Anda di halaman 1dari 21

RADIASI BENDA HITAM

ABSTRAK

Pada percobaan ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara intensitas radiasi
terhadap suhu dan untuk menganalisis hubungan antara panjang gelombang terhadap
suhu. Variabel yang digunakan pada percobaan ini yaitu variabel manipulasinya adalah
suhu, variabel kontrolnya adalah black body source, dan variabel responnya adalah
intensitas dan panjang gelombang. Metode yang digunakan dalam percobaan ini yaitu
menggunakan simulasi phet dimana hasilnya nanti adalah sebuah grafik antara kerapatan
daya dan panjang gelombang dengan memanipulasi suhu. Dari suhu yang dikali dengan
konstanta wien maka akan di dapatkan nilai intensitas radiasinya. Dari hasil percobaan
yang telah di dapatkan dapat disimpulkan bahwa intensitas berbanding lurus terhadap
suhu dimana semakin besar suhu yang diberikan maka intensitas radiasi yang dihasilkan
akan semakin besar pula dan hubungan antara suhu dengan panjang gelombang itu
berbanding terbalik dimana semakin besar suhu yang diberikan maka panjang gelombang
yang diperoleh akan semakin kecil.

Kata Kunci: Radiasi, Panjang Gelombang, Suhu, Intensitas


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum, absorsi energi radiasi menyangkut miskonsepsi. Radiasi adalah perpindahan
energi yang terjadi melalui suatu medium perantara yang bisa berupa solid, liquid, maupun
medium ruang hampa. Benda yang dapat menyerap seluruh radiasi yang diterimanya dan
memancarkan seluruh radiasi yang dikeluarkannya disebut sebagai benda hitam atau
blackbody. Suatu pengabsorsian sempurna radiasi haruslah benda hitam, karena hanya
blackbody yang akan mengabsorsi semua cahaya tampak yang mengenainya.
Dalam radiasi termal juga dikenal radiasi benda hitam. Benda hitam meradiasi lebih
banyak jika bendanya panas daripada bendanya dingin, dan spektrum benda hitam panas
mempunyai puncak pada frekuensi lebih tinggi daripada puncak spektrum benda yang dingin.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat diamati pada perilaku batang besi ketika dipanaskan terus
menerus. Mula-mula batang besi memijar kemerah-merahan, kemudian kuning-merah yang
cerah dan pada akhirnya panas-memutih. Warna benda muncul atau memancarkan cahaya
ketika benda tersebut berada dalam suhu yang tinggi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan antara intensitas radiasi terhadap suhu?
2. Bagaimana hubungan antara panjang gelombang terhadap suhu?
1.3 Tujuan
1. Menganalisis hubungan antara intensitas radiasi terhadap suhu.
2. Menganalisis hubungan antara panjang gelombang terhadap suhu.
BAB II

DASAR TEORI

Seberkas sinar datang mengenai lubang pada sebuah dinding berongga. Sinar ini akan
dipantulkan berkali-kali oleh dinding rongga dan setiap kali dipantulkan intensitasnya berkurang
(karena sebagian diserap) sampai suatu saat energinya mengecil sekali (hampir nol). Jadi dapat
dikatakan sinar yang mengenai lubang tidak keluar lagi. Itulah sebabnya lubang ini dinamakan
benda hitam. Walaupun dinding dalam kaleng mengkilap, akan tetapi lubang tampak gelap. Dalam
keadaan ini rongga rongga dipenuhi oleh gelombang-gelombang yang dipanarkan oleh tiap-tiap
titik pada dinding rongga. Radiasi dalam rongga ini bersifat uniform.

1. Jika dinding rongga diberi sebuah lubang, maka radiasi ini akan mencari titik keluar dari
lubang, radiasi yang keluar ini dianggap sebagai radiasi benda hitam
2. Ketika benda berongga dipanasskan. Elektron-elektron atau molekul-molekul pada
dinding rongga akan mendapatkan tambahan energi sehingga elektron bergerak
dipercepat.
3. Menurut teori elektromagnetik, muatan yang dipercepat akan memancarkan radiasi.
Radiasi inilah yang disebut sebagai sumber radiasi benda hitam.

Adapun hukum-hukum yang menjelaskan tentang teori benda hitam yaitu

a. Hukum Stefan-Boltzman

Energi radiasi setiap detik persatuan luas disebut intensitas radiasi (I). Joseph Stefan dan
Ludwing Boltzman telah melakukan pengukuran laju energi kalor radiasi yang dipancarkan oleh
suatu benda, kemudian dikenal dengan hukum Stefan-Boltzman

I(T) = eծAT 4 ............................ (1)

Intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam menurut Hukum Stefan-Boltzman
bergantung pada temperature.

