Anda di halaman 1dari 8

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON

LAPANGAN TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI PENYELIDIKAN GAYA


BERAT DAN GEOMAGNET DAERAH PANAS BUMI DOLOK MARAWA, KABUPATEN
SIMALUNGUN,
PROPINSI SUMATRA UTARA
Dendi Surya Kusuma, Timor Situmorang, Ary S, Sumarna, Sunarto, Hasan
Kelompok Program Penelitian Panas Bumi
ABSTRAK
Beberapa kelurusan dengan pola kelurusan yang tegas terutama ditunjukkan di sekitar Dolok Marawa,
Bukit Tinggi Raja, dan Batu Holing, hal ini mempertegas keberadaan struktur-struktur berarah baratdaya
timurlaut, baratlaut-tenggara, dan hampir utara-selatan, yang secara geologi dapat dikenali di
permukaan dan merupakan struktur-struktur yang berpotongan di Bukit Tinggi Raja. Pada peta Anomali
Sisa memperlihatkan pola anomali yang terlihat lebih komplek, terdapat beberapa kelurusan seperti yang
terlihat di sekitar daerah Tinggi Raja, Dolok Marawa, Bahuan, Negeri Asih, dan sekitar daerah gunung
Bahtopu, terutama di sekitar Tinggi Raja yang memotong manifestasi air panas Dolok Marawa. Secara
umum, di sekitar daerah Tinggi Raja dimana manifestasi panas bumi Dolok Marawa berada terdapat pada
kelurusan yang mempunyai arah N40 0W ke arah baratlaut-tenggara dan arah utara-selatan (N175 0E)
sebagai kontrol struktur. Dari anomali Bouguer dan anomali Sisa ini ditafsirkan bahwa sumber panas
yang membentuk system panas bumi Tinggi Raja Dolok diperkirakan sumber panasnya berasal dari
Gunung Dolok Bahtopu.
Berdasarkan hasil penyelidikan magnet, diperkirakan adanya beberapa struktur sesar yang mengontrol
terdapatnya manifestasi panas bumi, terutama sesar perkiraan yang terdapat dibagian barat daerah
penyelidikan. Sesar tersebut berarah tidak beraturan, antara lain ada yang ber-arah utara-selatan, barattimur dan baratdaya-timurlaut.Daerah anomali magnit rendah dan sedang, dengan harga anomali
magnet total lebih kecil dari -525 nT sd. -175 nT ditafsirkan merupakan daerah yang mempunyai kaitan
erat dengan terbentuknya manifestasi panas bumi di daerah ini.
1. PENDAHULUAN
Daerah panas bumi Dolok Marawa terletak di wilayah Kecamatan Silou Kahean, Kabupaten Simalungun,
Propinsi Sumatera Utara. Daerah manifestasi air panas Tinggi Raja Dolok ini terletak di daerah yang
sebagian termasuk dalam kawasan Cagar Alam dan sebagian lagi dalam kawasan perkebunan kelapa
sawit dan karet rakyat.
Daerah ini secara geografis berada pada posisi geografis antara 98 044.4600 - 98052.0200 Bujur Timur
dan 0305.4900 - 03012.0300 Lintang selatan (Gambar 1). Dolok Marawa ini merupakan salah satu
daerah sebaran panas bumi yang mempunyai sebaran air panas yang cukup luas, dengan temperatur yang
bervariasi antara 36,4o C sampai 66,5oC.
Survei gayaberat dan geomagnet yang dilakukan merupakan salah satu metode geofisika dalam
penyelidikan terpadu geologi, geokimia dan geofisika oleh Kelompok Kerja Panas Bumi, Pusat Sumber
Daya Geologi di daerah panas bumi Dolok Marawa, sebagai realisasi dari program kerja tahun anggaran
2006. Tujuan penyelidikan geomagnet adalah untuk menafsirkan struktur geologi bawah permukaan
untuk melokalisir daerah yang dianggap prospek untuk potensi panas bumi di daerah penyelidikan.
Gambar 1. Peta indeks daerah penyelidikan
2. METODE GAYA BERAT
2.1 Anomali Bouguer PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN
NON LAPANGAN TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Daerah penyelidikan berada di desa Dolok Marawa yang merupakan daerah panas bumi berupa mata air
panas yang muncul pada batuan tufa Toba dan disekelilingnya terdapat endapan travertin.
Hasil perhitungan anomali gaya berat (anomali Regional, Bouguer, dan Sisa) dimuat pada lampiran
dibelakang. Nilai anomali Bouguer yang diperlihatkan berkisar antara 61 mgal sampai 79 mgal, dimana
pola anomalinya memiliki suatu rentang anomali Bouguer dan gradien anomali yang relatief besar.
Pola lineasi anomali Bouguer memperlihatkan arah umum baratdaya timurlaut, serta di beberapa tempat
