Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

GELOMBANG DAN OPTIK

PIPA ORGANA

Nama : Salma Anditha

NIM : 11200163000062

Kelas : 5B Pendidikan Fisika

Kelompok : Pekan 4(empat)

Nama Anggota :

1. Ar-Rafidah Nayla (11190163000005)


2. Dharma Bintang Aditya (11200163000012)
3. Lia Fadhillah (11200163000020)
4. Helga Rizky Utami (11200163000018)
5. Tania Melanurija (11200163000032)
6. Lina Mafazi Salsabila (11200163000052)

LABORATORIUM FISIKA

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2022
PIPA ORGANA
Salma Anditha*, Ar-Rafidah Nayla, Dharma Bintang Aditya, Lia Fadillah, Helga Rizky
Utami, Tania Melanurija, Lina Mafazi Salsabila

Tadris Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Univeritas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta

Email: salma.anditha20@mhs.uinjkt.ac.id

Abstrak
Telah dilakukan praktikum gelombang dan optik materi tentang pipa organa. Yang
bertujuan dapat membantu praktikan dalam memahami praktikum pipa organa, memahami
hubungan antara frekuensi resonansi dan panjang pipa serta mengidentifikasi variable-
variable yang terdapat dalam praktikum. Pipa organa sendiri adalah alat yang dapat
menghasilkan sumber bunyi, artinya udara yang masuk ke dalam sebuah benda yang
memiliki ruang, ia akan menghasilkan getaran gelombang bunyi pada saat udara keluar dari
benda tersebut dari celah ruang yang lain. Praktikum dilakukan dengan melihat frekuensi
nada tertinggi pada digital SLM (Sound Level Meter) atau bisa dengan mendengar nada
tertinggi yang dihasilkan untuk menentukan panjang pipa. Cepat rambat bunyi (v) praktikum
pipa organa ini adalah konstan, yaitu ⁄ . Pada praktikum ini diperoleh hasil bahwa
panjang pipa berbanding terbalik dengan frekuensi resonansi yang dimana semakin panjang
pipa tersebut maka frekuensi resonansi pada pipa akan semakin kecil, sebaliknya jika
semakin pendek pipa tersebut maka frekuensi resonansi yang dihasilkan akan semakin besar.

Kata Kunci: Pipa organa, resonansi, frekuensi.

Pendahuluan
Bunyi merupakan jenis gelombang bunyi yang dapat dirasakan oleh indera manusia
yaitu indera pendengaran (telinga). Pengertian bunyi sendiri adalah sesuatu yang dihasilkan
dari benda yang bergetar. Benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut dengan sumber
bunyi. Pipa organa sendiri merupakan alat yang menggunakan kolom udara sebagai sumber
bunyi. Alat music tiup dan pipa organa menghasilkan bunyi dari getaran gelombang berdiri di
kolom udara dalam pipa. Praktikum merupakan wadah pembelajaran bagi mahasiswa untuk
melakukan percobaan dengan mengamati sendiri materi yang telah di pelajari.

Pada praktikum pipa organa ini membahas mengenai pipa organa tertutup dan pipa
organa terbuka, pipa organa tertutup adalah sebuah pipa yang dimana salah satu ujungnya
dalam keadaan tertutup atau kedua ujungnya tertutup sedangkan pada pipa organa terbuka
adalah sebuah pipa yang memiliki kedua ujung yang terbuka. Tujuan dari praktikum pipa
organa ini, yaitu membantu praktikan dalam memahami praktikum pipa organa, memahami
hubungan antara frekuensi resonansi dan panjang pipa serta mengidentifikasi variable-
variable yang terdapat dalam praktikum pipa organa.

Dari praktikum yang dilakukan yaitu praktikum pipa organa, dimana dapat kita
jumpai implementasi pipa organa dalam sehari-hari melalui media seruling, peristiwa
seruling yang dapat mengeluarkan bunyi dari sebuah lubang yang menerima angin atau udara
pada seruling. Selain itu, ada yang Namanya harmonica, alat music harmonica merupakan
implementasi dari peristiwa pipa organa, dimana udara yang masuk itu akan terhalang oleh
jari tangan, sehingga akan mengeluarkan bunyi dengan jenis nada pada harmonica. Maka dari
itu manfaat dari implementasi teori pipa organa ini sangat penting dalam kehidupan sehari-
hari.

