Anda di halaman 1dari 13

TUGAS 6 ASAS TEKNIK KIMIA II

MEMBUAT CONTOH SOAL APLIKASI ANALISA DIMENSI


KELAS A

Disusun oleh:

AIDA NURUL AZJUBA NIM. 21030118140177


FAIHAA NABIILAH NIM. 21030118140203
GRACE NATALIE CATHERINE NIM. 21030118140189
MUHAMMAD RAIHAN ALIFKHA H. NIM. 21030118140175
MUTIARA PRATIWI NIM. 21030118140207
PUJA CHRISDIANTO MANAPA NIM. 21030118140187
SHAFIRA SALSABILA NIM. 21030116120021

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
POMPA SENTRIFUGAL

Sistem pada pompa sentrifugal memiliki similaritas geometris dimana perbandingan diameter
impeller model dan prototype adalah 1:4. Densitas fluida pada model yaitu 0,7 gr/cc dan densitas
fluida pada prototype yaitu 0,75 gr/cc. Jika kecepatan putaran pada model 100 rad/min, berapa
kecepaatan putaran pada prototype? Hitung perbandingan perbedaan tekanan antara model dan
prototype serta efisiensi dari pompa tersebut jika debit pada model dan prototype 5 L/min dan 10
L/min!

Dikertahui:
𝐷𝑚 1
=4
𝐷𝐿

𝜌𝑚 = 0,7 𝑔𝑟/𝑐𝑐
𝜌𝑝 = 0,75 𝑔𝑟/𝑐𝑐
𝑛𝑚 = 100 𝑟𝑎𝑑/𝑚𝑖𝑛
Qm = 5 L/min
Qp = 10 L/min
Ditanya:
a) 𝑛𝑝 ... ?
𝑃𝑚
b) = 𝐾𝑝 … ?
𝑃𝑝

c) Efisiensi ...?

Jawab :
Pompa sentrifugal →P = f(Q, n, D, ρ)
Dengan analisa dimensi dihasilkan persamaan:

P 𝑄
2 2
= f ( 3)
𝜌𝑛 𝐷 𝑛𝐷

MODEL PROROTIPE

D = 7 cm D = 28 cm
 = 0,7 gr/cc  = 0,75 gr/cc

Q = 5 L/min Q = 10 L/min

n = 100 rad/min n .. ?

Untuk menghitung kecepatan putaran Persamaan yang berlaku adalah sebagai


berikut :

𝑄 𝑄
( 3
) = ( 3)
𝑛𝐷 𝑚 𝑛𝐷 𝑝
5𝑙 10 𝑙
=
𝑟𝑎𝑑 (28𝑐𝑚)3
100 𝑚𝑖𝑛 𝑥(7𝑐𝑚)3 𝑛𝑝 ×

5 10
=
𝑟𝑎𝑑 𝑛𝑝 × 21952𝑐𝑚3
100 𝑥343𝑐𝑚3
𝑚𝑖𝑛
𝑟𝑎𝑑
320𝑛𝑝 = 1000 𝑚𝑖𝑛

𝑛𝑝 = 3,125 𝑟𝑎𝑑/𝑚𝑖𝑛
Untuk menentukan daya (P) Persamaan dimensi yang berlaku adalah sebagai berikut :

P P
( 2 2
) = ( 2 2)
𝜌𝑛 𝐷 𝑚 𝜌𝑛 𝐷 𝑝

P𝑚 P𝑝
=
0,7 gr/cc × (100 𝑟𝑎𝑑/𝑚𝑖𝑛)2 × (7𝑐𝑚)2 0,75 gr/cc × (3,125 𝑟𝑎𝑑/𝑚𝑖𝑛)2 × (28𝑐𝑚)2

P𝑚 0,7 × (100 𝑟𝑎𝑑/𝑚𝑖𝑛)2 × (7𝑐𝑚)2


=
P𝑝 0,75 × (3,125 𝑟𝑎𝑑/𝑚𝑖𝑛)2 × (28𝑐𝑚)2

𝐾𝑝 = 59,73

Perhitungan efisiensi
Efisiensi model = efisiensi prototype
𝑄 𝑄 10 𝐿/𝑚𝑖𝑛
(𝑛𝐷3 ) = (𝑛𝐷3) = 𝑟𝑎𝑑 = 0,1458
𝑚 𝑝 3,125 𝑚𝑖𝑛𝑥(28𝑥10−1 𝑐𝑚)3
Efisiensi = 0,1458 x 100% = 14,58 %
KOMPRESOR SENTRIFUGAL

Sebuah model kompresor sentrifugal dengan diameter rotor sebesar 60 cm dengan tekanan
masuk sebesar 105 kg/cm2 mengkompresi 60 kg udara per menit dan tekanan keluar sebesar 2
kg/cm2. Densitas udara masuk adalah 2 kg/m3 dan kecepatan putar mesin sebesar 1000 rpm.
Mengacu pada model akan dibuat prototype kompresor sentrifugal dengan kecepatan putar mesin
3600 rpm dan diameter 150 cm, dengan fluida yang sama. Berapa volume udara masuk per detik
dan perbandingan tekanan keluaran dengan tekanan masuk pada prototype?