seperti di sekitar Tinggi Raja, gunung Bahtopu, Bahuan, dan Negeri Asih terjadi pembelokan dan
pengkutuban anomali rendah dan tinggi. Peta anomali Bouguer ini memperlihatkan kecenderungan pola
regional berarah baratdaya-timurlaut dengan nilai gayaberat yang meninggi dari baratdaya ke timurlaut.
Arah pola regional ini sesuai dengan arah struktur besar Sumatera dan daerah panas bumi ini berada di
salah satu zona struktur Sumatera. Beberapa kelurusan dengan pola yang kuat dan tegas, terutama di
sekitar Tinggi Raja yang mempertegas keberadaan struktur-struktur berarah baratlaut-tenggara, baratdayatimurlaut, dan hampir utara-selatan, yang secara geologi dapat dikenali di permukaan dan merupakan
struktur-struktur tua di daerah ini. Di sekitar Tinggi Raja ke arah gunung Bahtopu, pola anomali Bouguer
terlihat lebih komplek, beberapa kelurusan kecil terlihat pada arah baratdaya-timurlaut dan baratlauttenggara dan hampir utara-selatan terutama yang memotong manifestasi air panas Dolok Marawa. Pada
anomali Bouguer ini hampir sebagian besar ditempati oleh anomali nilai rendah, yang mungkin
mencerminkan densitas secara keseluruhan dari produk gunungapi tua ini, yang relatif lebih rendah
daripada densitas sekitarnya. Kondisi yang seperti ini mengindikasikan adanya struktur (sesar) yang
cukup komplek di sekitar lokasi tersebut diatas, hal ini didukung oleh data geologi permukaan yang
mengindikasikan adanya sesar di daerah tersebut. Anomali tinggi terdapat di dua lokasi, masing-masing
disekitar gunung Bahtopu, ke arah Batu Holing dan ke arah Bahuan dan sebagian lintasan regional.
Gunung Dolok Bahtopu merupakan nilai anomali tinggi dan diperkirakan merupakan sumber panas (heat
sources) dari munculnya mata air panas Tinggi Raja Dolok.
2.2 Anomali Regional Orde-2
Permukaan polinom orde-2 diperlihatkan pada Gambar 2.2. Permukaan ini cenderung berarah hampir
baratdaya-timurlaut dengan nilai yang meninggi dari baratdaya ke timurlaut. Nilai yang meninggi ini
mungkin disebabkan oleh karena daerah di sebelah baratdaya sampai ke tengah daerah penyelidikan
dominan diisi oleh batuan vulkanik yang lebih kompak dan masif dibandingkan dengan daerah tengah ke
tenggara yang diisi oleh batuan vulkanik yang lebih banyak terrekahkan sebagai pengisi struktur
Semangko. Gambar 2.2 memperlihatkan peta anomali regional orde-2 daerah penyelidikan untuk densitas
2.60 gr/cm3. Anomali regional ini dikelompokkan menjadi anomali paling rendah (60 s/d 63 mgal),
anomali rendah (64 s/d 67 mgal), anomali sedang (68 s/d 70 mgal), dan anomali tinggi (> 71 mgal).
Anomali regional ini memperlihatkan pola lineasi yang berarah hampir baratdaya - timurlaut dan nilai
anomali cenderung mengecil ke arah tenggara dan baratlaut. Untuk mendapatkan informasi gaya berat
yang berkaitan dengan target prospeksi panas bumi (lokal), dilakukan pemisahan anomali Bouguer dari
kecenderungan regionalnya (struktur dalam/regional). Pemisahan dilakukan dengan cara mensubtraksi
anomali Bouguer dengan permukaan polinom yang dianggap mewakili kecenderungan permukaan
regional. Polinom orde-2 dianggap paling wewakili daerah penyelidikan mengingat tidak terlalu luasnya
daerah penyelidikan dan kecenderungan pola regional yang dapat dikenali pada anomali Bouguer yang
menunjukkan bidang sederhana orde-2. Permukaan ini cenderung berarah baratdaya timurlaut dengan
nilai yang meninggi dari baratdaya ke timurlaut. Nilai yang meninggi dari baratdaya ke arah tengah, ini
mungkin disebabkan oleh karena daerah di baratdaya sampai hampir ke tengah daerah penyelidikan
dominan diisi oleh batuan vulkanik yang lebih muda dan lebih masif dibandingkan dengan daerah tengah
ke baratlaut dan tenggara yang diisi oleh batuan vulkanik tua yang lebih banyak terrekahkan sebagai
pengisi struktur Semangko. Dari anomali Regional terlihat adanya struktur yang membentang dibagian
baratdaya ke bagian tengah yang diperkirakan merupakan struktur antiklin (?). PROCEEDING
PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2006,
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