Kajian Teori
Gelombang bunyi adalah sebuah gelombang longitudinal yang dihasilkan dari
perapatan dan perenggangan dalam medium udara atau gas. Gelombang bunyi dihasilkan
ketika sebuah benda, seperti peristiwa garpu tala yang digetarkan dan menyebabkan
gangguan kerapatan medium. Jenis gangguan tersebut menyebabkan munculnya cepat rambat
bunyi pada medium gas (Tipler, 1991).

Cepat rambat bunyi tergantung pada sifat- sifat medium rambatnya, pada umumnya,
cepat rambat bunyi dalam medium padat akan lebih besar daripada dalam medium cair
maupun dalam medium gas. Gelombang bunyi yang kita dengar dalam kehidupan sehari- hari
dihasilkan oleh sesuatu yang bergetar disebut sebagai sumber bunyi.(Yuberti, 2014)

Syarat terjadinya bunyi ada tiga, yaitu pertama harus adanya sumber bunyi dan seperti
halnya dengan semua gelombang, sumber bunyi merupakan benda yang bergetar, kedua yaitu
energi dipindahkan dari sumber dalam bentuk gelombang bunyi longitudinal melalui medium
yang terakhir yaitu yang ketiga bunyi akan dideteksi melalui telinga atau alat penerima bunyi
tersebut. Jadi bunyi tersebut merupakan gelombang longitudinal yang memerlukan medium
dalam perambatannya.(Giancoli, 2014)

Peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang mempengaruhi
getarannya disebut dengan resonansi. Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi getar
kedua benda harus sama atau frekuensi benda yang ikut bergetar sama dengan kelipatan
bilangan bulat dari frekuensi benda yang bergetar. Ada contoh resonansi yang terjadi pada
kolom udara yaitu jika kolom udara yang terletak di atas permukaan air digetarkan dengan
menggunakan sebuah garputala, molekul-molekul udara di dalam kolom udara pasti akan ikut
bergetar. Syarat terjadinya resonansi pada kolom udara, yaitu tepat pada permukaan air harus
terbentuk rapatan atau simpul gelombang, pada ujung permukaan kolom udara merupakan
perut atau renggangan gelombang.(Indrajit, 2009)

Pipa organa Ketika ditiup akan memasukkan udara kedalam mulut pipa organa, udara
tersebut akan bergetar sehingga pada mulut pipa organa akan selalu terjadi titik perut karena
di mulut pipa ini udara dapat bergerak bebas. Ada dua jenis pipa organa, yaitu pipa organa
terbuka dan pipa organa tertutup. (Daniaty Malau, 2018)

Pipa organa terbuka adalah sebuah pipa yang kedua ujungnya terbuka disebut pipa
organa terbuka. Pada pipa organa terbuka kedua ujungnya merupakan titik perut. Frekuensi
dasar pipa organa terbuka yaitu memiliki pola gelombang berdiri dengan titik perut pada
kedua ujungnya dan sebuah titik simpul di tengahnya. Jadi frekuensi dasar pipa organa
terbuka, yaitu memiliki 2 perut dan 1 simpul. Jarak antara dua simpul tertutup atau antar dua
perut adalah setengah panjang gelombang. Dengan demikian panjang pipa

. Jadi rumus umum gelombang ⁄ dan diperoleh ⁄ (Daniaty Malau, 2018)

Pipa organa tertutup adalah pipa yang salah satu ujungnya tertutup atau keduanya
tertutup disebut pipa organa tertutup. Ketika pipa organa tertutup ditiup, ujung terbuka
merupakan titik perut, tetapi ujung tertutup merupakan titik simpul. Jarak antara titik perut
dan titik simpul yang berdekatan adalah seperempat panjang gelombang. Pola frekuensi dasar
yaitu . Panjang pipa . Frekuensi dasar dapat diperoleh berdasarkan
rumus gelombang , sehingga . (Daniaty Malau, 2018)

Organ pipa menghasilkan musik yang lembut. Musik yang dihasilkan merupakan
hasil resonansi udara pada pipa. Dengan mengatur panjang pipa resonansi maka masing-
masing pipa akan menghasilkan nada yang berbeda. Pemain organ menekan tuts organ untuk
mengatur pada pipa mana udara beresonansi sesuai nada yang diinginkan. (Siswanto, 2009)
Metode

Gambar 3. Praktikum pipa organa

Praktikum pipa organa, merupakan bagian dari mata kuliah Praktikum optic dan
gelombang, Praktikum dilakukan secara langsung di laboratorium fisika, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidyatullah Jakarta. Tepatnya pada hari senin, tanggal 7
November 2022. Praktikum ini memerlukan ruangan yang sunyi, karena praktikum pipa
organa ini merupakan praktikum yang menjadikan bunyi sebagai acuannya, maka dari itu
tempat laboratorium harus sunyi atau tidak ada kebisingan yang dapat mengganggu jalannya
praktikum.

