Anda di halaman 1dari 20

SMA NEGERI 1 PADALARANG

Tahun Pelajaran 2017/2018


FISIKA KUANTUM

A. RADIASI BENDA HITAM


Dalam fisika, benda hitam (bahasa inggris black body) adalah obyek yang menyerap seluru radiasi
elektromagnetik yang jatuh padanya. Tidak ada radiasi yang dapat keluar atau dipantulkannya. Namun,
dalam fisika klasik, secara teori benda hitam haruslah juga memancarkan seluruh panjang glombang
energi yang mungkin, karena hanya dari sinilah energi bendda itu dapat diukur.
Sinar yang masuk pada dinding berongga dengan lubang kecil sinar akan dipantulkan intensitasnya
selalu berkurang ( karena sebagian senar diserap dinding ) sampai suatu saat energinya kecil sekali (
hampir nol ). Jadi dapat dikatakan bahwa sinar yang mengenai lubang ini dinamakan benda hitam.
Semakain kecil lubang semakin mirip dengan benda hitam sempurna ( karena semakin sedikit keluarnya
sinar tersebut ).
Pada saat benda hitam dipanaskan atau benda beronga dipanaskan minsalnya T maka
dinding disekeliling rongga akan memancarkan radiasi dan memantulakn sebagian radiasi yang datang
(dan menyerap sisanya). Peristiwa penyerapan dan pemancaran olleh taip-tiap begian dinding berongga
akan berlansung terus-menerus sehingga terjadi kesetimbangan termal. Pada keadaan seimbang termal
suhu bagian dinding yang sudah sama besar sehingga radiasi yang dipancarkan sama dengan energi yang
diserapnya, dalam keadaan ini dalam rongga dipenuhi oleh gelombang-gelombang yang dipancarkan olh
taip titik pada dinding rongga. Radiasi dalam rongga ini bersifat uniform. Jika dinding ongga diberisebuah
lubang maka radiasi ini akan keluar dari lubang, radiasi yang keluar ini dianggap sebagai radiasi benda
hitam.

kotak dicat putih tetapi ketika kotak ditutup, lubang kotak tampak hitam pada siang hari. Mengapa
demikian? Ketika radiasi dari cahaya matahari memasuki lubang kotak, radiasi dipantulkan berulang–
ulang (beberapa kali) oleh dinding kotak dan setelah pemantulan ini hamoir dapat dikatakan tidak ada lagi
radiasi yang tersisa (ssemua radiasi telah diserap di dalam kotak)dengan kata lain , lubang telah berfungsi
menyerap semua radiasi yang dating padanya. Akibatnya benda tampak hitam.
Benda-hitam merupakan penyerap semua radiasi elektromagnet yang mengenainya, atau pengemisi
semua radiasi elektromagnet yang dimiliknya. Berdasarkan termodinamika, distribusi panjang gelombang
spektrumnya hanya bergantung pada temperatur tidak pada jenis bahan benda-hitam.
1. Hukum Stefan-Boltzmann
Pada tahun 1879 seorang ahli fisika dari Austria, Josef Stefan melakukan eksperimen untuk
mengetahui karakter universal dari radiasi benda hitam. Ia menemukan bahwa daya total per satuan luas
yang dipancarkan pada semua frekuensi oleh suatu benda hitam panas (intensitas total) adalah sebanding
dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya. Sehingga dapat dirumuskan:

Dengan I menyatakan intensitas radiasi pada permukaan benda hitam pada semua frekuensi, T adalah
suhu mutlak benda, dan σ adalah tetapan Stefan-Boltzman, yang bernilai 5,67 × 10-8 Wm-2K-4. Gambar
berikut memperlihatkan spektrum cahaya yang dipancarkan benda hitam sempurna pada beberapa suhu
yang berbeda. Grafik tersebut memperlihatkan bahwa antara antara panjang gelombang yang
diradiasikan dengan suhu benda memiliki hubungan yang sangat rumit.

