menekan tombol warna hijau dan tombol stand by.
j. Mematikan alat dengan cara memutar main supply pada posisi “off”.
k. Mencabut kabel dari stop kontak.

5. DATA PENGAMATAN
Pemanasan Air
- Tegangan
Waktu Termometer Termokopel
(menit) Air Raksa (oC) Temperatur (oC) Volt (mV)
0 27 44,2 0,717
1 53 55,4 1,104
2 61 57,2 1,221
3 71 65,0 1,543
4 78 74,1 2,256
5 84 82,9 3,651
6 90 90,6 4,960
7 100 100 5,025

- Arus
Waktu Termometer Termokopel
(menit) Air Raksa (OC) Temperatur (oC) Arus (µA)
0 39 41,8 3,97
1 41 42,5 5,14
2 50 48,3 7,52
3 59 55,5 10,55
4 63 63,1 13,61
5 73 69,9 16,40
6 80 76,8 19,37
7 84 83,5 22,00
8 91 91,8 25,41
9 98 97 27,51
10 100 100 27,61

Isoterm
- Tegangan
Termometer Termokopel
Waktu (menit) Air Raksa
(oC) Temperatur Volt (mV)
0 27 5 3,61
1 10 3,2 2,06
2 1 3,1 1,509
3 1 3,1 1,035
4 1 3 1,051
5 1 3 1,054
6 1 3 1,058
7 1 2,9 1,055
8 1 2,9 1,055
9 1 2,8 1,064
10 1 2,8 1,076
11 1 2,9 1,055
12 1 2,9 1,055
13 1 2,9 1,067
14 1 2,9 1,053
15 1 3 1,049

- Arus
Termokopel
Waktu Termometer
(menit) Air Raksa (oC) Temperatur (oC) Arus (µA)
0 27 19,9 9,99
1 9 4,1 9,92
2 1,1 4,1 9,96
3 1,1 2,8 10
4 1,1 2,5 10,2
5 1,1 2,5 10,17
6 1,1 2,6 10,05
7 1,1 2,8 10,02
8 1,1 2,8 9,98
9 1,1 2,9 9,92
10 1,1 3 9,84
11 1,1 3 9,97
12 1,1 3,1 9,98
13 1,1 3,1 9,94
14 1 3,1 9,86
15 1 3,1 9,89

Pemanas Udara
-Tegangan
Waktu Termometer Termokopel
(Menit) Air Raksa (oC) Temperatur (oC) Volt (mV)
0 24,5 19 0,121
24,12 38,5 30 0,288

-Arus
Waktu Termometer Termokopel
(Menit) Air Raksa (oC) Temperatur (oC) Arus (µA)
0 27,7 22 1,70
21,61 35,8 30 1,95

6. Grafik Pengamatan
A. Pengaruh Temperatur terhadap Tegangan.

1. Pada alat Water Batch


2. Pada Alat Isoterm
3. Pada Alat Pemanas Udara (Blower).
B. Pengaruh Temperatur terhadap Arus

1. Pada Alat Water Batch.


2. Pada Alat Isoterm.
3. Pada Alat Pemanas Udara (Blower).
7. ANALISIS PERCOBAAN
Dari percobaan ynag telah dilakukan dapat dianalisa, bahwa perbedaan arus dan
tegangan menggunakan tester dapat diketahuo dari perbedaan temperatur yang
ditunjukkan oleh beberapa termometer diantaranya ialah termometer air raksa dan
termokopel. Termokopel adalah alat yang mengubah suhu menjadi tegangan listrik. Alat
ini terdiri dari dua jenis logam yang berbeda dikarenakan gradien suhu.
Hubungan antara tegangan dan suhu berbanding lurus. Semakin tinggi suhu suatu
tegangan maka hambatan yang terjadi akan semakin besar, dan jika hambatan semakin
besar akan mempengaruhi besar arus listrik yang masuk dalam rangkaian karena I = V/R.
Semakin besar hambatan maka arus yang mangalir semakin kecil, semakin tinggi suhu
maka semakin tinggi pula nilai hambatannya. Semakin tinggi temperatur suatu
penghantar maka semakin tinggi pula getaran elektron-elektron bebas dalam pengantar
tersebut. Adapun hambatan jenis penghantar (P), akan berubah seiring dengan perubahan
temperatur, semakin tinggi temperatur penghantar maka hambatan jenis akan semakin
tinggi dan sebaliknya. Perubahan hambatan jenis ini selanjutnya akan diikuti oleh
perubahan hambatan total penghantar itu sendiri serta koefisien suhu hambatan listrik
tiap-tiap bahan berbeda.
Voltmeter yang terbaca berubah-ubah karena ujung logam yang berada di suhu yang
panas dan dingin sehingga terjadi pergerakan elektron disaat kedua termometer
menunjukkan suhu yang sama.
Berdasarkan data dan grafik dapat dilihat bahwa pada saat pemanas air, suhu terus
meningkat karena air menerima kalor dari water batch. Ketika suhu meningkat, arus dan
tegangan juga akan meningkat. Pada isoterm, suhu, arus dan tegangan angka yang
didapatkan naik turun namun dengan range yang kecil. Dan pada pemanas udara, suhu
pada termometer air raksa memiliki range yang tidak begitu besar namun pada
pengukuran termokopel perubahan suhu sangat signifikan atau sangat jauh, begitu juga
dengan arus dan tegangan yang dihasilkan juga mempunyai range yang cukup jauh yaitu
arus yang dihasilkan sebesar 1,70 µA naik menjadi 1,95 µA selama 21,61 detik,
Sementara tegangannya berubah dari 0,121 mV menjadi 0,288 mV dalam waktu 24,12
detik.

8. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
tegangan dan suhu berbanding lurus. Semakin tinggi suhu maka semakin tinggi pula
tegangannya. Termokopel adalah alat yang mengubah suhu menjadi tegangan listrik.
Alat ini terbuat dari dua jenis kawat logam yang berbeda jenis. Efek seebeck dapatterjadi
apabila kedua ujung pada temperatur tidak sama sehingga bayangan dapat terukur.
Semakin tinggi suhu maka hambatan yang terjadi semaki besar dan mempengaruhi besar
arus listrik dalam rangkaian.

9. DAFTAR PUSTAKA
- Kasie Laboratorium Instrumen dan Pengukuran. 2019. Penuntun Praktikum
Instrumen dan Teknik Pengukuran. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
- Sisilia, Wahyu.2015. Laporan Pengukuran Temperature Efek
http://wahyusisilia.blogspot.com/2015/10/Laporan-pengukuran-temperature-
efek.html?m=1
10. TUGAS
1. Buat grafik hubungan antara tegangan dan temperatur pada termokopel.
2. Dari grafik diatas, tentukan harga sensitivitas termokopel.
3. Terbuat dari apa termokopel tersebut.

Jawab:
1. Grafik Hubungan antara Tegangan dan
Temperatur
2.
6
5
Temperaur (OC)

4 f(x) = 0.74 x + 2.12


R² = 0.91
3
2
1
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Tegangan (mV)

Tegangan Rata−rata
Sensitivitas = Suhu Rata−rata

1,3066 mV
¿
2,8938 ° C
= 0,4515 mV/oC
= 4,51 × 10-4 mV/oC
3. Termokopel yang digunakan adalah termokopel Tipe-K yag terbuat dari dua buah
kawat yaitu Ni-Cr dan Ni-Al yang ujungnya di sambung sehingga menghasilkan suatu
“open-circuit voltage”.
Gambar Alat

Satu unit Temperature Measurement Multitester

Termometer Air Raksa

Anda mungkin juga menyukai