Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM FISIKA ATOM

JUDUL PERCOBAAN : RADIASI GELOMBANG


ELEKTROMAGNETIK
NAMA : NURMAYANTI SIMBOLON
NIM : 200821013
KEL/GRUP : II
HARI/TANGGAL PERCOBAAN : RABU/16 DESEMBER 2020
ASISTEN : NURUL ADILA DAMANIK

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi saat ini semakin meningkat berikut dalam penggunaan gelombang
elekromagnetik dalam kehidupan sehari-hari. Gelombang elektromagnetik sebenarnya selalu
ada disekitar kita, salah satu contohnya adalah sinar matahari, gelombang ini tidak
memerlukan medium perantara dalam perambatannya. Contoh lain adalah gelombang radio.
Tetapi spektrum gelombang elektromagnetik masih terdiri dari berbagai jenis gelombang
lainnya, yang dibedakan berdasarkan frekuensi atau panjang gelombangnya. Untuk itu disini
kita akan mempelajari tentang rentang spektrum gelombang elektromagnetik.
Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa
diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude, kecepatan.
Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua
puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan
waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan
energi elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi
berbanding terbalik.
Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan semakin pendek
suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya. Energi elektromagnetik dipancarkan, atau
dilepaskan, oleh semua masa di alam semesta pada level yang berbedabeda. Semakin tinggi
level energi dalam suatu sumber energi, semakin rendah panjang gelombang dari energi yang
dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya.

1.2 Tujuan Praktikum

1. Untuk menentukan perbandingan energi untuk masing-masing tapis dari tabung yang
polos dan tabung yang dihitamkan karena perbedaan suhu.
2. Untuk menentukan perbandingan suhu kalor untuk masing- masing tapis dari tabung
yang polos dan tabung yang dihitamkan karena perbedaan suhu.
3. Untuk mencari panjang gelombang untuk masing-masing tapis dari tabung yang polos
dan tabung yang dihitamkan karena perbedaan suhu.
BAB II

