Sinar Alpha
Sinar Radioaktivitas
INTI ATOM
& RADIOAKTIVITAS
Sinar Beta
Sinar Gamma
Radioaktivitas
Peluruhan Radioaktif
Transmutasi inti
Radioaktivtas Buatan
Reaksi Inti
Reaksi Fisi
Reaksi Fusi
Reaktor Nuklir
Standar Kompetensi
Menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan radioaktivitas dalam teknologi dan
kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi karakteristik inti atom dan radioaktivitas
2. Mendeskripsikan pemanfaatan radioaktif dalam teknologi dan kehidupan seharihari
Indikator
dengan :
X = lambang unsur
Z = nomor atom
A = nomor massa
Massa atomik ditentukan dalam satuan sma (satuan massa atom)Satuan massa
atom memiliki kesetaraan dengan massa atom karbon, yaitu :
massa atom
12
Jadi
1 sma =
12
massa atom
C
1 sma = 1,6604 x 10-27 kg
Massa atomik juga sering dinyatakan dalam satuan energi ekivalennya, yaitu:
1 sma = 931 MeV
Lambang
Proton
1,007825
Neutron
1,008665
Deuteron
2,014102
Triton
3,016049
Helium-3
4,002602
Proton dan neutron dapat berkumpul dalam suatu inti atom karena adanya energi
ikat inti
E=
m . c2
dengan :
E
931
Energi ikat yang terjadi di dalam inti disebabkan oleh adanya penyusutan massa
pada inti. Dengan demikian, massa ini akan lebih kecil daripada jumlah massa
proton dan neutron yang membentuknya.
Penyusutan massa inti yang disebabkan oleh adanya perubahan massa inti menjadi
energi ikat inti disebut defek massa yang ditentukan dengan rumus:
E = (Z . mp + (A Z) mn m .
MeV
dengan :
Z
= nomor massa
(A Z)
= banyak neutron
mp
= massa proton
mn
= massa neutron
) 931
B. RADIOAKTIVITAS
Adalah pemancaran sinar-sinar radioaktif secara spontan dengan disertai peluruhan
inti atom menjadi inti yang lain. Pemencaran energy ini berupa sinar alfa, sinar beta, dan
sinar gama. Selama pemancaran berlangsung, jumlah nucleon dalam inti berkurang.
SINAR RADIOAKTIF
Zat yang mampu memancarkan sinar radioaktif kebanyakan adalah unsure-unsur berat,
terutama unsur yang memiliki nomor massa (A) lebih besar daripada 200. Sinar-sinar
radioaktif alam yang dipancarkan terdiri atas:
a. Pemancaran sinar
4
b. Pemancaran sinar
0
c. Pemancaran sinar
a) Berupa gelombang elektromagnetik yang disebut foton.
b) Tidak bermuatan listrik.
c) Tidak dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik.
d) Daya tembus sangat besar dan daya ionisasi sangat kecil.
e) Bila suatu atom memancarkan sinar maka nomor atom dan nomor massanya
tetap.
Peluruhan Radioaktif
Peluruhan adalah peristiwa pecahnya inti atom secara spontan. Unsur unsure
radioaktif selalu meluruh untuk menuju ke keadaan stabilnya. Proses peluruhan inti-inti
radioaktif dapat dituliskan dalam bentuk:
Keterangan :
e
= waktu
1 0,693
dengan :
T = waktu paruh
C. REAKSI INTI
Susunan sebuah inti dapat diubah menjadiinti lain dengan cara menembakkan
partikel-partikel berenergi tinggi ke inti sasaran. Tumbukan yang terjadi antara partikelpartikel berenergi tinggi dan inti atom akan mengubah susunan inti tersebut menjadi inti
baru. Reaksi seperti ini disebut reaksi inti.
Inti atom dapat mengalami perubahan melalui cara penembakan inti atom dengan
suatu partikel dasar atau dengan inti atom lain. Penembakan inti atom dapat
mengakibatkan terjadinya:
1) Transmutasi inti
Transmutasi inti adalah reaksi inti yang terjadi karena inti atom suatu unsur ditembak
dengan suatu partikel subatomik, sehingga berubah menjadi inti atom unsur baru yang
stabil.
2) Radioaktivtas Buatan
Radioaktivitas buatan adalah peristiwa berubahnya satu inti atom menjadi inti atom
baru yang tidak stabil (bersifat radioaktif).
3) Reaksi Fisi
Definisi : peristiwa pecahnya inti berat menjadi dua inti sedang. Inti berat ditembaki
dengan partikel alfa, proton, neutron, dan sinar gamma. Secara praktis partikel yang
digunakan dalam reaksi fisi ini adalah partikel neutron.
Contoh reaksi fisi 235U sebagai berikut :
a) Terjadi fisi
Hal ini terjadi karena neutron memiliki energy termal
b) Tidak terjadi fisi, hanya memancarkan sinar
Tidak terjadi fisi karena energy neutron kurang. Peristiwa ini disebut tangkaan
radioaktif. Q merupakan energy yang dilepaskan dalam bentuk kalor sebesar 200
MeV
Pada reaksi fisi selalu dihasilkan neutron baru yang jumlahnya lebih besar dari
neutron penembaknya. Neutron baru tersebut dapat mengadakan tumbukan dengan
atom-atom uranium yang belum mengadakan pembelahan inti, sehingga terjadi reaksi
fisi lagi, demikian seterusnya. Oleh karenanya, reaksi fisi ini disebut juga reaksi
rantai.
Reaksi rantai yang tidak terkendali merupakan prinsip kerja bom atom,sedangkan
reaksi rantai yang terkendali merupakan prinsip kerja reactor atom.
4) Reaksi Fusi
Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan dari dua inti ringan yang membentuk
sebuah inti yan lebih berat. Dalam reaksi fusi ini, massa inti baru lebih kecil daripada
jumlah massa inti-inti pembentuknya. Selisih massa ini muncul sebagai energi.
Untuk menggabungkan inti diperlukan temperature yang sangat tinggi, sekitar
1080C sehingga reaksi fusi juga disebut reaksi termonuklir. Reaksi fusi terjadi pada
bom hidrogen dan reaksi di matahari.
2.
Reaktor Atom (Reaktor Nuklir)
Reaktor atom atau reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi fisi berantai
yang terkendali. Sebuah reaktor merupakan sumber energi yang berupa kalor.
Menurut kegunaannya, reaktor nuklir dibedakan menjadi:
a. Reaktor daya, yaitu reaktor yang dapat menghasilkan tenaga listrik atau
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
b. Reaktor penelitian, yaitu reaktor yang dipergunakan untuk penelitian-penelitian di
bidang material, fisika, kimia, kedokteran, biologi, dan bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi lainnya.
c. Produksi isotop, yaitu reaktor yang menghasilkan neutron yang digunakan untuk
memproduksi radioisotop.
Adapun bagian-bagian dari sebuah reaktor adalah sebagai berikut.
a. Bahan bakar berupa uranium.
b. Teras reaktor sebagai tempat berlangsungnya reaksi nuklir.
c. Moderator / pendingin primer berfungsi untuk menurunkan energi neutron.
d. Batang kendali berfungsi untuk mengendalikan jumlah reaksi fisi yang terjadi
atau mengendalikan jumlah neutron.
e. Perisai atau shielding berfungsi menahan radiasi yang dihasilkan supaya para
pekerja terlindungi.
f. Pendingin sekunder.
g. Pemindah panas berfungsi untuk memindahkan panas dari pendingin primer ke
pendingin sekunder.