Anda di halaman 1dari 19

EKSPERIMEN FISIKA

Konstanta Planck

KELOMPOK 3
1. Dera Suci Handayani
(1112097000004)
2. Siti Muthia Alim Islami
(1112097000006)
3. Khairul Akbar Deliputra (1112097000012)
4. Eman Priatna
(1112097000014)
5. Tri Wardani Murianditi
(1112097000024)

Fisika 2012 (Semester 5)


Fakultas Sains dan Teknologi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah swt penulis dapat


menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul Laporan
Eksperimen Fisika Konstanta Planck dengan lancar.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada: Drs. Bapak Priyambodo, S.Si selaku
dosen Eksperimen Fisika yang telah memberikan kesempatan dan
memberi fasilitas sehingga praktikum dapat selesai dengan lancar. Orang
tua penulis yang telah memberikan bantuan materil maupun doanya,
sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan. Semua pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan
makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis
menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Ciputat, November 2014

Penulis

KONSTANTA PLANCK

Konstanta Planck, dilambangkan dengan menggunakan huruf h,


adalah sebuah konstanta fisika untuk menjelaskan ukuran quanta. Nilai
Konstanta ini sangat penting dalam perumusan teori mekanika kuantum,
dan dinamakan dengan Planck karena untuk menghargai Max Planck,
salah seorang pendiri teori kuantum. Nilainya kira-kira

h=6,62611034 Js .

Konstanta Planck mempunyai satuan yaitu energi dikalikan dengan


satuan waktu, yang tidak lain menghasilkan adalah satuan usaha. Satuan
ini juga dapat ditulis sebagai momentum dikalikan dengan jarak (Nms),
yaitu satuan momentum sudut.
Nilai yang berkaitan adalah Konstanta Planck yang dikurangi:
h /2 =1,0546 1034 Js .

Simbol adalah bilangan pi. Konstanta ini, yang

dibaca "h-bar", kadang-kadang disebut sebagai Konstanta Dirac, yang


diambil dari nama Paul Dirac.
Hukum Radiasi Planck
Pada tahun 1900, fisikawan Jerman, Max Planck, mengumumkan
bahwa dengan membuat suatu modifikasi khusus dalam perhitungan
klasik dia dapat menjabarkan fungsi P (,T) yang sesuai dengan data
percobaan pada seluruh panjang gelombang.
Hukum radiasi Planck menunjukkan distribusi (penyebaran) energi
yang dipancarkan oleh sebuah benda hitam. Hukum ini memperkenalkan
gagasan baru dalam ilmu fisika, yaitu bahwa energi merupakan suatu
besaran yang dipancarkan oleh sebuah benda dalam bentuk paketpaket
kecil terputus-putus, bukan dalam bentuk pancaran molar. Paket-paket
kecil ini disebut kuanta dan hukum ini kemudian menjadi dasar teori
kuantum.
Distribusi spektrum radiasi benda hitam terhadap panjang
gelombang pada T = 1.600 K.

Gambar 2. Distribusi spektrum radiasi benda hitam terhadap panjang


gelombang pada T = 1.600 K.

Rumus Planck menyatakan energi per satuan waktu pada frekuensi


v per satuan selang frekuensi per satuan sudut tiga dimensi yang
dipancarkan pada sebuah kerucut tak terhingga kecilnya dari sebuah
elemen permukaan benda hitam, dengan satuan luas dalam proyeksi
tegak lurus terhadap sumbu kerucut.
Pernyataan untuk intensitas jenis monokromatik Iv adalah:
I v=

2 h c2 v 3
(

hv

exp kT 1
dengan h merupakan tetapan Planck, c adalah laju cahaya, k adalah
tetapan Boltzmann, dan T adalah temperatur termodinamik benda hitam.
Intensitas juga dapat dinyatakan dalam bentuk energi yang
dipancarkan pada panjang gelombang per satuan selang panjang
gelombang. Pernyataan ini dapat dituliskan dalam bentuk:
2 5

I =

2h c
hc
exp
1
kT

( )

Rumus Planck dibatasi oleh dua hal penting berikut ini.