I(T) = ծT 4 ................................... (2)

Keterangan:

ծ = Konstanta Stefan-Boltzman (5,67 × 10−8 w⁄m2 K 2 )

A = Luas permukaan benda (m2 )

T = Suhu mutlak permukaan benda (K)

b. Teori Klasik Radiasi Benda Hitam

Ada dua teori klasik yang mencoba menjelaskan spektrum radiasi benda hitam yaitu Teori
Wien dan Teori Rayleigh Jeans.
1. Hukum Pergeseran Wien

Teori Wien menyatakan hubungan antara intensitas radiasi dengan panjang gelombang
menggunakan analogi antara radiasi dalam ruangan dan distribusi kelajuan molekul gas.
Radiasi termal yang dipancarkan oleh suatu permukaan benda merupakan gelombang
elektromagnetik. Berdasarkan eksperimen, radiasi termal itu terdiri atas banyak panjang
gelombang. Intensitas radiasi besarnya berbeda-beda untuk panjang gelombang yang berbeda.
Wilhelm Wien seorang Fisikawan Jerman menemukan suatu hubungan yang empiris
sederhana antara panjang gelombang yang dipancarkan untuk intensitas maksimum dengan
suhu mutlak sebuah benda yang dikenal sebagai hukum pergeseran Wien (lihat gambar 2.1)

Gambar 2.1. pergeseran Wien

Wien merumuskan bahwa terjadi pergeseran maksimum sesuai dengan perumusan:

𝜆𝑚 T = c ........................ (3)

Keterangan:

𝜆𝑚 = panjang gelombang pada intensitas maksimum (m)

T = Suhu Mutlak (K)

c = Tetapan pergeseran wien (2,898 × 10−3 ) mK

2. Model dari Lord Rayleigh dan James Jeans

Teori Rayleigh yang menyatakan hubungan antara intensitas dan panjang gelombang
radiasi dengan menggunakan penurunan dengan teori klasik murni. Rayleigh dan James jin
mengusulkan modal yang di dihubungkan dengan sebuah pegas ( ikatan antar atom dalam
kristal). Ketika suhu benda dinaikkan, muatan-muatan ini mendapatkan energi kinetiknya
untuk bergetar lebih cepat ( osilasi elektron). Sehingga muatan yang bergerak akan
menimbulkan gelombang elektromagnetik, yang disebut radiasi. Radiasi ini akan terkungkung
di dalam rongga berbentuk gelombang tegak, karena diinding rongga berupa konduktor maka
pada dinding rongga terjadi simpul-simpul berupa gelombang tegak. Sehingga terdapat tak
terhingga banyaknya ragam (model) gelombang tegak yang ditandai dengan frekuensi atau
panjang gelombang.

Aplikasi radiasi benda hitam pada kehidupan sehari-hari

1. Gejala global warming


2. Penggunaan pakaian
3. Termos
4. Panel surya
BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

1. Prism Spectrophotometer Kit OS-8544


2 Optics Bench (60 cm) OS-8541
3 Spectrophotometer Accessory Kit OS-8537
4 Aperture Bracket OS-8534B
5 Black Body Light Source OS-8542
6 Rotary Motion Sensor PS-2120
7 Voltage Sensor UI-5100
8 High Sensitivity Light Sensor CI-604
9 Replacement Bulb (10 pk) SE-8509
10 Banana Plug Cord-Black (5 pack) SE-9751
11 Broad Spectrum Light Sensor PS-2150
12 Power Amplifier CI-6552
13 Science workshop Interface 750
14 Monitor
15 CPU
16 DataStudioTM Software
17 pHet

3.2 Setting Alat


1. Offline Lab

Gambar 3.2. a Rangkaian spektrofotometer prisma pada Blackbody Radiation

2. Simulasi pHet
Gambar 1. Model pengaplikasikan Phet dengan Judul Blackbody Radiation

3.3 Variabel Percobaan


1. Offline Lab

- Variabel Manipulasi : Tegangan

- Variabel Kontrol : Jarak celaj

- Variabel Respon : intensitas, suhu, panjang gelombang

2. Simulasi pHet

- Variabel Manipulasi : Suhu

- Variabel Kontrol : Black body light source

- Variabel Respon : intensitas, panjang gelombang, kerapatan daya spectrum.

3.4 Prosedur Percobaan

 Offline lab
1. Atur collimating slits pada Slit #4. Atur Aperture Disk di depan Light Sensor pada Slit
#4.
2. Tempatkan Blackbody Light Source di dekat ujung track dan Collimating Slit di dekat
Blackbody Light Source. Pindahkan Collimating Lens (lihat gambar 4 di atas)
setidaknya 12 cm dari celah. Minta seseorang dengan penglihatan 20/20 (dikoreksi
dengan kacamata baik-baik saja) melihat melalui celah lensa. Gerakkan lensa ke arah
celah hingga fokus tajam. Celah harus sekitar 10 cm dari lensa. Sekarang pindahkan
tabel spektroskopi sedekat mungkin ke Collimating Lens. Atur Focusing lens 10 cm
dari Sensor Mask.
3. Klik Signal Generator di sebelah kiri layar. Nyalakan Signal Generator dengan
mengklik ON.
4. Atur lengan penggerak di tengah lintasan sehingga cahaya yang tidak menyimpang
melewati prisma dari celah menganai Sensor Mask. Lihatlah cahaya yang datang dari
Blackbody Light Source. Amati warnanya. (Putih adalah warna.).
5. Putar lengan yang bisa bergerak sampai Anda melihat spektrumnya.Lihatlah spektrum
pada layar Light Sensor.
6. Putar lengan pemindaian hingga menyentuh stop. Ini akan menjadi posisi awal untuk
semua pemindaian.
7. Ketika menekan ‘record’ lengan pemindai harus dipegang berlawanan stop.
8. Klik stop. Pada sinyal generator, klik off.
9. Ulangi langkah 6 sampai 0 untuk tegangan 4V dan 10V.
10. Perhatikan bagaimana datanya dan catat data tersebut.

