Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rizki Nurjanah

NIM : 061830400285
Kelas : 4 KA
Mata Kuliah : Praktikum Utilitas
Dosen Pengampu : Dr.Ir.A.Husaini,M.T.,CEIA

Pengolahan Air Umpan Boiler Secara Internal

Pengolahan internal adalah pengolahan yang dilakukan pada titik


penggunaan air dan bertujuan untuk menyesuaikan (conditioning) air kepada
kriteria kondisi system dimana air tersebut akan digunakan. Usaha untuk
mencapai tujuan pengolahan internal dilakukan dengan penambahan berbagai
bahan kimia ke dalam air yang diolah. Bahanbahan kimia tersebut, akan bereaksi
dengan impurities sehingga tidak menimbulkan gangguan dalam penggunaan air
tersebut. Oksigen, sebagai contoh, dapat diikat dengan menggunakan sodium
sulfit atau hydrazine. Sifat lumpur yang dapat melekat pada logam peralatan
proses dihilangkan dengan penambahan bahan-bahan organik yang termasuk
dalam golongan tanin, lignin atau alginat.

Pengolahan air secara internal (internal water treatment) adalah proses


penambahan/penginjeksian suatu atau beberapa bahan kimia (chemicals) ke dalam
air yang akan digunakan untuk proses maupun pendukung proses. Pengolahan air
secara internal merupakan proses yang esensial, terlepas dari kenyataan apakah air
itu diolah atau sebelumnya. Oleh karena itu, pengolahan eksternal dalam beberapa
hal tidak diperlukan, sehingga air dapat langsung diolah dengan cara pengolahan
internal saja. Keuntungan pengolahan air secara internal adalah meniadakan
kebutuhan peralatan pengolahan eksternal yang ekstensif . Hal ini merupakan
keuntungan dalam segi ekonomi. Selain itu, kesederhanaan program pengolahan
secara internal memungkinkan penghematan dalam tenaga kerja untuk
pengumpanan dan pengendalian. Masalah-masalah umum yang membutuhkan
pengolahan internal adalah :
1. Masalah Korosi

Untuk mencegah korosi dan scale digunakan bahan-bahan anorganik seperti


kromat, seng, orthophospat maupun bahan organik seperti polimer sintetik,
organic nitrogen compounds, dan organic phosphorous compounds. Kekurangan
penggunaan poliphospat adalah jika poliphospat berubah menjadi orthophospat,
yang dapat bereaksi dengan kalsium membentuk calsium phospat scale. Untuk
mencegah ini pH sistem perlu dijaga sekitar 7,0 dan juga perlu ditambahkan
polimer sintetik untuk menstabilkan calsium poliphospat.
Gas terlarut yang sering menimbulkan korosi pada tube boiler adalah O 2 dan
CO2. Gas CO2 selain berasal dari air uapan juga berasal dari dekomposist carbonat
dalam air uapan. Gas CO2 akan menurunkan nilai pH air. Oksigen yang larut
dalam air uapan yang padas dengan cepat akan melkukan oksidasi dengan metal :
Fe Fe2O3.
Dimana Fe2O3 yang terentuk bersifat lebih katodik dari logam
Fe, sehingga dapat mengakibatkan serangan korosi sumur (pitting corrosion)
Apabila air terlalu asam (pH>7) maka air akan melarutkan
lapisan pelindung logam yaitu Fe2O4 (magnetide) yang ada, selanjutnya dapat
melarutkan logam Fe yang terdapat didalamnya.
Fe2O4 + 8 H + 3 Fe2 + + 4 H2O
Seragam korosi terhadap logam Fe mengikuti reaksi :
Fe + 2 H + Fe + H2 ( g )
Fe + 3 H + Fe3+ + 1,5 H2 ( g )
Serangan korosi tersebut sering terjadi pada lapisan yang mengalami
retakan Fe3O4 atau sambungan celahan logam. Jika ada ion Ce maka Fe2+ akan
permukaan logam mengakibatkan retakan (hydrogen tracking). Jika pH air lebih
tinggi dari 11. air yang bersifat alkalis akan merapuhkan pelindung Fe3O4
sehingga logam Fe dan FeO akan larut mengikuti reaksi :
FeO + 2 NaOH Na2FeO2 + H2O
Fe + 2 NaOH Na2FeO2 + H2
Hal ini yang dikenal dengan cacstic crading. Ion clorida (CT) ini dapat
terbawa steam. Ion chloride mampu berpenitrasi ke dalam lapisan logam yang
akan mengakibatkan timbulnya retakan di dalam logam (chloride cracking
corrosion) dengan mekanisme :
Fe Fe2+ + 2e

Fe2+ + 2 c Fe c 2

2. Masalah Pembentukan Kerak


Garam-garam Magnesium dan Kalsium terlarut yang dikenal sebagai
kesadahan dalam suasana panas akan tertimbun dalam permukaan tube boiler
membentuk kerak senyawa karbonat pada saat air dipanaskan menjadi steam.
Kerak yang terjadi menyebabkan terjadi dalam tube-tube boiler. Timbunan lain
yang biasa terjadi dalam tube dalam boiler berupa: sulfat berupa endapan yang
lebih keras dari endapan tersebut, silica merupakan deposit yang sangat keras dan
getas.

