Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

EKSPERIMEN FISIKA LANJUT


“EFEK FOTOLISTRIK”

DISUSUN OLEH :
NAMA : RAHMANISA WIDHIA ANGGRAINI
NIM : 19305141001
KELAS : FISIKA B

LABORATORIUM FISIKA ATOM


PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
I. TUJUAN
1. Untuk memahami fenomena efek fotolistrik secara keseluruhan.
2. Menggambar energi kinetik fotoelektron sebagai fungsi frekuensi.
3. Untuk menentukan konstanta Planck dari grafik energi kinetik versus frekuensi.
4. Untuk memplot grafik yang menghubungkan arus foto dan potensial terapan.
5. Untuk menentukan potensial penghentian dari grafik arus foto versus potensial
yang diterapkan.
II. DASAR TEORI
Efek fotolistrik merupakan peristiwa terlepasnya electron-elektron di permukaan
logam (electron foton) ketika logam tersebut disinari cahaya. Efek fotolistrik tidak dapat
dijelaskan jika cahaya dipandang sebagai gelombang. Menurut teori gelombang, dua sifat
penting gelombang cahaya adalah intensitas dan frekuensinya (panjang gelombang).
Ternyata, teori gelombang cahaya gagal menenrangkan beberapa sifat penting pada
efek fotolistrik, antara lain :
1. Teori gelombang menyatakan bahwa energy kinetic electron foton harus bertambah jika
intensitas (jumlah foton) cahaya diperbesar. Namun kenyatannya, besar energy kinetic
maksimum electron foto tidak bergantung pada intensitas cahaya.
2. Teori gelombang menyatakan efek fotolistrik dapat terjadi pada setiap frekuensi asalkan
intensitasnya memenuhi. Hal ini bertentangan dengan kenyataan bahwa setiap permukaan
memutuhkan frekuensi minimum tertentu yang disebut sebagai frekuensi ambang untuk
dapat menghasilkan electron foto
3. Teori gelombang menyatakan bahwa dibutuhkan rentang waktu yang cuku lama agar
electron berhasil mengumpulkan energy untuk keluar dari permukaan logam hampir tanpa
selang waktu, yaitu kurang dari 10−9 sekon setelah penyinaran
4. Teori gelombang tidak dapat menjelaskan mengapa energy kinetic maksimum electron foto
bertambah jika frekuensi cahaya dieperbesar.
Pengaturan eksperimental dasar yang menjelaskan efek fotolistrik adalah seperti
yang diberikan di bawah ini
III. METODOLOGI
Telah diamati bahwa harus ada energi minimum yang dibutuhkan elektron untuk
meninggalkan permukaan logam tertentu dan disebut fungsi kerja 'W' untuk logam. Fungsi
kerja dapat dinyatakan dalam frekuensi sebagai:
𝑊 = ℎ𝑣0 (1)
Dimana h adalah konstanta Planck dan Fungsi kerja untuk beberapa logam tercantum
dalam tabel.

Menurut Einstein efek Fotolistrik harus mematuhi persamaan :


ℎ𝑣 = 𝐾𝐸𝑚𝑎𝑥 + 𝑊 (2)
dari persamaan diatas
𝐾𝐸𝑚𝑎𝑥 = ℎ𝑣 − ℎ0
𝐾𝐸𝑚𝑎𝑥 = ℎ(𝑣 − 𝑣0 ) (3)
Yang menyatakan grafik yang menghubungkan energi kinetik maksimum fotoelektron
𝐾𝐸𝑚𝑎𝑥 dan frekuensi radiasi insiden. V 'akan menjadi garis lurus dengan kemiringan dan
titik potong Y, ℎ𝑣0 =fungsi kerja. Grafik hubungan antara 𝐾𝐸𝑚𝑎𝑥 dan frekuensi

Sekarang, jika kita meningkatkan potensial balik, arus foto secara bertahap berkurang dan
menjadi nol pada potensial balik tertentu. Potensi balik minimum yang diterapkan ini
disebut potensi penghentian 𝑉0. Oleh karena itu energi kinetik maksimum fotoelektron
dapat ditulis sebagai :
𝐾𝐸𝑚𝑎𝑥 = 𝑒𝑉0 (4)

Untuk frekuensi konstan dan intensitas yang berbeda


IV. ALAT DAN LANGKAH PERCOBAAN
 Seperangkat computer atau laptop
 Software simulasi efek fotolistrik
 Seperangkat alat percobaan efekfotolistrik

