OLEH :
MAYANG SARI
NIM. 17010109026
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengantar Pita Energi
B. Model Bebas Elektron
C. Celah Energi
D. Persamaan Gelombang Elektron dalam Potensial Periodik Jumlah
Orbital dalam Pita
E. Logam dan Isolator
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan pita energi?
2. Apa yang dimaksud dengan model elektron bebas?
3. Apa yang dimaksud dengan Celah Energi?
4. Apa yang dimaksud dengan persamaan gelombang elektron
dalam potensial periodik?
5. Bagaimana cara menentukan jumlah orbital dalam pita?
6. Apa yang dimaksud dengan logam dan isolator?
BAB II
PEMBAHASAN
2π 4 π 2π
k x , k y ,k z ,=0 ; ±
L
;±
L
; …; ± n
L ( )
Fungsi gelombang elektron bebas yang bergerak dengan momentum :
C. Celah Energi
Celah energi adalah rentang energi yang tidak mungkin dalam teori
pita zat padat. Untuk memahami tingkah laku electron konduksi di dalam
zat padat, diperlukan pemahaman tentang bagan pita energi untuk
semikonduktor berikut:
Seperti yang penuh (atau hampir penuh) electron disebut pita
valensi, dan pita di atasnya yang berisi sedikit elektron (atau kosong)
disebut pita konduksi. Dan celah anatara batas atas pita valensi dengan
batas bawah pita komduksi disebut celah energi (Eg). Inisial g berasal dari
kata gap atau celah.
Kristal semikonduktor akan diukue celah energinya dijatuhi foton
monokromatik dengan energi mulai dari yang kecil sampai yang besar
sedemikian rupa sehingga terjadi penyerapan foton oleh Kristal. Apabila
foton monokromatik yang dating pada Kristal semikonduktor masih
diterulkan oleh Kristal (dideteksi oleh detector) maka berarti penyerapan
foton pada kristal belum terjadi. Jika energi foton kita perbesar sedikit
demi sedikit sehingga mulai ada foton yang tidak ditangkap oleh ditektor,
maka berarti pada saat ini terjadi penyerapan pada Kristal.
Untuk mengukur celah energi dapat dilakukan dengan metode
optik seperti penjelasan berikut:
Eg
Sifat konduktivitas dan konsentrasi ditentukan oleh faktor ,
KB T
perbandingan celah energi dengan temperatur. Ketika perbandingan ini
besar, konsentrasi sifat instrinsik akan rendah dan konduktivitasnya juga
akan rendah. Nilai terbaik dari celah energi diperoleh dari penyerapan
optik. Celah energi (Eg) merupakan selisih antara energi terendah pada
pita konduksi (Ek) dengan energi tertinggi pada pita valensi (Ev). Atau
secara matematis dapat ditulis:
Eg = Ek – Ev
Gambar 2. Pita Energi Kristal semikonduktor
Untuk mengukur besarnya celah energi ( Eg) dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu penerapan langsung dan penyerapan tidak langsung.
1. Penyerapan Langsung
Pada penyerapan langsung ini, elektron mengabsorpsi foton dan
langsung meloncat ke dalam pita konduksi. Besarnya celah energi
(Eg) sama dengan besarnya energi foton (gelombang
elektromagnetik). Secara matematis dapat dituliskan:
E=ℏω=Eg
Dimana ω merupakan frekuensi anguler dari foton (gelombang
ekektromagnetik).
2. Penyerapan Tidak Langsung
Pada penyerapan tidak langsung, elektron mengabsorpsi foton
sekaligus fonon. Proses ini memenuhi hukum kekekalan energi.
Sehingga selain energi foton (partikel dalam gelombang
elektromagnetik) terdapat juga fonon (partikel dalam gelombang
elastik) yang dipancarkan maupun diserap, dapat ditulis:
Eg ± ℏ Ω=ℏω
Dimana tanda ± menunjukan bahwa dalam proses penyerapan tidak
langsung ini keberadaan fonon ada yang dipancarkan (+) atau
diserap (-).
1 2 1 2
( p + U (x)) ψ ( x ) =¿( p + ∑ U G eiGx ) ψ ( x) = ϵψ (x)
2m 2m G
(3)
( λ k −ϵ ) C ( k ) + ∑ U G C ( k−G ) =0
G
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelompokan level energi yang berbeda ini disebut pita energi.
Namun, tingkat energi elektron orbit dalam tidak banyak terpengaruh oleh
kehadiran atom tetangga. Struktur pita merupakan sebuah kristal yang
seringkali dapat menjelaskan model elektron bebas terdekat karena pita
elektron diperlakukan sebagai pengusik oleh potensial periodik pada inti-
inti ion. Refleksi Bragg merupakan gambaran karakteristik gelombang
dalam kristal. Refleksi Bragg gelombang elektron dalam kristal adalah
penyebab celah energi. Dua gelombang berdiri diberi tanda ψ(+) atau ψ( -)
bergantung kepada berubah atau tidak nya gelombang tersebut ketika -x
disubstitusikan pada x. Kedua gelombang berdiri tersebut terbentuk dari
jumlah yang sama dari gelombang berjalan ke arah kiri dan kanan.
Kalau satu pita penuh berisi elektron yang lain kosong, maka
bahan bersifat isolator. Ini terjadi untuk jumlah elektron atom setiap sel
genap. Bila pita setengah penuh, maka bahan bersifat logam. Ini terjadi
kalau jumlah elektron atom setip sel gasal. Namun demikian masih perlu
ditinjau apakah ada struktur pita yang isi dan yang kosong tumpangsuh,
karena sifat pita yang tumpangsuh menjadikan bahan bersifat logam juga.
Hal lain adalah bahwa isolator memiliki energi Fermi diantara pita kondisi
dan pita valensi. Logam alkali bersifat logam karena memiliki elektron
valensi satu. Alkali tanah bersifat semi logam karena pitanya tumpangsuh.
Berbeda halnya dengan intan, silikon dan germanium bersifat isolator pada
nol mutlak karena elektronnya genap.
B. Saran
Diharapkan pembaca dapat memberikan saran maupun kriktikan
yang dapat membangun, dan makalah ini semoga dapat membantu para
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Istiyono, E. (2015). Fisika Zat Padat Untuk Calon Dan Guru Fisika
serta Calon Fisikawan.Yogyakarta: UNY Press.
Morales, Arturo-Acevedo. 2009, Variable Band-Gap Semicondutors as The
Basis of New Solar Cells.Journal Of Solar Energy, 83;1466-1471
Pamungkas, G. (2017, Juni 12). Teori Pita Energy dalam Zat Padat .
Sze, S.M. 1969. Semilkkonduktor Fisika. New York: John & Willey, Inc.