Anda di halaman 1dari 36

KINETIKA

FERMENTASI
Baiq Rien Handayani, SP. MSi. PhD.
Pendahuluan
 Pertumbuhan dan kegiatan fisiologis respon thd
lingkungan fisiko kimia.
 Pembahasan:
 Pertumbuhan mikroba
 Metode pengukuran
 Kinetika pertumbuhan
 Pembentukan produk sistem batch; sinambung
(kontinyu) dan aplikasi sistim kontinyu
Pertumbuhan Mikroba
 Indikasi : waktu penggandaan masa sel atau jumlah
sel
 pertumbuhan sesuai dengan waktu yg dibutuhkan
untuk menggandakan massa sel atau jumlah sel
 Waktu ganda sel bisa tdk sama dengan waktu ganda
massa sel
 jumlah ganda massa sel = jumlah sel : pertumbuhan
mikroorganisme brd pd kecepatan eksponensial
 dX/dt = µX ; dN/dt = µnN
 X = konsentrasi sel (g/L)
 N = konsentrasi sel dalam keseluruhan sel/L
 T= waktu
 µ= laju pertumbuhan spesifik (/jam) – massa
 µn= laju pertumbuhan spesifik (/jam) -- jumlah
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan bakteri
 Pembelahan : dinding sel dan membran disintesa
lebih dulu, sel induk membagi diri menjadi 2
turunan yang serupa
 Selama pertumbuhan, sel menggandakan jumlah
dan massa sel.
 Waktu penggandaan=generation time
Pertumbuhan sel bakteri
Pertumbuhan sel khamir
Pertumbuhan sel khamir
 Pertumbuhan berasal dari pertunasan
 Mudah membedakan sel induk dengan sel anak
 Sel induk : cacat akibat pertunasan
 Pembagian diri : 45 menit (90-120 menit)
Pertumbuhan kapang
 Pertumbuhan : elongation/pemanjangan rantai dan
percabangan
 Elongasi dimulai dr ujung miselium
 Bila fungi ditumbuhkan di permukaan, miselia akan
bertumpang tindih membentuk suatu lapisan yg tebal
 Perhitungan jumlah sel sulit: sel-sel sulit dipisahkan
 Pemantauan pertumbuhan : peningkatan
massa sel
 Generation time: 4-8 jam; 60-90 menit
Pertumbuhan kapang
Pertumbuhan virus
 Virus hrs menginfeksi sebuah sel hidup untuk bisa
tumbuh
 Virus: mengandung material genetik DNA
Pertumbuhan virus
Deskripsi kimia Pertumbuhan
 Pertumbuhan = reaksi kimiawi mengarah ke
sintesis sel
 A(Ca Hb Oc) + B(O2) + D (NH3) ------
M (Cα Hβ O N) + P (CO2) + Q (H2O)
 Massa sel terbentuk permassa substrat yang
dikonsumsi
 M/A = hasil sel
Metode pengukuran pertumbuhan
Pengukuran jumlah sel
 Pengukuran massa sel metode langsung

 Pengukuran massa sel metode tidak langsung


Metode pengukuran pertumbuhan
1. Pengukuran jumlah sel
1. Penghitungan mikroskopik
1. Menggunakan hemositometer /slide petrof-Housser
Perhitungan : 20 grid persegi; pewarnaan sel (biru metilen),
mewarnai sel hidup dan sel mati
Plate Count Method
Viable plate count: sel dihitung berdasarkan sel/koloni
tumbuh di atas cawan petri berisi media semi padat.
CFU/gram atau CFU/mL), CFU, tidak sama dengan sel
 Kultur slide : media agar ditempatkan pada cawan
kecil pada slide mikroskop
 Colony counter
2. Pengukuran massa sel :
metode langsung

 A. Bobot kering sel (sel bebas padatan/tumbuh


pada media cair) :
 sel dipanen
 Disentrifuge
 Dicuci berulang (dg buffer/aquadest)
 Dikeringkan 80oC, 24 jam atau 110 oC, 8 jam
B. Kekeruhan/turbidimetri (Dibaca dengan
spektrofotometer)
kekeruhan cairan/kultur sebanding dengan massa sel
Metode : sederhana, cepat dan murah

Dibaca : spektrofotometer (absorbansi)

