Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH ELEKTRONIKA ANALOG

APLIKASI DIODA SEBAGAI PENYEARAH

Dosen Pengampu : Yesiana Arimurti, S.Si, M.Sc.

Disusun Oleh :

Aulia Putri Nurcahya

K2316012

Kelompok 2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017
A. Judul : Aplikasi diode sebagai penyearah

B. Tujuan : Menyelidiki penyearahan

C. Dasar teori :
Penyearah Gelombang adalah suatu bagian dari Rangkaian Catu Daya atau Power
Supply yang berfungsi sebagai pengubah sinyal AC (Alternating Current) menjadi sinyal
DC (Direct Current). Rangkaian penyearah gelombang ini pada umumnya menggunakan
Dioda sebagai Komponen Utamanya. Hal ini dikarenakan Dioda memiliki karakteristik
yang hanya melewatkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah
sebaliknya. Jika sebuah Dioda dialiri arus Bolak-balik (AC), maka Dioda tersebut hanya
akan melewatkan setengah gelombang, sedangkan setengah gelombangnya lagi diblokir.
Perlu diketahui bahwa ada beberapa jenis penyearah gelombang, yakni penyearah
setengah gelombang atau half wave rectifier, dan penyearah gelombang penuh atau full
wave rectifier.
a. Penyearah setengah gelombang (half wave rectifier)
Rangkaian penyearah setengah gelombang merupakan rangkaian penyearah
sederhana yang hanya dibangun menggunakan satu dioda saja, seperti gambar
berikut:

Rangkaian penyearah setengah gelombang

Prinsip kerja penyearah setengah gelombang adalah bahwa pada saat sinyal input
berupa siklus positip maka dioda mendapat bias maju sehingga arus mengalir ke
beban (RL), dan sebaliknya bila sinyal input berupa siklus negatip maka dioda
mendapat bias mundur sehingga tidak mengalir arus. Pada setengah gelombang kedua
(lembah) yang bernilai negatif menyebabkan dioda dalam keadaan ‘reverse bias’
sehingga arus dan setengah gelombang kedua yang bernilai negatif ini tidak bisa
melewati dioda. Keadaan ini terus berlanjut dan berulang sehingga menghasilkan
bentuk keluaran gelombang seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Kurva hasil penyearahan setengah gelombang

Dari gambar di atas, gambar kurva ‘D1-anoda’ (biru) merupakan bentuk arus AC
sebelum melewati dioda dan kurva ‘D1-katoda’ (merah) merupakan bentuk arus AC
yang telah dirubah menjadi arus searah ketika melewati sebuah dioda.
Pada gambar tersebut terlihat bahwa ketika gelombang masukan bernilai positif,
arus dapat melewati dioda tetapi ketika gelombang masukan bernilai negatif, arus
tidak dapat melewati dioda. Karena hanya setengah gelombang saja yang bisa di
searah-kan, itu sebabnya mengapa disebut sebagai penyearah setengah gelombang

b. Penyearah gelombang penuh (full wave rectifier)


Penyearah gelombang penuh adalah penyearah gelombang yang dapat
menyearahkan semua siklus gelombang sinus dengan menggunakan dua buah blok
dioda yang bekerja secara komplemen. Satu buah dioda bekerja pada fase siklus
negatif, dan satunya lagi bekerja pada fase siklus positif.

Rangkaian dan hasil kurva gelombang penuh untuk panjar maju dan mundur

Rangkaian penyearah gelombang penuh menghasilkan tegangan DC dengan riak


(ripple) yang lebih sedikit dibanding penyearah setengan gelombang. Hal ini karena
gelombang yang dihasilkan lebih rapat yaitu hasil penggabungan dari siklus sinyal
sinus positif dan siklus sinyal sinus negatif yang telah dibalik menjadi siklus positif.
Jadi penyearah akan tetap mengeluarkan output pada periode gunung dan lembah dari
sinyal sinus.
Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dibangun dari sebuah
transformator CT dengan dua buah dioda. Fungsi transformator CT sebagai penghasil
dua buah sinyal sinus dengan fase berkebalikan. Satu lilitan menghasilkan fase yang
sama dengan input, sedangkan satu satu lilitan lagi menghasilkan fase yang
berkebalikan sinyal input.

