Anda di halaman 1dari 20

SEJARAH

EFEKFOTOLISTRIK
Oleh :

I Putu Brama Arya Diputra


• Pengertian efekfotolistrik

• Sejarah efekfotolistrik

• Aplikasi Efekfotolistrik

• Kesimpulan
Pengertian Efek Fotolistrik

Efek fotolistrik merupakan fenomena


terlepasnya elektron logam akibat disinari
cahaya.
Sejarah
Efek Fotolistrik
Penemuan Hertz Gelombang Maxwell

Pada tahun 1887 Heinrich Rudolf Hertz menemukan fenomena efek Fotolistrik
yang membingungkan para Fisikawan waktu itu.

Sebuah logam ketika diberi cahaya akan melepaskan elektron, yang


akan menghasilkan arus listrik jika disambung ke rangkaian tertutup.

intensitas cahaya
yang diberikan
maksimum, tetapi
elektron tidak muncul
juga dari plat logam.
Lanjutan…

Ketika plat logam diberikan cahaya dengan panjang gelombang yang


lebih pendek (frekuensi lebih tinggi, ke arah warna ungu dari spektrum
cahaya) dari sebelumnya. Tiba-tiba elektron lepas dari plat logam
sehingga terdeteksi arus listrik
Pendekatan Hallwachs 'Simpler
Tahun berikutnya, 1888, fisikawan Jerman, Wilhelm Hallwachs dalam
eksperimennya yang sangat sederhana:
Plat melingkar yang terbuat dari seng dipasang berdiri dengan isolasi serta
dilengkapi dengan kawat yang dihubungkan ke electroscope daun emas,
yang kemudian dibebankan negatif. electroscope hilang muatannya
dengan sangat lambat. Namun, jika pelat seng terkena sinar ultraviolet dari
lampu busur, atau dari magnesium terbakar, muatannya keluar dengan
cepat. Jika piring itu bermuatan positif, tidak ada muatan yang keluar.

Sehingga muncul pertanyaan:


Mungkinkah cahaya ultraviolet merusak sifat isolasi dari dudukan plat
seng?
Mungkinkah efek listrik atau magnetik dari arus besar di lampu busur
menyebabkan keluarnya muatan?
J.J. Thomson Mengidentifikasi Partikel
Situasi masih belum jelas sampai 1899, ketika Thomson menetapkan bahwa
sinar ultraviolet menyebabkan elektron dipancarkan.
Penjelasan Thomson:
Atom dalam katoda berisi elektron, yang terguncang dan bergetar karena
adanya medan listrik dari radiasi . Akhirnya beberapa elektron akan
bergetar dan akan keluarkan dari katoda.
Dengan meningkatkan frekuensi radiasi maka akan mengguncang elektron
lebih cepat, sehingga dapat menyebabkan elektron keluar lebih cepat.
Untuk lampu sangat redup, memerlukan waktu yang cukup lama untuk
elektron dapat bekerja sampai amplitudo getaran cukup untuk dapat
mengeluarkan elektron.
Penemuan Mengejutkan oleh Lenard

Pada tahun 1902, Lenard mempelajari bagaimana energi foto elektron yang
dipancarkan bervariasi dengan intensitas cahaya.

Menggunakan lampu busur yang sangat kuat, ada intensitas yang cukup untuk
memisahkan warna dan memeriksa efek fotolistrik menggunakan lampu warna
yang berbeda. Dia menemukan bahwa energi maksimum dari elektron
dikeluarkan tidak bergantung pada warna namun panjang gelombang pendek,
cahaya dengan frekuensi yang lebih tinggi menyebabkan elektron akan
dikeluarkan dengan lebih banyak energi.
Penjelasan dan keterangan Einstein

Pada tahun 1905 Einstein memberikan


penafsiran yang sangat sederhana dari hasil
Lenard's. Dia hanya menduga bahwa radiasi
yang masuk harus dianggap sebagai kuanta
dari frekuensi hf, dengan f frekuensi. Dalam
photoemission, satu kuantum tersebut
diserap oleh satu elektron.
Lanjutan…