2.3 Anomali Sisa


Peta Anomali Sisa ini diperlihatkan dengan koreksi densitas 2.60 gram/cm 3, yang ditampilkan pada
gambar 2.3. Anomali sisa ini memperlihatkan pola lineasi kontur yang dominan berarah baratdaya
timurlaut dan utara selatan, selain itu juga memperlihatkan pengkutuban anomali positif dan anomali
negatif dengan kerapatan serta pembelokan kontur yang tajam. Kondisi demikian mengindikasi-kan
adanya struktur-struktur sesar yang dominan berarah hampir utaraselatan, baratdaya-timurlaut dan
baratlaut- tenggara searah dengan struktur utama daerah ini. Peta ini memperlihatkan struktur yang agak
kompleks, namun pola anomali ini relatif memiliki persamaan dengan pola anomali Bouguernya, hal ini
diperkirakan karena pola anomali Bouguer di daerah penyelidikan secara dominan diakibatkan oleh
struktur dalam. Anomali Sisa ini lebih mempertegas lagi keberadaan kelurusan-kelurusan yang dikenali
dari anomali Bouguer. Kelurusan-kelurusan baratdaya - timurlaut, baratlaut tenggara, secara tegas
terlihat di bagian utara daerah penyelidikan. Di bagian tengah ke arah barat, pola anomali yang komplek
dan dikenali dari anomali Bouguer terlihat lebih tegas lagi. Secara umum, di bagian daerah tengah dari
daerah penyelidikan dimana manifestasi panas bumi Tinggi Raja Dolok berada didominasi oleh
kelurusan-kelurusan berarah baratdaya-timurlaut, baratlaut-tenggara, dan hampir utara-selatan.
Kompleksitas kelurusan di sekitar komplek manifestasi Tinggi Raja Dolok mencerminkan kompleksitas
struktur geologi di daerah tersebut apalagi bila mengingat daerah tersebut sebagai tempat termuda bagi
produk aktifitas kegunungapian.
Anomali sisa ini yang merupakan hasil ekstraksi anomali Bouguer dengan bidang polimomial orde-2,
lebih mempertegas lagi keberadaan kelurusan-kelurusan dan anomali rendah tadi. Secara umum, di daerah
tengah daerah penyelidikan dimana manifestasi panas bumi Tinggi Raja Dolok berada didominasi oleh
kelurusan-kelurusan berarah baratdaya-timurlaut dan baratlaut-tenggara.
Zona anomali rendah yang terletak di sebelah baratlaut, utara, tengah dan di ujung timurlaut semakin
terisolasi, begitu pula yang berada di ujung sebelah selatan daerah penyelidikan. Anomali rendah ini
menunjukkan kesamaannya dengan anomali Bouguer, hal ini mengisyaratkan kondisi struktur lokal
searah dengan struktur dalamnya. Zona anomali tinggi yang berada di sekitar manifestasi air panas Tinggi
Raja Dolok semakin terfokus, ini memperlihatkan bahwa anomali sisa ini kemungkinan ditimbulkan oleh
struktur-struktur dalam dan sangat kompleks. Jika hal ini memang benar, maka ada hal yang menarik dari
zona anomali tinggi tadi, apakah zona tinggi ini ditimbulkan oleh blok batuan dengan densitas yang relatif
lebih tinggi dari pada batuan yang ada disekitarnya atau berupa batuan intrusif (?) yang berumur lebih
muda dari pada batuan disekitarnya dan berperan sebagai sumber panas dari sistem panas bumi di daerah
penyelidikan ini. Dari kenyataan yang diperlihatkan pada peta Anomali Sisa ini memperlihatkan bahwa