D. Alat dan bahan :


No Nama Jumlah Gambar
1 Resistor 1 buah

2 Diode biasa 2 buah

3 Transformator 1 buah

4 Osciloskop 1 buah

5 Protoboard 1 buah
6 Kabel buaya 2 buah

7 Audio Voltmeter 1 buah

E. Cara kerja
1. Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang
a. Forward Bias
a) Disiapkan alat dan bahan.
b) Dipasang dioda pada protoboard.
c) Dipasang resistor pada protoboard secara seri dengan dioda negatif.
d) Dihubungkan transformator pada sumber tegangan.
e) Dipasang kabel buaya merah pada dioda positif dan dihubungkan dengan
transformator bersumber positif.
f) Dijepitkan kabel buaya hitam pada resistor dan dihubungkan pada ground
transformator.
g) Osiloskop dihidupkan.
h) Dikaitkan kabel penjepit osiloskop pada ujung resistor.
i) Osiloskop diatur agar grafik terlihat jelas .
j) Diamati grafik yang terlihat pada layar osiloskop.
k) Diamati dan digambar grafik pada osiloskop.
l) Diulangi percobaan untuk melihat outputnya dengan memindahkan kabel
buaya merah yang terhubung dengan diode positif dari input ke output
(dihubungkan ke resistor)
m) Dicatat hasil percobaan.
b. Backward
a) Disiapkan alat dan bahan.
b) Dipasang dioda pada protoboard.
c) Dipasang resistor pada protoboard secara seri dengan dioda positif.
d) Dihubungkan transformator pada sumber tegangan.
e) Dipasang kabel buaya merah pada dioda negatif dan dihubungkan dengan
transformator bersumber positif.
f) Dijepitkan kabel buaya hitam pada resistor dan dihubungkan pada ground
transformator.
g) Osiloskop dihidupkan.
h) Dikaitkan kabel penjepit osiloskop pada ujung resistor.
i) Osiloskop diatur agar grafik terlihat jelas
j) Diamati grafik yang terlihat pada layar osiloskop.
k) Diulangi percobaan untuk melihat outputnya dengan memindahkan kabel
buaya merah yang terhubung dengan diode negatif dari input ke output
(dihubungkan ke resistor)
l) Diamati dan digambar grafik pada osiloskop.
m) Dicatat hasil percobaan.

2. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh


a. Forward
a) Disiapkan alat dan bahan.
b) Dipasang dioda pertama pada protoboard.
c) Dipasang dioda kedua pada protoboard dengan ujung negatifnya dipasang
sejajar dengan ujung negatif dioda pertama pada protoboard.
d) Dipasang resistor secara seri dengan kedua ujung dioda negatif pada
protoboard.
e) Dihubungkan transformator pada sumber tegangan.
f) Dijepitkan kabel buaya merah pada ujung positif dioda pertama dan
dihubungkan dengan transformator bersumber positif.
g) Dijepitkan kabel buaya merah pada ujung positif dioda kedua dan
dihubungkan dengan transformator bersumber negatif.
h) Osiloskop dihidupkan.
i) Dikaitkan kabel penjepit osiloskop pada ujung resistor.
j) Osiloskop diatur agar grafik terlihat jelas
k) Diamati grafik yang terlihat pada layar osiloskop.
n) Diulangi percobaan untuk melihat outputnya dengan memindahkan kabel
buaya merah yang terhubung dengan diode positif dari input ke output
(dihubungkan ke resistor)
l) Diamati dan digambar grafik pada osiloskop.
m) Dicatat hasil percobaan.

b. Backward
a) Disiapkan alat dan bahan.
b) Dipasang dioda pertama pada protoboard.
c) Dipasang dioda kedua pada protoboard dengan ujung positifnya dipasang
sejajar dengan ujung positif dioda pertama pada protoboard.
d) Dipasang resistor secara seri dengan kedua ujung dioda positif pada
protoboard.
e) Dihubungkan transformator pada sumber tegangan.
f) Dijepitkan kabel buaya merah pada ujung negatif dioda pertama dan
dihubungkan dengan transformator bersumber positif.
g) Dijepitkan kabel buaya merah pada ujung negatif dioda kedua dan
dihubungkan dengan transformator bersumber negatif.
h) Osiloskop dihidupkan.
i) Dikaitkan kabel penjepit osiloskop pada ujung resistor.
j) Osiloskop diatur agar grafik terlihat jelas
k) Diamati grafik yang terlihat pada layar osiloskop.
l) Diulangi percobaan untuk melihat outputnya dengan memindahkan kabel
buaya merah yang terhubung dengan diode positif dari input ke output
(dihubungkan ke resistor)
m) Diamati dan digambar grafik pada osiloskop.
n) Dicatat hasil percobaan.
F. Skema alat
1. Rangkaian penyearah setengah gelombang
a. Forward

b. Backward

2. Rangkaian penyearah gelombang penuh


a. Forward

b. Backward
G. Hasil percobaan
1. Penyearah setengah gelombang
a. Bias mundur (Forward bias)
a) Input

b) Output

b. Bias balik (Backward)


a) Input

b) Output
2. Penyearah gelombang penuh
a. Bias maju (Forward bias)
a) Input

b) Output

b. Bias balik (Backward)


a) Input

b) Output
H. Analisis data
Pada percobaan rangkaian dioda setengah gelombang, menggunakan satu diode
saja. Keadaan forward didapatkan bentuk gelombang pada input yaitu terdapat 2 sisi
gelombang yakni sisi positif dan sisi negatif yang bolak-balik. Sehingga bentuknya
seperti gelombang sinus (gelombang dan lembah) hal in terjadi karena pada input forward
bias mengarah dari positif ke negative sesuai dengan arah arusnya. Pada output rangkaian
diode ini sisi positif gelombang dari arus AC yang masuk ke dioda akan menyebabkan
dioda menjadi bias maju (Forward bias) sehingga melewatkannya, sedangkan sisi negatif
gelombang arus AC yang masuk akan menjadikan dioda dalam posisi bias mundur
(Reverse Bias) sehingga menghambat sinyal negatif tersebut. Sehingga bentuk dari
gelombang output hanya sisi positifnya saja. Pada keadaan backward inputnya sama
dengan forward karena arus belum melewati diode. Tetapi pada outputnya terdapat
perbedaan bentuk gelombangnya hanya pada sisi negatifnya saja. Pada output rangkaian
diode ini sisi negatif gelombang dari arus AC yang masuk ke dioda akan menyebabkan
dioda menjadi bias maju (Forward bias) sehingga melewatkannya, sedangkan sisi positif
gelombang arus AC yang masuk akan menjadikan dioda dalam posisi bias mundur
(Reverse Bias) sehingga menghambat sinyal positifntersebut. Sehingga bentuk dari
gelombang output hanya sisi negatifnya saja
Sedangkan pada rangkaian dioda gelombang penuh, menggunakan dua diode pada
rangkaian tersebut. Pada forward didapatkan bentuk gelombang pada input yaitu terdapat
dua sisi gelombang yakni sisi positif dan sisi negatif yang bolak-balik. Sehingga
bentuknya seperti gelombang sinus(gelombang dan lembah). Gelombang input tersebut
sebenarnya merupakan dua buah gelombang yang digabungkan sehingga menghasilkan
gelombang gabungan dengan gunung dan lembah yang berhadapan. Pada output
rangkaian diode ini prinsipnya hampir sama dengan setengah gelombang yaitu sisi Positif
gelombang dari arus AC yang masuk ke dioda akan menyebabkan dioda menjadi bias
maju (Forward Bias) sehingga melewatkannya, sedangkan sisi negatif gelombang arus
AC yang masuk akan menjadikan dioda dalam posisi bias mundur (Reverse Bias)
sehingga menghambat sinyal negatif tersebut. Sehingga bentuk dari gelombang output
hanya sisi positifnya saja dan berdempet. Pada keadaan backward inputnya sama dengan
forward karena arus belum melewati diode. Tetapi pada outputnya terdapat perbedaan
bentuk gelombangnya hanya pada sisi negatifnya saja.