1. Untuk frekuensi rendah v << (kT/h), dan panjang gelombang yang
panjang >> (hc/kT), maka akan berlaku rumus Rayleigh-Jeans.

2 2

I v =2 c v kT
atau
I =2 c 4 kT
Pada persamaan tersebut tidak mengandung tetapan Planck, dan
dapat diturunkan secara klasik dan tidak berlaku untuk frekuensi
tinggi, seperti energi tinggi, karena sifat kuantum foton harus pula
diperhitungkan.
2. Pada frekuensi tinggi v >> (kT/h), dan pada panjang gelombang
yang pendek << (hc/kT), maka akan berlaku rumus Wien:
2 3

I v =2 h c v

hv
(
)
exp kT

atau
2 5

I =2 h c exp

(hv
kT )

Max Planck menyatakan dua anggapan mengenai energi radiasi


sebuah benda hitam.
1. Pancaran energi radiasi yang dihasilkan oleh getaran molekulmolekul benda dinyatakan oleh:
E=nhv
dengan v adalah frekuensi, h adalah sebuah konstanta Planck yang
nilainya 6,626 10-34 Js, dan n adalah bilangan bulat yang
menyatakan bilangan kuantum.
2. Energi radiasi diserap dan dipancarkan oleh molekul-molekul secara
diskret yang disebut kuanta atau foton. Energi radiasi ini
terkuantisasi, di mana energi untuk satu foton adalah:

E=hv
dengan h merupakan konstanta perbandingan yang dikenal sebagai
konstanta Planck. Nilai h ditentukan oleh Planck dengan
menyesuaikan fungsinya dengan data yang diperoleh secara
percobaan. Nilai yang diterima untuk konstanta ini adalah:
h=6,626 1034 Js=4,136 1034 eVs
Planck belum dapat menyesuaikan konstanta h ini ke dalam fisika
klasik, hingga Einstein menggunakan gagasan serupa untuk
menjelaskan efek fotolistrik.

HASIL PERCOBAAN

Tri Wardani Murianditi

Data Percobaan
N
o

U0
(RataRata)

Tegangan (V0)

Warna
1

Merah

0,326 V 0,360 V 0,343 V 0,359 V 0,369 V

Kuning

0,456 V 0,471 V 0,446 V 0,451 V 0,450 V

Hijau

0,568 V 0,592 V 0,566 V 0,578 V 0,576 V

Biru

0,473 V 0,444 V 0,449 V 0,423 V 0,439 V

Ungu

1,055 V 1,023 V 1,021 V 1,026 V 0,992 V

0,3514
V
0,4548
V
0,576 V
0,4456
V
1,0234

V
Pengolahan Data
Warna

U0 (y)

Merah

0,3514 V

Kuning

0,4548 V

Hijau

0,576 V

Biru

0,4456 V

Ungu

1,0234 V

e
U= f
h
Uy
h
b
e
f x

h
b= h=b . e
e

2,8512 V

f(x)
463 1012
Hz
521 1012
Hz
605 1012
Hz
673 1012
Hz
749 1012
Hz
3.011 1012
Hz

x2
214.369 1024
Hz
271.441 1024
Hz
366.025 1024
Hz
452.929 1024
Hz
561.001 1024
Hz
1.865.765
1024 Hz

xy
162,69
1012
236,95
1012
348,48
1012
299,88
1012
766,52
1012
1814,52
1012

xy
x

x2
x



n
b=

e=1,6 1019 C
16

h=b . e=18,56 10

19

1,6 10

34

=2,96 10

Js

Nilai Literatur
h=6,62 1034 Js

Kesalahan Literatur

X lit
X
2,96 1034 6,62 1034
100 =
100 =55,28
X lit
6,62 1034

Dera Suci Handayani

Data Percobaan
N
o

Warna

Tegangan (V0)