Gunung Dolok Bahtopu merupakan anomaly yang mempunyai densitas paling tinggi dan diperkirakan
sebagai sumber panas (heat sources) dari manifestasi air panas Tinggi Raja Dolok.
Struktur yang diperlihatkan pada anomali sisa yang berada di bagian tengah, utara, timurlaut, utara dan
selatan mempunyai arah yang sama dengan yang diperlihatkan oleh anomali Bouguer dengan demikian
menunjukkan bahwa struktur lokal searah dengan struktur dalamnya. Kelurusan-kelurusan gaya berat
berarah baratdaya-timurlaut dan hampir utara-selatan yang secara tegas terlihat di bagian tengah daerah
penyelidikan sangat cocok dengan keberadaan struktur-struktur geologi yang dapat dikenali di permukaan
dan dari kelurusan kontur topografi. Kompleksitas kelurusan di daerah tengah, utara, dan barat tidak dapat
dikenali dari geologi permukaan mungkin karena tingkat erosi yang kuat di daerah tersebut. Namun suatu
struktur sesar berarah baratlaut-tenggara dan hampir utara-selatan yang memotong manifestasi mata air
panas Tinggi Raja Dolok dapat dikenali dari kelurusan gaya berat.
2.4 Model 2 Dimensi
Model 2 Dimensi gaya berat dibuat melalui penampang A-B (gambar2.4), yang memotong manifestasi air
panas Tinggi Raja Dolok di bagian tengah daerah penyelidikan dan berarah hampir utaraselatan.
Penampang ini bertujuan untuk memberikan gambaran struktur bawah permukaan daerah penyelidikan
secara lebih jelas, seperti posisi mata air panas dan hubungannya terhadap struktur-struktur sesar di
bawah permukaan. Penampang gaya berat diproses menggunakan Program Gaya berat MD 2002 yang
dibuat oleh Tatang Yohana (2004). PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN
LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Untuk melihat struktur densitas bawah permukaan area panas bumi ini yang dibuat dengan densiti
basement 2.60 gram/cm3 dan arah penampang utara (A) selatan (B) dengan panjang penampang kurang
lebih 5,250 kilometer. Penampang ini memotong zona gaya berat lemah dan sekitar daerah manifestasi air
panas Tinggi Raja Dolok yang berada dibagian tengah dari daerah penyelidikan dan model struktur
densitas dibuat berdasarkan pertimbangan data geologi dan dengan menggunakan metode verifikasi
interaktif dimana perhitungan dilakukan berulang-ulang untuk setiap perubahan bentuk batuannya sampai
nilai hitungan sesuai dengan nilai pengamatan.
Di ujung utara diisi oleh bodi dengan densitas 2.675 gram/cm 3, mempunyai kedalaman sekitar 2200 meter
diperkirakan batuan andesit dan disampingnya ditempati oleh bodi yang mempunyai densitas rendah 2.49
gram/cm3 mempunyai kedalaman sekitar 2200 meter, diperkirakan dasit, diantara kedua bodi tersebut
diperkirakan telah terjadi struktur sesar. Di bagian sampingnya muncul bodi dengan densitas yang tinggi
diantara daerah sekitarnya dengan kedalaman sekitar 1900 meter diperkirakan andesit yang masih masif
dengan densitas 2.69 gram/cm3, dan diantara bodi tersebut telah terjadi struktur sesar. Begitu pula yang
terjadi di sebelahnya muncul bodi dengan densitas rendah yang mempunyai densitas bervariasi 2.54, dan
2.51 gram/ cm3 dan diperkirakan andesit yang telah terubah serta diperkirakan telah terjadi struktur sesar.
Pada bagian bawah umumnya ditempati oleh bodi dengan densitas 2.60 gram/cm 3 dan merupakan densitas
basement. Hasil dari model ini memperlihatkan telah terjadi beberapa struktur sesar yang muncul dari
mulai sebelah utara sampai bagian tengah penampang, dimana daerah tersebut merupakan zona lemah
yang banyak mengalami ubahan oleh pengaruh struktur yang terjadi disekitarnya.
3. METODE GEOMAGNET
Harga anomali magnet total daerah penyelidikan berkisar antara -824 sd. 427 nT. Harga anomali magnet
tersebut dapat dibedakan menjadi 4 kelompok sebagai berikut:
Anomali magnet rendah (warna biru), lebih kecil dari -525 nT ditafsirkan sebagai defleksi batuan
volkanik yang telah mengalami pelapukan tinggi.
Anomali magnet rendah sampai sedang (warna hijau) -525 s.d. -175 nT ditafsirkan sebagai respon batuan
volkanik yang telah mengalami pelapukan sedang sampai tinggi
Anomali magnet sedang cenderung meninggi (warna kuning), yang mana mendominasi daerah
penyelidikan, -175 sd. 125 nT ditafsirkan sebagai respon dari pada batuan volkanik yang didominasi oleh
batuan tuf.
Anomali magnet tinggi (warna merah), lebih besar dari 125 nT ditafsirkan sebagai defleksi batuan beku
dan/atau batuan volkanik yang didominasi oleh lava.
Berdasarkan hasil penyelidikan magnet, diperkirakan adanya beberapa struktur sesar yang mengontrol
terdapatnya manifestasi panas bumi, terutama sesar perkiraan yang terdapat dibagian barat daerah
penyelidikan. Sesar tersebut berarah tidak beraturan, antara lain ada yang ber-arah utara-selatan, barattimur dan baratdaya-timurlaut.
Berdasarkan analisa dan interpretasi hasil penyelidikan geomagnet, serta di korelasikan dengan hasil
penyelidikan terpadu lainnya seperti penyelidikan geologi dan geokimia, dapat ditafsirkan bahwa daerah
anomali magnit rendah dan rendah sampai sedang (Gambar 3.1), dengan harga anomali magnet total lebih
kecil dari -525 nT sd. -175 nT ditafsirkan merupakan daerah yang mempunyai kaitan erat dengan
terbentuknya manifestasi panas bumi di daerah ini.
Dengan demikian daerah anomali magnit rendah dan sedang tersebut merupakan daerah yang berprospek
baik, yang tersebar di bagian barat daerah penyelidikan.
4. PEMBAHASAN
Dari hasil gaya berat baik dari hasil anomali Bouguer, anomali Regional maupun anomali Sisa
memberikan gambaran bahwa di daerah sekitar Tinggi Raja terdapat struktur yang cukup komplek
terutama struktur yang memotong daerah manifestasi mata air panas Dolok Marawa. Dari struktur
tersebut diperkirakan merupakan kontrol struktur dari air panas Dolok Marawa. Anomali tinggi terdapat
di dua lokasi, masing-masing disekitar gunung Dolok Bahtopu dan sekitar tengah atau Dolok Marawa ke
arah sekitar sungai Huti dan sebagian lintasan regional. Gunung Dolok Bahtopu merupakan nilai anomali
tinggi dan diperkirakan merupakan sumber panas (heat sources) dari munculnya mata air panas Tinggi