Pada praktikum kali ini diawali dengan menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
selama praktikum berlangsung. Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah alat pipa
resonansi, audio generator, digital SLM (Sound Level Meter)(berfungsi sebagai pendengar
nada tertinggi yang dihasilkan untuk menentukan panjang pipa) dan kabel penghubung. Alat
dan bahan wajib ada dalam praktikum pipa organa karena tiap komponen alat dan bahan
diatas sangat berpengaruh terhadap kelangsungan praktikum pipa organa. Dalam melakukan
praktikum, alat dan bahan ini harus sudah tersedia, terutama tempat praktikum yang sunyi.
Selanjutnya alat dan bahan disiapkan dengan posisi atau tataletak alat diatur sesuai dengan
gambar. Berikutnya piston pada pipa organa diletakkan pada titik 0 cm pipa tertutup. Setelah
itu audio generator dihidupkan, dengan posisi pemutar lewel berada di angka 5. Kemudian
piston pada pipa digeser dengan batang alumunium sedikit demi sedikit hingga posisi suara
yang dihasilkan berada pada titik tertinggi, ketika bunyi tertinggi sudah dicapai, maka
disitulah posisi simpul berada. Setelah itu, pencatatan dilakukan. Setelah itu piston digeser
kembali hingga menemukan bunyi tertinggi kedua dan seterusnya.

Hasil
Berdasarkan hasil dari percobaan yang telah kami lakukan,dilampirkan sebagai berikut:

Diketahui cepat rambat bunyinya sebesar 340 m/s

Tabel 1. Data pengamatan praktikum


Cepat Rambat Bunyi Panjang Pipa
No. Nada ke-
(m/s) (cm)
1. F0 340 14,3 ± 0,1
2. F1 340 47 ± 0,1
3. F2 340 84 ± 0,1

Tabel 2. Data pengamatan dalam Satuan Internasional (SI)


Nada ke-
0 1 2
Panjang pipa
(m)
∆L

Tabel-2. Frekuensi resonansi


Nada ke-
F0 F1 F2
( ) ( )
( ) ( ) ( )

Hz Hz Hz

Tabel -3. Ketidakpastian pengukuran


Nada ke-
F0 F1 F2
Rumus yang digunakan Rumus yang digunakan Rumus yang digunakan
[ ] [ ] [ ]
Perhitungan Perhitungan Perhitungan
( ) ( )
[ ] [ ] [ ]
( ) ( ) ( )
[ ] [ ] [ ]
( ) ( ) ( )
[ ] [ ] [ ]
[ ] [ ] [ ]

Tabel -4. Kesalahan relatif


Nada ke-
F0 F1 F2
Rumus yang digunakan Rumus yang digunakan Rumus yang digunakan

Perhitungan Perhitungan Perhitungan


Grafik Panjang pipa terhadap frekuensi berbentuk linier keatas, dimana hal ini
disebabkan karena nada dasar ke satu, dua dan ke tiga memiliki nilai frekuensi yg berbeda-
beda, factor pengaruh dari grafik tersebut yaitu Panjang pipa.

Pembahasan
Praktikum pipa organa ini merupakan sebuah alat yang memanfaatkan lubang sebagai
sumber bunyi, praktikum yang dilkukan meliputi percobaan satu, dua dan tiga, dimana dalam
melakukan percobaan ini tidak begitu rumit, karena dari segi keahlian yang harus dimiliki
memahami konsep kerja dari pipa organa, yang mana praktikum ini menggunakan pipa
resonansi terbuka – tertutup, pada pipa untuk mengetahui suara atau nada tertinggi yang
dihasilkan yaitu dnegan menarik piston, yang awalnya dekat dengan sumber bunyi hingga
mendapatkan suara tertinggi, karena alat SML(sound level meter) yang beperan untuk
mengetahui kebisingan itu rusak, maka dari itu kami menggunakan telinga sebagai acuan
untuk mengetahui posisi nada tertinggi, sebenarnya ini merupakan kesalahan yang fatal,
karena kemampuan pendengaran setiap orang itu berbeda-beda. Akan tetapi, dalam
melakukan praktikum ini kami melakukan 3 kali percobaan untuk tiga nada yang diperoleh,
sehingga kami dapat bahwa posisi Panjang pipa pada tiap nada tidak jauh berbeda tiap kali
pengulangannya. Variabel-variabel yang digunakan pada praktikum pipa organa ini
diantaranya, variabel kontrolnya adalah cepat rambat bunyi sebesar 340 m/s. Variabel
bebasnya panjang pipa adalah nada dasar (f0), nada pertama (f1), dan nada kedua (f2).
Variabel terikatnya adalah frekuensi resonansi.