Untuk kasus benda panas yang bukan benda hitam, akan memenuhi hukum yang sama, hanya diberi
tambahan koefisien emisivitas yang lebih kecil daripada 1 sehingga:
Intensitas merupakan daya per satuan luas, maka persamaan diatas dapat ditulis sebagai:

Keterangan:
P = daya radiasi (W)
Q = energi kalor (J)
A = luas permukaan benda (m2)
e = koefisien emisivitas
T = suhu mutlak (K)

Beberapa tahun kemudian, berdasarkan teori gelombang elektromagnetik cahaya, Ludwig Boltzmann
(1844 – 1906) secara teoritis menurunkan hukum yang diungkapkan oleh Joseph Stefan (1853 – 1893) dari
gabungan termodinamika dan persamaan-persamaan Maxwell. Oleh karena itu, persamaan diatas dikenal
juga sebagai Hukum Stefan-Boltzmann, yang berbunyi:
“Jumlah energi yang dipancarkan per satuan permukaan sebuah benda hitam dalam satuan waktu akan
berbanding lurus dengan pangkat empat temperatur termodinamikanya”.

2. Hukum Pergeseran Wien


Lima tahun kemudian konfirmasi mengesankan dari teori gelombang elektromagnetik cahaya
diperoleh ketika Boltzmann menurunkan hokum Stefan dari gabungan termodinamika dan persamaan-
persamaan Maxwell. Karena itu, Persamaan 1.3 dikenal juga sebagai Hukum Stefan-Boltzmann.
Jika suatu benda padat dipanaskan maka benda itu akan memancarkan radiasi kalor. Pada suhu normal,
kita tidak menyadari radiasi elektromagnetik ini karena intensitasnya rendah. Pada suhu lebih tinggi ada
cukup radiasi inframerah yang tidak dapat kita lihat tetapi dapat kita rasakan panasnya jika kita mendekat
ke benda tersebut.
Pada suhu yang lebih tinggi (dalm orde 1000 K ) benda mulai berpijar merah, seperti besi dipanaskan.
Pada suhu diatas 2000 K benda pijar kuning atau keputih-putihhan, seperti besi berpijar putih atau pijar
putih dari filament lampu pijar.

Bila suhu benda terus ditingkatkan, intensitas relative dari spectrum cahaya yang dipancarkan berubah. Ini
menyebabkan pergeseran dalam warna-warna spectrum yang diamati, yang dapat digunakan untuk
menaksir suhu suatu benda seperti pada gambar :

Grafik Pergeseran Wien


Gambar diatas menunjukkan grafik antara intensitas radiasi yang dipancarkan oleh suatu benda hitam
terhadap panjang gelombang (grafik I – l ) pada berbagai suhu. Total energi kalor radiasi yang dipancarkan
adalah sebanding dengan luas di bawag grafik. Tampak bahwa total energi kalor radiasi radiasi meningkat
dengan meningkatnya suhu ( menurut hokum Stefan- Bolztman. Energi kalor sebanding dengan pangkat
empat suhu mutlak.
Radiasi kalor muncul sebanding suatau spectra kontinu, bukan spectra diskret seperti garis-garis
terang yang dilihat dalam spectra nyala api. Atau garis-garis gelap yang dapat dilihat dalam cahaya
matahari (garis Fraunhofer) (Spektra adalah bentuk tunggal spectrum) Sebagai gantinya, semua panjang
gelombang hadir dalam distribusi energi kalor yang luas ini. Jika suhu bendahitam meningkat, panjang
gelombang untuk intensitas maksimum (lm) bergeser ke nilai panjang gelombang yang lebih pendek
Pengukuran spectra benda hitam menunjukkan bahwa panjang gelombang untuyk intensitas maksimum
(lm) berkurang dengan meningkatnya suhu, seperti pada persamaan berikut :

λm = panjang gelombang dengan intensitas maksimum (m)


T = suhu mutlak benda hitam (K)
C = tetapan pergeseran Wien = 2,90 x 10-3 m K

3. Hipotesis Kuantum Planck


Planck menganggap bahwa energy radiasi yang dihasilkan oleh getaran molekul-molekul bermuatan
listrik (osilator) merupakan kelipatan bilangan bulat positif dari hf, yaitu :

n = 1, 2, 3, ….
E = nhf h = konstanta Planck = 6,63 x10-34J-s
f = frekuensi radiasi (Hz)
Perbandingan Teori Wien, Rayleigh-Jean, dan Max Planck mengenai radiasi benda hitam

Pada grafik diatas terlihat bahwa Teori Rayleigh-Jeans sesuai dengan spectrum radiasi benda hitam
untuk panjang gelombang yang besar namun gagal menjelaskannya pada panjang gelombang pendek atau
kecil. Namun sebaliknya, Teori Wien sesuai dengan spectrum radiasi benta hitam untuk panjang gelombang
pendek. Kegagalan Teori Rayleigh-Jeans dan Wien inilah yang mendorong Max Planck untuk melakukan
ekperimen lainnya dan berhasil.
Hipotesis Planck memperlihatkan bahwa energy radiasi tidaklah kontinu, melainkan terdiri atas
paket-paket energy yang diskrit yang disebut kuanta. Energy minimum yang diradiasikan osilator adalah saat
keadaan kuantisasinya berubah satu-satuan (n=1), yakni

E0 = ∆Emin = hf

Energi sebesar hf ini kemudian disebut kuantum energy


3. Penerapan Radiasi Hitam
1. Gejala Pemanasan Global (Efek Rumah Kaca )
Efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata-rata 10 C sampai 50 C . salah satu contoh nya
dalah ketika kita memarkirkan mobil pada siang hari. Sering kali suhu di dalam mobil lebih panas
dibandingkan suhu di luar. Hal ini dikarenakan sebagian energy panas matahari telah diserap oleh kursi,
karpet dan dashboard mobil. Ketika benda- benda tersebut melepaskan energy panas matahari tidak
semuanya keluar melalui jendela tetapi sebagian dipantulkan kembali. Hal ini disebabkan perbedaan panjang
gelombang sinar matahari yang memasuki mobil dan energi panas yang dilepaskan kembali oleh kursi.
Sehingga jumlah energi yang masuk lebih banyak dibandingkan energi yang dapat keluar. Sehingga terjadi
kenaikan bertahap pada suhu di dalam mobil. jika tidak ada atmosfer , energy sinar matahri yang sampai ke
bumi akan memanaskan bumi hingga mencapai suhu 8000C di daerah khatulistiwa

2. Penggunaan Pakaian

Pada malam hari , ketika kita menggunakan pakaian berwarna hitam


akan terasa lebih hangat. Hal ini dikarenakan permukaan yang gelap
merupakan penyerap dan pemancar kalor yang baik. Sedangkan warna
terang merupakan penyerap dan pemancar kalor yang kurang baik.
Sehingga pakain berwarna putih cocok digunakan di siang hari yang
panas karena tubuh kita tidak akan terlalu merasakan panasnya terik
matahari.
3. Mengukur Suhu Matahari

Dengan meniliti spectrum sebuah bintang , kita akan dapat mengetahui suhu bintang. Tidak perlu
mendekat ke matahari atau bintang kita dapat berpedoman pada spectrum radiasi benda hitam .Secara
alamiah pada suhu tinggi didalam bintang – bintang akan terjadi radiasi fusi. Dimana inti – inti yang ringan
akan bergabung menjadi inti yang lebih berat. Energi yang dihasilkan oleh matahari atau bintang terdiri atas
berbagai bentuk radiasi gelombang elektromagnetik yang dapat diketahui melalu frekuensi atau panjang
gelombangnya. Semua gelombang elektromagnetik yang dipancarkan akan merambat dalam ruang angkasa
dengan kecepatan yang sama yakni dengan kecepatan spektrum cahaya. Maka dari itu , seorang astronom
dapat mengetahui suhu matahari melalui penelitian spectrum sebuah bintang.

4. Termos
Termos merupakan salah satu aplikasi yang menggunakan konsep radiasi benda hitam. Prinsip kerja dari
termos adalah sebagai berikut :
 Lapisan perak mengkilap : berfungsi mencegah perpindahan kalor secara radiasi. Lapisan ini
memantulkan radiasi kembali ke dalam termos
 Dinding gelas : berfungsi sebagai konduktor , yang mana tidak dapat memindahkan kalor
 Ruang vakum antar dinding : mencegah perpindahan kalor baik secara konveksi maupun konduksi
 Sumbat : sumbat ini dibuat dari bahan isolator . hal ini berfungsi agar konveksi antar udara luar terjadi
5. Panel Surya
Panel surya ini merupakan alat yang digunakan untuk menyerap radiasi dari matahari. Panel surya terdiri
dari wadah logam yang berongga yang dicat hitam dengan panel yang terbuat dari kaca. Kalor radiasi dari
matahari diserap oleh permukaan hitam dan dihantarkan secara konduksi melalui logam. Bagian dalam panel
dijaga tetap hangat oleh efek rumah kaca, kemudian sirkulasi air melalui wadah logam akan membawa kalor
menjauh untuk dimanfaatkan pada sistem pemanas air domestik dan memanasi kolam renang.
B. EFEK FOTOLISTRIK DAN PENERAPANNYA
Pada tahun 1905, Einstein menggunakan gagasan Planck
tentang kuantisasi energi untuk menjelaskan efek fotolistrik.
Efek fotolistrik ditemukan oleh Hertz pada tahun 1887 dan telah
dikaji oleh Lenard pada tahun 1900.
Gambar 1. menunjukkan diagram sketsa alat dasarnya.
Apabila cahaya datang pada permukaan logam katoda C yang
bersih, elektron akan dipancarkan. Jika elektron menumbuk
anoda A, terdapat arus dalam rangkaian luarnya. Jumlah
elektron yang dipancarkan yang dapat mencapai elektroda
dapat ditingkatkan atau diturunkan dengan membuat anoda
positif atau negatif terhadap katodanya. Apabila V positif,
elektron ditarik ke anoda.