Raja Dolok. PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON


LAPANGAN TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Ditunjang dengan hasil penyelidikan Magnet yang menunjukkan bahwa daerah anomaly Magnet rendah
dan rendah sampai sedang tersebut merupakan daerah yang prospek untuk potensi panas bumi yang
terletak dibagian barat daerah penyelidikan atau disekitar gunung Dolok Bahtopu.
5. SIMPULAN
Peta anomali Bouguer memperlihatkan secara jelas struktur-struktur tua yang dipengaruhi oleh sesar
besar Sumatera
Anomali Bouguer daerah ini menunjukkan struktur regional berarah baratdaya-timurlaut dengan nilai
yang merendah ke arah tenggara, timurlaut, selatan, utara dan dan barat.
Dari anomali Bouguer dan anomali Sisa ini ditafsirkan bahwa sumber panas yang membentuk sistem
panas bumi Dolok Tinggi Raja diperkirakan sumber panasnya berasal dari Gunung Dolok Bahtopu.
Peta anomali Sisa memperlihatkan pola kelurusan yang komplek di daerah prospek panas bumi Dolok
Marawa dan sekitarnya, dengan didominasi oleh kelurusan baratlaut - tenggara dan baratdaya
timurlaut dan hampir utara-selatan.
Sebuah kelurusan berarah baratlaut-tenggara, baratdaya-timurlaut dan hampir utara-selatan yang
memotong manifestasi air panas Dolok Marawa berimpit dengan sebuah struktur geologi, dan
diperkirakan salah satunya yang mengontrol kemunculan manifestasi panas bumi daerah Dolok Marawa
ini.
Penyelidikan Magnet yang menunjukkan bahwa daerah anomali magnet rendah dan rendah sampai
sedang tersebut merupakan daerah yang prospek untuk potensi panas bumi yang terletak di bagian barat
daerah penyelidikan atau di sekitar gunung Dolok Bahtopu.
Daftar Pustaka
1. Akbar N. dkk., 1972, Laporan Inventarisasi dan Penyelidikan Pendahuluan Gejala Panas Bumi Pulau
Weh, D.I. Aceh, Sumut dan Jambi/Kerinci. Laporan Direktorat Geologi Bandung (tidak dipublikasikan).
2. Bemmelen, van R.W., 1949. The Geology of Indonesia. Vol. I A. The Hague, Netherlands.
3. Cameron, NR., dkk., 1982. The Geology of the Medan Quadrangle, Sumatra. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi, Bandung
4. Katili J.A. & F. Hehuwat 1980, Geoteconics of Indonesia a modern View. On the occurrence of large
Transcurrent Fault in Sumatera, Indonesia.
5. Telford, W.M et al, 1982. Applied Geophysics, Cambridge University Press. Cambridge
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2006,
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 2.1 : Peta Anomali Bouguer daerah panas bumi Dolok Marawa, Simalungun, Sumatera Utara
472000474000476000478000480000482000484000486000342000344000346000348000350000352000 Negeri

