Anda di halaman 1dari 14

BAB

PERPINDAHAN PANAS RADIASI

Capaian Pembelajaran Umum:


a. Memahami mekanisma perpindahan panas radiasi.
b. Memahami sifat-sifat radiasi.
c. Memahami daya emisi suatu benda.
d. Memahami perpindahan panas antara beberapa permukaan benda.
.
Capaian Pembelajaran Khusus:
a. Memahami sifat-sifat benda hitam.
b. Memahami dan dapat menjelaskan sifat-sifat radiasi benda.
c. Memahami dan dapat menjelaskan faktor bentuk benda yang mengalami radiasi.
d. Memahami perpindahan panas radiasi benda tak hitam.
e. Memahami perpindahan panas radiasi antara dua permukaan.
f. Memahami perpindahan panas radiasi antara tiga permukaan.
g. Memahami laju perpindahahan panas radiasi.

A. PENDAHULUAN
Modus ketiga dalam perpindahan panas adalah radiasi atau pancaran atau
sinaran termal. Radiasi termal adalah radiasi elektromagnetik yang dipancarakan oleh
suatu benda karena suhunya. Banyak proses dalam industri seperti pemanasan,
pendinginan dan pengeringan berlangsung dengan perpindahan panas secara pancaran
termasuk pembakaran minyak hidrokarbon dan tenaga pancaran dari matahari.
Radiasi selalu merambat dengan kecepatan cahaya, 3 x 1010 cm/s. Kecepatan ini
sama dengan hasil perkalian panjang gelombang dengan frekuensi radiasi :
c = λ v.....................................................................................(4.1)
Dimana : c = kecepatan cahaya
λ = panjang gelom ang dalam μm atau Ǻ (1 Ǻ = 10-8 cm)
v = frekuensi
Radiasi termal terletak dalam rentang panjang gelombang antara kira – kira 0,1 sampai
100 μm.
Perambatan radiasi termal berlangsung dalam bentuk kuantum dan setiap
kuantum mengandung energi sebesar
E = h v ....................................................................................(4.2)
Dimana : h = konstanta Planck, 6,625 x 10-34 J.s
Setiap kuantum dianggap sebagai suatu partikel yang mempunyai energi, massa dan
momentum seperti molekul gas sehingga pada hakekatnya radiasi dapat digambarkan
sebagai gas foton yang mengalir dari satu tempat ke tempat lain.
Dengan teori relatifitas dan thermodinamika statistik maka akan diperoleh suatu
rumus yang disebut Hukum Stefan-Boltzman dimana energi total yang dipancarkan
oleh suatu benda sebanding dengan pangkat empat suhu absolut :
E = σ T4.................................................................................(4.3)
b

Dimana : Eb = daya emisi (emissive power) benda hitam


Yaitu energi yang dipancarkan (diradiasikan) per satuan waktu per
satuan luas, W/m2
σ = Konstanta Stefan Boltzman, 5,669 x 10-8 W/m2K4 (0,1714 x 10-8
Btu/hr.ft2oR4
T = suhu absolut, K
b = blackbody (benda hitam)
Subskrip b menunjukkan radiasi dari benda hitam. Benda hitam adalah benda yang
memenuhi hukum Stefan Boltzman yang tidak dapat memantulkan atau meneruskan
sinar sehingga kelihatan hitam di mata orang. Juga benda yang menyerap seluruh
radiasi yang menimpanya.
Sifat – sifat benda hitam :
1. Sebuah benda hitam akan mengabsorpsi semua panas radiasi yang mengenainya,
tidak membedakan panjang gelombang dan arah datangnya panas
2. Tidak ada benda lain yang dapat memancarkan panas lebih besar dari sebuah benda
hitam pada suhu yang sama
3. Meskipun panas yang dipancarkan oleh benda hitam merupakan fungsi dari
panjang gelombang dan suhu, tetapi panas dipancarkan ke segala arah, sehingga
benda hitam dapat disebut juga suatu pemancar panas difus (ke segala arah).
B. POKOK-POKOK ISI
1. Sifat-Sifat Radiasi
Jika suatu energi radiasi menimpa permukaan suatu bahan, maka sebagian dari
radiasi itu dipantulkan (refleksi), sebagaian diserap (absorpsi) dan sebagian lagi
diteruskan (transmisi) seperti terlihat pada gambar 1

Gambar 4.1 Sifat – sifat benda yang menerima energi radiasi

ρ = faktor refleksi (refleksivitas)


