FISIKA LANJUTAN
“KONSTANTA PLANCK”
NIM : 11170163000019
Kelompok : IV (Empat)
Anggota :
JAKARTA
2019
KONSTANTA PLANCK
A. Tujuan
1. Menganalisis pengaruh tegangan ambang terhadap frekuensi cahaya
2. Menentukan nilai konstanta Planck
3. Mengukur tegangan pada kotak h/e untuk beberapa warna cahaya
B. Dasar Teori
Efek fotolistrik merupakan hasil eksperimen klasik yang menunjukkan sifat
kuantisasi cahaya. Ketika cahaya monokromatik dijatuhkan pada sebuah logam dalam
ruang hampa, elektron dapat terlepas dari permukaan logam. Gejala terlepasnya
elektron dari permukaan logam ketika disinari cahaya atau gelombang
elektromagnetik lain disebut efek fotolistrik. Elektron yang terlepas dari logam akibat
efek fotolistrik disebut fotoelektron (Saripudin, dkk. 2016:181).
Gambar 1 memperlihatkan skema perangkat eksperimen efek fotolistrik.
e V s=hv −∅
No
Warna Panjang Gelobang (nm)
.
1 Ungu 380-450
2 Biru 450-495
3 Hijau 495-570
4 Kuning 570-590
5 Jingga 590-620
6 Merah 620-750
(Faridal, 2018: 3-4).
C. Alat Dan Bahan
5. Multimeter 1 unit
6. Saklar 1 unit
D. Langkah Kerja
4. Hubungkan elektrometer
amplifier dengan multimeter
5. Hubungkan perlengkapan
konstanta planck dengan
elektrometer aplifier
E. Data Praktikum
F. Pengolahan Data
h w
U = .v+
e e
y=b . x +a
1. Tabel Pengolahan Data
No v(1015 Hz) u(volt ) v 2(10 30 Hz) u2 ( volt) v . u(1015 VoltHz)
1. 0.5714 0.45 0.3265 0.2025 0.2571
2. 0.75 0.62 0.5625 0.3844 0.4650
3. 0.5217 0.43 0.2722 0.1849 0.2243
4. 0.4615 0.42 0.2130 0.1764 0.1938
5. 0.6316 0.45 0.3989 0.2025 0.2842
∑ 2.9362 2.37 1.7731 1.1507 1.4244
( ∑ U ) ( ∑ v 2 )−( ∑ v )( ∑ Uv )
a=
n ( ∑ v 2 ) −¿ ¿
No Panjang gelombang
Warna Frekuensi (THz)
. (m)
1. Hijau 525 ×10−9 526−606
2. Ungu 400 × 10−9 668−789
3. Kuning 575 ×10−9 508−526
4. Merah 650 ×10−9 400−484
5. Biru 475 × 10−9 606−668
e . U 0 +w
h=
c
λ
Keterangan :
e=muatan elektron ( 1,6 ×10−19 c )
U 0 =tegangan ambang ( volt )
c. Kuning
e . U 0 +w
h=
c
λ
( 1,6× 10−19 c ) ( 0,426 V ) + ( 3,5224 × 10−19 J )
h=
(3 ×10 8 m/s )
575× 10−9 m
( 0,6816 ×10−19 cV ) + ( 3,5224 × 10−19 J )
h=
5,217391304 ×1014 s−1
( 4,204 × 10−19 J )
h=
5,217391304 × 1014 s−1
h=0,80576667 ×10−33 J . s
h=8,0576667 ×10−34 J . s
d. Merah
e . U 0 +w
h=
c
λ
( 1,6× 10−19 c ) ( 0,42 V ) + ( 3,5224 × 10−19 J )
h=
(3 ×108 m/s)
650 × 10−9 m
( 4,1944 × 10−19 J )
h=
4,615384615× 1014 s−1
h=0,90878667 ×10−33 J . s
h=9,0878667 ×10−34 J . s
e. Biru
e . U 0 +w
h=
c
λ
( 1,6× 10−19 c ) ( 0,45 V ) + ( 3,5224 × 10−19 J )
h= 8
(3 ×10 m/s )
475× 10−9 m
( 0,72× 10−19 cV ) + ( 3,5224 ×10−19 J )
h=
6,3157895 ×1014 s−1
( 4,2424 ×10−19 J )
h=
6,3157895 ×10 14 s−1
h=0,6717133 ×10−33 J . s
h=6,717133 ×10−34 J . s
G. Pembahasan
Pada praktikum kosntanta Planck ini, percobaan bertujuan untuk memahami
dan mempelajari efek fotolistrik, menentukan nilai konstanta Planck dan mengetahui
pengaruh dari frekuensi warna terhadap grafik yang terbentuk. Praktikum konstanta
Planck dilakukan dengan menggunakan set peralatan konstanta Planck yang terdiri
atas beberapa komponen seperti celah geser, lensa konvergen, prima, lengan putar,
diafragma dan celah penutup.
Sumber cahaya yang digunakan adalah lampu merkuri yang cahayanya akan
terfokus pada celah geser pada set peralatan konstanta Planck sehingga membentuk
spektrum warna. Praktikum ini difokuskan untuk mendapatkan nilai tegangan
ambang dari setiap warna yang berbeda-beda, perbedaan warna akan mempengaruhi
perhitungan konstanta Planck (h) yang didapati.
Tujuan daru pengosongan kapasitor sebelum dilakukan pengukuran tegangan
ambang adalah agar tegangan yang terukur tidak terpengaruh oleh nilai sebelumnya.
Dari data yang didapatkan pada data hasil praktikum, akan diketahui hubungan
antara frekuensi cahaya dan tegangan ambang.
Hubungan antara besarnya tegangan henti dan frekuenai dapat dilihat
berdasarkan tabel data hasil praktikum dan tabel spektrum warna. Terlihat bahwa
tegangan ambang dari sinarsinar ungu dengan frekuensi 728,5X10^2 Hz memiliki
tegangan ambang yang paling kecil yaitu 0,42 V. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa frekuensi berbanding lurus dengan tegangan ambang.
Dalam menentukan tegangan ambang, kita dapat mengetahui nilainya melalui
multimeter secara langsung. Namun, untuk konstanta Planck perlu dilakukan
perhitungan terlebih dahulu. Hasil pencarian nilai konstanta Planck ada dalam
pengolahan data, hasil akhir rata-rata nilai konstanta Planck yang didapatkan adalah
kurang lebih 7,460 x 10^-34 Js. Apabila dilakukan perhitungan error, error dalam
penentuan konstanta Planck sebesar 12,5 % sehingga dapat dikatakan bahwa
praktikum ini berhasil.
H. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Energi kinetik elektron yang lepas dapat diukur dengan cara mengukur tegangan
pada saat kapasitor terisi penuh.
2. Dari percobaan yang telah dilakukan pada warna merah, kuning, hijau, biru, dan
ungu didapatkan nilai Konstanta Planck secara berturut-turut yaitu
9,0878667 ×10−34 J . s ,8,0576667 × 10−34 J . s , 7,42431136 ×10−34 J . s , 6,717133 ×10−34 J . s , 6,014
3. Tingkat pancaran elektron tergantung pada frekuensi cahaya yang datang bukan
dari intensitasnya.
J. Daftar Pustaka
Saripudin, Aip. 2004. Praktis Belajar Fisika. Jakarta: Fisisndo Media Persada.
Lampiran