Langkah percobaan

1. Menyiapkan alat dan bahan


2. Menentukan area material, panjang gelombang, dan intensitas cahaya datang
3. Menyalakan sumber cahaya
4. Mengukur arus balik untuk berbagai tegangan balik
5. Membuat grafik arus vs tegangan untuk menentukan tegangan ambang
6. Mengulangi percobaan dengan memvariasikan intensitas untuk panjang gelombang
tertentu dari cahaya datang
7. Mengulangi percobaan dengan memvariasikan panjang gelombang untuk intensitas
tertentu dari cahaya datang
8. Mengulangi langkah 2 s.d 7 untuk material yang lain
V. DATA HASIL PERCOBAAN
 Material Tembaga (Copper)
Panjang gelombang = 100 nm
Area material = 0,1 𝑐𝑚2
Intensitas = 5 w/𝑚2
V (volt) I (A)
0 3,86E-06
-1 3,36E-06
-2 2,86E-06
-3 2,36E-06
-4 1,86E-06
-5 1,36E-06
-6 8,6E-07
-7 3,6E-07
-8 0
-9 0
-10 0
Data dengan intensitas bervarisi dan panjang gelombang tetap :
Intensitas (w/𝑚2 ) 𝜆(𝑚) I (A) f (Hz)
5 1,8× 10−7 0,5 × 10−6 1,6× 10−15
10 1,8× 10−7 1× 10−6 1,6× 10−15
15 1,8× 10−7 1,5× 10−6 1,6× 10−15
20 1,8× 10−7 2× 10−6 1,6× 10−15
25 1,8× 10−7 2,49× 10−6 1,6× 10−15
30 1,8× 10−7 2,99× 10−6 1,6× 10−15
Data dengan panjang gelombang bervariasi dan intensitas tetap :
Intensitas (w/𝑚2 ) 𝜆(𝑚) I (A) f (Hz)
10 1× 10−7 6,52 × 10−6 3× 10−15
10 1,24× 10−7 4,11× 10−6 2,4× 10−15
10 1,5× 10−7 2,38× 10−6 2× 10−15
10 1,8× 10−7 1× 10−6 1,6× 10−15
10 2× 10−7 0,31× 10−6 1,5× 10−15
10 2,26× 10−7 0 1,3× 10−15

 Material Tidak Diketahui (Unknown)


Panjang gelombang = 100 nm
Area material = 0,1 𝑐𝑚2
Intensitas = 5 w/𝑐𝑚2
V (volt) I (A)
0 5,16E-06
-1 4,66E-06
-2 4,16E-06
-3 3,66E-06
-4 3,16E-06
-5 2,66E-06
-6 2,16E-06
-7 1,66E-06
-8 1,16E-06
-9 6,6E-07
-10 1,6E-07

Data dengan intensitas bervariasi dan panjang gelombang tetap


Intensitas (w/𝑚2 ) 𝜆(𝑚) I (A) f (Hz)
5 1,8× 10−7 4,5 × 10−6 1,6× 10−15
10 1,8× 10−7 9,12× 10−6 1,6× 10−15
15 1,8× 10−7 13,6× 10−6 1,6× 10−15
20 1,8× 10−7 18,2× 10−6 1,6× 10−15
25 1,8× 10−7 22,7 × 10−6 1,6× 10−15
30 1,8× 10−7 27,35× 10−6 1,6× 10−15

Data dengan panjang gelombang bervariasi dan intensitas tetap


Intensitas (w/𝑚2 ) 𝜆(𝑚) I (A) f (Hz)
10 1× 10−7 9,12 × 10−6 3× 10−15
10 1,78× 10−7 3,68× 10−6 1,6 × 10−15
10 2,56 × 10−7 1,55× 10−6 1,1× 10−15
10 3,38× 10−7 0,37× 10−6 0,8× 10−15
10 3,9× 10−7 0 0,7× 10−15

VI. ANALISIS
1. Material Tembaga (Copper)
 Grafik hubungan antara frekuensi dan Energy Kinetik
𝐸𝐾 = 𝑒𝑉𝑜 dimana e= 1,602 × 10−19 C
𝑐
𝑓= dengan c = 3× 108 m
𝜆