I. Pembahasan
Praktikum ini berjudul Aplikasi Dioda Sebagai Penyearah bertujuan untuk
menyelidiki penyearahan. Penggunaan diode untuk aplikasi penyearah arus adalah
umum. Rangkaian penyearah terdapat dua jenis yaitu penyearah gelombang penuh dan
penyearah setengah gelombang. Half Wave Rectifier atau penyearah setengah gelombang
merupakan penyearah yang paling sederhana karena hanya menggunakan 1 buah dioda
untuk menghambat sisi sinyal negatif dari gelombang AC dari Power supply dan
melewatkan sisi sinyal positif-nya. Full Wave Rectifier atau penyearah gelombang penuh
merupakan penyearah yang mengeluarkan semua siklus gelombang sinus dari sinyal AC.
Prinsip kerja dari rangkaian penyearah gelombang penuh adalah membuat penyearah
ganda dengan lebih dahulu membalik siklus negatif dari masukan. Artinya penyearah
gelombang penuh membutuhkan dua fasa input, satu fasa mengikuti masukan sinyal sinus
dan satu fasa yang lain berbalikan dengan sinyal input.
Alat dan bahan pada praktikum ini yaitu satu buah protoboard, dua buah diode
biasa, dua buah kabel buaya yang masing-masing berwarna merah dan hitam, satu buah
resistor 1k, satu buah osiloskop dan satu buah transformator step down.
Pada praktikum kali ini, ada empat (4) percobaan dengan langkah-langkahnya
sebagai berikut :
Untuk rangkaian dioda setengah gelombang (forward), yaitu : menyiapkan alat
dan bahan, memasang dioda pada protoboard, memasang resistor pada protoboard secara
seri dengan dioda negatif, menghubungkan transformator pada sumber tegangan,
memasang kabel buaya merah pada dioda positif dan dihubungkan dengan transformator
bersumber positif, menjepitkan kabel buaya hitam pada resistor dan dihubungkan pada
ground transformator, menghidupkan osiloskop, mengaitkan kabel penjepit osiloskop
pada ujung resistor, mengatur osiloskop agar grafik terlihat jelas, mengamati grafik yang
terlihat pada layar osiloskop, mengulangi percobaan untuk melihat outputnya dengan
memindahkan kabel buaya merah yang terhubung dengan diode positif dari input ke
output (dihubungkan ke resistor), mengamati dan menggambar grafik pada osiloskop.
Untuk rangkaian dioda setengah gelombang (backward), yaitu : menyiapkan alat
dan bahan, memasang dioda pada protoboard, memasang resistor pada protoboard secara
seri dengan dioda positif, menghubungkan transformator pada sumber tegangan,
memasang kabel buaya merah pada dioda negatif dan dihubungkan dengan
transformator bersumber positif, menjepitkan kabel buaya hitam pada resistor dan
dihubungkan pada ground transformator, menghidupkan osiloskop, mengaitkan kabel
penjepit osiloskop pada ujung resistor, mengatur osiloskop agar grafik terlihat jelas,
mengamati grafik yang terlihat pada layar osiloskop, mengulangi percobaan untuk
melihat outputnya dengan memindahkan kabel buaya merah yang terhubung dengan
diode positif dari input ke output (dihubungkan ke resistor) , mengamati dan
menggambar grafik pada osiloskop.
Untuk rangkaian dioda gelombang penuh (forward), yaitu : Menyiapkan alat dan
bahan, memasang dioda pertama pada protoboard, memasang dioda kedua pada
protoboar dengan ujung negatifnya dipasang sejajar dengan ujung negatif dioda pertama
pada protoboard, memasang resistor secara seri dengan kedua ujung dioda negatif pada
protoboard, menghubungkan transformator pada sumber tegangan, menjepitkan kabel
buaya merah pada ujung positif dioda pertama dan dihubungkan dengan transformator
bersumber positif, menjepitkan kabel buaya merah pada ujung positif dioda kedua dan
dihubungkan dengan transformator bersumber negatif, menghidupkan osiloskop,
mengaitkan kabel penjepit osiloskop pada ujung resistor, mengatur osiloskop agar grafik
terlihat jelas, mengamati grafik yang terlihat pada layar osiloskop, mengulangi percobaan
untuk melihat outputnya dengan memindahkan kabel buaya merah yang terhubung
dengan diode positif dari input ke output (dihubungkan ke resistor), mengamati dan
menggambar grafik yang terbentuk pada osciloskop.
Untuk rangkaian dioda gelombang penuh (backward), yaitu : menyiapkan alat dan
bahan, memasang dioda pertama pada protoboard, memasang dioda kedua pada
protoboar dengan ujung positifnya dipasang sejajar dengan ujung positif dioda pertama
pada protoboard, memasang resistor secara seri dengan kedua ujung dioda positif pada
protoboard, menghubungkan transformator pada sumber tegangan, menjepitkan kabel
buaya merah pada ujung negatif dioda pertama dan dihubungkan dengan transformator
bersumber positif, menjepitkan kabel buaya merah pada ujung negatif dioda kedua dan
dihubungkan dengan transformator bersumber negatif, menghidupkan osiloskop,
mengaitkan kabel penjepit osiloskop pada ujung resistor, mengatur osiloskop agar grafik
terlihat jelas, mengamati grafik yang terlihat pada layar osiloskop, mengulangi percobaan
untuk melihat outputnya dengan memindahkan kabel buaya merah yang terhubung
dengan diode positif dari input ke output (dihubungkan ke resistor), mengamati dan
menggambar grafik pada osiloskop, mengumpulkan dan mencatat hasil percobaan.
Pada percobaan rangkaian dioda setengah gelombang, menggunakan satu diode
saja. Keadaan forward didapatkan bentuk gelombang pada input yaitu terdapat 2 sisi
gelombang yakni sisi positif dan sisi negatif yang bolak-balik. Sehingga bentuknya
seperti gelombang sinus (gelombang dan lembah) hal in terjadi karena pada input forward
bias mengarah dari positif ke negative sesuai dengan arah arusnya. Pada output rangkaian
diode ini sisi positif gelombang dari arus AC yang masuk ke dioda akan menyebabkan
dioda menjadi bias maju (Forward bias) sehingga melewatkannya, sedangkan sisi negatif
gelombang arus AC yang masuk akan menjadikan dioda dalam posisi bias mundur
(Reverse Bias) sehingga menghambat sinyal negatif tersebut. Sehingga bentuk dari
gelombang output hanya sisi positifnya saja. Pada keadaan backward inputnya sama
dengan forward karena arus belum melewati diode. Tetapi pada outputnya terdapat
perbedaan bentuk gelombangnya hanya pada sisi negatifnya saja. Pada output rangkaian
diode ini sisi negatif gelombang dari arus AC yang masuk ke dioda akan menyebabkan
dioda menjadi bias maju (Forward bias) sehingga melewatkannya, sedangkan sisi positif
gelombang arus AC yang masuk akan menjadikan dioda dalam posisi bias mundur
(Reverse Bias) sehingga menghambat sinyal positifntersebut. Sehingga bentuk dari
gelombang output hanya sisi negatifnya saja
Sedangkan pada rangkaian dioda gelombang penuh, menggunakan dua diode pada
rangkaian tersebut. Pada forward didapatkan bentuk gelombang pada input yaitu terdapat
dua sisi gelombang yakni sisi positif dan sisi negatif yang bolak-balik. Sehingga
bentuknya seperti gelombang sinus(gelombang dan lembah). Gelombang input tersebut
sebenarnya merupakan dua buah gelombang yang digabungkan sehingga menghasilkan
gelombang gabungan dengan gunung dan lembah yang berhadapan. Pada output
rangkaian diode ini prinsipnya hampir sama dengan setengah gelombang yaitu sisi Positif
gelombang dari arus AC yang masuk ke dioda akan menyebabkan dioda menjadi bias
maju (Forward Bias) sehingga melewatkannya, sedangkan sisi negatif gelombang arus
AC yang masuk akan menjadikan dioda dalam posisi bias mundur (Reverse Bias)
sehingga menghambat sinyal negatif tersebut. Sehingga bentuk dari gelombang output
hanya sisi positifnya saja dan berdempet. Pada keadaan backward inputnya sama dengan
forward karena arus belum melewati diode. Tetapi pada outputnya terdapat perbedaan
bentuk gelombangnya hanya pada sisi negatifnya saja.