DASAR TEORI

Muatan dari suatu atom merupakan kelipatan bulat dari muatan suatu elektron yang disebut
muatan elementer, sehingga dapat ditulis q=ne, dimana n=1,2,3. Fakta tersebut menyatakan
bahwa muatan adalah terkuantitasi. Tenaga dari gelombang elektron magnetic juga
menunjukan sifat kuantitasi. Teori kuantum radiasi mula mula diusulkan oleh ma Planck
(1858-1947) pada tahun 1901 yang berhubungan dengan radiasi panas yang dipancarkan oleh
suatu benda hitam. Kemudian diperluas oleh einsten pada tahun 1905 yang meliputi semua
radiasi yaitu sinar cahaya, sinar ɤ dan lain lain.
Dari radiasi benda hitam dapat disimpulkan bahwa absorbs dan radiasi dari tenaga
panas bukanlah merupakan suatu proses yang kontinu melainkan dalam jumlah yang diskrit.
Suatu sistem fisika tersusun dari sejumlah besar partikel partikel-partikel yang berisolasi
dengan frekuensi yang berbeda beda disebut osilator. Bila partikel- partikel tadi bergetar
dalam suatu arah dengan frekuensi f, maka tenaga yang dimiliki adalah E= nhf , n =1,2,3…
dimana f adalah frekuensi dari osilator dan h adalah konstanta plank. h= 6,625x10-34
joule.detik. n adalah bilangan kuantum
Berdasarkan teori kuantum dari planck tersebut maka: sistem tadi hanya mungkin
berada pada salah satu keadaan dari tenaga diskrit yang disebut keadaan-keadaan kuantum.
Sistem yang berosilasi dapat memancarkan dan menyerap tenaga sebesar hf yang disebut
foton-foton
Bila tenaga yang dipancarkan atau diserap sebesar hf maka radiasi itu dikatakan terkuantitasi.
Untuk member gambaran yang lebih jelas tentang perbedan antara teori klasik dan teori
kuantum kita ambil sebagai contoh tentang osilator harmonis.
Menurut teori klasik teenaga dari osilator harmonis itu dapat memiliki harga harga
yang kontiniu antara O dan Emax, sedangkan menurut teori kuantum hanyalah harga harga
tenaga yang diskrit saja yang diperkenankan. Ini berarti tenaga akan dipancarkan/diserap bila
sistem berpindah dari keadaan kuantum yang satu ke adaan kuantum lainnya. Sedangkan
foton yang dipancarkan atau diserap akan memiliki tenaga sebesar hf.
Sifat- sifat dari foton-foton
1. jumlah/ besar tenaga (E)
Berdasarkan teori kuantum yang lam maka tenaga foton adalah En=n.h.f dimana n =1,2,
3,4 dst tapi berdasarkan mekanika kuantum telah dibuktikan bahwaEn=(n+1/2)h.f.
dimana n adalah bilangan bulat positif atau bilangan nol.
2.Tenaga dari foton tidak bergantung pada intensitas
Tenaga dari foton ditentukan oleh frekuensi radiasi tetapi bukan oleh intentitasnya,
mengingat E=h.f. menurut mekanika kuantum bahwa intensitas sekedar memberikan jumlah
total dari foton foton dalam sinar tapi tidak berhubungan dengan tenaga dari masing masing
foton dalam berkas sinar.
3. massa dan momentum dari suatu foton
Bila sifat radiasi dari foton berlaku untuk semua spectrum elektromagnetik maka ini
berarti bahwa foto foton itu harus bergerak dengan kecepatan v=c=3x108m/det.
4. foton tidak bermuatan
Karena foton tidak bermuatan maka foton tidak dipengaruhi baik oleh medan listrik
maupun medan magnet. Untuk menunjjukan sifat sifat kuantum radiasi elektromagnetik yaitu
bahwa gelombang-gelombang verkelakuan sebagai partikel, maka akan dibahas tiga gejala
fisika yang dapat menunjang pernyataan tersebut Bila sinar atau radiasi elektromagnetik
dengan suatu frekuensi tertentu mengenai suatu permukan metal/logam, maka elektron akan
dikeluarkan dari permukaan logam itu yang disebut fotoelektron dan gejala fisiknya disebut
efek fotolistrik.
Menurut plank bahwa sinar cahaya terdiri dari foton foton. Einsten pada tahun 1905
menerangkan suatu efek fotolistrik sebagai berikut bila suatu foton menumbuk pada
permukaan metal, maka foton tadi diserap dan tenaganya hf digunakan untuk membebaskan
elektron dari ikatan metal dan mengeluarkan dari permukaan metal . tenaga tersebut disebut
fungsi usaha fotolistrik. Tenaga minimal dari foton yang cukup utuk mengeluarkan elektron
dari metal adalah hfo=wo. fo disebut frekuensi ambang yaitu frekuensi minimum yang dapat
menyebabkan pemancaran dari fotoelektron. Ini berarti untuk sinar cahaya yang mempunyai
frekuensi f<fo, maka tidak ada elektron yang dipancarkan. Untuk sinar cahaya dengan f>f o
maka ada elektron yang dipancarkan mempunyai kecepatan tertentu. Amplitudo adalah tinggi
gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah
jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu. Frekuensi tergantung
dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik adalah
konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi berbanding terbalik.
Berdasarkan data data eksperimen yang dilakukan oleh Richardson dan Compton pada
tahun 1912 emisi (pemancaran) dari fotolistrik harus memenuhi hukum hukum. Arus
fotolistrik (yaitu jumlah elektron yang dipancarkan perdetik) adalah berbanding lurus dengan
intensitas sinar datang. Dengan mengukur arus fotolistrik sebagai fungsi dari intensitas
cahaya, sedangkan frekuensi dari sinar datang dan potensial percepatan v dari kolektor k
dipertahankan tetap. Untuk setiap permukaan metal yang fotosensitif, maka akan terdapat
suatu harga frekuensi yang minimal disebut frekuensi ambang. Mulai dari frekuensi ambang
pemancaran fotoelektron akan dimulai. Sedangakan untuk cahaya dengan frekuensi dibahwah
harga ambang tersebut tidak ada fotoelektron yang dipancarkan.
Radioktivitas mula mula ditemukan oleh Becquerel pada tahun 1896. Pada tahun 1898
pierre curie dan marie curie telah menemukan bahwa polonium dan radium juga
memancarkan radiasi radiasi yang radioaktif.
Radiasi – radiasi radioaktif yang dipancarkan oleh elemen-elemen itu mengandung partikel –
pertikel. Partikel- partikel a adalah atom helium yang terionisasi rangkap yaitu atom-atom
helium tanpa kedua elektron. Jadi suatu partikel abermuatan dua kali inti atom hydrogen dan
mempunyai masa empat kali massa dari inti atom hydrogen.
Sinar-sinar β terdiri dari elektron-elektron biasa dengan massa sama dengan 1/1836 dari
massa suatu proton. partikel β tersebut membawa satu satuan muatan negative massanya
dapat diabaikan. Sinar – sinar γ adalah gelombang gelombang elektromagnetik yang
mempunyai frekuensi lebih tinggi dari sinar x dan tidak bermuatan. Partikel – partikel α yang
dipancarkan dari inti suatu atom yang radioaktif dengan suatu kecepatan yang bervariasi dari
0,1 s/d 0,001 kecepatan cahaya. (Muljono, 2003)
Jika suatu benda hitam dipanaskan ia akan meradiasikan. Hasil eksprimen yang menarik
adalah sifat distribusi energi spectrum energi dari radiasi benda hitam yang bergantung pada
frekuensi cahaya dan tempratur. Benda hitam didefinisikan sebagai benda atau suatu yang
menyerap semua radiasi yang diterimanya.
Denga k = 1,38x10-16 erg/oK adalah konstanta boltzman dan c adalah kecepatan
cahaya. Ini hanya sesuai untuk frekuensi kecil tetapi gagal pada frekuensi tinggi. Kegagalan
atau penyimpanan teori Rayleigh jeans pada frekuensi besar ii dikenal sebagai bencana
ultraungu. Untuk mengatasi kesualitan analisa klasik, digunakan fakta bahwa gelombang
elektromagnetik yang meruapakan radiasi dalam rongga sebagai realisasi pratis konsep benda
hitam. Dapat dianalisa sebagai superposisi karakteristri moda normal rongga.
Dalam setiap moda normal, medan bervariasi secara harmonic. Dengan demikian
setiap mode normal ekivalen dengan osilator harmonik dan radiasi membentuk ensemble
osilator harmonic. Berdasarkan pemahaman tersebut, max planck mengajukan hipotesis
radikal. Osilator didalam benda hitam tidak memancarkan cahaya secara kontinu melainkan
hanya berubah amplitudonya. Transisi amplitude besar ke kecil menghasilkan emisi cahaya
sedangkan transisi dari amplitudo kecil ke besar dihasilkan dari absorbsi cahaya. Radiasi
elektromagnetik terdiri atas berbagai macam jenis. Kumpulan dari berbagai jenis radiasi
elektromagnetik ini membentuk spektrum elektromagnetik. (Agus Purwanto, 2016)
Radiasi adalah pemancaran/pengeluaran dan perambatan energi menembus ruang atau sebuah
substansi dalam bentuk gelombang atau partikel. Partikel radiasi terdiri dari atom atau sub
atom di mana mempunyai massa dan bergerak, menyebar dengan kecepatan tinggi
menggunakan energi kinetik titik beberapa contoh dari partikel radiasi adalah elektron beta
Alfa, photon dan neutron. Sumber radiasi dapat terjadi secara alamiah maupun buatan.
Sumber radiasi alamiah contohnya radiasi dari sinar cosmic radiasi dari sini dari unsur-unsur
kimia yang terdapat pada lapisan kerak bumi radiasi yang terjadi pada atmosfer akibat
terjadinya pergerakan lintasan perputaran bola bumi. Sedangkan sumber radiasi buatan
contohnya nya radiasi sinar x radiasi. Penggunaan sinar x adalah suatu yang penting untuk
diagnosa gigi  geligi serta jaringan and-1 gitarnya dan pemakaian yang paling banyak pada
diagnostik imaging system. Perbedaan antara Sinar dengan sinar elektromagnetik lainnya
terdiri pada panjang gelombang di mana panjang gelombang pada sinar X lebih pendek. Lebih
pendek panjang gelombang dan lebih besar frekuensinya maka energi yang yang berikan 
lebih banyak. Energi pada sinar X memberikan kemampuan an-nur penetrasi khususnya gigi
tulang dan jaringan di sekitar gigi. Microwave dengan energi radiasi yang rendah Wah dapat
menghasilkan energi panas dalam jaringan organik yang juga bekerja pada microwave ovens.
Elektromagnetik dengan energi yang sangat rendah dapat menyebabkan ionisasi seperti yang
ada pada MRI ( magnetic resonansi imaging) untuk diagnostik.Kemampuan sinar X
menghasilkan gambar mengindikasikan Sinar-x dapat menembus kulit, jaringan dan tulang.
jadi  sinar X dihasilkan dengan konvensi energi listrik menjadi radiasi, tidak terlihat,
penjalarannya berupa garis lurus , dapat menembus jaringan  lunak dan keras serta
mempunyai efek fotografis dengan menghasilkan gambar yang dilihat. Untuk pembuatan
sinar-x diperlukan sebuah tabung Rontgen hampa udara di mana terdapat elektron-elektron
yang diarahkan dengan kecepatan tinggi pada suatu sasaran (target). Dari proses tersebut di
atas terjadi suatu keadaan  energi elektron sebagian besar dirubah menjadi panas( 99%) dan
sebagian kec ( 1%) menjadi sinar X. Suatu tabung pesawat rountgen beberapa  persyaratan
yaitu: mempunyai sumber elektron gaya yang mempercepat gaya elektron lintasan elektron
yang bebas dalam ruangan hampa udara alat pemusat berkas elektron( focusing Cup)
penghentian gerakan elektron.
Sebagian sumber elektron adalah kawat pijar atau filamen pada katode di dalam
tabung pesawat rontgen. pemanasan filament dilakukan dengan suatu transformator khusus.
Gaya tersebut bergantung pada tegangan yang dipasang pada tabung Rontgen Titik lintasan
ini terjadi dalam ruangan yang praktis hampa udara di antara katoda dan anoda titik alat ini
menyebabkan elektron-elektron tidak bergerak terpencar-pencar tetapi terarah ke bidang
fokus (focal sport). (Boel, 2009)
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Peralatan Dan Fungsi