Disimpulkan oleh Einstein bahwa energi yang


dibutuhkan oleh plat logam untuk melepaskan
elektronnya tergantung pada panjang gelombang,
dan diungkap oleh Einsten bahwa hal ini dikarenakan
ketika frekuensi cahaya yang diberikan lebih tinggi,
maka walaupun terdapat hanya 1 foton saja
(intensitas rendah) dengan energi yang cukup, foton
tersebut mampu untuk melepaskan 1 elektron dari
ikatannya. Intensitas cahaya dinaikkan berarti akan
semakin banyak jumlah foton yang dilepaskan,
akibatnya semakin banyak elektron yang akan lepas.
Einstein menjawab teka-teki mengenai fotolistrik.
Einstein menyelesaikan paper yang
menjelaskan efek ini pada tanggal 17 Maret
1905 dan mengirimkannya ke jurnal Annalen
der Physik, persis 3 hari setelah ulang tahunnya
yang ke 26. Einstein berargumentasi bahwa
proses-proses seperti radiasi benda hitam,
fotoluminesens, dan produksi sinar katode,
hanya dapat dijelaskan jika energi cahaya
tersebut tidak terdistribusi secara kontinyu.
Jelas dibutuhkan waktu cukup lama untuk
meyakinkan komunitas fisika jika cahaya
memiliki sifat granular. Nyatanya dibutuhkan
hampir 11 tahun hingga seorang Robert Millikan
berhasil membuktikan hipotesis Einstein. Tidak
tanggung-tanggung juga, Millikan menghabiskan
waktu 10 tahun untuk pembuktian tersebut. Pada
saat itu Einstein mempublikasikan paper lain
berjudul Teori Kuantum Cahaya.
Di dalam paper ini ia menjelaskan proses emisi
dan absorpsi paket cahaya dalam molekul, serta
menghitung peluang emisi spontan dan emisi yang
diinduksi yang selanjutnya dikenal sebagai
koefisien Einstein A dan B. Kedua koefisien ini
bermanfaat dalam menjelaskan secara teoretis
penemuan laser di kemudian hari. Tujuh tahun
kemudian Arthur Compton berhasil membuat
eksperimen yang membuktikan sifat kuantum
cahaya tersebut dengan bantuan teori relativitas
khusus.
Ide Einstein memicu Louis de Broglie menelurkan
konsep gelombang materi. Konsep ini menyatakan
benda yang bergerak dapat dianggap sebagai
suatu gelombang dengan panjang gelombang
berbanding terbalik terhadap momentumnya.
Sederhananya, ide de Broglie ini merupakan
kebalikan dari ide Einstein. Kedua ide ini
selanjutnya membantu melahirkan mekanika
kuantum melalui persamaan Schroedinger yang
menandai berakhirnya masa fisika klasik.
APLIKASI EFEK FOTOLISTRIK

 Aplikasi pertama efek fotolistrik berada dalam


dunia hiburan. Dengan bantuan peralatan
elektronika saat itu suara dubbing film direkam
dalam bentuk sinyal optik di sepanjang pinggiran
keping film. Pada saat film diputar, sinyal ini
dibaca kembali melalui proses efek fotolistrik
dan sinyal listriknya diperkuat dengan
menggunakan amplifier tabung sehingga
menghasilkan film bersuara.
 Aplikasi paling populer di kalangan akademis
adalah tabung foto-pengganda (photomultiplier
tube). Dengan menggunakan tabung ini hampir
semua spektrum radiasi elektromagnetik dapat
diamati. Tabung ini memiliki efisiensi yang sangat
tinggi, bahkan ia sanggup mendeteksi foton
tunggal sekalipun.
 Aplikasi yang lebih menyentuh masyarakat
adalah foto-diode atau foto-transistor yang
bermanfaat sebagai sensor cahaya berkecepatan
tinggi.
 Sel surya yang sangat kita kenal manfaatnya
dapat mengubah energi matahari menjadi energi
listrik melalui efek fotolistrik internal.
 Akhir-akhir ini kita dibanjiri oleh produk-produk
elektronik yang dilengkapi dengan kamera CCD
(charge coupled device). Sebut saja kamera pada
ponsel, kamera digital dengan resolusi hingga 12
Megapiksel, atau pemindai kode-batang (barcode)
yang dipakai diseluruh supermarket, kesemuanya
memanfaatkan efek fotolistrik internal dalam
mengubah citra yang dikehendaki menjadi data-data
elektronik yang selanjutnya dapat diproses oleh
komputer.
Kesimpulan
– Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek
fotolistrik merupakan salah satu tonggak sejarah
kelahiran fisika kuantum.
– Tokoh-tokoh yang berperan penting pada kelahiran
efek fotolistrik adalah, Hertz, Lenard,Eintein,Max
Planck ,Wilhelm Hallwachs serta JJ Thomson.
– Dalam perkembangannya efek fotolistrik diaplikasikan
pada kamera digital dan berbagai alat-alat elektronik
lainnya yang menggunakan sensor cahaya.
SEKIAN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai