p = RT
Hubungan ini dapat dikombinasikan dengan persamaan , menjadi
Di mana g dan R diasumsikan konstan sepanjang perubahan
ketinggian dari z1 sampai z2. Jika diasumsikan bahwa temperatur
memiliki nilai konstan T 0 sepanjang kisaran z1 sampai z2 (kondisi
isothermal), diperoleh persamaan :
= exp
Ket :
P1 = Tekanan pada ketinggian z 1 (lb/ft2)
P2 = Tekanan pada ketinggian z 2 (lb/ft2)
g = gravitasi (ft/s2)
z = ketinggian (ft)
R = konstanta gas = 1716 lb/slug R
T = suhu (R)
CONTOH SOAL
1. Gedung Empire Estate di New York menjulang sampai ketinggian kira-kira
1250 ft. Perkirakan rasio tekanan di puncak bangunan dengan tekanan di
lantai dasarnya dengan mengasumsikan udara pada keadaan temperatur
biasa 59F. Bandingkanlah hasilnya dengan yang diperoleh jika diasumsikan
bahwa udara bersifat tak mampu-mampat dengan = 0,0765 lb/ft 3 pada 14,7
psi (mutlak) (nilai untuk udara pada kondisi standar).
PENYELESAIAN
Fluida Mampu-Mampat
= exp
= 0,956
Fluida Tak Mampu-Mampat
= - ()
=1
= 0,955
Terdapat sedikit perbedaan antara kedua hasil di atas. Karena perbedaan tekanan antara
bagian bawah dan puncak gedung tersebut kecil, maka variasi kerapatan fluida juga
kecil. Sehingga hasil di atas sama.
Jadi, hasil ini mendukung pernyataan di awal bahwa perubahan pada tekanan udara dan
gas lainnya karena perubahan ketinggian sangat kecil, bahkan untuk beberapa jarak
ratus kaki, karena udara adalah fluida ringan.
TERIMA KASIH