Anda di halaman 1dari 11

KARAKTERISTIK TABUNG ORIFICE (FLOW II)

I.

TUJUAN PERCOBAAN
-

Mendemontrasikan aplikasi tabung orifice dalam pengukuran laju alir dan

kecepatan alir dalam pipa


Mengukur beda tekan secara praktek
Membandingkan beda tekan secara praktek dan teori

II. ALAT YANG DIGUNAKAN


-

Seperangkat alat flowmeter

III. DASAR TEORI


Orifis terdiri dari plat yang dilubangi dan dikerjakan dengan mesin secara
teliti, dipasang diantara dua flens sehingga lubang itu konsentrik dengan pipa
tempat memasangnya.titik pengambilan tekanan dipasang, satu dihulu (bagian
masuk) dan satu lagi dibagian hilir (bagian keluar) dan dihubungkan dengan
manometer atau peranti pengukur tekanan lainnya.

Gambar. Orifice
Untuk zat cair yang mengalir melalui sebuah lubang paga tanki, maka

besar kecepatannya selalu dapat diturunkan dari hukum bernouli yaitu


h adalah kedalaman lubang dari permukaan zat cair (Mirower dan Ersemhork,

2003). Orifice ini harus diuji jika diperlukan ketelitian yang tinggi (Titherington
dan rimmer. 1986)
Q = Cd . A0 [1 (A0 / A1)2]1/2
dimana
Q

laju alir (dm3/dtk)

Cd

koefisien discharge = 0,62

A0

luas leher venture, diameter leher 17,24 mm

A1

luas pipa, diameter pipa 26,7 mm

h1 h2 =

beda tekan (bar)

Flowmeter adalah alat untuk mengukur jumlah atau laju aliran dari suatu
fluida yang mengalir dalam pipa atau sambungann yang terbuka. Alat ini terdiri
dari primary device, yang disebut alat utama dari secondary (alat bantu sekunder).
Flowmeter umumnya terdiri dari 3 bagian yaitu alat utama dan alat bantu
sekunder. Alat utama menghasilkan suatu signal yang merespond terhadap aliran
karena laju aliran tersebut telah terganggu. Alat bantu sekunder menerima signal
dari alat utama lalu menampilkan, merekam, dan mentransmisikan sebagai hasil
pengukur dari laju aliran

IV. PROSEDURE PERCOBAAN


-

Menutup katup pembuang yang terletak dibagian bawah tanki


Mengisi air dalam tanki
Menghubungkan steker listrik ke stop kontak
Memutar pasokan listrik saklar utama dalam posisi horizontal
Lampu indicator akan menyala
Menghubungkan konektor kepipa yang digunakan konektor (+) pada up

stream dan konektor (-) pada down stream


Menghilangkan udara yang ada dalam selang dengan cara membuka dua

katup buangan dan kemudian ditutup


Untuk melakukan beda tekan yang sama dengan nol dilakukan
1. Menutup valve yang ada diatas tanki

2. Untuk mendapatkan beda tekan nol laju alir dibuat nol, indicator
menunjukan misalnya x mbar, hal ini sama dengan 0 atmosfer
3. Harga x mbar digunakan untuk factor pengurangan setiap
-

pengukuran
Membuka valve dan menentukan laju alir yang digunakan
Bila menggunakan manometer, pada manometer atau pipa terdapat udara
melakukan prosedur
1. Membuka katup 24, menunggu air sampai penuh
2. Menutup katup 24 bila air telah penuh
3. Mematikan pompa
4. Secara perlahan-lahan membuka katup 25 bila air dalam

manometer telah rata katup 25 ditutup


5. Menghidupkan pompa
6. Menentukan laju alir
Cara mematikan alat
1. Mematikan pompa
2. Pipa dikosongkan dengan cara membuka seluruh valve
3. Mematikan supply power
4. Dalam penggunaan yang cukup lama tanki harus dilakukan
pengurasan

V. DATA PENGAMATAN

Digital

laju alir (liter/jam)


beda tekan (mbar)

500
11

1000
26

1500
49

Manual

laju alir (liter/jam)


beda tekan
(mbar)
beda tekan

500
h1
28

1000

h2
h1
h2
21
48
29
Hitungan
6,77
18,38

1500
h1
69
36,76

h2
31

(mbar)

