Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TETAP SATUAN PROSES

KONDENSASI
“PEMBUATAN ASAM SIROMAT”

Disusun Oleh:

Kelompok 3
NAMA: PRABTAMA HERNANDA (061530401034)
SEPTIYANI RIKAYANTI (061530402182)
SISKA TRI JULIARTI (061530402183)
TANIA DWI PUTRI (061530401038)
TRI ANUGRAH KURNIAWAN (061530401039)
YOSY ANGGRAWATI (061530401040)
ZULFA (061530401041)

DOSEN PEMBIMBING : Ir. M Zaman M.Si. M.T.

Teknik Kimia (DIII)


Politeknik Negeri Sriwijaya
2016/2017
KONDENSASI
PEMBUATAN ASAM SIROMAT

I. TUJUAN
 Mahasiswa dapat mengetahui proses kondensasi
 Menentukan mekanisme reaksi, menghitung % yield dan % konversi dan menentukan titih
leleh hasil.

II. ALAT DAN BAHAN


 Alat yang digunakan
- Labu leher dua 250 mL
- Batu didih
- Kondenser, pompa air
- Gelas kimia 250 mL
- Corong buchner, labu buchner
- Corong kaca
- Kertas saring
- Kaca arloji
- Pipet ukur 25 mL
- Bola karet
- Spatula
- Batang pengaduk
- Penangas minyak
- Termometer

 Bahan yang digunakan


- Natrium asetat
- Benzaldehid
- Asetaldehid
- Asam klorida pekat
- Aquades
- Es
III. DASAR TEORI
Kondensasi adalah suatu proses dimana dua molekul atau lebih bergabung menjadi
satu molekul yang lebih besar dengan atau tanpa hilangnya suatu molekul kecil. Kondensasi
Knoevenagela adalah reaksi antara sebuah senyawa yang mempunyai sebuah nitrogen
terhadap 2 gugus pengaktif (seperti C = O atau C = N) menggunakan amonia atau amina
sebagai katalis.
Contoh:
CH3COONa

C6H5COH + C2H4O >>>> C9H10O2


HCl

C9H10O2 >>>>> C6H5C3H3O + H2O


(3-fenilpropanoat)

Kondensasi atau pengembunan adalah merupakan wujud benda ke wujud yang lebih
padat seperti gas (atau uap) menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan
menjadi cairan tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu, tekanan
ditingkatkan) menjadi cairan atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi.
Cairan yang terkondensasi dari uap disebut Kondensat. Sebuah alat yang digunakan untuk
mengkondensasi uap menjadi cairan disebut Kondenser. Kondenser umumnya adalah sebuah
pendingin atau penukar panas yang digunakan untuk berbagai tujuan, memiliki rancangan
yang bervariasi dan banyak ukurannya.
Kondensasi uap menjadi cairan adalah lawan dari penguapan (evaporasi) dan
merupakan proses eksotermik (melepas panas). Air yang terlihat diluar gelas air yang dingin
di hari yang panas merupakn contoh dari kondensasi.Pengendapan atau sublimasi juga
merupakan salah satu bentuk kondensasi.
Kondensasi Knoevenagel adalah adisi nukleofilik senyawa hidrogen aktif kesebuah
gugus karbonil yang diikuti oleh reaksi dehidrasi. Produk reaksi sering merupakan enon
bekonugasi alfa, beta. Kondensasi Knoevenagel dapat terlihat pada reaksi
metoksibenzaldehida pertama dengan asam barbiturat dan yang kedua dalam etanol.
Pada reaksi ini, gugus karbonilnya adalah aldehida atau keton, katalis yang digunakan
biasanya merupakan mina basa lemah.
 Sifat fisik asam asetat
 Rumus kimia : CH3-C-OOH
 Berat molekul : 60,053 gr/grmol
 Titik leleh : 16,60C
 Titik didih : 117,90C
 Spesifik graviti : 1,051
 Temparatur kritis : 1,07x10-3
 Tekanan kritis : 57,1 atm

 Sifat kimia asam asetat


 Reaksi dengan alkohol menghasilkan ester
CH3OH + CH3COOH CH3COOHCH3 + H2O

 Pembentukan garam keasaman


2CH3COOH + 2n(CH3COO) 2n+2 +1/2 H2

 Konversi keklorid asam


3CH3COOH + PCl3 3CH3COCl + H3PO3

A. Benzaldehida
Benzaldehid (C6H5CHO) adalah sebuah senyawa kimia yang terdiri dari benzena
dengan sebuah subtstein aldehid. Ia merupakan aldehid aromatik ang paling sederhana. Pada
suhu kamar berupa cairan tidak berwarna dengan aroma seperti badan (almond). Benzaldehid
merupakan komponen utama pada ekstra almond dan dapat diekstasi dari beberapa sumber
seperti aprikot, ceri, dan biji.

 Sifat fisik benzaldehid :


 Bentuk : cairan tak berwarna
 Densitas : 1,4015 g/ml, cair
 Titik leleh : -260C
 Titik didih : 178,10C
 Kelarutan dalam air : sedikit larut (0,6 wt pada 200C)
 Viskositas : 1,4 cP pada 250C
B. Asam klorida
Asam klorida sebagai campuran dua bahan antara HCl dan H2O menjadi/ mempunyai
titik didih konstan azeotop pada 20,2 % HCl dan 1080C (2270C). Asam klorida memiliki
empat titik didih eutekrik kristalisasi-konstan.
Penggunaan dalam pembersih rumah, produk gelatin, dan aditif makanan serta sangat
korosif dan berbau menyengat.
Fungsi asam klorida :
- Asam klorida digunakan pada industri logam untuk menghilangkan karat atau kerak besi
oksida dari besi atau baja.
- Sebagai bahan baku pembuatan vynil klorida, yaitu monomer untuk pembuataan plastik
polyniyl cloride atau pvc.
- Asam klorida dimanfaatkan pila untuk mengatur PH (keasaman) air limbah cairan industri.

IV. LANGKAH KERJA (Lakukan di lemari asam)

Tahap Pembuatan ester


 Menimbang 10 gr natrium asetat setelah itu dipanaskan hingga leleh di oven, selanjutnya
didinginkan didalam desikator dan timbang 4,5 gr selanjutnya dimasukkan ke dalam labu
bundar leher dua.
 Menambahkan 7,5 mL benzaldehid dan 11 mL Asetaldehid ke dalam labu leher 2 tersebut.
Kocok dengan baik.
 Memasang kondenser dan melakukan refluk pada suhu 155° - 160°C selama 1 jam,
selanjutnya dinginkan hingga suhu ruang.
 Meletakan campuran larutan yang telah direfluk kedalam gelas kimia dan tutup dengan rapat.

Lanjutan :
 Melanjutkan pemanasan pada suhu 175° - 180°C selama 1 jam hingga tak terdapat lagi uap
reaktan terbentuk.
 Mendinginkan residu dalam es selama 10 menit, asamkan dengan asam klorida 10 ml secara
perlahan, kocok hingga didapatkan endapan.
 Menyaring campuran larutan dengan penyaring buchner dan bilas dengan air dingin.
 Keringkan dalam oven selama 30 menit, dinginkan dalam desikator selanjutnya ditimbang
untuk mengetahui residu yang didapatkan.

V. DATA PENGAMATAN

Tahan Pembuatan Ester


No Perlakuan Pengamatan
4,5 gr CH3COONa dipanaskan - Setelah dipanaskan selama ±2jam
1
dalam oven CH3COONa menjadi cair
2 Menambahkan 7,5 ml benzaldehid - Berbau menyengat
+ 11ml Asetaldehid - Berwarna putih/bening
- Melepas panas
3 Merefluk selama 2 jam - Larutan menguap
- Larutan berwarna sedikit kuning
- Terjadi penguapan pada kolom
4 Pendinginan pada suhu ruang Terbentuk Kristal

Lanjutan
No Perlakuan Pengamatan
1 Campuran dipanaskan pada suhu Larutan yang telah menjadi kristal
179 – 180 0C selama 2 jam berubah menjadi cairan dan terdapat uap
pada proses penguapan (pemanasan)
2 Mendinginkan + 10 ml HCl dan Larutan akan terdapat endapan
dihomogenkan
3 Menyaring dengan penyaring Terpisah endapan warna putih
buchner
4 Dipanaskan dalam oven Didapatkan asam siromat sebesar 0,63 gr
VI. PERHITUNGAN
 Secara Teori
 n Asam anhidrat asetat (CH3CO)2O
Gr= 11 ml x 1,020 gr/ml = 11,88 gr
N = gr/BM = 11,88gr / 102gr/ml = 0,166mol

 n Benzaldehid (C6H5CHO)
Gr= 7,5 ml x 1,04 gr/ml = 7,8 gr
N = gr/BM = 7,8 / 106gr/ml = 0,0737mol