Apabila V negatif, elektron ditolak dari anoda. Hanya elektron


dengan energi kinetik ½ mv2 yang lebih besar dari eV kemudian
dapat mencapai anoda. Potensial V0 disebut potensial
penghenti. Potensial ini dihubungkan dengan energi kinetik
maksimum elektron yang dipancarkan oleh:

(½ mv2)maks = e.V0

Percobaan yang lebih teliti dilakukan oleh Milikan pada tahun


1923 dengan menggunakan sel fotolistrik. Keping katoda dalam
tabung ruang hampa dihubungkan dengan sumber tegangan searah. Kemudian, pada katoda dikenai cahaya
berfrekuensi tinggi. Maka akan tampak adanya arus listrik yang mengalir karena elektron dari katoda menuju
anoda. Setelah katoda disinari berkas cahaya, galvanometer ternyata menyimpang. Hal ini menunjukkan
bahwa ada arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.
Einstein telah menjelaskan bahwa untuk mengeluarkan elektron dari permukaan logam dibutuhkan energi
ambang. Jika radiasi elektromagnet yang terdiri atas foton mempunyai enegi yang lebih besar dibandingkan
energi ambang, maka elektron akan lepas dari permukaan logam.

Akibatnya energi kinetik maksimum dari elektron dapat ditentukan dengan persamaan:

Ek = h.f – h. f0

dengan:

f, f0 = frekuensi cahaya dan frekuensi ambang (Hz)


h = konstanta Planck (6,63 × 10-34 Js)
Ek = energi kinetik maksimum elektron ( J)

Contoh Soal 1 :

Frekuensi ambang suatu logam sebesar 8,0 × 1014 Hz dan logam tersebut disinari dengan cahaya yang
memiliki frekuensi 1015 Hz. Jika tetapan Planck 6,6 × 1014 Js, tentukan energi kinetik elekton yang terlepas
dari permukaan logam tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:

f0 = 8,0 × 1014 Hz
f = 1015 Hz
h = 6,6 × 10-34 Js

Ditanya: Ek = ...?

Pembahasan :

Ek = h.f – h.f0
Ek = 6,6 × 10-34 (1014 – (8,0 × 1014))
Ek = 1,32 × 10-19 J
Penerapan Efek Fotolistrik pada Sel Surya

Gambar 3. Panel Sel Suya. (Foto : inhabitat.com)


Sel surya atau sel fotovoltaik adalah memanfaatkan efek fotolistrik untuk membangkitkan arus listrik dari
cahaya matahari. Efek fotolistrik muncul ketika cahaya tampak atau radiasi ultraviolet jatuh ke permukaan
benda tertentu. Cahaya atau radiasi mendorong elektron keluar dari benda tersebut, yang jumlahnya dapat
diukur dengan meteran listrik.