Hal ini biasanya merupakan akibat dari pengolahan air yang menggunakan
senyawa turunan phospat. Sludge (lumpur) phospat biasanya berwarna coklat dan
lembut. Tumbuhan kerak dan lumpr akan berakibat terjadinya penyumbatan tube
dan pemanasan berlebihan setempat sebagai perlu pemeliharaan yang lebih sering.
The is bureau of mines mengemukakan bahwa ketebalan kerak sampai 1/32 inch
akan menyerap energi panas dari bahan baker sebanyak 7 % sedangkan jika
ketebalan mencapai 1/9 inch energi panas yang terbuang mencapai 16 %.

3. Masalah Carry Over


Senyawa-senyawa tertentu yang terkandung dalam feed water bias
menyebabkan foaming (pembusaan) dan terbawanya senyawa pengatr ke aliran
steam sehingga kualitas steam menjadi menurun.

Feed water harus memenuhi prasyarat tertentu seperti yang diuraikan


dalam tabel di bawah ini :
Parameter Satuan Pengendalian
Batas
pH Unit 10.5 – 11.5
Conductivity µmhos/cm 5000, max
TDS ppm 3500, max
P – Alkalinity ppm -
M – Alkalinity ppm 800, max
O – Alkalinity ppm 2.5 x SiO2, min
T. Hardness ppm -
Silica ppm 150, max
Besi ppm 2, max
Phosphat residual ppm 20 – 50
Sulfite residual ppm 20 – 50
pH condensate Unit 8.0 – 9.0

Perawatan Internal (Internal Treatment) adalah pengkondisian Air boiler


dengan bahan kimia treatment & pengaturan lainnya dengan tujuan agar Korosi,
Pengerakan, deposit dapat dihindari dan kemurnian uap terjaga baik. Beberapa
mekanisme yang terjadi dalam Internal Treatment, antara lain (Vecom.2013):

a. Mereaksikan kesadahan dengan bahan kimia, agar kerak calcium


carbonate yang keras berubah menjadi endapan yang lunak berlumpur
sehingga bisa dibuang melalui blow-down.
b. Mengkondisikan pH/Alkalinity air boiler untuk menghindarkan
pengerakan silica.
c. Penggunaan anti-busa (anti foam) untuk mencegah potensi pembusaan
yang akan mengakibatkan terjadinya carry-over dan menurunkan
kemurnian uap Beberapa jenis bahan kimia yang umum dipergunakan
dalam Internal treatment adalah sebagai berikut (Chemtreat,2013) :
- Fosfat (jenis ortho ataupun polyfosfat): bereaksi kesadahan calcium
untuk menetralisir kesadahan air dengan membentuk hydrat tricalcium
fosfat yang berbentuk lumpur dan dapat dibuang melalui blow down
secara terus-menerus atau secara berkala melalui bawah boiler.
- Natural and synthetic dispersants (Dispersant): meningkatkan sifat
dispersive Air Boiler. Beberapa contoh Polymeric Dispersant adalah:
a. Polimer Alam : lignosulphonates, tannin .
b. Polimer sintetik : polyacrylates, maleat acrylate copolymer, maleat
Styrene copolymer.
- Sequestering agents (anti scale) seperti phoshate organic
(phosphonates), Polymaleic acid (PMA), Sulfonated copolymer.
- Oxygen scavengers (Penangkap Oksigen):seperti natrium sulfit, tannin,
hidrazin, hidroquinon / progallol berbasierivatif, hydroxylamine
derivatif, asam askorbat derivatif. Oxygen Scavengers ini, dikatalisasi
ataupun tidak, akan mengurangi kadar oksigen terlarut dalam feed
water. Beberapa jenis dari oxygen scavenger ini juga berfungsi sebagai
passivator untuk mem-passivasi permukaan logam seperti Hydrazine,
Hydroxylamine derivate. Pilihan produk dan dosis yang diperlukan
akan tergantung pada jenis alat mekanis yang digunakan (Deaeator
atau Heating Tank)
- Anti-foaming or anti-priming agents : campuran bahan aktif
permukaan yang mengubah tegangan permukaan cairan,
menghilangkan busa dan mencegah terbawa air halus partikel dalam
uap.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari percobaan praktikum pengolahan air umpan


boiler secara internal bahwa air yang digunakan sebagai umpan boiler harus
dilakukan pengolahan dengan menaikkan derajat keasamannya (pH),
menurunkan nilai konduktivitas dan TDS air tersebut untuk mencegah
pembentukan kerak, pencegahan korosi dan pencegah carry over
(pembusaan) pada boiler.

Sumber :

1. Jurnal Media Teknik Universitas PGRI Palembang Januari-April 2015


Tinjauan Teoritis Permasalahan Boiler Feed Water Pada Pengoperasian
Boiler Yang Dipergunakan Dalam Industri
2. Diktat Kuliah Sistem Utilitas Institut Teknologi Bandung 2007
Pengolahan dan Penyediaan Air
3. Dokumen.tips Pengolahan Air Boier Secara Internal

Anda mungkin juga menyukai