1. Lampu pijar 100 watt


Fungsi : sebagai sumber cahaya
2. Reflektor
Fungsi : untuk memfokuskan cahaya
3. Tabung aluminium yang dihitamkan dan yang polos
Fungsi : Sebagai wadah (tempat) yang akan diisi cairan
4. Isolator dengan lubang celah
Fungsi : untuk mencegah agar suhu cairan tidak terkontaminasi dengan suhu ruangan
5. Tapis merah dan biru
Fungsi : sebagai penyaring cahaya
6. Termometer digital 1 buah
Fungsi : untuk mengukur suhu cairan
7. Gelas ukur
Fungsi : untuk mengukur volume es yang akan digunakan
8. Penggaris
Fungsi : untuk mengukur jarak tabung dengan lampu pijar atau sumber cahaya
9. Tissue
Fungsi : untuk mengelap / membersihkan peralatan
10. Stopwatch
Fungsi : untuk mengukur waktu saat penyinaran
11. Serbet
Fungsi : untuk mengelap / membersihkan peralatan
12. Es batu
Fungsi : sebagai sampel yang akan diukur besar suhunya
3.2 Prosedur Percobaan

3.2.1 Tanpa Tapis


a. Tabung yang polos
1. Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Meletakkan sumber infra red dengan reflektor yang berisi lampu pijar sebesar 100
watt.
3. Mengukur suhu ruangan dengan menggunakan termometer.
4. Mengukur sampel (es batu yang telah dicairkan) dengan menggunakan gelas ukur
sebanyak 100 mL.
5. Menuang sampel kedalam tabung yang polos.
6. Menutup tabung dengan isolator dengan lubang celah.
7. Mengukur dan diletakkan tabung yang polos sejauh 10 cm dari sumber infra red
dan reflektor tanpa melepas termometer.
8. Menghitung dan dicatat suhu awalnya dengan menggunakan termometer.
9. Menghidupkan sumber infra red dan reflektor bersamaan dengan stopwatch.
10. Mengukur kenaikan suhu air yang ada didalam tabung yang polos setiap 1 menit, 2
menit, 3 menit, 4 menit, 5 menit dan 6 menit.
11. Mencatat hasilnya pada kertas data percobaan.

b. Tabung yang dihitamkan


1. Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Meletakkan sumber infra red dengan reflektor yang berisi lampu pijar sebesar 100
watt.
3. Mengukur suhu ruangan dengan menggunakan termometer.
4. Mengukur sampel (es batu yang telah dicairkan) dengan menggunakan gelas ukur
sebanyak 100 mL.
5. Menuang sampel kedalam tabung yang dihitamkan.
6. Menutup tabung dengan isolator dengan lubang celah.
7. Mengukur dan diletakkan tabung yang dihitamkan sejauh 10 cm dari sumber infra
red dan reflektor tanpa melepas termometer.
8. Menghitung dan dicatat suhu awalnya dengan menggunakan termometer.
9. Menghidupkan sumber infra red dan reflektor bersamaan dengan stopwatch.
10. Mengukur kenaikan suhu air yang ada didalam tabung yang dihitamkan setiap 1
menit, 2 menit, 3 menit, 4 menit, 5 menit dan 6 menit.
11. Mencatat hasilnya pada kertas data percobaan.