α = faktor absorpsi (absorpsivitas)
τ = faktor transmisi (transmisivitas)
maka,
Kebanyakan benda padat tidak meneruskan radiasi termal sehingga harga transmisivitas
τ = 0, sehingga
ρ+α=1
Sifat – sifat radiasi benda,
a. Benda yanng sifatnya dapat menyerap energi yang datang seluruhnya (100%)
disebut benda hitam (blackbody)
ρ=0 α=1
Emisi enda hitam, ԑ = 1
ԑ=α=1
b. Benda yang dapat memantulakn energi yang datang 100% disebut benda putih
sempurna (absolutely white)

ρ=1 α=0
c. Benda yang diantara black body dan white body disebut benda abu – abu (grey
body)

0<ԑ<1
2. Identitas Kirchhoff
Daya emisi suatu benda (E) ialah energi yang dipancarkan oleh sebuah benda
per satuan luas per satuan waktu.
Sedangkan emisivitas suatu enda (ԑ) adalah per andingan antara energi yang
dapat dipancarkan oleh benda itu pada suhu T dibandingkan dengan energi yang
dipancarkan oleh benda hitam pada suhu yang sama.

……………............................................................... (4.5)

Emisivitas (ԑ) suatu enda sama dengan a sopsivitas (α) nya pada suhu yang sama
ԑ = α .......................................................................................................( 4.6)
Persamaan (4.6) di atas disebut dengan identitas Kirchhoff.
Energi yang dipancarkan oleh suatu benda selalu lebih kecil dari energi yang
dipancarkan oleh enda hitam sehingga harga ԑ ≤ 1. Harga ԑ maksimal 1 yaitu untuk
benda hitam.

3. Faktor Pandangan
Faktor pandang (view factor) disebut juga faktor bentuk (shape factor), faktor
sudut (angle factor), faktor konfigurasi (configuration factor) atau faktor geometris
(geometry factor).
Jika dua buah permukaan hitam, permukaan 1 dan permukaan 2 saling meradiasi
maka energi di permukaan 1 bisa sampai di permukaan 2 dan sebaliknya. Jika kita ingin
mendapatkan suatu persamaan umum untuk pertukaran energi antara kedua permukaan
itu apabila keduanya mempunyai suhu yang berlainan, maka kita gunakan faktor bentuk
yang dapat ditulis sebagai berikut :
F1-2 = fraksi energi yang meninggalkan permukaan 1 dan diterima oleh permukaan 2 F2-
1 = fraksi energi yang meninggalkan permukaan 2 dan diterima oleh permukaan 1 Fm-n
= fraksi energi yang meninggalkan permukaan m dan diterima oleh permukaan n Energi
yang meninggalkan permukaan 1 dan sampai di permukaan 2 adalah :
Eb1A1F12
Energi yang meninggalkan permukaan 2 dan sampai di permukaan 1 adalah :
Eb2A2F21
Karena keduanya merupakan benda hitam, maka semua energi yang mengenai kedua
benda itu akan diabsorpsi sempurna sehingga pertukaran energi nettonya adalah :
q1-2 = Eb1A1F12 - Eb2A2F21 ..............................................................(4.7)
Jika kedua permukaan itu mempunyai suhu yang sama, maka tidak terjadi pertukaran
panas, artinya q1-2 = 0, sehingga
Eb1 = Eb2
Sehingga A1F12 = A2F21 .....................................................................................(4.8)
Sehingga pertukaran panas nettonya menjadi :
q1-2 = A1F12(Eb1 - Eb2) = A2F21 (Eb1 - Eb2) .............................................(4.9)
Persamaan (4.8) disebut hubungan resiprositas dan secara umum berlaku untuk dua
permukaan m dan n
AmFmn = AnFnm....................................................................................(4.10)
Berbagai faktor bentuk dapat dilihat pada gambar 4 .2

Gambar 4.2. Faktor bentuk radiasi untuk radiasi antara dua siku empat sejajar

Gambar 4.3. Faktor bentuk radiasi untuk dua siku empat tegak lurus dengan satu sisi
bersama
Gambar 4.4. Faktor bentuk radiasi untuk radiasi antara dua piring sejajar

Gambar 4. 5. Faktor bentuk radiasi untuk dua silinder konsentrik


Gambar 4.6. Faktor bentuk radiasi untuk dua piring konsentrik sejajar
4. Hubungan Berbagai Faktor Bentuk
Jika Fij adalah fraksi energi total yang meninggalkan permukaan i dan sampai di
permukaan j maka :

…………………………………………………………… (4.11)
Benda – benda tidak bisa memandang dirinya sendiri :
F11 = F22 = F33 = .... = 0
Untuk lengkung tiga permukaan dapat kita tuliskan :
F11 + F22 + F33 = 1
Karena F11 = 0, maka F13 = 1 – F12

