Anda di halaman 1dari 8

Peta Konsep

Energi Ikat Inti


Struktur Inti
Defek Massa

Sinar Alpha
Sinar Radioaktivitas

INTI ATOM
& RADIOAKTIVITAS

Sinar Beta

Sinar Gamma

Radioaktivitas

Peluruhan Radioaktif

Transmutasi inti
Radioaktivtas Buatan

Reaksi Inti

Reaksi Fisi
Reaksi Fusi
Reaktor Nuklir

Standar Kompetensi
Menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan radioaktivitas dalam teknologi dan
kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi karakteristik inti atom dan radioaktivitas
2. Mendeskripsikan pemanfaatan radioaktif dalam teknologi dan kehidupan seharihari

Indikator

1. Memahami struktur inti atom, energy pengikatnya, transformasi alamiah maupun


buatan
2. Memahami konsep radioaktivitas dan reaksi inti

INTI ATOM & RADIOAKTIVITAS


A. STRUKTUR INTI
Inti atom tersusun atas partikel-partikel penyusun inti yang disebut nukleon. Nukleon
terdiri atas proton dan neutron. Proton memiliki muatan positif sedangkan neutron tidak
bermuatan sehingga secara keseluruhan inti atom bermuatan positif.
Unsur-unsur yang berbeda akan memiliki jumlah proton berbeda. Jumlah proton yang
dikandung inti atom suatu unsur dinyatakan sebagai nomor atom (diberi lambang Z).
Adapun jumlah neuklon (proton + neutron) dinyatakan sebagai nomor massa (diberi
lambang A).
A
Z

dengan :
X = lambang unsur
Z = nomor atom
A = nomor massa
Massa atomik ditentukan dalam satuan sma (satuan massa atom)Satuan massa
atom memiliki kesetaraan dengan massa atom karbon, yaitu :

massa atom

12

Jadi
1 sma =

12

massa atom

C
1 sma = 1,6604 x 10-27 kg
Massa atomik juga sering dinyatakan dalam satuan energi ekivalennya, yaitu:
1 sma = 931 MeV

Massa atom dari berbagai unsur


Nama

Lambang

Massa atom (sma)

Proton

1,007825

Neutron

1,008665

Deuteron

2,014102

Triton

3,016049

Helium-3

4,002602

Proton dan neutron dapat berkumpul dalam suatu inti atom karena adanya energi
ikat inti
E=

m . c2

dengan :
E

= Energi Ikat Inti (J)


m = massa defect (kg)

= kecepatan cahaya (m/s)

Energi Ikat Inti dalam satuan mega electron volt (MeV)


E=

931

Energi ikat yang terjadi di dalam inti disebabkan oleh adanya penyusutan massa
pada inti. Dengan demikian, massa ini akan lebih kecil daripada jumlah massa
proton dan neutron yang membentuknya.
Penyusutan massa inti yang disebabkan oleh adanya perubahan massa inti menjadi
energi ikat inti disebut defek massa yang ditentukan dengan rumus:
E = (Z . mp + (A Z) mn m .
MeV

dengan :
Z

= nomor atom = banyaknya proton

= nomor massa

(A Z)

= banyak neutron

mp

= massa proton

mn

= massa neutron

) 931

= massa inti (sma)

B. RADIOAKTIVITAS
Adalah pemancaran sinar-sinar radioaktif secara spontan dengan disertai peluruhan
inti atom menjadi inti yang lain. Pemencaran energy ini berupa sinar alfa, sinar beta, dan
sinar gama. Selama pemancaran berlangsung, jumlah nucleon dalam inti berkurang.

SINAR RADIOAKTIF
Zat yang mampu memancarkan sinar radioaktif kebanyakan adalah unsure-unsur berat,
terutama unsur yang memiliki nomor massa (A) lebih besar daripada 200. Sinar-sinar
radioaktif alam yang dipancarkan terdiri atas:
a. Pemancaran sinar
4

a) Terdiri atas inti Helium ( 2 He).

b) Bermuatan listrik positif.


c) Dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik.
d) Daya tembus kecil tetapi daya ionisasi sangat besar.
e) Bila suatu atom memancarkan sinar , maka nomor atom berkurang dua dan
nomor massa berkurang 4.

b. Pemancaran sinar
0

a) Terdiri atas elektron ( 1 e) yang berasal dari inti atom.


b) Bermuatan listrik negatif.
c) Dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik.
d) Daya tembusnya lebih dari sinar- dan daya ionisasinya kurang dari sinar .
e) Bila suatu atom memancarkan sinar , maka nomor atom bertambah satu dan
nomor massa tetap.

c. Pemancaran sinar
a) Berupa gelombang elektromagnetik yang disebut foton.
b) Tidak bermuatan listrik.
c) Tidak dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik.
d) Daya tembus sangat besar dan daya ionisasi sangat kecil.
e) Bila suatu atom memancarkan sinar maka nomor atom dan nomor massanya
tetap.