3.2.2 Tapis Merah


a. Tabung yang polos
1. Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Meletakkan sumber infra red dengan reflektor yang berisi lampu pijar sebesar 100
watt.
3. Mengukur suhu ruangan dengan menggunakan termometer.
4. Mengukur sampel (es batu yang telah dicairkan) dengan menggunakan gelas ukur
sebanyak 100 mL.
5. Menuang sampel kedalam tabung yang polos.
6. Menutup tabung dengan isolator dengan lubang celah.
7. Mengukur dan diletakkan tabung yang polos sejauh 10 cm dari sumber infra red dan
reflektor tanpa melepas termometer.
8. Menghitung dan dicatat suhu awalnya dengan menggunakan termometer.
9. Meletakkan tapis merah diantara sumber infra red dan tabung yang polos.
10. Menghidupkan sumber infra red dan reflektor bersamaan dengan stopwatch.
11. Mengukur kenaikan suhu air yang ada didalam tabung yang polos setiap 1 menit, 2
menit, 3 menit, 4 menit, 5 menit dan 6 menit.
12. Mencatat hasilnya pada kertas data percobaan.

b. Tabung yang dihitamkan


1. Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Meletakkan sumber infra red dengan reflektor yang berisi lampu pijar sebesar 100
watt.
3. Mengukur suhu ruangan dengan menggunakan termometer.
4. Mengukur sampel (es batu yang telah dicairkan) dengan menggunakan gelas ukur
sebanyak 100 mL.
5. Menuang sampel kedalam tabung yang dihitamkan.
6. Menutup tabung dengan isolator dengan lubang celah.
7. Mengukur dan diletakkan tabung yang dihitamkan sejauh 10 cm dari sumber infra
red dan reflektor tanpa melepas termometer.
8. Menghitung dan dicatat suhu awalnya dengan menggunakan termometer.
9. Meletakkan tapis merah diantara sumber infra red dan tabung yang dihitamkan.
10. Menghidupkan sumber infra red dan reflektor bersamaan dengan stopwatch.
11. Mengukur kenaikan suhu air yang ada didalam tabung yang dihitamkan setiap 1
menit, 2 menit, 3 menit, 4 menit, 5 menit dan 6 menit.
12. Mencatat hasilnya pada kertas data percobaan.

3.2.3 Tapis Biru


a. Tabung yang polos
1. Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Meletakkan sumber infra red dengan reflektor yang berisi lampu pijar sebesar 100
watt.
3. Mengukur suhu ruangan dengan menggunakan termometer.
4. Mengukur sampel (es batu yang telah dicairkan) dengan menggunakan gelas ukur
sebanyak 100 mL.
5. Menuang sampel kedalam tabung yang polos.
6. Menutup tabung dengan isolator dengan lubang celah.
7. Mengukur dan diletakkan tabung yang polos sejauh 10 cm dari sumber infra red dan
reflektor tanpa melepas termometer.
8. Menghitung dan dicatat suhu awalnya dengan menggunakan termometer.
9. Meletakkan tapis biru diantara sumber infra red dan tabung yang dipolos.
10. Menghidupkan sumber infra red dan reflektor bersamaan dengan stopwatch.
11. Mengukur kenaikan suhu air yang ada didalam tabung yang polos setiap 1 menit, 2
menit, 3 menit, 4 menit, 5 menit dan 6 menit.
12. Mencatat hasilnya pada kertas data percobaan.

b. Tabung yang dihitamkan


1. Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Meletakkan sumber infra red dengan reflektor yang berisi lampu pijar sebesar 100
watt.
3. Mengukur suhu ruangan dengan menggunakan termometer.
4. Mengukur sampel (es batu yang telah dicairkan) dengan menggunakan gelas ukur
sebanyak 100 mL.
5. Menuang sampel kedalam tabung yang dihitamkan.
6. Menutup tabung dengan isolator dengan lubang celah.
7. Mengukur dan diletakkan tabung yang dihitamkan sejauh 10 cm dari sumber infra
red dan reflektor tanpa melepas termometer.
8. Menghitung dan dicatat suhu awalnya dengan menggunakan termometer.
9. Meletakkan tapis biru diantara sumber infra red dan tabung yang dihitamkan.
10. Menghidupkan sumber infra red dan reflektor bersamaan dengan stopwatch.
11. Mengukur kenaikan suhu air yang ada didalam tabung yang dihitamkan setiap 1
menit, 2 menit, 3 menit, 4 menit, 5 menit dan 6 menit.
12. Mencatat hasilnya pada kertas data percobaan.

3.3 Gambar Percobaan

(Terlampir)
BAB IV

HASIL DAN ANALISA

4.1 Data Percobaan

Volume Air : 100 ml


Jarak : 10 cm

Tabel Tanpa Tapis

Suhu Awal : 11oC Suhu Awal : 11oC


No t (waktu)
Tabung yang polos Tabung yang dihitamkan
1 1 menit 12oC 13oC
2 2 menit 13oC 14oC
3 3 menit 14oC 16oC
4 4 menit 14oC 17oC
5 5 menit 15oC 17oC
6 6 menit 17oC 18oC

Tabel Tapis Merah

Suhu Awal : 11oC Suhu Awal : 11oC


No t (waktu)
Tabung yang polos Tabung yang dihitamkan
1 1 menit 12oC 12oC

2 2 menit 12oC 13oC


3 3 menit 13oC 14oC

4 4 menit 13oC 14oC

5 5 menit 13oC 17oC

6 6 menit 14oC 17oC

Tabel Tapis Biru


Suhu Awal : 10oC Suhu Awal : 10oC
No t (waktu)
Tabung yang polos Tabung yang dihitamkan
1 1 menit 12oC 12oC
2 2 menit 13oC 13oC
3 3 menit 13oC 14oC
4 4 menit 12oC 14oC
5 5 menit 13oC 15oC
6 6 menit 13oC 16oC

Medan, 16 Desember 2020


Asisten Praktikan

(Nurul Adila Damanik) (Nurmayanti Simbolon)