Diketahui:
Model (1) Prototype (1)
D (Diameter) 60 cm 150 cm
n (kecepatan putar) 1000 rpm 3600 rpm
ṁ (massa alir) 1 kg/s ?
Q (Volume udara masuk) 0,415 m3/s ?
ρ (densitas) 2 kg/m3 2 kg/m3
p0 105 kg/cm2 ?
P 2 kg/cm2 ?
m1 = 60 kg/min = 1 kg/s
D2 = 60 cm = 0,6 m
1000 𝑟𝑜𝑡𝑎𝑠𝑖 1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑟𝑜𝑡𝑎𝑠𝑖
n1 = 1000 rpm = 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
× 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 16,6 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

D2 = 150 cm = 1,5 m
3600 𝑟𝑜𝑡𝑎𝑠𝑖 1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑟𝑜𝑡𝑎𝑠𝑖
n2 = 3600 rpm = × = 60
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

Ditanya:
• Berapa volume udara masuk per detik (Q2) ?
• Perbandingan tekanan keluaran dengan tekanan masuk pada prototype (p/p0) ?
Jawab:
Pada kompresor sentrifugal persamaan tak berdimensi yang berlaku yaitu:
𝑝 𝑄 𝑐0
= 𝑓( 3 , )
𝑝0 𝑛𝐷 𝑛𝐷

a. Volume masuk per detik pada prototype (Q2)

Mencari nilai (Q1):


𝑣
𝑄=
𝑠
𝑚 𝑚
𝜌= →𝑣=
𝑣 𝜌

maka,

𝑣 𝑚 ṁ
𝑄= = =
𝑠 𝜌×𝑠 𝜌

1 𝑘𝑔 ⁄𝑠 𝑚3
𝑄1 = = 0,5
2 𝑘𝑔 ⁄𝑚3 𝑠

𝑚3
𝑄1 = 0,5
𝑠

sehingga,

𝑄 𝑄
( ) = ( )
𝑛𝐷3 1 𝑛𝐷3 2

0,5 𝑄
( ) = ( )
16,6 × 0,63 1 60 × 1,53 2

𝑚3
𝑄2 = 28,238
𝑠

ṁ dapat diketahui:

𝑣 𝑚 ṁ
𝑄= = =
𝑠 𝜌×𝑠 𝜌

𝑚3 𝑚3
ṁ2 = 𝑄 × 𝜌 = 28,238 × 2 𝑘𝑔 ⁄𝑚3 = 56,476
𝑠 𝑠
b. Perbandingan tekanan keluaran dengan tekanan masuk pada prototype

𝑝 𝑄
( ) = ( 3)
𝑝0 2 𝑛𝐷 2

𝑝 28,238
( ) =( )
𝑝0 2 60 × 1,53 2

𝑝
( ) = 0,1394
𝑝0 2
PRESSURE JET SPRAY NOZZLE

Sebuah pressure jet spray nozzle memiliki diameter orifice sebesar 3 ft mengalirkan fluida
dengan densitas 54,3 lb/ft3, viskositas 0,41 cp, dan kecepatan rata-rata fluida yang mengalir pada
orifice adalah 4 ft/s. Pressure drop pada model yaitu sebesar 10 psi. Jika ingin di scale up
menjadi nozzle dengan diameter orifice 30 ft menggunakan fluida yang sama, hitunglah
kecepatan rata-rata melalui orifice serta pressure drop dari prototype!

Diketahui:
do model = 3 ft
ρ fluida = 54,3 lb/ft3
μ fluida = 0,41 cp
vmodel = 4 ft/s
do prototype = 30 ft

∆Pmodel = 10 psi
Ditanya:

a. vprototype ?

b. ∆Pprototype ?
Jawab:
Aliran dalam pressure jet spray nozzle akan mengikuti persamaan tak berdimensi dengan rejim
viscosity-controlled:
∆P ρvdo
= f ( )
ρv 2 μ

• Mencari nilai kecepatan rata- rata pada prototype:


ρvdo ρvdo
=
μ model μ prototype

Jika menggunakan fluida yang sama, maka ρ dan 𝜇 pada model maupun prototype sama,
sehingga:
vdo model = vdo prototype

4 ft/s (3 ft)model = v(30 ft)prototype


vprototype = 0,4 ft/s

• Menghitung nilai pressure drop:

∆P ∆P
( ) =( )
ρv2 model
ρv2 prototype

Jika menggunakan fluida yang sama, maka ρ pada model maupun prototype sama, sehingga:
10 psi ∆P
( ) =( )
42 model 0,42 prototype

∆P prototype = 0,1 psi


KONVEKSI PAKSAAN

Cairan alkohol akan didinginkan oleh cooling water dalam peralatan perpindahan panas.
Masing-masing senyawa mempunyai nilai k dan Cp yang berbeda, Cp alkohol sebesar 2400
J/kg K dengan k 0,1 W/m K dan Cp air sebesar 4184 J/kg K dengan k 0,6 W/m K. Dengan
diameter pipa sebesar 6 m. Apabila kecepatan alir air sama, tentukan besar diameter dari pipa
yang dilewati alkohol. (ρair = 0,996 g/cm3, ρalkohol = 0,789 g/cm3, μair = 0,71 cP)