Peluruhan Radioaktif
Peluruhan adalah peristiwa pecahnya inti atom secara spontan. Unsur unsure
radioaktif selalu meluruh untuk menuju ke keadaan stabilnya. Proses peluruhan inti-inti
radioaktif dapat dituliskan dalam bentuk:

Keterangan :
e

= bilangan natural = 2,718

N = jumlah atom yang tersisa setelah beradiasi selama t sekon


N0 = jumlah atom mula-mula

= tetapan peluruhan, besarnya bergantung pada jenis atom

= waktu

tanda (-) karena atom pemancarnya semakin berkurang


Apabila banyaknya inti yang belum meluruh tinggal setengah dari jumlah inti mulamula (Nt = No), maka waktu yang diperlukannya disebut waktu paruh ( T ), dan
dirumuskan sebagai:
T

1 0,693

dengan :
T = waktu paruh

= tetapan peluruhan, besarnya bergantung pada jenis atom

C. REAKSI INTI
Susunan sebuah inti dapat diubah menjadiinti lain dengan cara menembakkan
partikel-partikel berenergi tinggi ke inti sasaran. Tumbukan yang terjadi antara partikelpartikel berenergi tinggi dan inti atom akan mengubah susunan inti tersebut menjadi inti
baru. Reaksi seperti ini disebut reaksi inti.
Inti atom dapat mengalami perubahan melalui cara penembakan inti atom dengan
suatu partikel dasar atau dengan inti atom lain. Penembakan inti atom dapat
mengakibatkan terjadinya:
1) Transmutasi inti

Transmutasi inti adalah reaksi inti yang terjadi karena inti atom suatu unsur ditembak
dengan suatu partikel subatomik, sehingga berubah menjadi inti atom unsur baru yang
stabil.
2) Radioaktivtas Buatan
Radioaktivitas buatan adalah peristiwa berubahnya satu inti atom menjadi inti atom
baru yang tidak stabil (bersifat radioaktif).
3) Reaksi Fisi
Definisi : peristiwa pecahnya inti berat menjadi dua inti sedang. Inti berat ditembaki
dengan partikel alfa, proton, neutron, dan sinar gamma. Secara praktis partikel yang
digunakan dalam reaksi fisi ini adalah partikel neutron.
Contoh reaksi fisi 235U sebagai berikut :
a) Terjadi fisi
Hal ini terjadi karena neutron memiliki energy termal
b) Tidak terjadi fisi, hanya memancarkan sinar
Tidak terjadi fisi karena energy neutron kurang. Peristiwa ini disebut tangkaan
radioaktif. Q merupakan energy yang dilepaskan dalam bentuk kalor sebesar 200
MeV
Pada reaksi fisi selalu dihasilkan neutron baru yang jumlahnya lebih besar dari
neutron penembaknya. Neutron baru tersebut dapat mengadakan tumbukan dengan
atom-atom uranium yang belum mengadakan pembelahan inti, sehingga terjadi reaksi
fisi lagi, demikian seterusnya. Oleh karenanya, reaksi fisi ini disebut juga reaksi
rantai.
Reaksi rantai yang tidak terkendali merupakan prinsip kerja bom atom,sedangkan
reaksi rantai yang terkendali merupakan prinsip kerja reactor atom.
4) Reaksi Fusi
Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan dari dua inti ringan yang membentuk
sebuah inti yan lebih berat. Dalam reaksi fusi ini, massa inti baru lebih kecil daripada
jumlah massa inti-inti pembentuknya. Selisih massa ini muncul sebagai energi.
Untuk menggabungkan inti diperlukan temperature yang sangat tinggi, sekitar
1080C sehingga reaksi fusi juga disebut reaksi termonuklir. Reaksi fusi terjadi pada
bom hidrogen dan reaksi di matahari.

Reaksi termonuklir yang dapat dimanfaatkan ialah :


1.

2.
Reaktor Atom (Reaktor Nuklir)
Reaktor atom atau reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi fisi berantai
yang terkendali. Sebuah reaktor merupakan sumber energi yang berupa kalor.
Menurut kegunaannya, reaktor nuklir dibedakan menjadi:
a. Reaktor daya, yaitu reaktor yang dapat menghasilkan tenaga listrik atau
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
b. Reaktor penelitian, yaitu reaktor yang dipergunakan untuk penelitian-penelitian di
bidang material, fisika, kimia, kedokteran, biologi, dan bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi lainnya.
c. Produksi isotop, yaitu reaktor yang menghasilkan neutron yang digunakan untuk
memproduksi radioisotop.
Adapun bagian-bagian dari sebuah reaktor adalah sebagai berikut.
a. Bahan bakar berupa uranium.
b. Teras reaktor sebagai tempat berlangsungnya reaksi nuklir.
c. Moderator / pendingin primer berfungsi untuk menurunkan energi neutron.
d. Batang kendali berfungsi untuk mengendalikan jumlah reaksi fisi yang terjadi
atau mengendalikan jumlah neutron.
e. Perisai atau shielding berfungsi menahan radiasi yang dihasilkan supaya para
pekerja terlindungi.
f. Pendingin sekunder.
g. Pemindah panas berfungsi untuk memindahkan panas dari pendingin primer ke
pendingin sekunder.

Anda mungkin juga menyukai