EK = hv-ℎ𝑣𝑜
y = bx±𝑎
jadi didapatkan konstanta Planck h = 6 × 10−34 𝐽𝑠
 Grafik hubungan antara tegangan terapan dan arus
2. Material Tidak Diketahui (Unknown)
 Grafik hubungan antara frekuensi dan Energy Kinetik
𝐸𝐾 = 𝑒𝑉𝑜 dimana e= 1,602 × 10−19 C
𝑐
𝑓= dengan c = 3× 108 m
𝜆

EK = hv-ℎ𝑣𝑜
y = bx±𝑎
jadi didapatkan konstanta Planck h = 6 × 10−34 𝐽𝑠
 Grafik hubungan antara tegangan terapan dan arus
VII. PEMBAHASAN
Percobaan efekfotolistrik yang telah diamati deiketahui bahwa munculnya arus
listrk atau lepasnya electron yang bermuatan negative dari permukaan sebuah logam akibat
permukaan tersebut disinari oleh berkas cahaya yang mempunyai panjang gelombang.
Keunikan efek fotolistrik adalah hanya muncul ketika cahaya yang menerpa memiliki
frekuensi diatas nilai ambang tertentu. Dibawah nilai ambang tersebut tidak ada electron
yang terpancar keluar, tidak peduli seberapa banyak cahaya yang menerpa benda.
Percobaan ini dilakukan untuk mencari tegangan ambang dan konstanta Planck
dengan dua material yang berbeda, yaitu tembaga dan material yang tidak diketahui.
Tegangan ambang adalah tegangan minimum yang diperlukan untuk melepaskan electron
dari permukaan logam. Tegangan ambang diperoleh dari grafik antara arus (I) dan tegangan
terapan (V), sedangkan ketetapan Planck diperoleh dari gradient grafik antara energy
kinetic (EK) dan frekuensi (f).
Ketika mendapatkan besarnya tegangan ambang dari masing-masing frekuensi
cahaya, didapatkan arus listrik tertentu. Tegangan ambang ini tidak bergantung pada
intensitas cahaya yang datang. Hal ini bisa dijelaskan bahwa energy cahaya terdiri dari
kuanta diskrit yang memiliki energy sebesar ℎ𝑓. Jika suatu ketika foton mengenai
permukaan katoda, energinya akan diberikan seluruhnya pada electron. Usaha electron
untuk bisa lepas dari permukaan logam akibat dari diberikannya energy oleh foton disebut
sebagai fungsi kerja.
Setelah dilakukan analisis melalui grafik antara arus (I) dan tegangan terapan (V)
diperoleh nilai tegangan ambang sebesar -8 volt untuk material tembaga dan -10 volt untuk
material tidak diketahui. Nilai negative menunjukkan bahwa tegangan tersebut digunakan
untuk melepaskan electron dari permukaan logam. Sedangkan dari grafik antara energy
kinetic (EK) dan frekuensi (f) diperoleh konstanta Planck sebesar ℎ = 6 × 10−34 𝐽𝑠 untuk
semua material, nilai ini hampir mendekati nilai konstanta Planck pada referensi yaitu
h=6,57 × 10−34 𝐽𝑠.

VIII. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, dapat diketahui bahwa :
1. Efek fotolistrik adalah peristiwa lepasnya electron yang bermuatan negative dari
permukaan sebuah logam akibat permukaan logam tersebut disinari dengan berkas cahaya
yang mempunyai panjang gelombang dan frekuensi tertentu.
2. Grafik hubungan antara frekuensi (f) dan energy kinetic (EK):
 Pada tembaga

 Pada material tidak diketahui


3. Dari grafik tersebut didapatkan bahwa konstanta Planck untuk 2 material adalah : ℎ = 6 ×
10−34 𝐽𝑠
4. Grafik hubungan antara tegangan terapan (V) dan arus (I):
 Untuk material tembaga

 Untuk material tidak diketahui

5. Dari grafik tersebut didapatkan nilai tegangan ambang sebesar -8 volt untuk material
tembaga dan -10 volt untuk material tidak diketahui. Tanda negative menujukkan bahwa
tegangan tersebut digunakan untuk melepaskan electron dari permukaan logam.

IX. DAFTAR PUSTAKA


Kenneth Krane S. 1992. Fisika Modern, Terjemahan : Hans J. Wospakrik dan Sofia
Niksolihin. Jakarta : Penerbit UI

Anda mungkin juga menyukai