5. Pertukaran Panas Antara Benda Tak Hitam


Pada perpindahan panas radiasi antara permukaan hitam, semua energi radiasi
yang menimpa permukaan itu diserap. Pada benda tak hitam, tidak seluruh energi yang
jatuh dipermukaan diserap, sebagian dipantulkan kembali ke permukaan lain dalam
sistem dan sebagian mungkin dipantulkan keluar sistem. Persoalannya bisa menjadi
lebih kompleks karena panas yang dipancarkan dari satu permukaan dapat diabsorpsi
dan sebagian dipantulkan kembali mengenai permukaan yang lain dan terjadi berkali –
kali di antara permukaan penerima dan pemancar panas yang ada dalam lingkungan itu.
Diandaikan semua permukaan bersifat difus (baur, menyebar) dan menpunyai
suhu seragam, emisivitas dan refleksivitas konstan di seluruh permukaan, maka dapat
didefinisikan dua besaran baru yaitu
G = iradiasi
Panas radiasi total yang menimpa suatu permukaan sebuah benda per satuan
waktu per satuan luas
J = radiositas
Panas radiasi total yang meninggalkan suatu permukaan sebuah benda per satuan
waktu per satuan luas.
Dianggap seluruh permukaan mempunyai G dan J yang sama
Radiositas adalah jumlah energi yang dipancarkan (emisi) dan energi yang
dipantulkan (refleksi) apa ila tidak ada energi yang diteruskan (transmisi, τ = 0)
α+ρ=1
ρ = 1 - α = 1 - ԑ ...........................................................................(4.12)
Sehingga
J = ԑEb + ρG .................................................................................(4.13)
J = ԑEb + (1 - ԑ) G
......................................................................(4.14)

Energi netto yang meninggalkan permukaan adalah selisih antara radiositas dan iradiasi
:

= ԑEb + (1 - ԑ) G – G
= ԑEb – ԑG
Masukkan persamaan (14) akan diperoleh
............................................................................(4.15)

Persamaan di atas diperoleh

.................................(4.16)

Jaringan Permukaan

Ditinjau pertukaran energi radiasi antara permukaan A1 dan A2


Energi yang meninggalkan permukaan 1 dan mencapai permukaan 2 adalah : J1A1F12
Energi yang meninggalkan permukaan 2 dan mencapai permukaan 1 adalah : J2A2F21
Pertukaran panas netto antara kedua permukaan adalah
q12 = J1A1F12 - J2A2F21
Dari hubungan resiprositas : A1F12 = A2F21
Sehingga : q12 =A1F12 (J1- J2) = A2F21 (J1- J2)

............................................(4.17)

Jaringan ruang

Jaringan radiasi merupakan gabungan antara jaringan permukaan dan jaringan ruang.
Kedua unsur jaringan itu merupakan pokok – pokok metode jaringan radiasi (radiation
network method)

6. Perpindahan Panas Radiasi Antara Dua Permukaan


Perpindahan panas antara dua permukaan dan tidak ada permukaan lain di
lingkungannya, pertukaran panas nettonya adalah beda potensial menyeluruh dibagi
dengan jumlah semua tahanan.
Jaringan radiasi antara dua permukaan adalah

..........................................................(4.18)

......................................................................(4.19)

7. Perpindahan Panas Radiasi Antara Tiga Permukaan


Dalam hal ini masing – masing benda bertukaran panas dengan permukaan
lain. Pertukaran panas antara benda 1 dan benda 2 adalah
Pertukaran panas antara benda 1 dan benda 3 adalah

Pertukaran panas antara benda 2 dan benda 3 adalah

Jaringan radiasi antara tiga permukaan yang saling meradiasi adalah

Untuk menghitung perpindahan panas antara tiga benda ini dapat diselesaikan dengan
menerapkan hukum arus Kirchhoff : Jumlah semua arus yang memasuki suatu node
adalah nol.

Node 1 :

Node 2 :

Node 3 :

8. Perpindahan Panas Radiasi Antara Dua Bidang Datar yang Dihubungkan


dengan Bidang yang Tidak Dapat Menghantarkan Panas Tetapi Dapat
Memantulkan Semua Panas yang Diterima

Suatu soal yang dapat dengan mudah diselesaikan dengan metode jaringan
ialah soal dua permukaan rata yang saling bertukar panas, tetapi berhubungan dengan
permukaan ketiga yang tidak menukar panas; artinya permukaan ketiga ini diisolasi
sempurna. Namun permukaan ketiga ini mempengaruhi proses perpindahan panas,
karena ia menyerap dan meradiasikan kembali energi ke kedua permukaan yang saling
bertukar panas.
Jaringan radiasinya adalah

J3 tidak dihubungkan dengan tahanan permukaan radiasi karena permukaan 3 tidak


bertukaran energi, sehingga
J3 = Eb3 = σ T34
Nilai tahanan ruang :
F11 + F12 + F13 = 1
F11 = 0 F13 = 1 - F12
F21 + F22 + F23 = 1
F22 = 0 F23 = 1 – F21
Dari hubungan resiprositas ;
A1F12 = A2F21
Jaringan ini merupakan suatu jaringan seri – paralel yang sederhana. Persamaan untuk
perpindahan panas antara benda 1 dan 2 adalah :

.........................................................(4.20)

Contoh : Dua buah plat yang berada dalam ruangan yang besar. Karena luas ruangan A3
sangat besar maka tahanan ruang

maka Eb3 = J3
Untuk menghitung aliran panas pada masing – masing permukaan, kita cari radiositas J1
dan J2 dengan menggunakan hukum arus Kirchhoff
Node J1 :
Node J2 :

Panas total yang dilepas plat 1 :

Panas total yang dilepas plat 2 :

Panas yang diterima dinding kamar :


q3 = q1 + q2

9. Bidang Sejajar Tak Hingga


Dua buah bidang sejajar tak hingga, A1 dan A2 sama dan faktor bentuk radiasi
adalah satu karena semua radiasi yang meninggalkan bidang satu akan mencapai bidang
lain.
Jaringan radiasi

A1 = A2 = A dan F12 = 1,0


Persamaan perpindahan panas per satuan luas adalah

.................................................................................(4.21)

Untuk dua silinder panjang yang konsentris, A1 ≠ A2 dan F12 = 1,0, maka perpindahan
panasnya adalah
.................................................................................(4.22)

Perbandingan A1/A2 dapat diganti dengan perbandingan diameter d1/d2 bila kita
mempersoalkan benda – benda berbentuk silinder.
C. RANGKUMAN
1. Radiasi termal adalah radiasi elektromagnetik yang dipancarakan oleh suatu benda
karena suhunya.
2. Benda hitam adalah benda yang memenuhi hukum Stefan Boltzman yang tidak
dapat memantulkan atau meneruskan sinar sehingga kelihatan hitam di mata orang.
Juga benda yang menyerap seluruh radiasi yang menimpanya.
3. Sifat – sifat radiasi benda,
a. Benda yanng sifatnya dapat menyerap energi yang datang seluruhnya (100%)
disebut benda hitam (blackbody)
ρ=0 α=1
Emisi enda hitam, ԑ = 1
ԑ=α=1
b. Benda yang dapat memantulkan energi yang datang 100% disebut benda putih
sempurna (absolutely white)

ρ=1 α=0
c. Benda yang diantara black body dan white body disebut benda abu – abu (grey
body)
0<ԑ<1
4. Daya emisi suatu benda (E) ialah energi yang dipancarkan oleh sebuah benda per
satuan luas per satuan waktu. Sedangkan emisivitas suatu enda (ԑ) adalah
perbandingan antara energi yang dapat dipancarkan oleh benda itu pada suhu T
dibandingkan dengan energi yang dipancarkan oleh benda hitam pada suhu yang
sama.
5. Faktor pandang (view factor) disebut juga faktor bentuk (shape factor), faktor
sudut (angle factor), faktor konfigurasi (configuration factor) atau faktor geometris
(geometry factor).
6. Ditinjau pertukaran energi radiasi antara permukaan A1 dan A2
Energi yang meninggalkan permukaan 1 dan mencapai permukaan 2 adalah :
J1A1F12
Energi yang meninggalkan permukaan 2 dan mencapai permukaan 1 adalah :
J2A2F21
Pertukaran panas netto antara kedua permukaan adalah
q12 = J1A1F12 - J2A2F21
7. Perpindahan panas antara dua permukaan dan tidak ada permukaan lain di
lingkungannya, pertukaran panas nettonya adalah beda potensial
menyeluruh dibagi dengan jumlah semua tahanan.
Jaringan radiasi antara dua permukaan adalah

8. Perpindahan Panas Radiasi Antara Tiga Permukaan


Jaringan radiasi antara tiga permukaan yang saling meradiasi adalah

Untuk menghitung perpindahan panas antara tiga benda ini dapat diselesaikan dengan
menerapkan hukum arus Kirchhoff : Jumlah semua arus yang memasuki suatu node adalah
nol.

Anda mungkin juga menyukai