4.2 Analisa Data
1. Menghitung E (Intensitas atau energi radiasi) untuk masing masing tapis dari tabung
yang polos dan tabung yang dihitamkan , dengan persamaan :
E ¿ σ. T4
dimana σ = 5,67 x 10-8 Wm-2K-4
 Tanpa Tapis
- Tabung Polos
E1 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+12)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,597500625 x 109 Wm-2
= 374,078 Wm-2
E2 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+13)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,690585616 x 109 Wm-2
= 379,356 Wm-2
E3 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+14)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,784652161 x 109 Wm-2
= 384,689 Wm-2
E4 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+14)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,784652161 x 109 Wm-2
= 384,689 Wm-2
E5 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+15)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,879707136 x 109 Wm-2
= 390,079 Wm-2
E6 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+17)4K-4
= 5,67 x 10-8. 7,07281 x 109 Wm-2
= 401,028 Wm-2

- Tabung yang dihitamkan


E1 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+13)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,690585616 x 109 Wm-2
= 379,356 Wm-2
E2 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+14)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,784652161 x 109 Wm-2
= 384,679 Wm-2
E3 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+16)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,975757441 x 109 Wm-2
= 395,525 Wm-2
E4 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+17)4K-4
= 5,67 x 10-8. 7,07281 x 109 Wm-2
= 401,028 Wm-2
E5 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+17)4K-4
= 5,67 x 10-8. 7,07281 x 109 Wm-2
= 401,028 Wm-2
E6 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+18)4K-4
= 5,67 x 10-8. 7,170871761 x 109 Wm-2
= 406,588 Wm-2

 Tapis Merah
- Tabung Polos
E1 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+12)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,597500625 x 109 Wm-2
= 374,078 Wm-2
E2 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+12)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,597500625 x 109 Wm-2
= 374,078 Wm-2
E3 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+13)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,690585616 x 109 Wm-2
= 379,36 Wm-2
E4 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+13)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,690585616 x 109 Wm-2
= 379,356 Wm-2
E5 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+13)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,690585616 x 109 Wm-2
= 379,356 Wm-2
E6 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+14)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,784652161 x 109 Wm-2
= 384,689 Wm-2

- Tabung yang dihitamkan


E1 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+12)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,597500625 x 109 Wm-2
= 374,078 Wm-2
E2 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+13)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,690585616 x 109 Wm-2
= 379,356 Wm-2
E3 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+14)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,784652161 x 109 Wm-2
= 384,689 Wm-2
E4 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+14)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,784652161 x 109 Wm-2
= 384,689 Wm-2
E5 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+17)4K-4
= 5,67 x 10-8. 7,07281 x 109 Wm-2
= 401,028 Wm-2
E6 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+17)4K-4
= 5,67 x 10-8. 7,07281 x 109 Wm-2
= 401,028 Wm-2

 Tapis Biru
- Tabung Polos
E1 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+12)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,597500625 x 109 Wm-2
= 374,078 Wm-2
E2 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+13)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,690585616 x 109 Wm-2
= 379,356 Wm-2
E3 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+13)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6.784.652.161 x 109 Wm-2
= 379,356 Wm-2
E4 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+12)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,597500625 x 109 Wm-2
= 374,078 Wm-2
E5 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+13)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,690585616 x 109 Wm-2
= 379,36 Wm-2
E6 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+13)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,690585616 x 109 Wm-2
= 379,36 Wm-2

- Tabung yang dihitamkan


E1 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+12)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,597500625 x 109 Wm-2
= 374,078 Wm-2
E2 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+13)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,690585616 x 109 Wm-2
= 379,356 Wm-2
E3 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+14)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,784652161 x 109 Wm-2
= 384,689 Wm-2
E4 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+14)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,784652161 x 109 Wm-2
= 384,689 Wm-2
E5 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+15)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,879707136 x 109 Wm-2
= 390,079 Wm-2
E6 = σ .T4
= 5,67 x 10-8 Wm-2K-4. (273+16)4K-4
= 5,67 x 10-8. 6,975757441 x 109 Wm-2
= 395,525 Wm-2

2. Menghitung Energi Rata Rata untuk masing – masing tapis dari tabung yang n tabung
yang polos dengan persamaan :
E1+ E 2+ E 3+ E 4+ E 5+ E 6
E=
n
 Tanpa Tapis
- Tabung Polos
E1+ E 2+ E 3+ E 4+ E 5+ E 6
E=
6
( 374,078+ 379,36+384,69+384,69+390,079+ 401,028 )
E= Wm-2
6
E = 385,770 Wm-2
- Tabung yang dihitamkan
E1+ E 2+ E 3+ E 4+ E 5+ E 6
E=
6
379,36+384,69+395,525+401,028+ 401,028+ 406,588
E= Wm-2
6
E = 394,702 Wm-2

 Tapis Merah
- Tabung Polos
E1+ E 2+ E 3+ E 4+ E 5+ E 6
E=
6
374,078+374,078+379,36+379,36+379,36+384,69
E= Wm-2
6
E = 378,485 Wm-2

- Tabung yang dihitamkan


E1+ E 2+ E 3+ E 4+ E 5+ E 6
E=
6
374,078+379,36+384,69+384,69+ 401,028+ 401,028
E= Wm-2
6
E = 387,479 Wm-2

 Tapis Biru
- Tabung Polos
E1+ E 2+ E 3+ E 4+ E 5+ E 6
E=
6
374,078+379,36+379,36+374,078+379,36+379,36
E= Wm-2
6
E = 377,596 Wm-2

- Tabung yang dihitamkan


E1+ E 2+ E 3+ E 4+ E 5+ E 6
E=
6
374,078+379,36+384,69+384,69+390,079+395,525
E= Wm-2
6
E = 384,736 Wm-2

3. Menghitung kalor (Q) untuk masing – masinng tapis dari tabung yang polos dan tabung
yang dihitamkan dengan persamaan :
Q =mc∆T
Dimana m = 0,1 Kg
c = 4200 J Kg-1K-1
∆T = T – T0

