Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

REKAYASA BIOPROSES DAN PANGAN

Disusun:
O
L
E
H

1. ADE KURNIADI (061630400289)


2. BERLIANA SUMARNI (061630400293)
3. CHARINA PAKPAHAN (061630400991)
4. DEWI APRIAYANI UTARI (061630400295)
5. FAZA DWIJULIARTI (061630400296)
6. NABILA ALI (061630400304)
7. NUR HAUDI (061630400306)
8. RIKE NOVIANTI (061630400308)

KELAS : 1 KA
INSTRUKTUR : Ir. Elina Margaretty, S.T, M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


Tahun Akademik
2016/2017

Penetapan Jumlah Sel Hidup dan Sel Mati Dalam


Ragi Kering (dried yeast /PJS-1)
I. Teori Dasar
Mikroba tersebar secara luas di alam, dalam kehidupannya mereka tidak membatasi diri
tinggal di suatu tempat. Sepanjang tempat tersebut memenuhi persyaratan maka mikroba tersebut
akan hidup. Namun demikian ada juga mikroba yang mati karena tidak dapat menyesuaikan
dengan lingkungan atau adanya bakteri patogen.
Zat warna dapat meracuni mikroba, karena itu akan ditolak oleh mikroba itu sendiri, tetapi
pada mikroba yang mati zat warna akan masuk kedalam dinding sel karena dinding sel bersifat
tidak permiabel lagi sehingga menjadi tidak selektif. Pemberian zat warna dapat membedakan sel
hidup dan mati, melalui percobaan sebagai berikut.

II. Tujuan Percobaan


Mahasiswa dapat menggunakan mikroskop
Mahasiswa dapat membedakan sel ragi yang hidup dan yang mati
Mahasiswa dapat menghitung persentase sel ragi yang hidup dalam suatu suspensi
mikroorganisme.

III. Bahan/Alat
Kaca objek
Kaca tutup
Bibit ragi kering
Lumpang porselin
Tabung kimia
Larutan methylen blue dalam air (0,1 %)
Mikroskop

IV. Prosedur Percobaan


1. Menghancurkan 1 gram bibit ragi kering dalam lumping sampai halus, menambahkan
air dan membuat dalam suatu tabung kimia suatu suspensebibit ragi. Konsentrasi harus
sedemikan, hingga dalam preparat yang diperiksa dengan mikroskop pada tiap-tiap
bidang terlihat antara 50 sampai 100 sel.
2. Menempatkan satu tetes dari suspensi tersebut diatas kaca objek dan mencampurkan
dengan larutan methylen blue hingga cairan diatas kaca objek berwarna biru muda.
3. Setelah menutup dengan kaca tutup periksa memeriksa preparat dengan menggunakan
mikroskop. Sel yang mati berwarna biru, sedang yang hidup tidak menyerap warna.
4. Mencatat jumlah sel yang berwarna dan tidak, menentukan persentase sel hidup dengan
memeriksa 5 bidang pandangan.

V. Cara Mempergunakan Mikroskop


1. Menempatkan mikroskop pada meja kerja, mengatur tinggi bangku duduk sehingga
penglihatan pada okuler mudah.
2. Memutar sekrup penetapan kasar, hingga tubus mikroskop naik kira-kira 2 cm dan
menempatkan peparat ditengah, kemudian mencengkram dengan jepitan.
3. Menaikkan kondensor dan membuka diafragma seluruhnya dan menempatkan sumber
cahaya kira-kira 15 cm didepan mikroskop dan menyalakan lampu serta mengarahkan
berkas cahaya didepan cermin mikroskop.
4. Melihat preparat dari samping (jangan melalui okuler) dan menetapkan cermin datar
sedemikian sehingga preparat disinari dengan terang.
5. Sambil melihat preparat dari samping, memutar objek 10x ke bawah hingga kira-kira
sampai cm di atas preparat.
6. Melihat sekarang melalui okuler dan menetapkan cermin dengan tepat. Arahnya harus
sedemikian sehingga bidang pandangan disinari seterang-terangnya.
7. Menutup diafragma dari kondensor seemikian, hingga bidang bayangan diterangi sama
rata.
8. Melihat melalui okuler dan memutar perlahan-lahan keatas dengan sekrup penetapan
kasar, hingga bayangan terang dari preparat. Jika perlu menetapkan dengan sekrup
penetapan halus.
9. Setelah selesai memakai mikroskop, maka sebelum disimpan di dalam lemari perlu
dilakukan :
a. Kondensor diputar kebawah
b. Revolver diputar sedemikian, hingga lensa yang kecil berada dibawah dan kemudian
tubus diputar ke bawah.
c. Mikroskop dibersihkan dulu dengan lap bersih.