TaniSarang PunaiNegeri DolokNegeri TongahPardomoan TongahNegeri AsihNegeri WatirHuta PiningBandar HaropanBandar SilauPulo HanopanSimanabunBaringinDolok Seribu BangunParapa HuluanParapat BuntuParti MelayuBuntu
SiantarBatu
HolingBahoanDolok
Marawa S.BalakbakS.Siangin
AnginS.BalutuS.ParlombanganS.LopatanS.KaraiS.BitutamS.HutiS.TatunS.PutungS.SinagaS.KaraiS.Puluna Bukit
BahtopuDOLOK
SILAUBukit
Tinggi
RajaBUKIT
SIBERTELU 600700700700800400400400500600400400500500600600400400300300300300300400400400400400500500300300300700800900 BASER1R2R34R5R6R7R8R9R10R11R12R13R14R15R16R17R18R19R20R21R22R23R24R25R26R27R28R29R30R31R32R33R34R35R36R37R38R39R40R41R42R43R44R45R46B30003250B3500B3750B4000B4250B4500B4750B5000B5250B5500B5750B6000B2700B2500B2250B2000B1750B1500B1250B1000C3000C2750C2500C2250C2000C170C1500C1250C1000C750C500C250C0A3000A3250A

PETA
ANOMALI
BOUGUERDAERAH PANAS BUMI DOLOK MARAWAKABUPATEN SIMALUNGUN, PROPINSI SUMATERA UTARAdensity 2.60 KETERANGANJalan RayaSungaiKontur topogarfiKontur AnomaliManifestasi air panasC 3000Titik
Pengamatan0100020003000400061626364656667686970717273747576777879
3500A3750A4000A4250A4550A4750A5000A5250A5500A5600RA1RA2RA3RA4A2750A2500A2250A2000A17501500C3250C3500C3750C4000C4250C4550C4750C5000R47R48E6250E6500E6000E5750E5500E5250E5000E4750E4500E4250E4000E3750E3500E3250E3000E150E2000E2250E2500E2750D4750D5000D5250D5500D5750D6000D6250D6500D6750D7000D4250D4000D3750D3500D3250D3000D2750D2500D2250D2000D17501500D1250D1000D4500

472000474000476000478000480000482000484000486000342000344000346000348000350000352000 Negeri TaniSarang PunaiNegeri DolokNegeri TongahPardomoan TongahNegeri AsihNegeri WatirHuta PiningBandar HaropanBandar SilauPulo HanopanSimanabunBaringinDolok Seribu BangunParapa HuluanParapat BuntuParti MelayuBuntu
SiantarBatu HolingBahoanDolok Marawa S.BalakbakS.Siangin AnginS.BalutuS.ParlombanganS.LopatanS.KaraiS.BitutamS.HutiS.TatunS.PutungS.SinagaS.KaraiS.Puluna Bukit BahtopuDOLOK SILAUBukit Tinggi RajaBUKIT
SIBERTELU 600700700700800400400400500600400400500500600600400400300300300300300400400400400400500500300300300700800900 BASER1R2R34R5R6R7R8R9R10R11R12R13R14R15R16R17R18R19R20R21R22R23R24R25R26R27R28R29R30R31R32R33R34R35R36R37R38R39R40R41R42R43R44R45R46B30003250B3500B3750B4000B4250B4500B4750B5000B5250B5500B5750B6000B2700B2500B2250B2000B1750B1500B1250B1000C3000C2750C2500C2250C2000C170C1500C1250C1000C750C500C250C0A3000A3250A
3500A3750A4000A4250A4550A4750A5000A5250A5500A5600RA1RA2RA3RA4A2750A2500A2250A2000A17501500C3250C3500C3750C4000C4250C4550C4750C5000R47R48E6250E6500E6000E5750E5500E5250E5000E4750E4500E4250E4000E3750E3500E3250E3000E150E2000E2250E2500E2750D4750D5000D5250D5500D5750D6000D6250D6500D6750D7000D4250D4000D3750D3500D3250D3000D2750D2500D2250D2000D17501500D1250D1000D4500 010002000300040006464.56565.56

666.56767.56868.56969.57070.57171.5PETA ANOMALI

REGIONALDAERAH PANAS BUMI DOLOK MARAWAKABUPATEN SIMALUNGUN, PROVINSI SUMATERA UTARAdensity 2.60 KETERANGANJalan RayaSungaiKontur topogarfiKontur
AnomaliManifestasi air panasC 3000Titik Pengamatan