Reaksi:
(CH3CO)2O + C6H5CHO → C6H5COC2H5(CO)2 + H2O
M : 0,116 mol 0,0737 mol - -
R : 0,0737 mol 0,0737 mol 0,0737 mol 0,0737 mol -
S : 0,0423 mol - 0,0737 mol 0,0737 mol
BM: 99 gr/mol 106 gr/mol 190 gr/mol 18 gr/mol x
4,1877 gr - 14,003 gr 1,3266 gr

Neraca Massa:
Komponen Input (gr) Output (gr)
(CH3CO)2O 11,484 4,1877
C6H5CHO 7,8122 -
C6H5COC2H5(CO)2 - 14,003
H2O - 1,3266
total 19,2962 19,5173
 Secara Praktek :

N Asam Siromat
n = 0,63 gr / 190 gr/mol = 0,033

Reaksi:
(CH3CO)2O + C6H5CHO → C6H5COC2H5(CO)2 + H2O
M : 0,116 mol 0,0737 mol - -
R : 0,0033 mol 0,0033 mol 0,0033 mol 0,0033 mol -
S : 0,1127 mol 0,0704 mol 0,0033 mol 0,0033 mol

Neraca Massa:
Komponen Input (gr) Output (gr)
(CH3CO)2O 11,832 11,4954
C6H5CHO 7,8122 7,4624
C6H5COC2H5(CO)2 - 0,627
H2O - 0,0594
total 19,6442 19,6442
VII. ANALISA PERCOBAAN
Dari percobaan ini dapat dianalisa asam siromat yang dibuat dengan cara kondensasi.
Kondensasi merupakan penggabungan dua molekul besar tanpa harus menghilangkan
molekul yang ada. Proses pembuatannya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu tahap
pembuatan ester dan tahap lanjutan. Pada tahap pembuatan ester terjadi reaksi antara
benzaldehid dengan asam asetat anhidrat dengan natrium asetat sebagai katalisnya. Campuran
ini direfluks selama 2 jam ternyata terbentuk endapan atau kristal putih serta terjadi
penguapan pada kolom refluk yang mengakibatkan terjadinya perubahan wujud.
Pada tahap selanjutnya dilakukan pemanasan kembali ternyata larutan telah menjadi
kristal menjadi karena adanya proses pengembunan dan terdapatnya uap pada proses
pemanasan. Setelah didinginkan dan ditambahkan asam klorida yang berfungsi sebagai
katalis campuran membentuk endapan dan disaring terdapat bulatan-bulatan kecil yang
merupakan asam siromat, berwarna kekuningan dan berbau lem.
Mekanisme reaksi yang terjadi :
(CH3CO)2O + C6H5CHO → C6H5COC2H5(CO)2 + H2O
Pada percobaan didapatkan asam siromat sebanyak 0,63 gr tetapi berdasarkan teori
didapatkan 14,003 gr. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh pada saat pemanasan (refluk)
bahan banyak menguap sehingga produk yang didapatkan sedikit.

VIII. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
 Kondensasi merupakan penggabungan dua molekul besar tanpa harus menghilangkan
molekul yang ada
 Didapatkan produk sebanyak 0.63 gr
 Mekanisme reaksi yang terjadi :
(CH3CO)2O + C6H5CHO → C6H5COC2H5(CO)2 + H2O

IX. DAFTAR PUSTAKA


Tim Laboratorium Satuan Proses. Petunjuk Praktikum Satuan Proses. 2011. Politeknik
Negeri Sriwijaya. Palembang
http://zilazulaiha.blogspot.com/2011/09/benzil-klorida.html
GAMBAR ALAT

Erlenmeyer Gelas kimia


Labu bundar leher 2

Corong kaca Bola karet Pipet tetes

Spatula Kaca Arloji Pipet Ukur Thermometer

Anda mungkin juga menyukai