Sesuai dengan tujuan praktikum ini, untuk menentukan frekuensi resonansi pada
berbagai panjang pipa dapat dihitung dengan rumus dua kali nada ditambah satu dikali cepat
rambat cahaya dibagi 4 kali panjang pipa. Setiap nada terjadi pada panjang pipa yang
berbeda. Tujuan selanjutnya yaitu menganalisis hubungan antara frekuensi resonansi dengan
panjang pipa. Berdasarkan data percobaan yang praktikan dapatkan, semakin besar panjang
pipa, frekuensinya semakin menurun. Nada dasar (f 0) dengan panjang pipa 14,3 cm
menghasilkan frekuensi sebesar 549,4 Hz. Nada pertama (f1) dengan panjang pipa 47 cm
menghasikan frekuensi sebesar 542,5 Hz. Nada kedua (f2) dengan panjang pipa 84 cm
menghasilkan frekuensi sebesar 505,9 Hz. Hasil ini menunjukkan bahwa frekuensi resonansi
berbanding terbalik dengan panjang pipa.

Tujuan selanjutnya yaitu menentukan pola deret harmonic frekuensi resonansi. Pada
pipa organa tertutup dengan salah satu ujungnya tertutup dan ujung lainnya terbuka, frekuensi
osilasinya membentuk deret harmonic yang hanya terdiri dari kelipatan ganjil dari frekuensi
nada dasarnya. fn = n v/4L dengan n = 1, 3, 5, … . Tren yang diamati pada praktikum ini
terjadi pada alat music yang menggunakan kolom udara sebagai sumber bunyi. Kolom udara
memiliki gelombang bunyi yang terdiri dari banyak frekuensi. Kolom udara merespon
dengan osilasi amplitude yang besar dengan frekuensi yang sesuai dengan deret harmonic.

Berdasarkan hasil percobaan yang didapatkan, variabel independen berupa panjang


pipa menghasilkan penurunan terhadap variabel dependen yang berupa frekuensi resonansi.
Semakin besar panjang pipa, frekuensi resonansi yang dihasilkan semakin kecil. Hasil
percobaan ini sesuai dengan teori. Hasil pengamatan, hasil pengukuran, dan hasil perhitungan
memenuhi teori yang ada. Dengan hasil frekuensi resonansi berbanding terbalik dengan
panjang pipa yang sesuai dengan rumus f = v/4L.

Praktikum pipa organa mendapatkan kesalahan yang cukup fatal, yaitu berada pada
alat SML (sound level meter). Karena untuk menentukan nada tertinggi memerlukan
sensitivitas ynag tinggi, sedangkan telinga manusia tidak dapat melakukan kerja yang sama
seperti alat SML(sound level meter). Jadi jarak atau Panjang pipa yang dipeoleh itu tidak
sebenar-benarnya akurat. Maka dari itu praktikan membutuhkan bimbingan yang lebih dari
asisten laboran dalam melakukan praktikum.

Tugas Pasca Praktikum


1. Bagaimanakah pengaruh panjang pipa terhadap nada yang dihasilkan?
Jawab :
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, pada pipa organa tertutup pengaruh
panjang pipa terhadap nada yang dihasilkannya adalah semakin kecil panjang pipanya
maka akan semakin besar frekuensi nada yang dihasilkan sebaliknya semakin besar
panjang pipanya makan akan semakin kecil besar frekuensi nada yang dihasilkan .
Dan pada panjang pipa tertentu pasti akan menghasilkan suara nada tinggi pada alat
pipa organa.
2. Faktor – faktor apa saja yang menyebabkan kesesuaian atau ketidaksesuaian antara
teori dengan hasil data praktikum diatas !
Jawab :
Penyebab Kesesuaian :
 Beberapa alat yang dipastikan sudah terkalibrasi dengan benar, contohnya
kabel penghubung.
 Praktikan yang mampu menguasai langkah kerja pada praktikum pipa organa.
 Tidak kekurangan waktu sama sekali dalam kegiatan praktikum pipa organa
ini.
 Praktikan tidak terburu-buru dalam mengukur panjang pipa dan menghitung
frekuensi pada praktikum pipa organa ini.