 Tanpa Tapis
T0 = 284 K
- Tabung Polos
Q1 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (285-284)K
= 420 J
Q2 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. ( 286-284)oc
= 840 J
Q3 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (287-284)K
= 1260 J
Q4 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (287-284)K
= 1260 J
Q5 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. ( 288-284)oc
= 1680 J
Q6 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (290-284)K
= 2520 J

- Tabung yang dihitamkan


T0 = 284 K
Q1 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (286-284)K
= 840 J
Q2 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (287-284)K
= 1260 J
Q3 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (289-284)K
= 2100 J
Q4 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (290-284)K
= 2520 J
Q5 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (290-284)K
= 2520 J
Q6 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (291-284)K
= 2940 J

 Tapis Merah
T0 = 284 K
- Tabung Polos
Q1 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (285-284)K
= 420 J
Q2 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (285-284)K
= 420 J
Q3 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (286-284)K
= 840 J
Q4 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (286-284)K
= 840
Q5 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (286-284)K
= 840 J
Q6 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (287-284)K
= 1260 J

- Tabung yang dihitamkan


T0 = 284 K
Q1 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1.(285-284)K
= 420 J
Q2 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (286-284)K
= 840 J
Q3 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (287-284)K
= 1260 J
Q4 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1.(287-284)K
= 1260 J
Q5 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (290-284)K
= 2520 J
Q6 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (290-284)K
= 2520 J

 Tapis Biru
T0 = 283 K
- Tabung Polos
Q1 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1..(285-283)K
= 840 J
Q2 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (286-283)K
= 1260 J
Q3 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (286-283)K
= 1260 J
Q4 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1..(285-283)K
= 840 J
Q5 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (286-283)K
= 1260 J
Q6 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (286-283)K
= 1260 J

- Tabung yang dihitamkan


T0 = 283 K
Q1 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (285-283)K
= 840 J
Q2 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (286-283)K
= 1260 J
Q3 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1 (287-283)oc
= 1680 J
Q4 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (287-283)K
= 1680 J
Q5 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1. (288-283)K
= 2100 J
Q6 = mc∆T
= 0,1 Kg. 4200 J Kg-1K-1 (289-283)oc
= 2520 J

4. Menghitung panjang gelombang masing – masing tapis dari tabung yang polos dan
tabung yang dihitamkan, dengan persamaan :
hc hc
E= λ=
λ E
Dimana : h = konstanta planck (6,63 x 10-34 Js)
c = kecepatan cahaya (3 x 108 ms-1 )
 Tanpa Tapis
- Tabung Polos
hc
λ=
E
= 6,63 x 10-34 x 3 x 108
385,654
= 0,052 x 10-26m

- Tabung yang dihitamkan


hc
λ=
E
= 6,63 x 10-34 x 3 x 108
394,703
= 0,050 x 10-26m

 Tapis Merah
- Tabung Polos
hc
λ=
E
= 6,63 x 10-34 x 3 x 108
378,488
= 0,053 x 10-26m

- Tabung yang dihitamkan


hc
λ=
E
= 6,63 x 10-34 x 3 x 108
387,479
= 0,051 x 10-26m

 Tapis Biru
- Tabung Polos
hc
λ=
E
= 6,63 x 10-34 x 3 x 108
377,599
= 0,053 x 10-26m

- Tabung yang dihitamkan


hc
λ=
E
= 6,63 x 10-34 x 3 x 108
384,737
= 0,052 x 10-26m

5. Membuat grafik T - vs – t, E - vs – t, Q – vs – t untuk setiap tabung yang dipakai.


A. Grafik T-vs-t
o Tanpa Tapis
 Tabung yang polos

Suhu Awal 11°C


Waktu ( menit ) Suhu (°C )
1 12
2 13
3 14
4 14
5 15
6 17

ΔT 14−12
Slope = = =1
Δt 3−1

 Tabung yang dihitamkan


Suhu Awal 11°C
Waktu ( menit ) Suhu (°C )
1 13
2 14
3 16
4 17
5 17
6 18

ΔT 17−14
Slope = = = 1,5
Δt 4−2

o Tapis Merah
 Tabung yang polos

Suhu Awal 11°C


Waktu ( menit ) Suhu (°C )
1 12
2 12
3 13
4 13
5 13
6 14

ΔT 13−12
Slope = = =1
Δt 3−2

 Tabung yang dihitamkan

Suhu Awal 11°C


Waktu ( menit ) Suhu (°C )
1 12
2 13
3 14
4 14
5 17
6 17

ΔT 14−12
Slope = = =1
Δt 3−1

o Tapis Biru
 Tabung yang polos

Suhu Awal 10°C


Waktu ( menit ) Suhu (°C )
1 12
2 13
3 13
4 12
5 13
6 13
ΔT 13−12
Slope = = =1
Δt 2−1

 Tabung yang dihitamkan

Suhu Awal 10°C


Waktu ( menit ) Suhu (°C )
1 12
2 13
3 14
4 14
5 15
6 16
ΔT 16−14
Slope = = =1
Δt 6−4

B. Grafik E-vs-t
o Tanpa Tapis
 Tabung yang polos

Suhu Awal 11°C


Waktu ( menit ) EnergiWm-2
1 374,078
2 379,36
3 384,69
4 384,69
5 390,079
6 401,028
ΔE 384,69−374,078
Slope = = = 5,3
Δt 3−1

 Tabung yang dihitamkan

Suhu Awal 11°C


Waktu ( menit ) EnergiWm-2
1 379,36
2 384,69
3 395,525
4 401,028
5 401,028
6 406,588
ΔE 395,525−379,36
Slope = = = 8,1
Δt 3−1

o Tapis Merah
 Tabung yang polos

Suhu Awal 11°C


Waktu ( menit ) EnergiWm-2
1 374,078
2 374,078
3 379,36
4 379,36
5 379,36
6 384,69
ΔE 379,36−374,078
Slope = = = 5,3
Δt 3−2

 Tabung yang dihitamkan

Suhu Awal 11°C


Waktu ( menit ) EnergiWm-2
1 374,078
2 379,36
3 384,69
4 384,69
5 401,028
6 401,028
ΔE 384,69−374,078
Slope = = = 5,3
Δt 3−1

o Tapis Biru
 Tabung yang polos

Suhu Awal 10°C


Waktu ( menit ) EnergiWm-2
1 374,078
2 379,36
3 379,36
4 374,078
5 379,36
6 379,36
ΔE 379,36−374,078
Slope = = = 5,3
Δt 5−4

 Tabung yang dihitamkan

Suhu Awal 10°C


Waktu ( menit ) EnergiWm-2
1 374,078
2 379,36
3 384,69
4 384,69
5 390,079
6 395,525
ΔE 384,69−374,078
Slope = = = 5,31
Δt 3−1

C. Grafik Q-vs-t
o Tanpa Tapis
 Tabung yang polos

Suhu Awal 11°C


Waktu ( menit ) Q (J)
1 420
2 840
3 1260
4 1260
5 1680
6 2520
ΔQ 1260−420
Slope = = = 420
Δt 3−1

 Tabung yang dihitamkan

Suhu Awal 11°C


Waktu ( menit ) Q (J)
1 840
2 1260
3 2100
4 2520
5 2520
6 2940
ΔQ 2520−840
Slope = = = 560
Δt 4−1

o Tapis Merah
 Tabung yang polos

Suhu Awal 11°C


Waktu ( menit ) Q (J)
1 420
2 420
3 840
4 840
5 840
6 1260
ΔQ 840−420
Slope = = = 420
Δt 3−2

 Tabung yang dihitamkan

Suhu Awal 11°C


Waktu ( menit ) Q (J)
1 420
2 840
3 1260
4 1260
5 2520
6 2520
ΔQ 1260−420
Slope = = = 420
Δt 3−1

o Tapis Biru
 Tabung yang polos

Suhu Awal 10°C


Waktu ( menit ) Q (J)
1 840
2 1260
3 1260
4 840
5 1260
6 1260
ΔQ 1260−840
Slope = = = 420
Δt 5−4

 Tabung yang dihitamkan

Suhu Awal 10°C


Waktu ( menit ) Q (J)
1 840
2 1260
3 1680
4 1680
5 2100
6 2520
ΔQ 1680−840
Slope = = = 420
Δt 3−1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Perbandingan energi untuk masing-masing tapis dari tabung yang dipolis dan tabung
yang dihitamkan karena perbedaan suhu adalah semakin besar. Ketika suhu
mengalami kenaikan maka energi radiasi yang dihasilkan akan semakin besar.
2. Perbandingan kalor untuk masing-masing tapis dari tabung yang dipolis dan tabung
yang dihitamkan karena perbedaan suhu adalah semakin besar. Ketika suhu
mengalami kenaikan maka kalor yang dihasilkan akan semakin besar yang juga
dipengaruhi oleh suhu awal. Pada masing-masing tapis dari tabung yang dihitamkan
memiliki kalor yang nilainya lebih besar dibandingkan dengan tabung yang dipolis,
karena tabung yang dihitamkan menyerap semua radiasi yang diberikan.
3. Perbandingan panjang gelombang untuk masing-masing tapis dari tabung yang dipolis
dan tabung yang dihitamkan karena perbedaan suhu adalah semakin kecil. Ketika nilai
rata-rata suhu yang dihasilkan semakin besar maka panjang gelombang untuk masing-
masing tapis dari tabung yang dipolis dan tabung yang dihitamkan akan bernilai kecil.

5.2 Saran

1. Sebaiknya praktikan selanjutnya sudah memahami materi Radiasi Gelombang


Elektromagnetik.
2. Sebaiknya asisten selanjutnya lebih menjelaskan materi dari Radiasi Gelombang
Elektromagnetik.
3. Sebaiknya laboratorium memperbaiki alat alat praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Bolea,Trelia. 2009. Dental radiologi:prinsip dan teknik. Medan: USU press


Halaman: 3,5
Muljono. 2003. Fisika Modern. Yogyakarta: Andi Offset.
Halaman: 2-10, 59
Purwanto,A. 2016. Fisika Kuantum. Yogyakarta: Gava Media
Halaman: 3-4
Medan, 16 Desember 2020
Asisten, Praktikan,

(Nurul Adila Damanik) (Nurmayanti Simbolon)


LAMPIRAN

1. Tanpa Tapis
a. Tabung yang polos
Termometer
Gelas
Ukur
Air serbe
t stopwatc
Reflektor h
10
cm
e Isolator
penggari TabungyangHITAM s
s
Tabung yang Tapis merahTapisbiru Tissue
POLOS

b. Tabung yang dihitamkan

Termomete r
GelasUkur
Air serbe
t stopwatc
Reflektor h
10
cm
e Isolator
penggari Tabungyangpolos s
s
Tabungyang dihitamkan Tapis merahTapisbiru Tissue

2. Tapis Merah
a. Tabung yang polos
Tapis
merah Air Termom eter Gelas Ukur
ser bet stopw atch
Reflektor
10 cm es
Isolat or
pengg aris Tabung yang
HITAM
Tabung yang Tapis Tiss ue
POLOS biru

b. Tabung yang dihitamkan

Tapis
merah Ai r Termom eter Gelas Ukur
ser bet stopw atch
Reflek tor
10 cm es
Isolat or
pengg aris Tabung yang
polos
Tabung yang Tapis Tiss ue
dihitamkan biru

3. Tapis Biru
a. Tabung yang polos
Air Termomete
Tapisbiru r GelasUkur
serbe stopwatc
t h
Reflektor
10 cm e Isolator
s
penggaris TabungyangPolos
Tabungyangdihitamkan Tapismerah Tissue

b. Tabung yang dihitamkan

Air Termomete
Tapisbiru r GelasUkur
serbe stopwatc
t h
Reflektor
10 cm e Isolator
s
penggaris Tabung yang
HITAM
Tabung yang Tapismerah Tissue
POLOS
NAMA : NURMAYANTI SIMBOLON
NIM : 200821013
KELOMPOK/GRUP : II
JUDUL : RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