Keunikan efek fotolistrik adalah ia hanya muncul ketika cahaya yang menerpa memiliki frekuensi di atas nilai
ambang tertentu. Di bawah nilai ambang tersebut, tidak ada elektron yang terpancar keluar, tidak peduli
seberapa banyak cahaya yang menerpa benda. Frekuensi minimum yang kemunculan efek fotolistrik
tergantung pada jenis bahan yang disinari.
C. SINAR X DAN PEMANFAATANNYA
1. Sinar X
Sinar X :adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas,
cahaya sinar ultraviolet, tetapi mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek sehingga dapat
menembus benda-benda. Sinar X ditemukan oleh sarjana fisika berkebangsaan Jerman yaitu W. C.
Rontgen tahun 1895

2. Sifat-sifat sinar X :
 Mempunyai daya tembus yang tinggi Sinar X dapat menembus bahan dengan daya tembus yang
sangat besar, dan digunakan dalam proses radiografi.
 Mempunyai panjang gelombang yang pendek Yaitu : 1/10.000 panjang gelombang yang kelihatan
 Mempunyai efek fotografi. Sinar X dapat menghitamkan emulsi film setelah diproses di kamar gelap.
 Mempunyai sifat berionisasi.Efek primer sinar X apabila mengenai suatu bahan atau zat akan
menimbulkan ionisasi partikel-partikel bahan zat tersebut.
 Mempunyai efek biologi. Sinar X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan.
Efek biologi ini digunakan dalam pengobatan radioterapi.

3. Proses Terjadinya sinar X


1) Di dalam tabung roentgen ada katoda dan anoda dan bila katoda (filament) dipanaskan lebih dari
20.000 derajat C sampai menyala dengan mengantarkan listrik dari transformator,
2) Karena panas maka electron-electron dari katoda (filament) terlepas,
3) Dengan memberikan tegangan tinggi maka electron-elektron dipercepat gerakannya menuju anoda
(target),
4) Elektron-elektron mendadak dihentikan pada anoda (target) sehingga terbentuk panas (99%)
dan sinar X (1%),
5) Sinar X akan keluar dan diarahkan dari tabung melelui jendela yang disebut diafragma,
6) Panas yang ditimbulkan ditiadakan oleh radiator pendingin.
TABUNG ROENTGEN

Sinar-X dari proces kejadiannya, dikelompokan menjadi 2 yaitu :

1. Sinar-X Brehmsstrahlung
Electron dengan kecepatan tinggi (karena ada beda
potensial 1000 Kvolt) yang mengenai target anoda,
electron tiba-tiba akan mengalami pelemahan yg sangat
darastis oleh target sehingga menimbulkan sinar-x, sinar-
x yg terjadi dinamakan “sinar-x brehmsstrahlung”
or “braking radiation”. Pada waktu muatan (electron)
yang bergerak dengan kecepatan tinggi (mengalami
percepatan), karena adanya beda potensial, muatan
(electron) akan memancarkan radiasi elektromagnetik
dan ketika energy electron cukup tinggi maka radiasi
elektromagnetik tersebut dalam range sinar-x.Sinar-
xjenis ini tidak dipergunakan untuk XRD (X-Ray
Difraction)

2. Sinar-x karakteristik

Electron dari katoda yang bergerak dengan percepatan yg cukup tinggi,


dapat mengenai electron dari atom target (anoda) sehingga menyebabkan
electron tereksitasi dari atom, kemudian electron lain yang berada pada
sub kulit yang lebih tinggi akan mengisikekosongan yang ditinggalkan oleh
electron tadi, dengan memancarkan sinar-x yang memiliki energy
sebanding dengan level energy electron. Karena sinar-X karakteristik
memiliki Panjang gelombang tertentu yang dapat difilter, maka jenis ini
banyak diaplikasikan untuk XRD (X-RAy Diffraction) dalam menentukan
struktur material
4. Penerapan Sinar X
1) Bidang Kesehatan
Seperti semua jenis tes kesehatan, X-ray sebaiknya hanya dilakukan untuk membantu dalam
diagnosis medis seseorang, agar tidak menimbulkan resiko yang justru membahayakan bagi kesehatan.
Beberapa manfaat Sinar X dalam dunia kesehatan, antara lain :
 Sinar-X digunakan sebagai alat untuk menyelidiki penyebab dan gejala pada penyakit pasien /
mendiagnosa suatu penyakit.
 Dapat membantu mengkonfirmasi ada atau tidaknya suatu penyakit atau cedera pada seorang
pasien.
 Sebagai radioterapi untuk membunuh sel-sel tumor dan kanker.
 Mensterilkan peralatan medis
2) Bidang Perindustrian
 Membantu untuk melacak kerusakan-kerusakan seperti retak dan aus dalam komponen mesin-mesin
industri yang mungkin tidak terdeteksi.
 Sebagai alat mesin mikroskopis
 Memperbaiki retakan / kerusakan pada mesin-mesin industri
 Menghilangkan bakteri berbahaya dari produk kalengan makanan laut dan produk lainnya.
 Untuk memantau kualitas produk yang dihasilkan oleh sebuah industri.
3) Bidang Keamanan/Security
 Sinar X digunakan untuk membantu mendeteksi ada atau tidaknya sebuah ancaman bahaya di suatu
tempat. Misalnya di Bandara, sinar X dapat membantu melihat ada atau tidaknya barang-barang
berbahaya bawaan calon penumpang pesawat.
 Bidang Riset Alamiah dan Ilmu Pendidikan
 Sinar X dapat digunakan untuk mempelajari struktur yang terdapat pada sebuah senyawa / benda.
4) Bidang Pertanian
Dalam bidang pertanian, sinar X digunakan untuk menciptakan bibit unggul yang berkualitas.
Selain itu juga dapat digunakan untuk membantu pemupukan. Manfaat sinar utraviolet dalam bidang
pertanian sebagai salah satu bahan proses pembuahan di padukan dengan sinar x akan membantu
mendapatkan hasil produksi yang lebih baik.