U0
(Rata-

Rata)
1
2
3
4
5

1
0,55
0,54
0,50
0,54
0,84

Merah
Kuning
Hijau
Biru
Ungu

V
V
V
V
V

2
0,53
0,53
0,51
0,54
0,84

V
V
V
V
V

3
0,52
0,52
0,52
0,55
0,85

V
V
V
V
V

4
0,54
0,53
0,51
0,55
0,84

V
V
V
V
V

5
0,51
0,52
0,52
0,54
0,83

V
V
V
V
V

0,53
0,53
0,51
0,54
0,84

V
V
V
V
V

Pengolahan Data
Warna
Merah
Kuning
Hijau
Biru
Ungu

U0 (y)
0,53 V
0,53 V
0,51 V
0,54 V
0,84 V
0,53 V

e . U 0=h V w
U 0=hV w
U0 y
hV b
wa

2
n ( x 2 )
( xy )( x ) (y)
b=n

f(x)
442 1012
Hz
509 1012
Hz
566 1012
Hz
637 1012
Hz
729 1012
Hz
2.883 1012
Hz

x2
195 x 1027

xy
234,3 x 1012

259 x 1027

269,8 x 1012

320 x 1027

288,7 x 1012

406 x 1027

343,9 x 1012

531 x 1027

612,3 x 1012

1.711 x 1027

1.749 x 1012

e=1,6 1019 C
h
b= h=b . e
e
h=b . e=0,99 1015 1,6 1019=1,58 1034 Js

Nilai Literatur
h=6,62 1034 Js

Kesalahan Literatur

X
X
1,58 10346,621034
5,1
lit
100 =
100 =
100 =76,9
34
X lit
6,63
6,62 10

Merah : Ek = U0 .e
= 0,53 ( 1,6 x 10-19)
= 0,85 x 10-19
Kuning : Ek = U0 .e
= 0,53 ( 1,6 x 10-19)
= 0,85 x 10-19
Hijau : Ek = U0 .e
= 0,51 ( 1,6 x 10-19)
= 0,82 x 10-19
Biru : Ek = U0 .e
= 0,54 ( 1,6 x 10-19)
= 0,86 x 10-19

| |

Ungu : Ek = U0 .e
= 0,84 ( 1,6 x 10-19)
= 1,34 x 10-19

Eman Priatna

Data Percobaan
N
o

Tegangan (V0)

Warna
1

Merah

2
3
4
5

Kuning
Hijau
Biru
Ungu

U0
(RataRata)

0,105 V
0,356 V
0,47 V
0,319 V
0,912 V

2
0,085
0,534
0,469
0,319
0,913

V 0,099 V 0,124 V 0,126


V 0,287 V 0,295 V 0,368
V 0,47 V 0,473 V 0,473
V 0,33 V 0,314 V 0,323
V 0,912 V 0,913 V 0,915

V
V
V
V
V

0,1078
V
0,368 V
0,471 V
0,321 V
0,913 V

Pengolahan Data
Warna
Merah
Kuning
Hijau
Biru
Ungu

e . V 0=h. vw
V 0=

h.v w

e
e

U0 (y)
0,1078 V
0,368 V
0,471 V
0,321 V
0,913 V
2,1808 V

f(x)
450 1012
Hz
509 1012
Hz
566 1012
Hz
653 1012
Hz
710 1012
Hz
3.888 1012
Hz

x2
202.500 1024
Hz
259.081 1024
Hz
320.356 1024
Hz
426.409 1024
Hz
504.100 1024
Hz
1.712.446
1024 Hz

xy
48,51 1012
187,312
1012
266,586
1012
209,613
1012
648,23
1012
1.360,251
1012

h
w
V 0= . v
e
e
y=b . x +a
b=

h
e

xy
x

x2
x



n
b=

19

e=1,6 10

C
15

h=b . e=2,269.10

Nilai Literatur
34

h=6,62 10

19

1,6 10

Js

Kesalahan Literatur

34

=3,63. 10

Js

X lit
X
3,63.1034 Js(6,625. 1034 Js)
100 =
100 =45,2
X lit
6,625. 1034 Js

Siti Muthia Alim Islami

Data Percobaan
N
o

Tegangan (V0)

Warna

Merah

Kuning

Hijau

Biru

Ungu

U0
(RataRata)

1
0,5866
V
0,5552
V
0,4794
V
0,3729
V
0,5355
V

2
0,5915
V
0,5056
V
0,4860
V
0,5142
V
0,5027
V

3
0,5877
V
0,4894
V
0,4925
V
0,5660
V
0,4930
V

4
0,5956
V
0,4821
V
0,4994
V
0,5641
V
0,4931
V

5
0,5871
V
0,4791
V
0,4812
V
0,5540
V
0,4993
V

0,5897
V
0,5022
8V
0,4877
V
0,5142
4V
0,5047
2V

Pengolahan Data
Warna
Merah
Kuning
Hijau
Biru
Ungu

h
U= f
e

U0 (y)
0,5897 V
0,50228 V
0,4877 V
0,51424 V
0,50472 V
0,51972 V

f(x)
463 1012
Hz
521 1012
Hz
605 1012
Hz
673 1012
Hz
749 1012
Hz
3.011 1012
Hz

x2
214.369 1024
271.441 1024
366.025 1024
452.929 1024
561.001 1024
1865.765
1024

xy
273,0311
1012
261,6878
1012
295,0585
1012
346,0835
1012
378,0352
1012
310,7792
1012

n ( xy ) ( x ) ( y ) 5 ( 310,7792 x 1012 ) ( 3011 x 1012 ) ( 0,51972 ) 1553,896 x 1012 1564,876 x 1012 1


b=
=
=
=
9328825 x 1024 9066121 x 1024 26
n ( x 2) ( x )2
5 ( 1865765 x 1024 ) (3011 x 1012)2

19

e=1,6 10

h=b . e=4,179 1017 1,6 1019=6,6864 1036

0,06864 1034 Js

Nilai Literatur
h=6,62 1034 Js

Kesalahan Literatur

X lit
X
0,06864 10346,62 1034
100 =
100 =98,9
X lit
6,621024

Nilai konstanta planck

v=f

#merah
U0
0,5897
=
=0,00127 x 1012
v 463 x 1012
#kuning
U 0 0,50228
12
=
=0,000964 x 10
v 521 x 1012
#hijau
U0
0,4877
=
=0,00080 x 1012
v 605 x 10 12

#biru
U 0 0,51424
12
=
=0,000764 x 10
12
v 673 x 10
#ungu
U 0 0,50472
=
=0,000673 x 1012
12
v 749 x 10

Khairul Akbar Deliputra

Data Percobaan
N
o

Warna

1
2
3
4
5

Merah
Kuning
Hijau
Biru
Ungu

U0
(RataRata)

Tegangan (V0)
1
0,123
0,289
0,444
0,476
0,876

V
V
V
V
V

2
0,135
0,293
0,444
0,480
0,880

V
V
V
V
V

3
0,129
0,294
0,445
0,482
0,870

V
V
V
V
V

4
0,126
0,298
0,468
0,480
0,867

V
V
V
V
V

5
0,133
0,298
0,443
0,484
0,870

V
V
V
V
V

0,129
0,294
0,449
0,480
0,873

Pengolahan Data
Warna
Merah
Kuning
Hijau
Biru
Ungu

U0 (y)
0,129 V
0,294 V
0,449 V
0,480 V
0,873 V
2,225 V

f(x)
442 1012
Hz
502 1012
Hz
566 1012
Hz
637 1012
Hz
729 1012
Hz
2.883 1012
Hz

x2
195 1027

xy
57 1012

259 1027

150 1012

320 1027

254 1012

406 1027

306 1012

531 1027

686 1012

1.711 1027

1453 1012

V
V
V
V
V

b=

n ( xy ) ( x ) ( y )
2
2
n ( x ) ( x )

5 (1453 1012)(2883 1012 )(2,225) 7265 1012 6415 1012 850 1012
=
=
=
=3,4
5(1711 10 27 )(2883 1012)2
8555 1027 8312 1027 243 1027

e=1,6 1019 C
15

h=b . e=3,498 10

19

1,6 10

34

=5,5986 10

Js

Kesalahan Literatur

X lit
X
5,5968 6,62618
100 =
100 =15,54
X lit
6,62618

E=h.V
Ket : E = Energi
h = Konstanta Planck = 6,261.10-34 J.s
V = Tegangan (Rata-rata)
Merah
E=h.V
E = 6,261.10-34 x 0,1292
E = 0,808.10-34 J
Kuning
E=h.V
E = 6,261.10-34 x 0,2944
E = 1,843.10-34 J
Hijau
E=h.V
E = 6,261.10-34 x 0,4488
E = 2,809.10-34 J
Biru
E=h.V
E = 6,261.10-34 x 0,4804
E = 3,007.10-34 J
Ungu
E=h.V
E = 6,261.10-34 x 0,8726

E = 5,463.10-34 J
Ek = e . V0
Ket : Ek = Energi Kinetik
e = Muatan Elektron
V0 = Tegangan (rata-rata)
Merah
Ek = e . V0
Ek = 1,6022.10-19 x 0,1292
Ek = 0,2070.10-19 J
Kuning
Ek = e . V0
Ek = 1,6022.10-19 x 0,2944
Ek = 0,4716.10-19 J
Hijau
Ek = e . V0
Ek = 1,6022.10-19 x 0,4488
Ek = 0,7190.10-19 J
Biru
Ek = e . V0
Ek = 1,6022.10-19 x 0,4804
Ek = 0,7696.10-19 J
Ungu
Ek = e . V0
Ek = 1,6022.10-19 x 0,8726
Ek = 1,3980.10-19 J

PENUTUP

PEMBAHASAN
Dari praktikum konstanta planck yang telah dilakukan, didapatkan
data berupa nilai tegangan pada masing-masing warna yang bervariasi
pada setiap kelompoknya, tetapi nilai yang didapat tidak memiliki selisih
yang besar.

Secara teori warna merah, kuning, hijau, biru, dan ungu memiliki
urutan frekuensi yang paling rendah sampai ke paling tinggi. Dan panjang
gelombang dari yang paling tinggi sampai ke paling rendah. Nilai x atau
frekuensi pada data percobaan yang tertera merupakan nilai frekuensi
ketetapannya untuk warna masing-masing. Tetapi tidak semua kelompok
memiliki nilai-nilai frekuensi yang sama, dikarenakan sumber
pengetahuan yang didapatkan setiap praktikan berbeda.
Dari data percobaan yang telah didapatkan, dapat dianalisis bahwa
semakin tinggi nilai frekuensi pada warna maka nilai tegangannya juga
semakin tinggi. Dan secara teori, pada warna yang memiliki panjang
gelombang yang lebih pendek maka nilai tegangan bertambah tinggi.
Pada beberapa kelompok ada yang mengalami penurunan nilai
tegangan pada warna biru. Hal ini bisa terjadi dikarenakan warna biru
yang menyala tidak begitu terang atau remang dibandingkan dengan ke
empat warna lainnya.
Untuk dapat menghitung nilai energi kinetiknya, diperlukan nilai
tegangan rata-rata dari 5 data dari masing-masing warna, lalu dikalikan
dengan nilai konstanta elektron yang sudah menjadi ketetapan yaitu 1,6
10-19 C.

KESIMPULAN
Dari praktikum konstanta planck yang telah dilakukan pada masingmasing kelompok, dapat disimpulkan bahwa:
1. Urutan warna pelangi (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu)
memiliki urutan nilai frekuensi dari yang paling rendah hingga yang
paling tinggi.
2. Urutan warna pelangi memiliki urutan nilai panjang gelombang dari
yang paling panjang sampai yang paling pendek.
3. Frekuensi berbanding terbalik dengan panjang gelombang.
4. Semakin tinggi nilai frekuensi dan semakin rendah panjang
gelombang pada suatu warna, maka nilai tegangannya akan
semakin tinggi.
5. Nilai tegangan berbanding lurus dengan nilai energi kinetiknya.

DAFTAR PUSTAKA

Kamajaya. 2007. Cerdas Belajar Fisika. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Strathern, Paul. 2003. Bohr dan Teori Kuantum. Jakarta: Erlangga.


Surya, Yohanes. 2009. Fisika Modern. Tangerang: PT. Kandel.

Anda mungkin juga menyukai