Anda di halaman 1dari 14

APLIKASI STATISTIK FERMI DIRAC

PADA PARAMAGNETISME PAULI

Siti Rahma Fitri Yani Dosen Pengampu:


1803042 Dr. H. Asrizal, M.Si
APLIKASI STATISTIK FERMI DIRAC
PADA PARAMAGNETISME PAULI

 
Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa untuk logam, magnetisasi tidak
bergantung pada suhu
Kontribusi terbesar paramagnetisme logam berasal dari elektrom-
elektron bebas dalam logam tersebut. Tiap elektron memiliki spin
magnetik dengan momen magnetik spin kita simbolkan dengan .
Tanpa medan magnetik, arah spin elektron acak sehingga magnetisasi
total logam nol
Jika diterapkan medan magnet maka sebagian spin mengambil arah
sejajar medan dan sebagaian berlawanan dengan arah medan
APLIKASI STATISTIK FERMI DIRAC
PADA PARAMAGNETISME PAULI

Jumlah spin yang searah dan berlawanan medan tidak sama sehingga
magnetisasi tidak nol
Karena elektron adalah fermion maka kita harus menggunakan statistik
Fermi-Dirac untuk menjelaskan fenomena ini.
Jumlah partikel pada tingkat energy ke-i adalah
gi
NI   Ei  E f  (1)
  1
 KT 
 
e
APLIKASI STATISTIK FERMI DIRAC
PADA PARAMAGNETISME PAULI

Fungsi distribusi Fermi-Dirac sama dengan jumlah partikel pada


tungkat energy ke-i perjumlah keadaan.

dN
f 
dg

1
f  E   Ei  E f 

 KT
 1
 (2)
 
e
APLIKASI STATISTIK FERMI DIRAC
PADA PARAMAGNETISME PAULI

Pada keadaan tidak ada medan magnetic maka tidak akan ada momen
magnetic spin dari electron pada logam.Bagaimanapun, ketika medan
magnetic H berada pada logam, elektron2 ini mempunyai momen
magnetic spin yang sejajar dengan arah medan yang mempunyai
energy magnetic

  2 B H (3)

Selain dari itu electron mempunyai momen magnetic yang berlawanan


arah antiparalel dengan medan.
APLIKASI STATISTIK FERMI DIRAC
PADA PARAMAGNETISME PAULI

 
magneton bohr adalah momen magnetic yang menyebabkan spin
electron dan medan magnet momen ini yang salah satunya tegak dari
kedua posisi yang ada yaitu parallel (sejajar) atau anti parallel
(berlawanan arah) dengan medan
Karena perbedaan ini pada energy untuk dua spin menyatakan bahwa
beberapa electron akan berorientasi kembali sampai ada electron yang
lebih mempunyai momen magnetic parallel dengan medan dari pada
mempuyai antiparalel dengan medan.
APLIKASI STATISTIK FERMI DIRAC
PADA PARAMAGNETISME PAULI

 
Diagram dua level energy menyatakan spin electron pada suhu mutlak
nol ditunjukkan pada gambar 2
dimana densitas g(e) diambil dari persamaan 5.14 dan electron
electron dengan spin diambil untuk memiliki momen anti parallel pada
medan H. Jumlah bagian ini ditunjukkan sebagai g karena hanya
setengah dari electron-elektron berada pada pemberian spin.
Elektron-elektron dengan spin dianggap energy-energi elektron
meningkat sekitar H ketika spin electron tersebut energi elektron
berkurang dengan jumlah yang sama
APLIKASI STATISTIK FERMI DIRAC
PADA PARAMAGNETISME PAULI

  Hal ini dapat dilihat pada gambar 1. b bahwa, pada titik keseimbangan
electron-elektron dengan spin dan energy yang lebih besar dari harus
mengorientasikan diri mereka sendiri untuk memberikan konfigurasi
seperti pada gambar 1. c karena << untuk semua orde medan magnet
dari sejumlah electron
APLIKASI STATISTIK FERMI DIRAC
PADA PARAMAGNETISME PAULI

a) distribusi electron disekitar bagian medan nol. b) perubahan bagian


energy ketika medan H digunakan seketika. c) penyusunan kembali
electron-elektron ke tingkat energy paling rendah ketika harga medan H
dipertahankan.
Dengan mengambil

N   f  0  gd  (4)
0

Maka

1 1
n g    B H  g F  0    B H (5)
2 2
APLIKASI STATISTIK FERMI DIRAC
PADA PARAMAGNETISME PAULI

  Sekarang,masing-masing electron yang berorientasi mengubah


moment nya dari - ke + perubahannya 2.Kelebihan momen magnetic
menyebabkan penyusunan kembali electron-elektron secara lebih
mudah
M   B2 Hg F  0   (6)

Momen magnetic tiap satuan volume electron gas adalah

(7)
APLIKASI STATISTIK FERMI DIRAC
PADA PARAMAGNETISME PAULI

  Karena momen ini mempunyai arah yang sama seperti medan


magnetic akan memberikan kontribusi paramagnetic pada momen total
logam.Kelemahan korespondensi paramagnetic ditunjukkan oleh
persamaan:
m 2 g  F  0  
xp   B (8)
H V
Kemudian disubsitusikan pada persamaan untuk mendapatkan
3
 2m  1
g F  0   V  4  2  F  0  2
2
(9)
h 
sehingga memberikan:
3
 2m  1
x p   4  2  F  0  2
2
2
B
(10)
h 
APLIKASI STATISTIK FERMI DIRAC
PADA PARAMAGNETISME PAULI

Pada penggunaan persamaan diatas memberikan jumlah electron tiap


satuan volume gas adalah:
3
N 2  2m  1
n    4  2  F  0  2
2
(11)
V 3 h 
Sehingga suseptibilitasnya menjadi:
3 n
xp   B2 (12)
2 F  0
APLIKASI STATISTIK FERMI DIRAC
PADA PARAMAGNETISME PAULI

 
Bentuk paramagnetisme ini dikenal dengan paramagnetisme pauli yang
membedakannya dari sifat normal ketergantungan paramagnetisme
yang sudah didiskusikan pada sesi sebelumnya seperti suhu bebas
paramagnetisme
Temperatur ini hanya bergantung dari Xp melalui energy Fermi dan
variasi ini dapat diabaikan untuk rentangan suhu yang luar biasa
HOME

Anda mungkin juga menyukai