Disusun:
O
L
E
H
KELAS : 1 KA
INSTRUKTUR : Ir. Elina Margaretty, S.T, M.T
III. Bahan/Alat
Kaca objek
Kaca tutup
Bibit ragi kering
Lumpang porselin
Tabung kimia
Larutan methylen blue dalam air (0,1 %)
Mikroskop
Tiap-tiap persegi dibawah kaca tutup tersebut merupakan suatu ruangan dengan isi
0,05 x 0,05 x 0,1 mm3 = 25 x 10-5 mm3. Jika dibawah kaca tutup tersebut dimasukkan setetes
suspensi ragi , maka dengan miskroskop dapat dihitung jumlah sel dalam tiap-tiap persegi
tersebut. Sehingga dapat dihitung pula jumlah sel per ml dari suspensi teersebut.
Counting chamber memiliki dua saluran yang dalam pada kedua sisi ruang hitungnya
yang berfungsi untuk menampung kelebihan cairan. Kaca tutup yang diletakkan diatas ruang
hitung harus kering agar ketinggian dari ruang hitung tetap terjaga.
Pada counting chamber model baru, di atas suatu kaca objek dibuat dua ruang hitung
yang satu sama lain dipisahkan dengan saluran.
2. SEL-SEL PADA SISI KIRI DAN ATAS TERMASUK PADA KOTAK YANG SEDANG DIHITUNG (Contoh :
pada kotak dua = 3 sel dan pada kotak enam = 5 sel )
RUANG HITUNG
Permukaan kisi-kisi
B
Kaca Tutup
0,1 mm
Penguat
A
SUSPENS
I
DATA PENGAMATAN
a. Pengamatan sel ragi dalam aquadest perbesaran 40x
GAMBAR PENGAMATAN KETERANGAN
Pada gambar, sel ragi yang telah diberi
aquadest ketika dilihat di mikroskop
terlihat bahwa sel raginya masih hidup,
dikarenakan sel ragi belum diteteskan
methylen blue sehingga sel ragi yang
mati tidak menyerap warna.
DATA PERHITUNGAN
a. Pada ragi
1 = 60
60
= 2.105 = 30. 105
Pada ragi
=15
=45
+
60
ANALISA PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan dapat dianalisa bahwa tujuan melakukan percobaan agar
mahasiswa dapat menggunakan mikroskop, membedakan sel ragi hidup dan sel ragi yang mati
dan dapat menghitung persentase sel ragi yang masih hidup dalam suatu suspensi.
Dalam pengamatan jumlah sel, diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi maka
semakin banyak sel yang mati. Karena dipengaruhi oleh dinding sel tidak permiabel dan zat
warna akan masung kedalam dinding sel.
Hasil pengamatan ini memberikan perbandingan bahwa jumlah sel mati lebih banyak
daripada sel hidupdisebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kurang baiknya kualitas dari
mikroorganisme untuk berkembang.
KESIMPULAN
Dalam peercobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada PJS-1, jumlah sel hidup lebih sedikit daripada jumlah sel mati.
2. Dalam konsentrasi tinggi, sel mati akan semakin banyak dan sel hidup akan semakin
sedikit, dan sebaliknya.
3. Jumlah sel yang mati akan berwarna biru karena menyerap methylen blue. Dan jumlah
sel yang hidup akan bening (tidak berwarna).
4. Perbandingan jumlah sel yang hidup lebih sedikit daripada jumlah sel yang mati pada
sampel ragi maupun gula.
DAFTAR PUSTAKA
Penuntun praktikum Rekayasa Bioproses dan Pangan POLSRI. 2016
GAMBAR ALAT
Mikroskop Gelas kimia
Pipet tetes
Kaca arloji
Spatula Pengaduk
Aquadest
Methylen blue