 Simulasi pHet
1. Buka aplikasi Phet melai PC, pastikan terhubung dengan jaringan wifi atau yang lainnya
terlebih dahulu.
2. Lakukan percobaan dengan memanipulasi suhu
3. Atur apa yang ingin anda tampilkan, misalnya graphs value and labels
4. Lakukan percobaan
5. Jangan lupa simpan data yang telah di dapat.

3.4 Data dan Teknik Analisi Data


 Offline lab

𝜆𝑚 (m) I (watt/m2) T (K)

 Simulator pHet

T (K) 𝜆𝑚 (𝜇m) P (MW/m2/ 𝜇m) I (watt/m2)


BAB IV

DATA DAN ANALISIS

4.1 Tabel Data

T (K) 𝜆𝑚 (𝜇m) I (watt/m2) P (MW/m2/ 𝜇m)


1100 0,263 2072,37 8,30 x 108
8000 0,362 421,65 2,32 x 108
7500 0,386 305,36 1,79 x 108
6700 0,433 173,73 1,14 x 108
6000 0,483 100,06 7,35 x 108
5000 0,580 40,21 3,54 x 107
4000 0,724 13,18 1,45 x 107
3000 0,966 3,13 4,59 x 106
2500 1,159 1,26 2,22 x 106
300 9,659 0,00003 4,59 x 102

4.2 Analisis Data


Radiasi adalah perpindahan energi yang terjadi melalui suatu medium perantara yang
bisa berupa solid, liquid, maupun medium ruang hampa. Benda yang dapat menyerap
seluruh radiasi yang diterimanya dan memancarkan seluruh radiasi yang dikeluarkannya
disebut sebagai benda hitam atau blackbody.
Pada percobaan ini menggunakan simulasi Phet dimana hasil yang di dapat berupa
grafik panjang gelombang dan kerapatan daya dengan memanipulasi suhu. Dari
memanipulasi suhu dan dikali dengan konstanta wien maka akan didapatkan besar
intensitasnya. Spectrum warna yang dihasilkan pada setiap manipulasi suhu berbeda-beda.
Perbedaan praktikum radiasi benda hitam ini dengan atomic spektra yaitu pada radiasi
benda hitam mengacu pada teori wien dimana teori wien menyatakan hubungan antara
intensitas radiasi dengan panjang gelombang menggunakan analogi antara radiasi dalam
ruangan dan distribusi kelajuan molekul gas, sedangkan pada atomic spectra mengacu pada
teori mengenai spectrum yang dihasilkan oleh beberapa atom yang berbeda.
Dari data yang telah di peroleh di dapatkan grafik yang menyatakan hubungan antara
suhu terhadap panjang gelombang. Dan dapat dilihat bahwa hubungan antara suhu dengan
panjang gelombang itu berbanding terbalik dimana semakin besar suhu yang diberikan
maka panjang gelombang yang diperoleh akan semakin kecil. itu berarti intensitas
berbanding lurus terhadap suhu dimana semakin besar suhu yang diberikan maka intensitas
radiasi yang dihasilkan akan semakin besar pula.
Hubungan Antara Suhu dengan Panjang
Gelombang
12
10
8
6
(m)

4 lamda

2 Linear (lamda)

0
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000
-2
-4
T (K)

Grafik 1. Hubungan Antara Suhu dengan Panjang Gelombang

Hubungan Antara Suhu dengan Kerapatan Daya


Spektrum
2500

2000

1500 y = 0,1563x - 531,15


P (MW/m2/ 𝜇m)

R² = 0,5854
1000
P
500
Linear (P)
0
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000
-500

-1000
T(K)

Grafik 2. Hubungan Antara Suhu dengan Kerapatan Daya Spektrum


BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa:

1. Intensitas berbanding lurus terhadap suhu dimana semakin besar suhu yang diberikan
maka intensitas radiasi yang dihasilkan akan semakin besar pula.
2. Hubungan antara suhu dengan panjang gelombang itu berbanding terbalik dimana
semakin besar suhu yang diberikan maka panjang gelombang yang diperoleh akan
semakin kecil
DAFTAR PUSTAKA

Bancong. H, Dkk. 2019. Development of Physics Teaching Aids to Demonstrate the Intensity of
Blackbody Radiation As a Function of Temperature. Makasar: UMM (diakses dalam jurnal
pendidikan fisika UMM)
Sutopo. 2004. Pengantar Fisika Kuantum. Malang: JICA.
Tim Laboratorium Eksperimen. 2019. Buku Panduan Praktikum Fisika Modern.
Surabaya: Unesa.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai