- Proses Polyforming
2. REFORMING KATALIS
Proses secara termis yang kontinyu digunakan untuk mengubah molekul melalui
penyusunan kembali nafta dan gasoline berkualitas anti ketuk yang rendah menjadi
komponen gasoline yang menpunyai angka oktan tinggi
Pada proses reforming ini volatility minyak dinaikkan dan kandungan sulfurnya
dikurangi. Perbaikan bilangan oktan virgin naphta adalah dari 20 menjadi 50 RON
tanpa menggunakan pengungkit timbal
3 Dehydrocy 4 Hydrocracking
- clization
Paraffin
5 Demetalization 6 Dealkylation
Aromatic
1. Dehidrogenasi Naphthene
Naphthene merupakan komponen umpan yang sangat diinginkan karena reaksi
dehidrogenasi-nya sangat mudah untuk memproduksi aromatic dan by- product
hydrogen.
Reaksi ini sangat endotermis (memerlukan panas). Reaksi dehidrogenasi
naphthene sangat terbantu oleh metal catalyst function dan temperatur reaksi tinggi
sertatekanan rendah
4 Hydrocracking
kandungan acid dalam katalis yang diperlukan untuk reaksi catalytic reforming.
Hydrocracking paraffin relative cepat dan terjadi pada tekanan dan temperature
tinggi. Penghilangan paraffin melalui reaksi hydrocracking akan meningkatkan
konsentrasi aromatic dalam produk sehingga akan meningkatkan octane number.
Reaksi hydrocracking ini tentu mengkonsumsi hydrogen dan menghasilkan yield reformate
yang lebih rendah
5 Demetalization
6 Dealkylation Aromatic
● Sulfur ● Nitrogen
Konsentrasi sulfur maksimum yang diijinkan dalam Konsentrasi nitrogen maksimum yang diijinkan
umpan naphtha adalah 0,5 wt-ppm. Biasanya diusahakan dalam umpan naphtha adalah 0,5 wt-ppm. Kandungan
kandungan sulfur dalam umpan naphtha sebesar 0,1-0,2 wt- nitrogen dalam umpan naphtha akan menyebabkan
ppm untuk menjamin stabilitas dan selektivitas katalis yang terbentuknya deposit ammonium chloride pada permukaan
maksimum. katalis.
Beberapa sumber yang membuat kandungan sulfur Beberapa sumber yang membuat kandungan
dalam umpan naphta tinggi adalah : proses hydrotreating nitrogen dalam umpan naphtha tinggi adalah : proses
yang tidak baik (temperature reactor kurang tinggi atau hydrotreating yang tidak baik (temperature reactor kurang
katalis sudah harus diganti), recombination sulfur dari tinggi atau katalis sudah harus diganti), penggunaan filming
naphtha hydrotreater (dan terbentuknya sedikit olefin) atau neutralizing amine sebagai corrosion inhibitor
akibat temperature hydrotreater yang tinggi dan tekanan diseluruh area yang tidak tepat guna.
hydrotreater yang rendah, hydrotreater stripper upset,
memproses feed yang memiliki endpoint tinggi.
Catalyst Poison
● Water ● Metal
Kandungan air dalam recycle gas sebesar 30 mol-ppm Karena efek reaksi irreversible, maka kontaminasi
sudah menunjukkan excessive water, dissolved oxygen, atau metal ke dalam katalis catalytic reforming sama sekali tidak
combined oxygen di unit catalytic reforming. dibolehkan, sehingga umpan catalytic reformer tidak boleh
Beberapa sumber yang membuat kandungan air dalam mengandung metal sedikitpun. Beberapa sumber kandungan
system tinggi adalah : proses hydrotreating yang tidak sesuai, metal dalam umpan naphtha adalah : arsenic (ppb) dalam
kebocoran heat exchanger yang menggunakan virgin naphtha, lead mungkin timbul akibiat memproses
pemanas/pendingin steam/water di upstream unit, system ulang off-spec leaded gasoline atau kontaminasi umpan dari
injeksi water catalytic reforming, kebocoran naphtha tangki yang sebelumnya digunakan untuk leaded gasoline,
hydrotreater stripper feed effluent heat exchanger, proses produk korosi, senyawa water treating yang mengandung
drying yang tidak cukup di drying zone di dalam regeneration zinc, copper, phosphorous, kandungan silicon dalam
tower, dan kebocoran steamjacketdiregenerationsection. cracked naphtha yang berasal dari silicon based antifoam
agent yang diijeksikan ke dalam coke chamber untuk
mencegah foaming, dan injeksi corrosion inhibitor yang
berlebihan ke stripper naphtha hydrotreater.
Catalyst Poison
● High Feed end Point
Catalytic reforming didisain untuk memproduksi
aromatic hydrocarbon. Produksi aromatic ini tidak dapat
terjadi tanpa kondensasi single ring aromatic menjadi
mulgi-ring polycyclic aromatic, yang merupakan
petunjuk adanya coke. Endpoint naphtha maksimum
yang diijinkan sebagai umpan catalytic reforming adalah
204 oC. Pada endpoint > 204 oC, konsentrasi polycyclic
aromatic dalam umpan naphtha akan meningkattajam.
Jika umpan catalytic reforming merupakan hasil
blending dari berbagai sumber (straight run naphtha,
hydrocracker naphtha, cracked naphtha), maka tiap arus
umpan harus dianalisa secara terpisah dan tiap stream
tidak boleh memiliki endpoint > 204 oC. Hasil blending
antara high end point stream dengan low end point
stream akan ”mengaburkan” kandungan fraksi endpoint
yang tinggi.
Feed dan Produk Catalytic Reforming Unit
Feed unit catalytic reforming adalah heavy naphtha yang berasal dari unit naphtha
hydrotreating yang telah mengalami treating untuk menghilangkan impurities seperti sulfur,
nitrogen, oxygen, halida, dan metal yang merupakan racun bagi katalis Catalytic reforming.
Boiling range umpan heavy naphtha antara 70s/d150 ͦC.
Produk unit catalytic reforming berupa high octane motor gasoline component
(HOMC) yang digunakan sebagai komponen blending motor gasoline. Produk unit catalytic
reforming ini mempunyai RONC >95 dan bahkan dapat mencapai RONC 100. Produk lain
adalah LPGdan byproduct hydrogen. Produk LPG dikirim ke tangki produk (jika sudah
memenuhi spesifikasi produk LPG) atau dikirim ke unit Amine-LPG recovery terlebih
dahulu. By product hydrogen dikirim ke unit hydrotreater dan hydrogen plant.
Aliran Proses Catalytic Reforming
Beberapa variabel proses yang berpengaruh pada operasi Catalytic Reforming adalah sebagai berikut:
● Catalyst Type
Tipe katalis berpengaruh terhadap operasi catalytic reforming terutama dalam hal basic catalyst formulation (metal-acid
loading), chloride level, platinum level, dan activatorlevel.
○ Temperatur Reaksi
Catalytic reformer reactor catalyst bed temperature merupakan parameter utama yang digunakan untuk
mengendalikan operasi agar produk dapat sesuai dengan spesifikasi.
Temperatur reactor dapat didefinisikan menjadi 2 macam, yaitu :
Weighted Average Inlet Temperature (WAIT), yaitu total (fraksi berat katalis dalam bed dikali temperature inlet bed).
Weighted Average Bed Temperature (WABT), yaitu total (fraksi berat katalis dalam bed dikali rata-rata temperatur
inlet dan outlet).
• Space Velocity Space velocity
merupakan ukuran jumlah naphtha yang diproses untuk jumlah katalis yang tertentu selama waktu tertentu. Jika
volume umpan naphtha per jam dan volume katalis yang digunakan, istilah yang digunakan adalah Liquid Hourly
Space Velocity (LHSV).
• Reactor Pressure
Sebenarnya lebih tepat mengatakan hydrogen partial pressure sebagai variabel proses dibandingkan
reactor pressure, namun untuk kemudahan penggunaan, maka reactor pressure dapat digunakan
sebagai variabel proses (hydrogen partial pressure = purity hydrogen x tekanan reactor).
Hydrogen/Hydrocarbon Ratio
Hydrogen/hydrocarbon ratio didefinisikan sebagai mol recycle hydrogen per mol naphtha umpan.
Troubleshooting
Beberapa contoh permasalahan, penyebab, dan troubleshooting yang terjadi di Catalytic Reforming
Unit dapat dilihat dalam table II berikut ini :
Tabel II. Contoh Permasalahan, Penyebab, dan Troubleshooting Catalytic
Reforming Unit
Kegunaan Produk
Produk yang dihasilkan dari proses reforming ini yaitu berupa komponen
hidrokarbon yang mempunyai oktan tinggi untuk blending mogas atau avgas
seperti gasolin, atau digunakan untuk bahan baku petrokimia yaitu pengolahan
aromatik untuk memproduksi BTX (benzene-toluene-xylene).
Gasolin atau bensin digunakan sebagai bahan bakar motor, bahan bakar
penerbangan bermesin piston, umpan proses petrokomia.
Kesimpulan
Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan berbagai sifat fisiknya. Untuk memperoleh
materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan, perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah.
Setelah minyak mental mengalami proses distilasi. Fraksi-Fraksi minyak bumi tersebut selanjutnya diolah dengan proses-
proses selanjutnya, seperti proses reforming, polimerisasi, treating, dan blending reforming.
Proses reforming adalah suatu proses untuk merubah struktur senyawa hidrokarbon dalam fraksi minyak menjadi
komponen blending gasoline yang mempunyai oktan tinggi. Proses reforming mengubah bentuk molekul bensin yang
bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang). Poses
reforming ini dapat dilakukan dengan reforming termis dan reforming katalis. Reforming termis terdapat proses
Polyforming dan reforming katalis dapat menggunakan katalis platina ataupun Molybdenum. Bahan baku untuk proses
reforming yaitu naftena dan produk yang dihasilkan gasolin dengan angka oktan yang tinggi yaitu 93-98. Gasolin
digunakan sebagai bahan bakar ataupun sebagai bahan baku petrokimia
Terima Kasih;