Penyebab Ketidaksesuaian :

Adanya human error dan juga ketidak akuratan dari alat yang digunakan. Dari
hasil praktikum yang telah kami lakukan bersama, terdapat beberapa human error
yang terjadi, di antaranya adalah saat memastikan panjang pipa. Saat melakukan hal
tersebut kami harus sangat teliti. Sebenarnya ada hal lain juga yang mempengaruhinya
salah satunya juga dari alat tersebut dimana pada ujung piston bulatannya cukup besar
sehingga sedikit bimbang saat menentukan kira-kira berada pada panjang berapakah
pipa tersebut beresonansi, kemudian diperkuat juga dengan adanya pengukuran atau
perhitungan ketidakpastian pengukuran dan kesalahan relatif. Sehingga tidak dapat
dipungkiri bahwa setiap praktikum pasti terdapat beberapa kesalahan walaupun itu
sekecil 0,1%, karena terdapat yang namanya batas alat dan juga ketidakakuratan alat
dalam melakukan uji coba.

3. Pada hari yang sangat dingin. Matthew meniup seruling mainan yang menyebabkan
gelombang beresonansi. Jika cepat rambat bunyi melalui kolom udara adalah 336 m/s
dan panjang udara kolom adalah 36 cm. Hitung frekuensi harmonic pertama, kedua,
ketiga!
Jawab :
Diketahui :

( )

( ( ) )
( )

( )

( ( ) )
( )
( )

( ( ) )
( )

Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah kita lakukan, dapat disimpulkan bahwa prinsip
kerja dari pipa organa adalah Pipa tersebut akan beresonansi (mengeluarkan suara) pada nada
tertentu ketika ada aliran udara yang ditiupkan pada tekanan tertentu. Udara yang masuk ke
pipa ini akan terbentuk perut pergeseran karena udara dapat bergerak bebas.

Hubungan antara panjang pipa dan frekuensi yaitu panjang pipa berbanding terbalik
dengan frekuensi resonansi, semakin panjang pipa maka akan semakin kecil frekuensi
resonansinya. Sebaliknya, semakin pendek pipa maka semakin besar frekuensi resonansinya.
Karena kita menggunakan pipa organa tertutup maka pipa organa tertutup selalu ada
simpangan simpul tertutup di ujung tertutup karena udara tidak bebas bergerak.

Variabel- variabel yang terdapat dalam praktikum ini yaitu, variabel bebas yaitu skala
pada panjang pipa, variabel terikatnya yaitu frekuensi resonansi , ketidakpastian pengukuran
dan kesalahan relatif pengukuran , variabel tetapnya yaitu skala pada audio generator dan
cepat rambat bunyi yaitu ⁄ .

Ucapan Terima Kasih


Alhamdulillah, segala rasa syukur dan terima kasih praktikan ucapkan pada Allah
SWT. yang telah memberikan pemahaman dalam praktikum ini. Terimakasih saya ucapkan
kepada bapak Dwi Nanto, M.Si., Ph.D. selaku dosen pengampu mata kuliah praktikum
gelombang dan optik. Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada asisten laboratrium
yang telah memandu prakikum ini dengan baik serta rekan-rekan kelompok yang telah
bekerja sama dalam praktikum ini. Praktikan mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan
saat pengambilan data maupun pada penulisan laporan.
Daftar Rujukan

Daniaty Malau, N. . M. S. (2018). Modul Fisika Gelombang.

Giancoli, D. C. (2014). Physics : principles with applications. Erlangga.

Indrajit, D. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Fisika. Pusat Perbukuan.

Siswanto, S. (2009). FISIKA. Pusat Perbukuan.

Tipler, P. A. (1991). Fisika Untuk Sains dan Teknik. Erlangga.

Yuberti. (2014). KONSEP MATERI FISIKA DASAR 2. Anugrah Utama Raharja (AURA).
www.aura-publishing.com.

Lampiran

1. Laporan Sementara

2. Praktikum
3. Presentase Turnitin

Anda mungkin juga menyukai