VI. PERHITUNGAN

Laju alir 500 l/h


beda tekan (

= h1 h2
= 28 cm 21 cm
= 7 cm H2O

7 cm H2O

10 mm H2O
1 cm H2O
= 6,77 mbar
Laju alir 1000 l/h

1 mmHg
760 mm H2O

1 bar
13,6 mmHg

1000 mbar
1bar

beda tekan (

= h1 h2
= 48 cm 29 cm
= 19 cm H2O

19 cm H2O

10 mm H2O
1 cm H2O
= 18,38 mbar

Laju alir 1500 l/h


beda tekan (
(

= h1 h2

1 mmHg
760 mm H2O

1 bar
13,6 mmHg

1000 mbar
1bar

= 69 cm 31 cm
= 38 cm H2O
38 cm H2O

10 mm H2O
1 cm H2O
= 36,76 mbar

1 mmHg
760 mm H2O

1 bar
13,6 mmHg

Laju alir
500 l/h

500

3600 =

1800.000 l/dtk

1000 l/h

1000

3600 =

3600.000 l/dtk

1500 l/h

1500

3600 =

5400.000 l/dtk

Menghitung laju alir (Q)


Beda tekan (

7 cm H2O

= 7 cm H2O

10 mm H2O
1 cm H2O
= 0,00677 bar
Q

1 mmHg
760 mm H2O

1 bar
13,6 mmHg

= Cd . A0 [1 (A0 / A1)2]1/2

= 0,62 . 172,4 [1- (172,4/267)2]1/2

= 106,88 [1- (0,645)2]1/2

= 106,88 (0,764)

1000 mbar
1bar

= 106,88 (0,764) (0,364)


= 29,72 l/dtk
Beda tekan (

= 19 cm H2O

19 cm H2O

10 mm H2O
1 cm H2O
= 0,01836 bar
Q

1 mmHg
760 mm H2O

1 bar
13,6 mmHg

= Cd . A0 [1 (A0 / A1)2]1/2

= 0,62 . 172,4 [1- (172,4/267)2]1/2

= 106,88 [1- (0,645)2]1/2

= 106,88 (0,764)
= 106,88 (0,764) (0,6)
= 48,99 l/dtk

Beda tekan (

36 cm H2O

= 36 cm H2O

10 mm H2O
1 cm H2O
= 0,03676 bar

1 mmHg
760 mm H2O

1 bar
13,6 mmHg

= Cd . A0 [1 (A0 / A1)2]1/2

= 0,62 . 172,4 [1- (172,4/267)2]1/2

= 106,88 [1- (0,645)2]1/2

= 106,88 (0,764)
= 106,88 (0,764) (0,848)
= 69.24 l/dtk

GRAFIK HUBUNGAN LAJU ALIR DAN BEDA TEKANAN


DIGITAL

GRAFIK HUBUNGAN LAJU ALIR DAN BEDA TEKAN


(MANUAL)

VII. ANALISA PERCOBAAN


Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa perhitungan
kecepatan suatu aliran dapat dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain luas
penampang pada pipa baik yang besar maupun yang kecil . sebuah pipa berbentuk
lingkaran sehingga untuk mencari luas penampang terlebih dahulu mengetahui
diameter dari kedua pipa. Selain itu ada tekanan, tekanan sangat berpengaruh
dalam ketinggian pengukuran pada alat ukur tekanan manometer karena apabila
salah satu pipa ditutup maka akan menghasilkan tekanan yang menyebabkan
tekanan antara keduanya berbeda
Pada pengukuran tekanan secara digital tekanan secara digital langsung
dapat diketahui hasilnya pada alat tersebut sedangkan pengukuran dengan
manometer dibutuhkan selisih antara perbedaan antara kedua ketinggian. Dapat
diketahui perbedaan antara pengukuran secara digital dengan pengukuran secara
manometer walaupun laju alir yang dibutuhkan sama. Hal tersebut dikarenakan
pengukuran dengan manometer termasuk pengukuran konvensinal yang tingkat
ketelitiannya lebih rendah disbanding dengan pengukuran secara digital.
Pada percobaan flow II dapat diketahui bahwa semakin tinggi laju alir
maka semakin tinggi tekanan yang dihasilkan.

VIII. KESIMPULAN

Orifice merupakan salah satu metode yang diggunakan dalam menentukan

debit air.
Beda tekan yang didapat dari perhitungan yaitu :
- laju alir 500 l/h dengan beda tekan 6.77 mbar
- laju alir 1000 l/h dengan beda tekan 18,38 mbar

- laju alir 1500 l/h dengan beda tekan 36,76 mbar


Laju alir yang didapat dari perhitungan yaitu :
- beda tekan 0,00677 bar dengan laju alir 29,72 l/dtk
- beda tekan 0,1838 bar dengan laju alir 48,99 l/dtk

- beda tekan 0,03676 bar dengan laju alir 69.24 l/dtk


semakin tinggi laju alir maka semakin tinggi tekanan yang dihasilkan.

IX. DAFTAR PUSTAKA


Jobsheet penuntun praktikum Instrumentasi dan teknik pengukuran
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang 2015.

GAMBAR ALAT

Anda mungkin juga menyukai