J. Kesimpulan
Dari praktikum di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Penyearah pada dioda dibagi menjadi dua jenis yaitu penyearah setengah gelombang
dan penyearah gelombang penuh.
2. Pada rangkaian setengah gelombang hanya menggunakan satu buah dioda dan
berfungsi untuk menyearahkan setengah gelombang. Sehingga berbentuk sisi positif
dan negative. Sedangkan pada outputnya hanya satu sisi saja karena terhalang pada
keadaan bias terbalik untuk forward sisi positif saja dan backward sisi negative saja.
3. Pada rangkaian gelombang penuh membutuhkan dua buah dioda. Sehingga berbentuk
dua buah gelombang yang digabungkan sehingga menghasilkan gelombang gabungan
dengan gunung dan lembah yang berhadapan. Sedangkan pada outputnya hanya satu
sisi yang berdempet saja karena terhalang pada keadaan bias terbalik, pada forward
sisi positif saja dan backward sisi negative saja.

K. Daftar pustaka
Arimurti, Yesiana. 2017. Petunjuk Praktikum Elektronika Analog. Surakarta.
Sujendro, Herry.2014.Penggunaan Dioda Sebagai Penyearah Tegangan. E-Gallery.
Malang : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Bidang Otomotif dan Elektronika Malang. Online. Diakses pada 28
November 2017.
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/listrik-
electro/1279-penggunaan-dioda-sebagai-penyearah-tegangan.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai