Anda di halaman 1dari 18

BAB 1.

ALAT PERPINDAHAN PANAS


A. Definisi
1. Apa definisi perpindahan panas
= Perpindahan panas adalah salah satu dari displin ilmu teknik termal yang
mempelajari cara menghasilkan panas, menggunakan panas, mengubah panas, dan
menukarkan panas di antara sistem fisik.

B. Cara perpindahan panas


1. Sebutkan cara perpindahan panas
= 3 cara perpindahan panas :
a. Konduksi, perpindahan panas melalui zat perantara tanpa disertai
perpindahan partikel - partikel zatnya.
b. Konveksi, perpindahan panas melalui zat perantara yang disertai dengan
perpindahan partikel - partikel zatnya.
c. Radiasi, perpindahan panas tanpa melalui zat perantara

C. Tujuan perpindahan panas


1. Apa tujuan perpindahan panas

= 1. Memanaskan : - menaikkan suhu


- merufa fasa (melarutkan, menguapkan, melelhkan)
- mempertahankan suhu (memberi panas prose yang
membutuhkan –endoterm)
2. Mendinginkan : - menurunkan suhu
- merubah fasa (mengembunkan, membekukan, dsb)

D. Aliran fluida dan distribusi temperatur


1. Bila sepanjang pipa berdiameter 150 mm mengalir gliserin pada 25 oC dengan
kecepatan 3,6 m/s tentukan apakah jenis alirannya laminer atau turbulen

kg
  1258
m3
  9,60 x10 1 Pa.s Jenis aliran laminer
VD
NR 

(1258)(3,6)(0,150)

0,96
 708
N R  708  2000
2. Tentukan apakah aliran bersifat laminer atau turbulen bila air pada temperatur
70o C mengalir dalam K copper tube berdiameter I in dengan kecepatan
sebesar 285 L/min.

VD VD VD
NR   
  

D  25,27 mm  25,27 x103 m A  5,017 x10 4 m 2
 m3 
L  s  3 m
3
Q 4,75 x10 3 m
Q  285    4,75 x10  V   9,468
min  60000 L  s A 5,017 x10 4
s
 2 min 
m
  4,11x10 7
2

VD
NR 

9,468(25,27 x10 3 )

4,11x10 7
 5,821x105  4000
Aliran turbulen

E. Peralatan alat penukar panas


1. Dua batang logam A dan B berukuran sama masing-masing
mempunyai koefisien konduksi 2k dan k.

Keduanya dihubungkan menjadi satu dan pada ujung-ujung yang


bebas dikenakan suhu seperti pada gambar.

Suhu (T) pada sambungan logam A dan B adalah…


A. 80 oC
B. 100 oC
C. 120 oC
D. 150 oC
E. 160 oC
Pembahasan
Diketahui :
Dua batang logam A dan B berukuran sama
Koefisien konduksi logam A = 2k
Koefisien konduksi logam B = k
Suhu ujung logam A = 210oC
Suhu ujung logam B = 30oC
Ditanya : Suhu (T) pada sambungan logam A dan B
Jawab :
Rumus laju perpindahan kalor secara konduksi :
Keterangan : Q/t = laju perpindahan kalor, k = konduktivitas
termal, A = luas permukaan, T1-T2 = perubahan suhu, l =
panjang batang

Dua batang logam A dan B berukuran sama sehingga luas


permukaan (A) dan panjang (l) batang dilenyapkan dari
persamaan.

2. Benda hitam sempurna luas permukaannya 1 m2 dan


suhunya 27 ºC. Jika suhu sekelilingnya 77 ºC, hitunglah:
a. kalor yang diserap persatuan waktu persatuan luas
b. energi total yang dipancarkan selama 1 jam.

Jawab:
Benda hitam, maka e = 1
T1 = 300 K
T2 = 350 K
σ = 5,67.10-8 watt m-2K-4

a. Kalor yang diserap per satuan waktu = e σ ( T24 – T14)


= 1. 5,67.10-8 (3504 – 3004) = 391,72 watt/m2

b. R = Q/A.t = 391,72. 1. 3600 = 1.410.120 Joule


F. Jumlah pass dalam alat perpindahan panas
1. Benda hitam sempurna luas permukaannya 1m2 dan suhunya 27 oC. Jika suhu
disekelilingnya 77 oC, hitunglah :
a. Kalor yang diserap persatuan waktu persatuan luas
b. Energi total yang dipancarkan selama 1 jam
Penyelesaian :

Benda hitam, maka e = 1

T1 = 300 K

T2 = 350 K

σ = 5,67 x 10-8 watt m-2K-4

a. Kalor yang diserap persatuan waktu = e σ (T24 – T14) = 5,67 x 10-8 (3504 –
3004) = 391,72 watt/m2
b. R = Q/A.t = 391,72 x 1 x 3600 = 1.410.120 Joule

G. Susunan tube dalam shell & tube


1. Apa yang disebut : a. Tubes b.Shell c. Pitch d. baffle

a. Tubes adalah pipa-pipa standar dari material khusus untuk heat


exchanger. Tube dipasang di dalam shell, tube ini jumlahnya banyak dan
dirangkai pada tube sheet.
b. Shell adalah tabung besar atau pelat yang diroll, didalamnya terpasang
tube sheet.
c. Pitch adalah Jarak antara dua pusat pipa
d. Baffle adalah dipasang pada “Tie Rod” merupakan sekat untuk
mengarahkan aliran di dalam shell.

2. Pada bahan kimia yang bersifat korosif, dimanakah saudara tempatkan bahan
tersebut jika menggunakan heat exchanger jenis sheel and tubes. Beri alasan
= Jika bahan bersifat korosif maka dialirkan di dalam tube karena tube lebih
mudah dibongkar pasang dan bahan konstruksinya lebih murah.
BAB 2. ALAT PENGUAPAN

A. Tujuan proses penguapan


1. Apa tujuan dari proses penguapan
= untuk mendapatkan larutan yang lebih pekat ,untuk mendapatkan zat murni baik
pelarutnya atau zat yang terlarut, untuk mendapatkan bahan dalam fasa uap
untuk diproses (Vaporization)

B. Prinsip proses penguapan


1. Berapakah besarnya kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es
sebanyak 500 gram pada temperatur 0oC menjadi cair seluruhnya yang
memiliki temperatur 10oC ?Diketahui kalor laten peleburan es menjadi air
sebesar 80 kal/g.

Jawaban:
Diketahui: L = 80 kal/g, dan
m = 500 gram.

Q = mL
Q = 500 gram × 80 kal/g
Q = 40.000 kal
Q = 40 kkal
2. Fraksi mol urea dalam air adalah 0,5. Tekanan uap air pada 20°C adalah 17,5
mmHg. Berapakah tekanan uap jenuh larutan tersebut pada suhu tersebut.
Penyelesaian:
Diketahui : xA = 0,5
Po = 17,5 mmHg
Ditanya : P …?
Jawab : ΔP = xA ⋅ P0
= 0,5 ⋅ 17,5 mmHg
= 8,75 mmHg
P = Po – ΔP
= 17,5 mmHg – 8,75 mmHg
= 8,75 mmHg

C. Peralatan alat penguapan


1. Single effect evaporator menguapkan larutan 10% padatan menjadi 30% padatan
dg laju 250 kg feed per jam. Tekanan dalam evaporator 77 kPa absolute, & steam
tersedia dg tekanan 200 kPa gauge. Hitung jumlah steam yang dibutuhkan per jam
& luas area permukaan pindah panas
Jawaban:
• Diketahui : Koefisien pindah panas overall 1700 Jm-2s-1 oC-1.
• Asumsi : suhu feed 18oC, titik didih larutan pada 77 kPa absolute = 91oC, panas
spesifik larutan = air = 4,186 x 103 J kg-1, panas laten penguapan = air pada
kondisi yang sama
• Banyaknya steam yg diperlukan / jam (kg steam / jam) =

• Panas yang tersedia (steam) = panas laten + panas sensibel untuk mendinginkan ke
91C

• Panas yang dibutuhkan larutan (dalam evaporator) = panas laten + panas sensibel
untuk memanaskan ke 91C

• Panas laten steam (yang tersedia) & panas laten dalam evaporator (yang
dibutuhkan)?

Steam P = 200 kPa (g) T = ? Panas laten = ? Evaporator


P = 77 kPa (abs) T = 91 oC Panas laten = ?
P steam (abs) = P relatif + P udara = 200 kPa + 101 kPa = 301 kPa
Steam P = 200 kPa (g) T = 134 o C

Panas laten = 2164 kJ/kg

Evaporator
P = 77 kPa (abs) T = 91 o C
Panas laten = 2281 kJ/kg beda hasil?
Panas yang tersedia (steam) = panas laten + panas sensibel
= 2,164 x 10 6 + 4,186 x 10 3(134 – 91)
= 2,34 . 10 6 J/ kg steam

Panas yang dibutuhkan larutan (evaporator) = panas laten + panas sensibel


= 2281 x 10 3 x m e? + m f? x 4,186 x 10 3 x
(91 – 18) Mass Balance (kg/jam)
Solid Liquid Total
Feed 25 225 250
Product 25 58 83
Evaporation 167
Panas yang dibutuhkan larutan (evaporator) panas yang tersedia (J/kg steam)

= panas laten + panas sensibel


= 2281 x 10 3 x 167 + 250 x 4,186 x 10 3 x (91 – 18)
= 4,57 . 10 8 J / jam

Banyaknya steam yg diperlukan / jam (kg steam / jam)

= 195 kg steam / jam

Banyaknya steam utk menguapkan 1 kg air


= 195 / 167 = 1,17 kg steam / kg air
Luas permukaan perpindahan panas
q =U.A.∆tA
= 1,74 m 2 S

3. a. Hitung air yang dibutuhkan jet condenser untuk mengembunkan uap dari evaporator
yang menguapkan 5000 kg/jam air pada kondisi vakum 20 kPa (atau tekanan 15 cmHg)
b. Air kondensasi (condensing water) terjadi pada 18oC & suhu maksimum untuk
mengeluarkan air dari 35oC
P = Z.ρ.g = 0.15 x 13.6 x 1000 x 9,81 = 20 kPa
Dari steam table, P = 20 kPa
T = 60oC; panas laten = 2358 kJ

Panas yg dipindahkan dari tiap kg kondensat


= panas laten + panas sensibel
= 2358 x 103 + (60 – 35) x 4,186 x 103
= 2,46 x 106 J/kg

Panas yg diterima oleh tiap kg air pendingin


= panas sensibel
= (35 – 18) x 4,186 x 10 3
= 7,1 x 10 4 J/kg Jumlah
panas dipindahkan dari kondensat per jam
= 5000 x 2,46 x 10 6 J/jam Jumlah air pendingin tiap jam
= 5000 x 2,46 x 10 6 / 7,1 x 10 4
= 1,7 x 10 5 kg/jam

D. Peralatan tambahan pada evaporator


1. Sebutkan peralatan tambahan pada evaporator
 Kondensor
 Penahan tetes cairan
 Pembuat vakum
2. Jelaskan tiga jenis alat evaporator berikut ini :
a. Standard Vertical Evaporator
b.Basket Evaporato
c.Falling Film Evaporator
a. Standard vertical evaporator
Alat ini berbentuk seperti tabung besar yang didalamnya terpasang tube bundel. Pada tabung
besar dimasukkan umpan (larutan encer) sedangkan stem dialirkan ke dalam tube untuk
memanaskan larutan encer. Uap yang terjadi akan mengalir ke atas.

b. Basket evaporator

Alat ini berbentuk keranjang yang di dalamnya terpasang tube bundel. Cairan encer
dimasukkan ke dalam keranjang sedangkan steam di dalam tube. Sirkulasi aliaran cairan baik
sehingga koefisien transfer panas cukup efisien. Kerak yang terjadi di dalam tube sehingga
mudah dibersihkan.
c. Falling film evaporator
Alat ini berbentuk tabung silinder vertikal berangkai dua, diantara ke dua silinder
dihubungkan dengan boiler steam di bagian tengah. Pada alat ini cairan mengalir ke bawah
membentuk film dikeliling tabung. Aliran disebabkan gaya berat dan gesekan uap.

E. Operasi pada evaporator


1. Sebutkan peralatan evaporator
= Pan atau Ketel Terbuka, Evaporator dengan Pemanas “ Shell and Tube”
(Tubular), Film Evaporator

2. Kapankah penggunaan vaporizer dan evaporator


= Vaporizer digunakan untuk menguapkan sebagian cairan yang bukan air
sedangkan jika menggunakan evaporator untuk menguapkan air yang terkandung
dalam larutan yang encer sehingga menjadi pekat.
BAB 3. ALAT PENGKRISTAL

A. Prinsip dan tujuan proses kristalisai


1. Apa itu pengkristalan
= Pengkristalan (kristalisasi) atau penghabluran adalah proses pembentukan
butiran padat dengan struktur teratur dari suatu fasa yang homogen (gas, cair
ataau larutan) contoh kristalisasi adalah pembentukan es pada pembekuan air,
pembentukan salju dari air udara ,pembentukan garam dari air laut pembahasan
hanya dilakukan terhadap kristalisasi dari larutan karena inilah yang penting
dalam industri .

2. Apa tujuan dari proses pengkristalan


= Tujuan proses pengkristalan adalah untuk memisahkan zat terlarut dari larutan
sehingga membentuk zat padat dalam keadaan yang murni.

3. Sebutkan ciri-ciri Kristal yang baik !


= - Kristal harus kuat
-tidak menggumpal
-memiliki ukuran seragam
-tidak melekat dalam kemasan
4. Sebutkan keuntungan dari Oslo Cristalizer!
- biaya operasi jauh lebih rendah dibandingkan dengan jenis lain dari crystalizer
perawatan yang rendah
- Memungkinkan siklus produksi yang panjang antara periode cuci

B. Daya larut dan kelarutan


1. Berapa ukuran nuklei kristal sukrosa dalam keseimbangan dengan mother liquor
pada kondisi super jenuh 115% pada suhu 20°C?
= Diketahui tegangan permukaan antara kristal sukrosa dan larutan sebesar
0,003 J/m2. Densitas sukrosa sebesar 1600 Kg/m3, berat molekul sukrosa =
342.
Jawab:
V = m/ρ = 342/1600 = 0,00021375 m3/mol
R = 8,314 J/K.mol

Untuk sukrosa,n=1

ln β =

ln 1,15 = 0,1398 =

L = 7,5 x 10-6m = 7,5 μm


2. Jika kelarutan PbI2 (Mr = 461) sebesar 922 mg/L, maka hasil kali kelarutan PbI2
sebesar
= kelarutan (s) PbI2 = 0,922 g/L
(0,922/461) mol/liter = 0,002 mol/liter
PbI2 ―> Pb2 + 2 I2
0,002 0,002 0,004
Ksp PbI2 = [Pb2+] [I-]2
= (0,002) (0,004)2
= (2 x 10-3) (4 x 10-3)2
= 32 x 10-9
= 3,2 x 10-8

3. Pada suhu 40oC, larutan garam memiliki konsentrasi 40% sedangkan solubitas
garam pada suhu tersebut adalah 37 g/100 g air, hitunglah jumlah garam yang
mengkristal

- konsentrasi larutan = 40 g/100 g larutan

- Massa garam/g air = 40 g /(100-40) g air


=40 g /60 air
=0,67
- Massa garam /100 g air =67 g/ 100 g air
- Titik jenuh larutan =37 g/100 g air
- Massa Kristal garam =(67-37) g/100 g air
=30 g/100 g air

C. Efek panas pada proses kristalisai


1. Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat jelaskan!
a. jenis pelarut, sifat polar dan nonpolar mempengaruhi kelarutan. Senyawa
polar akan larut pada senyawa polar. Sedangkan senyawa non polar akan
larut dalam senyawa
b. Suhu, saat suhu dinaikkan jarak antar molekul zat padat semakin renggang
sehingga ikatanya semakin lemah sehingga menjadi lebih mudah larut
dalam air sedangkan wujud gas naiknya suhu menjadi kurang larut karena
gas akan mudah terlepas pada saat suhu dinaikkan.

D. Cara - cara terbentuknya kristalisasi


1. Sebutkan proses terbentuknya kristal
= a.Pendinginan larutan pekat
b. Penguapan larutan
c.Penguapan dan pendinginan secara adiabatik
d.Penambahan garam
E. Peralatan pengkristalan
1. Jelaskan tiga jenis alat kristalisasi di bawah ini :
a. Tangki Pengkristal
b. Pengkristal Oslo
c. Pengkristal vakum
Jawab:
 Tangki Pengkristal, Pada alat ini larutan jenuh yang di dalam tangki atau
palung didinginkan dengan air pendingin yang mengalir
 Pengkristal Oslo, Alat ini berupa evaporator dengan sirkulasi yang sengaja
dibuat, pemanasan dari luar evaporator
 Pengkristal vakum, pada alat ini terjadi penguapan karena larutan panas
disemburkan keruangan hampa (vakum).
BAB 4. ALAT PENGERING BAHAN PADAT

A. Tujuan proses pengeringan bahan padat


1. Apa tujuan dari proses pengeringan bahan padat
a. Mengurangi biaya transpor
b. Agar mudah ditangani dan mudah penggunaannya
c. Untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu seperti tahan lama pada
penyimpanan , mudah mengalir dan tidak mudah rusak
d. Menghindari bahaya korosi akibat adanya air

B. Prinsip proses pengeringan bahan padat


1. Sebuah padatan basah dikeringkan dari kandungan air 80% menjadi 5%, basis
basah. Hitung air yang diuapkan/100 kg produk kering
Jawab :
Kandungan air mula2 = 0,8/(1-0,8) = 4 kg air/kg padatan kering
Kandungan air akhir = 0.05/(1-0.05)=0,0527 kg air/kg padat kring
Air yang diuapkan = 950(4-0,0527) = 3750kg

2.

Kurva pengeringan berlaku untuk pengeringan batch suatu padatan. Padatan


dikeringkan dari 25 ke 6% ‘moisture’. Berat padatan basah adalah 160 kg dan
luas permukaan pengeringan 1m2/40 kg berat kering.
Tentukan lama pengeringan

= Ss/A = 40

Pada ‘moisture’ 25%, X1 = 0,25/(1-1,25)


= 0,333 kg moisture /kg padatan kering
Pada ‘moisture’ 6%, X2 = 0,06/(1-0,06)
= 0,064 kg moisture/kg padatan kering
Menurut gambar di atas, dalam batas X1=0,333 ke X2=0,064 terdapat pada
periode ‘constant rate’ dan ‘falling rate’.

Periode ‘constant rate’


X1 = 0,333 ke Xc=0,20
Nc = 0,30 x 10-3
 = [Ss(X1-Xc)]/(A.Nc) = 40(0,333-0,20)/1(0,30x10-3)
= 17730 detik

Periode ‘falling rate’

Xc=0,2 ke X2 = 0,064

Dari kurva di atas

 = Ss/A dx/N digunakan.

Hasil integrasi dari X=0,2 ke X=0,064 menunjukkan =1060

 Total lama pengeringan = 17730 + 40 x 1060

= 60130 detik = 16,7 jam

C. Jenis – jenis peralatan pengeringan bahan padat


1. Jelaskan tiga jenis alat pengering di bawah ini :
a. Silinder dryer
b. Tunnel dryer
c. Rotary dryer
=a.Silinder dryer, pengering jenis ini digunakan untuk lembaran panjang
berkesinambungan seperti kertas, tekstil dan benang. Alat ini terdiri dari
sejumlah silinder (roll) yang dipanasi dengan steam pada bagian dalam.
Bahan/lembaran yang akan dikeringkan dibelitkan pada roll-roll panas
tersebut. Roll-roll berputar dengan kecepatan yang diatur.

b.Tunnel dryer, pengering ini digunakan jika jumlah bahan yang harus
dikeringkan banyak, bekerja secara berkesinambungan sehingga diperlukan
ruangan berupa terowongan yang agak panjang. Bahan yang dikeringkan
diletakkan pada lori-lori. Biasanya untuk mengeringkan bata, keramik dan
kayu.

c.Rotary dryer, pengering ini dipakai untuk menangani bahan yang berbentuk
butiranatau kristal yang tidak lekat satu dengan lainnya. Pengering putar terdiri
dari sebuah silinder (teromol) yang diletakkan agak miring dan dapat berputar.
Bahan yang akan dikeringkan dimasukkan pada ujung yang lebih tinggi
sedangkan gas panas sebagai medium pengering dialirkan dari arah
berlawanan.

2. Sebutkan bagian-bagian dari unit spray dryer?

Jawab:

Bagian-bagian dari unit spray dryer:

 feed pump

 atomizer

 Pemanas uap (air heater)

 Pendispersi udara (air disperse)

 drying chamber

 recovery powder system

 pembersih udara keluaran

D. Prinsip kerja peralatan penegringan bahan padat


1. Berdasarkan cara pemanasannya alat pengering terbagi 2 sebut/jelaskan

= a.Pemanasan langsung, jika bahan yang akan dikeringkan berkontak/bertemu


langsung dengan gas panas
b.Pemanasan tidak langsung, jika bahan yang akan dikeringkan dipanasi oleh
suatu permukaan panas, diperlukan suhu tinggi karena tidak ada hembusan
udara/gas panas

2. Jelaskan kapan menggunakan evaporator dan dryer


= Evaporator digunakan jika cairan encer diuapkan sebagian besar ainya
supaya cairan menjadi pekat. Sedangkan dryer digunakan untuk menguapkan
sebagian kecil kandungan air bahan padat.
3. Jelaskan apa yang mempengaruhi kecepatan pengeringan suatu bahan
= Kecepatan pengeringan pada suatu bahan dipengaruhi oleh kecepatan

perpindahan panas dari medium pengering ke bahan dan kecepatan difusi air

dari dalam bahan ke medium pengering (uap panas).


4. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi spray dryer?

= Proses optimalisasi spray drier ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya


adalah tingkat viskositas larutan bahan (kental/encer), jenis bahan, suhu input
dan output spray drier, dan kecepatan aliran bahan. Bahan yang mengandung
gula yang tinggi, ukuran partikel bahan besar dan tidak seragam atau
larutan terlalu kental akan menyebabkan mutu produk yang dihasilkan tidak
baik.
BAB 5. ALAT EKSTRAKSI PADAT - CAIR DAN CAIR – CAIR

A. Tujuan dan prinsip operasi proses leaching


1. Apa itu leaching
= Leaching adalah pengambilan suatu zat ( A) dari campuran padat dengan
suhu pelarut cair.

2. Apa tujuan dilakukan proses pemecahan dan penggilingan pada proses leaching

= Prose pemecahan dan penggilingan bertujuan untuk mempermudah larutan


mencapai zat terlarut sehingga laju penyarian akan lebih cepat. Jika zat terlarut
tersebar di seluruh bahan padat dan berupa larutan diperlukan penggilingan
sampai halus.
3. Apa tujuan proses pemisahan padatan dan cairan
= Tujuan proses pemisahan adalah untuk mendapatkan cairan jernih (bebas zat
padat), zat padat dengan air sesedikit mungkin atau keduanya dalam keadaan
terpisah.

B. Contoh produk hasil proses leaching


1. Berikan contoh bahan-bahan yang diekstraksi cair-cair
 pengambilan penisilin dari hasil fermentasi dengan pelarut butil asetat
 pengambilan asam asetat dari larutan dalam air dengan pelarut organik
 pemisahan produk-produk minyak bumi, misalnya aromatik dari minyak pelumas

2. Sebutkan tiga cara proses pemisahan padatan dan cairan

= a. Pengendapan (sedimentasi)

b. Penyaringan (filtrasi)

c. Pemutaran (sentrifugasi)

C. Jenis – jenis dan prinsip kerja alat leaching


1. Partikel Partikel berdiameter rata-rata 2 mm dileaching dengan alat batch dan
pelarut dalam jumlah besar. Dibutuhkan waktu 3,11 jam utuk meleaching 80%
bahan terlarut dari padatan. Anggaplah difusi sebagai pengendali dan
efektivitas difusi konstan. Gunakan data percobaan untuk menghitung
diffusivitas efektif (Deff). Tentukan waktu yang diperlukan untuk mereduksi
90% bahan terlarut dari partikel berukuran 2,00 mm.
Jawab :
Deff t/r 2= konstan,
karena Deff konstan, maka nilai t2 dapat dicari.
For 80% leaching, fraksi yang tidak terleaching (Es) adalah Es = 1-0.8 = 0.2
Soal tersebut tidak memberikan data percobaan, jadi perhitungan berikut ini
didasarkan pada data yang ada dalam gambar 5.3-13 buku Geankoplis,
dimana
DA eff = difusivitas efektif (mm 2 /dtk)
t = waktu (detik)
a = jari-jari partikel (mm)
Gunakan gambar di bawah ini untuk bola (sphere) dengan Es = 0.20.
Maka nilai DA eff.t /a 2 = 0.112 didapatkan.
DA eff.(11196 dtk) / (2 mm)2 = 0.112
DA eff = 4.10 -5 mm 2/dtk.
Pada 90% leaching,fraksi yang tak ter leaching (Es) adalah:
Es = 1-0.9 = 0.1
Gunakan gambar di bawah ini untuk bola (sphere) dengan Es = 0.10.
Maka nilai DA eff.t /a 2 = 0.180 didapatkan.
4.10 -5 mm 2/dtk.. t (dtk) / (2 mm)2 = 0.180
t = 1800 dtk atau = 5.00 jam

D. Tujuan dan prinsip operasi proses ekstraksi cair – cair


1. Suatu ekstraktor countercurrent dengan pelarut benzena murni mengolah masukan
2000 kg/jam inert makanan padat (B) yg mengandung 800kg minyak dan 50kg benzen.
Pelarut masukan berisi 1310 kg benzena dan 20 kg minyak/jam. Keluaran lumpur
mengandung 120 kg minyak. Hitunglah jumlah dan konsentrasi keluaran proses dan
jumlah tahapan yang diperlukan. Dari data eksperimen dengan menggunakan kolom
leaching yg serupa diperoleh data kesetimbangan N vs y seperti pada tabel

N yA
2,00 0
1,98 0,1
1,94 0,2
1,89 0,3
1,82 0,4
1,75 0,5
1,68 0,6
1,61 0,7

Pemecahan
Pada lumpur masukan
L0 = 800+50 = 850kg,
y A0 = 800/850 = 0,941
B =2000 kg, N0 = 2000/850 = 2,36
Pada pelarut masukan
VN+1 = 1310 + 20 = 1330 kg, dan
xAN+1 = 20/1330 = 0,015
Lalu plotkan L0 serta VN+1, dan seterusnya hingga didapat jumlah garis operasi
yang menyatakan jumlah tahapan.

E. Jenis – jenis dan prinsip kerja alat ekstraksi cair - cair


1. Tuliskan jenis-jenis alat ekstraksi cair-cair
 mixer settler
 kolom pulsa
 ekstraktor sentrifugal

2. Jelaskan apa yang disebut :


a.Ekstrak
b.Rafinat
a. Ekstrak adalah lapisan pelarut dengan zat terlarut
b. Rafinat adalah lapisan cairan yang telah diambil zatnya yang terlarut

3. Hitung tekanan total dan fraksi mol A dari sebuah sistem yang berisi campuran A dan
B (XA 0,3) pada suhu tertentu dimana tekanan uap murni A dan B berturut-turut adalah
700 dan 300 torr.
Dik : XA = 0,3 mol

XB = 0,3mol

P0A = 700 torr

P0B = 300 torr

Dit : Pt .....?
Penyelesaian :
PA = XA x P0A
= 0,3 x 700 torr
= 210 torr
PB = XB x P0B = 0,3 x 300
= 90 torr
Pt = PA + PB = 210 + 90
= 300 torr

Anda mungkin juga menyukai