Jawab:

Diketahui:

kair = 0,6 W/m K

k alkohol = 0,1 W/m K

Cp air = 4180 J/kg. K

Cp alkohol = 2400 J/kgK

Diameter pipa air = 6

ρair = 0,996 g/cm3

ρ alkohol = 0,789 g/cm3

μair = 0,71 cP
Ditanya: Diameter pipe alkohol
Jawab:
ℎ𝐿 𝜌𝑉𝐿 𝐶𝑝𝜇
= 𝑓( ),( )
𝐾 𝜇 𝐾
𝐶𝑝𝜇 𝐶𝑝 𝜇
( )Air = ( )Alkohol
𝐾 𝐾
4180×0,71 2400×𝜇
,( )=( )
0,600 0,100

𝜇Alkohol = 0,206 cP
𝜌𝑣𝐿 𝜌𝑣𝐿
( )Air =( )Alkohol
𝜇 𝜇
0,996×6×𝑣 0,789×𝐿×𝑣
( )=( )
0,71 0,209

(kecepatan aliran sama , maka v air = v alkohol)


LAlkohol = 2,229 m
Jadi, Diameter pipa yang di lewati oleh alkohol sebesar 2,229m
KONVEKSI ALAM

Sebuah sistem alat perpindahan panas (APP) mengalami perpindahan panas secara konveksi
alamiah. Sistem ini dibuatkan modelnya dengan panjang pipa 12 cm, dan perbedaan suhu 250 K.
Variabel yang berpengaruh terhadap kondisi proses adalah N Pr dan NGr. Apabila dinyatakan
sebagai fungsi produk tak berdimensi, akan terlihat sebagai berikut.
ℎ𝐿 𝐶𝑝 𝜇 𝛽𝑔∆𝑇𝐿3 𝜌2
= 𝑓( , )
𝑘 𝑘 𝜇2
Jika dilakukan proses scale up dengan panjang pipa pilot plant sebesar 60 cm, berapa perbedaan
temperatur pada pilot plant? Apabila diasumsikan kedua sistem similar secara homolog.
Jawab:

Model Pilot Plant


Panjang Pipa (L) 12 cm 60 cm
Perbedaan Suhu (T) 250 K ?
Untuk memenuhi similaritas termal, bilangan Prandtl kedua sistem harus sama atau
hampir sama. Nilai 𝐾𝑔, 𝐾𝜇, 𝐾𝛽, 𝐾𝜌 adalah satu karena nilainya sama pada model maupun
pilot plant.
𝛽𝑔∆𝑇𝐿3 𝜌2 𝛽𝑔∆𝑇𝐿3 𝜌2
( ) = ( )
𝜇2 1
𝜇 2
2
𝐾𝛽 𝐾∆𝑇 𝐾𝐿3 𝐾𝜌2
=1
𝐾𝜇2
𝐾𝜇2
𝐾∆𝑇 =
𝐾𝛽 𝐾𝐿3 𝐾𝜌2
1
𝐾∆𝑇 =
𝐾𝐿3
Karena nilai KL = 12/60 = 1/5, maka nilai 𝐾∆𝑇 dapat dihitung menjadi:
𝐾∆𝑇 = 125
Karena 𝐾∆𝑇 adalah 250/∆T2, maka ∆T2 dapat dihitung sebagai berikut.:
∆T2 = 250/125 = 2 K
Jadi, perbedaan suhu pada pilot plant adalah 2 K.
KONVEKSI ALAM

Sebuah alat perpindahan panas dengan proses perpindahan secara konveksi alam dengan
panjang 350 cm dan ΔT 32 Kelvin. Jika akan dibuatkan model alat tersebut dengan ΔT 245
Kelvin, maka berapa panjang dari model alat tersebut ?
Jawab :
• Kedua sistem dalam keadaan homolog dan persamaan tak berdimensi untuk
perpindahan panas secara konveksi alam pada rejim termal yang digunakan ialah :

ℎ𝐿 𝐶𝑝 μ 𝛽𝘨𝛥𝑇𝐿3 𝜌2
= 𝑓( , )
𝑘 𝑘 μ2
• Bilangan Prandtl bernilai sama agar similaritas termal tercapai, dan karena system
homolog maka harga ρ, β, 𝗀, dan µ bernilai sama. Sehingga didapatkan persamaan
sebagai berikut :

𝐾𝛥𝑇 𝐾𝐿 3 = 1

1
𝐾𝐿 = 𝟑
√𝐾𝛥𝑇

32
𝐾𝛥𝑇 = = 0,1306
245

Maka 𝐾𝐿 dapat dihitung dengan :

1
𝐾𝐿 = 3 = 1,97099
√0,1306

Sehingga dapat dihitung harga L pada mode adalah :

𝛥𝑇1
𝐾𝛥𝑇 =
𝛥𝑇2

350
1,97099 =
𝐿2

𝐿2 = 177,565 𝑐𝑚

Anda mungkin juga menyukai