Gambar 2.2 : Peta Anomali Regional daerah panas bumi Dolok Marawa, Simalungun, Sumatera Utara
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2006,
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

472000474000476000478000480000482000484000486000342000344000346000348000350000352000 Negeri TaniSarang PunaiNegeri DolokNegeri TongahPardomoan TongahNegeri AsihNegeri WatirHuta PiningBandar

HaropanBandar SilauPulo HanopanSimanabunBaringinDolok Seribu BangunParapa HuluanParapat BuntuParti MelayuBuntu SiantarBatu HolingBahoanDolok Marawa Bukit BahtopuDOLOK SILAUBukit Tinggi RajaBUKIT
SIBERTELU300BASER1R2R3R4R5R6R7R8R9R10R11R12R13R14R15R16R17R18R19R20R21R22R23R24R25R26R27R28R29R30R31R32R33R34R35R36R37R38R39R4041R42R43R44R45R46B3000B3250B3500B3750B4000B4250B4500B4750B5000B5250B5500B5750B6000B2700B2500B2250B2000B1750B1500B1250B1000C30002750C2500C2250C2000C1750C1500C1250C1000C750C500C250C0A3000A3250A3500A3750A4000A4250A4550A4750A5000A5250A5500A5600RA1RA2RA3RA4A250A2500A225

PETA ANOMALI SISADAERAH PANAS BUMI


DOLOK MARAWAKABUPATEN SIMALUNGUN, PROPINSI SUMATERA UTARAdensity 2.60 01000200030004000KETERANGANJalan RayaSungaiKontur topogarfiKontur AnomaliManifestasi air panasC 3000Titik PengamatanGaris
Penampang Model A - B Struktur yang diperkirakanAB

0A2000A1750A1500C3250C3500C3750C4000C4250C4550C4750C5000R47R48E6250E6500E6000E5750E5500E5250E5000E4750E4500E4250E400E3750E3500E3250E3000E1750E2000E2250E2500E2750D4750D5000D5250D5500D5750D6000D6250D6500D6750D7000D4250D4000D3750D3500D3250D3000D250D2500D2250D2000D1750D1500D1250D1000D4500 -9-8-7-6-5-4-3-2-101234567

Gambar 2.3 : Peta Anomali Sisa daerah panas bumi Dolok Marawa, Simalungun, Sumatera Utara
Gambar 3.1: Model Gaya berat 2 -Dimensi daerah panas bumi Dolok Marawa, Simalungun, Sumatera Utara
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2006,
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 3.1: Peta Anomali Magnet Total Daerah Panas Bumi Dolok Marawa
472000474000476000478000480000482000484000486000342000344000346000348000350000352000 Negeri TaniSarang PunaiNegeri DolokNegeri TongahPardomoan TongahNegeri AsihNegeri WatirHuta PiningBandar HaropanBandar SilauPulo HanopanSimanabunBaringinDolok Seribu BangunParapa HuluanParapat BuntuParti
MelayuBuntu SiantarBatu HolingBahoanDolok Marawa
A 2000A 3000A 4000A 5000A 6000B 1000B 2000B 3000B 4000B 5000B 6000C 0C 1000C 2000C 3000C 4000C 5000D 1000D 2000D 3000D 4000D 5000D 6000D 7000E 2000E 3000E 4000E 5000E
6000R1R2R3R4R5R6R7R8R9R10R11R12R13R14R15R16R17R18R19R20R21R22R23R24R25R26R27R28R29R30R31R32R33R34R35R36R37R38R39R40R41R42R43R4445R46R47R48RA1RA2RA3RA4 -950-900-850-800-750-700-650-600-550-500-450-400-350-300-250-200-150-1008063141026%%uT.23791013.3%%u318%%u487

50050100150200250300350400450

nTPETA ANOMALI MAGNET TOTAL DAERAH PANAS BUMI DOLOK MARAWA0100020003000MeterKeterangan:Patahan diperkirakanBatas batuanberbeda satuanBatas daerahprospek Kontur anomalimagnet

Anda mungkin juga menyukai