5. Bahaya penggunaan sinar X


 Paparan radiasi dosis tinggi selama jangka waktu tertentu dapat menyebabkan penyakit radiasi /
sindrom radiasi akut yang dapat berakibat pada Gejala terjadinya sindrom ini antara lain adalah
pingsan, kebingungan, mual, muntah, diare, kerontokan pada rambut, luka pada kulit dan mulut,
serta terjadinya perdarahan.
 Sinar X bisa berdampak menimbulkan efek samping jangka pendek seperti perubahan warna kulit,
dengan gejalanya adalah munculnya ruam kemerahan seperti luka bakar yang parah, mual, muntah,
diare, dan jumlah sel darah rendah.
 Efek jangka panjang dari radiasi sinar X antara lain adalah mulut kering, kesulitan menelan, katarak,
dan kerusakan pada kulit.
 Dapat melemahkan tulang
 Menyebabkan gangguan anemia aplastik, yaitu suatu kondisi kesehatan diman tubuh berhenti dalam
memproduksi sel darah yang baru. Penyakit ini beresiko terjadinya infeksi dan perdarahan yang tidak
terkontrol pada penderita.
 Masalah infertilitas ( Sulit mendapatkan keturunan)
 Pada wanita hamil, radiasi sinar X dapat meningkatkan resiko semua jenis kanker, tumor sistem saraf,
dan leukemia pada janin saat ia telah lahir nantinya.
 Mengakibatkan rusaknya kelenjar tiroid, yaitu salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh
manusia yang terdapat pada bagian depan leher, sedikit di bawah laring. Fungsi dari kelenjar ini
adalah untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein, dan mengatur
sensitivitas tubuh terhadap hormon.
 Meningkatkan resiko terjangkitnya kanker, seperti myeloma atau kanker sumsum tulang.
 Dapat meningkatkan resiko kerusakan genetik yang dapat diwariskan pada generasi berikutnya.
 Dapat membunuh sel-sel dalam tubuh, baik itu sel-sel kanker maupun sel-sel yang sehat.

6. Meminimalkan Risiko Bahaya Sinar X


 Pertimbangan keperluan penggunaan, kecuali untuk situasi darurat, sinar-X harus dihindari sejauh
mungkin karena dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya dan dapat menimbulkan risiko
kesehatan yang lebih besar daripada masalah asli.
 Untuk wanita yang sedang hamil, sebaiknya menghindari radiasi sinar x karena hal ini dapat
berbahaya bagi perkembangan janin
 Gunakan perisai pelindung saat sedang dlakukan penyinaran sinar X
 Meminimalkan waktu paparan
 Aturlah jarak antara tubuh dan sumber radiasi dua kali lipat.
CONTOH SOAL
DAFTAR PUSTAKA

http://rahmifis.blogspot.co.id/2012/11/
http://andikablogaddres.blogspot.co.id/2015/06/fisika-astronomi_3.html
http://termosulastri.blogspot.co.id/2015/04/hukum-pergeseran-wien.html
https://tienkartina.wordpress.com/2011/01/11/pergeseran-wien-radiasi-benda-hitam/
https://manfaat.co.id/manfaat-sinar-x-dalam-kehidupan-sehari-hari
https://ajunkdoank.wordpress.com/2008/12/29/proses-terjadinya-sinar-x/

Anda mungkin juga menyukai