TUGAS PERSIAPAN

1. Apakah yang dimaksud dengan gelombang elektromagnetik? Jelaskan perbedaan antara


gelombang transversal dan gelombang longitudinal!
2. Tuliskan spectrum gelombang elektromagnetik mulai dari panjang gelombang tertinggi
ke terendah!
3. Bagaimana hubungan antara energi yang dipancarkan oleh gelombang elektromagnetik
dengan panjang gelombangnya, jelaskan!
4. Tuliskan sifat-sifat benda hitam!
Jawab:
1. Gelombang elektromagnetik adalah gelombanga yang memancar tanpa media rambat
yang membawa muatan energi listrik dan magnet (electromagnet).
Perbedaan gelomabang transversal dan longitudinal yaitu kalau gelomabang transversal
adalah gelombang yang Memiliki arah rambatan yang tegak lurus dengan arah
getarannya sedangkan gelombang longitudinal adalah gelombang yang Memiliki arah
rambatan yang sejajar dengan arah getarannya.

2. Spektrum gelombang elektromagnetik dengan urutan dari panjang gelombang terbesar


atau frekuensi terkecil ke panjang gelombang terkecil atau frekuensi terbesar sebagai
berikut:
1. Gelombang radio: dimanfaatkan untuk mentransmisikan sinyal pada jarak yang sangat
jauh. Contohnya gelombang radio dipakai oleh stasiun TV dan radio untuk
mentransmisikan sinyal komunikasi.
2. Gelombang mikro: ketika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka akan
muncul efek pemanasan pada benda tersebut. Contohnya gelombang mikro digunakan
dalam microwave (oven) dan pada pesawat radar.
3. Sinar inframerah: sinar inframerah tidak dapat terlihat tetapi dapat terdeteksi diatas
spektrum cahaya merah yang dipakai untuk memindahkan energi yang tidak terlalu
besar. Contohnya pada remote dalam mentramsisian data dalam bentuk energi.
4. Cahaya tampak: memiliki spektrum elektromagentik yang bisa dideteksi oleh mata
manusia. Contohnya penggunaan laser dalam serat optik pada bidang kedokteran dan
telekomunikasi.
5. Sinar ultraviolet: sumber utama yang memancarkan sinar ultraviolet adalah matahari.
6. Sinar X: digunakan dalam bidang kedokteran untuk melihat organ dalam tubuh seperti
tulang.
7. Sinar gamma: memiliki frekuensi paling tinggi dan daya tembus paling besar. Salah
satu penggunaan sinar gamma untuk mensterilkan peralatan medis. 

3. Energi elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa di alam evel
yang berbedabeda. Semakin tinggi level energi dalam suatu sumber energi, semakin
rendah panjang gelombang dari energi yang dihasilkan, dan semakin tinggi
frekuensinya

4. Sifat benda hitam antara lain :


a) pada kesetimbangan termal, temperatur benda hanya ditentukan oleh jumlah energi
yang diserapnya per detik;
b) benda hitam tidak memancarkan radiasi pada seluruh gelombang elektromagnetik
dengan intensitas yang sama (ada yang dominan meradiasikan gelombang
elektromagnetik pada daerah biru dengan intensitas yang lebih besar dibandingkan
gelombang elektromagnetik pada panjang gelombang lainnya. Konsekuensinya, benda
tersebut akan nampak biru).
Panjang gelombang yang dipancarkan dengan intensitas maksimum (λmaks) oleh
sebuah benda hitam dengan temperatur T Kelvin adalah :
λmaks = 0,2898/ T (λmaks dinyatakan dalam cm dan T dalam Kelvin)
NAMA : NURMAYANTI SIMBOLON
NIM : 200821013
KELOMPOK/GRUP : II
JUDUL : RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

RESPONSI

1. Apa yang dimaksud dengan gelombang elektromagnetik ? Jelaskan !


2. Diketahui Nilai λ=900 nm=9 × 10−7 dan Nilai V =3× 108 m/s maka tentukanlah nilai
dari F !
3. Tuliskan Tujian Percobaan !
4. Tuliskan spektrum gelombang elektromagnetik mulai dari panjang gelombang
tertinggi ke rendah !
5. Tuliskan sifat-sifat benda hitam !
Jawab:
1. Gelombang elektromagneti adalah suatu gelombang yang dapat merambat tanpa
membutuhkan medium yang membawa muatan energi listrik dan magnet.

2. Dik : λ=900 nm=9 × 10−7


V =3× 108 m/s
Dit : F ?
Jawab :
v
f=
λ
3 × 108
f=
9 ×10−7
1
f = ×10−15
3
f =0,33 ×10−15 hz

3. Tujuan Percobaan :
a. Untuk menentukan perbandingan energi untuk masing-masing tapis dari tabung
uang polos dan tabung yang dihitamkan karena perbedaan suhu.
b. Untuk menentukan perbandingan suhu kalor untuk masing-masing tapis dari tabung
yang polos dan tabung yang dihitamkan karena perbedaan suhu.
c. Untuk mencari panjang gelombang untuk masing-masing tapis dari tabung yang
polos dan tabung yang dihitamkan karena perbedaan suhu

4. a) Gelombang Radio
b) Gelombang Mikro
c) Sinar Inframerah
d) Cahaya Tampak
e) Sinar UV
f) Sinar X
g) Sinar Gamma

5. a) Benda hitam yang lebih panas akan memancarkan panas, hal ini berarti apabila kita
membandingkan dua benda hitam tanpa melihat panjang gelombang. Benda hitam
yang lebih pana akan mengeluarkan lebih banyak cahaya daripada benda hitam yang
dingin
b) Benda hitam memilki suhu yang lebih tinggi dibandingkan benda lainnya
c) Cahaya yang dipancarkan benda hitam disebut radiasi benda hitam
d) Spektrum benda hitam adalah konstan yang memiliki puncak pada panjang
gelombang tertentu
e) Jika suhu permukaan benda hitam lebih tinggi daripada lingkungan maka bersifat
pemancaran panas yang baru dan bersifat menyerap panas

Anda mungkin juga menyukai