Anda di halaman 1dari 2

materi78.co.

nr FIS 4

Teori Kuantum
A. PENDAHULUAN Jika suhu makin tinggi, maka pada intensitas
Teori kuantum adalah teori fisika modern yang radiasi maksimum, panjang gelombang (λm)
menjelaskan segala sesuatu yang tidak dapat atau frekuensi gelombang (fm) akan bergeser.
dijelaskan oleh teori fisika klasik.
dapat dirumuskan:
Pengantar teori kuantum antara lain radiasi
benda hitam dan dualisme gelombang-partikel. λm.T = C
B. RADIASI BENDA HITAM
λm = panjang gelombang pada intensitas radiasi
Setiap benda akan memancarkan energi berupa maksimum (m)
gelombang elektromagnetik (cahaya tampak) T = suhu mutlak benda (K)
dalam bentuk radiasi kalor. C = tetapan Wien (2,898 x 10-3 m.T)

Benda hitam adalah benda yang menyerap Grafik pergeseran Wien:


sekaligus memancarkan radiasi kalor secara 1) Panjang gelombang (geser ke kiri)
sempurna. I T2 > T1 λ2 < λ1
Radiasi dipancarkan oleh seluruh benda yang
memiliki suhu, dan dipengaruhi oleh warna T5 f2 > f 1 I2 > I1
permukaan.
W2 > W1
Warna permukaan mempengaruhi nilai
emisivitas benda (e): T4
1) Nilai emisivitas benda berkisar 0 ≤ e ≤ 1.
2) Warna hitam memiliki nilai e = 1, T3
3) Warna putih memiliki nilai e = 0. T2
Intensitas radiasi (I) adalah daya radiasi yang T1
λ
dipancarkan benda tiap satuan luas permukaan
benda, dapat dirumuskan:
2) Frekuensi gelombang (geser ke kanan)
P I λ2 < λ1 T2 > T1
I=
A I = e.σ.T4
I2 > I1 f2 > f1
T5
I = intensitas radiasi (Watt/m2)
P = daya radiasi (Watt) W2 > W1
A = luas permukaan benda (m2)
e = koefisien emisivitas benda (0 ≤ e ≤ 1)
T4
σ = tetapan Stefan-Boltzmann (5,67 x 10-8 W/m2.K4)
T = suhu mutlak benda (K)
Daya radiasi (P) adalah energi radiasi yang T3
dipancarkan benda tiap satuan waktu, dapat T2
dirumuskan: T1
f
P = e.σ.T4.A A = luas permukaan (m2)
C. DUALISME GELOMBANG -PARTIKEL
Energi radiasi (W) adalah energi kalor berupa
Dualisme gelombang-partikel adalah teori
gelombang elektromagnetik spektrum cahaya
yang menjelaskan bahwa cahaya/gelombang
tampak yang dipancarkan benda, dapat
dapat bersifat sebagai partikel, dan partikel dapat
dirumuskan:
bersifat sebagai cahaya/gelombang.
W = e.σ.T4.A.t t = waktu (s) Dua pemikiran tentang gelombang-partikel:
1) Cahaya bersifat partikel
Hukum pergeseran Wien (Wien Displacement
Law) menjelaskan tentang hubungan intensitas Dikemukakan oleh teori Max-Planck, efek
dengan frekuensi atau panjang gelombang. fotolistrik dan efek Compton.
2) Partikel bersifat cahaya
Dikemukakan oleh hipotesis de Broglie.

TEORI KUANTUM 1
materi78.co.nr FIS 4
Teori Max-Planck menjelaskan bahwa: Potensial henti adalah nilai potensial listrik yang
digunakan untuk membuat elektron yang sedang
Cahaya merupakan pancaran paket
bergerak menjadi berhenti.
energi/kuantum energi yang terkuantisasi/
diskret yang disebut foton. Ek V = potensial henti (Volt)
V= Ek = energi kinetik elektron (J)
e e = muatan elektron (1,6 x 10-19 C)
Foton adalah bentuk cahaya sebagai partikel
yang merambat lurus berkecepatan: Efek Compton merupakan kebalikan efek
fotolistrik, yaitu peristiwa penghamburan foton
c = λ.f = 3,0 x 108m/s
akibat menumbuk elektron.
Energi foton dipengaruhi oleh frekuensi
gelombang, dapat dirumuskan: E’

E λ'
c
E = h. α
E = h.f λ –
λ
E = energi foton (J)
h = tetapan Planck (6,6 x 10-34 Js) – Ek
f = frekuensi gelombang (Hz)
c = cepat rambat gelombang (3,0 x 108 m/s) Momentum foton adalah nilai momentum yang
λ = panjang gelombang (m)
terjadi ketika foton menumbuk elektron, dapat
Efek fotolistrik dikemukakan oleh Albert dirumuskan:
Einstein dan merupakan peristiwa tereksitasinya
elektron dari logam akibat pancaran energi E h
p= =
foton. c λ
Energi ambang adalah energi foton minimum Pergeseran Compton adalah perubahan
yang dibutuhkan untuk melepas satu partikel panjang gelombang yang terjadi akibat
elektron tereksitasi dari logam, dapat tumbukan foton dengan elektron, dapat
dirumuskan: dirumuskan:
Eo = h.fo Δλ = λ’ - λ Δλ = pergeseran Compton (m)

Eo = energi ambang (J) mo = massa elektron diam


h = tetapan Planck (6,6 x 10-34 Js) h (9,1 x 10-31 kg)
fo = frekuensi ambang (Hz) Δλ = .(1 – cosα) α = sudut belok terhadap
mo c
arah awal
Pada efek fotolistrik:
Pada efek Compton:
1) Jika E < Eo, maka tidak terjadi efek fotolistrik.
1) Energi foton bertambah (E’ > E).
2) Jika E = Eo, terjadi efek fotolistrik sesaat,
2) Panjang gelombang foton bertambah (λ‘ > λ).
tidak ada energi kinetik yang terbentuk.
3) Frekuensi foton berkurang (f’ < f).
3) Jika E > Eo, terjadi efek fotolistrik, ada energi
kinetik yang terbentuk. Hipotesis de Broglie menjelaskan bahwa:
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki Partikel yang bergerak dapat memiliki sifat-
elektron akibat bergerak. sifat gelombang/cahaya dan panjang
Energi kinetik elektron dapat dirumuskan: gelombang.
Ek Panjang gelombang partikel dapat dirumuskan:
Partikel umum
Ekmaks
Ek h h p = momentum partikel (Ns)
tanα = =h λ= λ= m = massa benda (kg)
f - fo p m.v v = kecepatan partikel (m/s)
α
f Elektron
fo f
h
λ=
Ek = E – Eo Ek = h(f – fo) √2mo eV

mo = massa elektron diam (9,1 x 10-31 kg)


e = muatan elektron (1,6 x 10-19 C)
V = beda potensial (V)

TEORI KUANTUM 2

Anda mungkin juga menyukai