Absorbansi meningkat sebanding dengan kekeruhan

Panjang gelombang : 600-700 nm

Syarat : homogen dan konsentrasi rendah


Pengukuran Mikroba berdasarkan kekeruhan
3. Pengukuran massa sel metode tidak langsung

 Formula :
sumber C+Sumber N+fosfat+O2- massa sel +
CO2 + H2O + produk + panas

Metode pengukuran konsumsi nutrien dan


pembentukan produk berhubungan dengan
pertumbuhan mikroba
Pengukuran massa sel metode tidak langsung

 A. komponen sel
 Menduga konsentrasi sel dengan mengukur komponen
makromolekuler (protein, RNA dan DNA)
 Proporsi berubah dengan berubahnya waktu (interpretasi
harus hati-hati)
 Pengukuran dilakukan pada pertumbuhan eksponensial krn
kecepatan tumbuh konstant, komposisi sel juga konstant.
b. Pengambilan nutrien
 Fosfat, sulfat, magnesium
 Energi karbon dan oksigen

c. Pembentukan produk
 Pembentukan CO2 (hasil oksidasi sumber energi carbon)
 Mudah diukur dengan gas analiser
 Diinterpretasi dengan persamaan stoikiometri

d. Evolusi panas
Pembentukan panas karena aktivitas pertumbuhan
Panas mikroorganisme relatif konstant: 5 kcal/g

Metode pengukuran panas : fermentor


e. Volume sel terkemas:
massa sel disentrifuge dalam tabung khusus (tabung berskala
yang mengerucut) yang bisa mengukur volume. Volume massa
sel diukur dengan mengurangi dari volume awal

f. Viskositas:
pengukuran vskositas/kekentalan: sgt berguna untuk
fermentasi komersial. Pertumbuhan miselia=pertumbuhan
polisakarida=peningkatan viskositas
Kinetika pertumbuhan dan pembentukan
produk

 Sistim batch: kondisi lingkungan termasuk nutrien


terbatas
 Sistim kontinyu: penyediaan nutrisi terus menerus
KINETIKA PERTUMBUHAN
DAN PEMBENTUKAN
PRODUK

Baiq Rien Handayani


KINETIKA PERTUMBUHAN SEL SISTEM
BATCH

 Kinetika pertumbuhan sel sistim batch


 Fase awal (lag fase): fase adatasi
 Pertambahan massa sel tanpa pertambahan sel
 Fase eksponensial (fase logaritmik)
 Garis linier pada kurva semilog; pertumbuhan seimbang;
laju pertumbuhan (u) konstant
 Fase perlambatan
 Fase stasioner
BATCH GROWTH
BATCH GROWTH
 Fase eksponensial:
 dX/dt = µX
 X = konsentrasi biomassa
 T = (waktu (jam)
 µ = laju pertumbuhan spesifik (perjam)

Mikroba µmax (per jam)


Nilai µmax beberapa jenis mikroba
Beneckea natriegens 4,24
Methylomonas methanolytica 0,53
Aspergillus nidulans 0,36
Penicillium crysogenum 0,12
Pengaruh konsentrasi substrat terhadap terhadap
konsentrasi biomassa
 Fase stasioner :
 laju pertumbuhan menurun sampai dengan titik nol
 Pembentukan metabolit sekunder/tidak berhubungan dengan
pertumbuhan Vs metabolit primer (pertumbuhan)

Kesimpulan
Fermentasi sistim batch
Menghasilkan biomassa: kondisi hrs menunjang pembentukan sel

Metabolitprimer: kondisi memperpanjang fase eksponensial, disertai dengan


pengeluaran produk

 dan metabolit sekunder: mempersingkat eksponensial, memperpanjang stationer


phase
Kinetika pertumbuhan mikroba sistim kontinyu
 Pertumbuhan sistim batch dpt diperpanjang dengan
menambah media terus menerus ke dalam wadah
pertumbuhan.
 Pertumbuhan eksponensial terus berjalan sampai
substrat habis
 Kondisi pertumbuhan steady state
 Aliran bahan tergantung volume wadah
 D= F/V
 F = laju aliran
 V = volume
 D (/jam)
 Perubahan konsentrasi sel : dX/dt = pertumbuhan-keluaran

• fermentasi kontinyu:
Single stage (1 fermentor)
Multi stage (> 1 fermentor), kondisi tgt ex, beda substrat
Feedback : memisahkan cairan dan memasukkan kembali sel mo ke dalam fermentor

Anda mungkin juga menyukai