Penetapan Jumlah Sel Dengan Menggunakan Ruang HItung


(counting chamber / PJS-2)
I. Teori Dasar
Suatu ruang hitung (counting chamber) meruapakan suatu kaca objek tebal, diatasnya
diasahkan suatu dataran yang dalamnya 0,1 mm, Pada dataran ini dibuat garis-garis berbentuk 16
persegi besar, pada setiap persegi besar dibagi lagi menjadi 16 persegi kecil, panjang sisi persegi
kecil 0,05 mm. Jika diatas bagian yang diasah ini diletakkan sebuah kaca tutup maka terbentuk
suatu ruangan yang tingginya adalah 0,1 mm.

Tiap-tiap persegi dibawah kaca tutup tersebut merupakan suatu ruangan dengan isi
0,05 x 0,05 x 0,1 mm3 = 25 x 10-5 mm3. Jika dibawah kaca tutup tersebut dimasukkan setetes
suspensi ragi , maka dengan miskroskop dapat dihitung jumlah sel dalam tiap-tiap persegi
tersebut. Sehingga dapat dihitung pula jumlah sel per ml dari suspensi teersebut.

Counting chamber memiliki dua saluran yang dalam pada kedua sisi ruang hitungnya
yang berfungsi untuk menampung kelebihan cairan. Kaca tutup yang diletakkan diatas ruang
hitung harus kering agar ketinggian dari ruang hitung tetap terjaga.

Pada counting chamber model baru, di atas suatu kaca objek dibuat dua ruang hitung
yang satu sama lain dipisahkan dengan saluran.

II. Tujuan Percobaan


Mahasiswa dapat mempelajari cara menentukan konsentrasi sel melalui metoda
penetapan jumlah sel dengan counting chamber.

III. Alat dan Bahan Praktikum


Counting chamber
Counter
Suspensi ragi
Tabung reaksi
Labu takar, pipet ukur
Perangkat mikroskop

IV. Cara Kerja


Mengencerkan suspensi ragi dengan air sehingga jumlah sel di dalam tiap persegi kecil
berkisar 10 buah. Pengenceran harus dilakukan dengan sangat teliti dengan menggunakan
labu takar dan pipet ukur.
Menutup ruang hitung dengan kaca tutup, dan meneteskan dengan pipet kecil setetes
suspensi ragi pada pinggir kaca tutup. Tetesan akan mengalir ke bawah kaca tutup dan
mengisi ruang hitung.
Menghiung jumlah sel dalam lima persegi besar (80 persegi kecil) dengan menghitung
sel-sel yang berada dalam persegi kecil. Pekerjaan tersebut (mengencerkan, mengisi
ruang hitung dan menghitung jumlah sel) dilakukan tiga kali.
Jumlah sel dalam tiap ml (konsentrasi sel) =

1/ (80 x 25 x 10-5 x 10-3) x jumlah sel yang terhitung di atas

Kemudian menghitung jumlah rata-rata dari tiga penetapan yang dilakukan.

CARA MENGHITUNG MIKROORGANISME DENGAN RUANG HITUNG


KARENA LETAK MIKROORGANISME HIDUP TAK TERATUR, MAKA DALAM MENGHITUNG DIBUAT
SESUATU PERJANJIAN SUPAYA SEL YANG TERLETAK PADA GARIS TIDAK DIHITUNG DUA KALI, YAITU
SEBAGAI BERIKUT :
1. SEL-SEL PADA SISI KANAN DAN BAWAH TIDAK TERMASUK PADA KOTAK YANG SEDANG DIHITUNG
SELNYA (Contoh: Pada kotak 1 jumlah selnya = 6)

2. SEL-SEL PADA SISI KIRI DAN ATAS TERMASUK PADA KOTAK YANG SEDANG DIHITUNG (Contoh :
pada kotak dua = 3 sel dan pada kotak enam = 5 sel )

RUANG HITUNG
Permukaan kisi-kisi
B
Kaca Tutup

0,1 mm
Penguat

A
SUSPENS
I

A. RUANG HITUNG C. KISI-KISI DILIHAT DARI ATAS


B. PENAMPANG D. KISI-KISI DIPERBESAR

DATA PENGAMATAN
a. Pengamatan sel ragi dalam aquadest perbesaran 40x
GAMBAR PENGAMATAN KETERANGAN
Pada gambar, sel ragi yang telah diberi
aquadest ketika dilihat di mikroskop
terlihat bahwa sel raginya masih hidup,
dikarenakan sel ragi belum diteteskan
methylen blue sehingga sel ragi yang
mati tidak menyerap warna.

b. Pengamatan sel ragi dalam air gula perbesaran 40x

GAMBAR PENGAMATAN KETERANGAN


Pada gambar terlihat sel ragi yang telah
direndam dalam larutan gula selama 1 jam sel
raginya berkembang, pada gambar terlihat sel
ragi yang semula hanya setitik ketika diberi
gula menjadi bulatan besar yang menandakan
bahwa sel ragi tersebut memakan substrat dari
gula tersebut.

c. Penatapan sel ragi dalam methylin blue perbesaran 40x


GAMBAR PENGAMATAN PERBANDINGAN KETERANGAN
Pada gambar, terdapat 90%
sel hidup dan 10% sel mati.
Sel hidup : sel mati Sel hidup akan menolak
90% : 10% warna sehingga tidak
menyerap warna , sementara
sel yang mati meyerap
warna sehingga terlihat
berwarna biru.

DATA PERHITUNGAN
a. Pada ragi

10-1 10-2 10-3


. . . .. .. . .. .
. . .. . . .. .. .
. . . .
. `. . . ..
.
. . ... : : .... ::

1 = 60

Jumlah sel dalam tiap ml (konsentrasi sel)


1
= 80 25.105 103 jumlah sel yang terhitung

60
= 2.105 = 30. 105

Pada ragi
=15
=45
+
60

Persentase sel mati


45
= 100% = 60 100% = 75%

Persentase sel hidup


15
= 100% = 100% = 25%
60

ANALISA PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan dapat dianalisa bahwa tujuan melakukan percobaan agar
mahasiswa dapat menggunakan mikroskop, membedakan sel ragi hidup dan sel ragi yang mati
dan dapat menghitung persentase sel ragi yang masih hidup dalam suatu suspensi.

Dalam pengamatan jumlah sel, diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi maka
semakin banyak sel yang mati. Karena dipengaruhi oleh dinding sel tidak permiabel dan zat
warna akan masung kedalam dinding sel.

Hasil pengamatan ini memberikan perbandingan bahwa jumlah sel mati lebih banyak
daripada sel hidupdisebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kurang baiknya kualitas dari
mikroorganisme untuk berkembang.

KESIMPULAN
Dalam peercobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Pada PJS-1, jumlah sel hidup lebih sedikit daripada jumlah sel mati.
2. Dalam konsentrasi tinggi, sel mati akan semakin banyak dan sel hidup akan semakin
sedikit, dan sebaliknya.
3. Jumlah sel yang mati akan berwarna biru karena menyerap methylen blue. Dan jumlah
sel yang hidup akan bening (tidak berwarna).
4. Perbandingan jumlah sel yang hidup lebih sedikit daripada jumlah sel yang mati pada
sampel ragi maupun gula.

DAFTAR PUSTAKA
Penuntun praktikum Rekayasa Bioproses dan Pangan POLSRI. 2016

GAMBAR ALAT
Mikroskop Gelas kimia

Cawan dan mortar Counting chamber

Kaca penutup Kaca objek

Pipet tetes
Kaca arloji
Spatula Pengaduk

Aquadest
Methylen blue

Anda mungkin juga menyukai