Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum

Fisika Lanjutan
“Gelombang Mikro”

Oleh:
Pekan 1 Kelas 4B

1. M. Hadi Al-Aziz (11200163000021)


2. Dwi Rani Syopianis (11200163000045)
3. Muna Dhurotun Faiqoh (11200163000054)
4. Rahmadita Aulia Ismi (11200163000061)
5. Salma Anditha (11200163000063)

(Senin, 14 Maret 2022)

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
GELOMBANG MIKRO

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengukur distribusi medan gelombang mikro memanjang dan melintang.
2. Menentukan polarisasi gelombang mikro yang dipancarkan.
3. Membandingkan data percobaan yang diperoleh dengan video praktikum.

B. DASAR TEORI
Gelombang adalah getaran yang merambat dimana yang merambat itu adalah
energinya bukan materinya. Berdasarkan arah getarannya, gelombang dibedakan
menjadi dua gelombang tranversal dan gelombang longitudinal. Gelombang
tranversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah
penjalarannya. Sedangkan gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah
getarannya sejajar (searah) dengan arah penjalarannya. (Sutrisno, dkk, 2007).
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang memancar tanpa media
rambat yang membawa muatan energi listrik dan magnet (elektromagnetik).
Gelombang elektromagnetik disebut juga sebagai radiasi elektromagnetik. Radiasi
elektromagnetik adalah gabungan medan listrik dan medan magnet yang merambat
lewat ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat lain (Prasetya dan
Rudiyanto, 2019-2020).
Gelombang mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetik dengan
frekuensi super tinggi (Super High Frequency, SHF), yaitu di atas 3 GHz (3x109 Hz).
Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, akan muncul efek pemanasan pada
benda tersebut. Rentang frekuensi gelombang mikro adalah 1.12-40 GHz dan panjang
gelombang sekitar 1 mm sampai 1 m (Sajjadi, 2014).
Gelombang mikro merupakan gelombang elektromagnetik, sehingga dalam
sifatnya gelombang mikro bertindak sebagaimana gelombang elektromagnetik
lainnya. Dimana gelombang mikro dapat mengalami interferensi, polarisasi, refleksi,
difraksi, dan refraksi (Nour dan Yunus.2010).
C. ALAT DAN BAHAN
NO GAMBAR NAMA ALAT DAN BAHAN
1.

Osilator gun

2.

E-Field Probe

3.

Gun Supply Amplifier

4.

Kabel BNC

5.

Corong antenna besar

6.

Polarisator

7.

Multimeter
8.

Mistar

9.

Adaptor 12V AC

10.

Kabel Penghubung

D. LANGKAH KERJA
[Distribusi Medan Memanjang]
NO GAMBAR LANGKAH KERJA
1.

Menyiapkan alat dan bahan yang


akan digunakan

2.

Merangkai seluruh alat dan bahan

3.
Meletakkan E-field probe tepat di
bagian tengah dengan corong
antena (y0 = 0)

4.

Mengukur tegangan U pada


multimeter
5.

Mencatat data yang didapatkan

[Distribusi Medan Melintang]


NO GAMBAR LANGKAH KERJA
1.

Menyiapkan alat dan bahan yang


akan digunakan

2.

Merangkai seluruh alat dan bahan

3.

Mengatur jarak y (cm)

4.

Mengukur tegangan U pada


multimeter

5.

Mencatat data yang didapatkan


[Polarisasi]
NO GAMBAR LANGKAH KERJA
1.

Menyiapkan alat dan bahan yang


akan digunakan

2.

Merangkai seluruh alat dan bahan

3.

Mengatur kisi polarisasi

4.

Mengukur tegangan U pada


multimeter

5.

Mencatat data yang didapatkan

E. DATA PERCOBAAN
[Distribusi Medan Memanjang]
No x (cm) U (volt) No x (cm) U (volt) No x (cm) U (volt)
1 10,0 11,27 27 15,4 11,27 53 20,6 9,91
2 10,2 11,27 28 15,6 11,27 54 20,8 8,90
3 10,4 11,27 29 15,8 11,26 55 21,0 9,29
4 10,6 11,27 30 16,0 11,28 56 21,2 8,90
5 10,8 11,27 31 16,2 10,59 57 21,4 9,29
6 11,0 11,27 32 16,4 11,28 58 21,6 9,62
7 11,2 11,27 33 16,6 11,28 59 21,8 9,21
8 11,4 11,27 34 16,8 11,28 60 22,0 8,68
9 11,6 11,27 35 17,0 11,28 61 22,2 8,78
10 11,8 11,27 36 17,2 11,28 62 22,4 8,52
11 12,0 11,27 37 17,4 11,27 63 22,6 8,50
12 12,2 11,27 38 17,6 11,27 64 22,8 8,38
13 12,4 11,27 39 17,8 11,22 65 23,0 9,07
14 12,6 11,27 40 18,0 10,78 66 23,2 9,15
15 12,8 11,27 41 18,2 10,59 67 23,4 8,77
16 13,0 11,27 42 18,4 10,69 68 23,6 7,90
17 13,2 11,27 43 18,6 10,53 69 23,8 7,47
18 13,4 11,27 44 18,8 10,78 70 24,0 7,42
19 13,6 11,27 45 19,0 10,97 71 24,2 7,45
20 13,8 11,27 46 19,2 10,65 72 24,4 8,06
21 14,0 11,27 47 19,4 10,27 73 24,6 8,12
22 14,2 11,27 48 19,6 8,66 74 24,8 7,77
23 14,6 11,27 49 19,8 10,86 75 25,0 7,19
24 14,8 11,27 50 20,0 10,57 76 14,4 11,27
25 15,0 11,27 51 20,2 10,32
26 15,2 11,27 52 20,4 10,52

[Distribusi Medan Melintang]


X0 = 10 cm X0 = 20 cm
y U y U y U y U
No No No No
(cm) (volt) (cm) (volt) (cm) (volt) (cm) (volt)
1 -20 0,23 23 2 11,28 1 -20 0,42 23 2 10,80
2 -19 0,29 24 3 9,77 2 -19 0,37 24 3 9,58
3 -18 0,53 25 4 6,38 3 -18 0,44 25 4 7,37
4 -17 0,52 26 5 5,65 4 -17 0,66 26 5 5,87
5 -16 0,55 27 6 4,36 5 -16 0,47 27 6 5,18
6 -15 0,35 28 7 2,60 6 -15 0,95 28 7 5,04
7 -14 0,55 29 8 2,05 7 -14 1,35 29 8 4,30
8 -13 1,01 30 9 1,77 8 -13 1,57 30 9 3,82
9 -12 1,28 31 10 0,92 9 -12 1,94 31 10 3,02
10 -11 1,88 32 11 0,80 10 -11 2,36 32 11 2,11
11 -10 3,20 33 12 0,13 11 -10 2,82 33 12 1,68
12 -9 4,56 34 13 0,47 12 -9 3,58 34 13 1,52
13 -8 5,58 35 14 0,14 13 -8 4,53 35 14 0,66
14 -7 7,13 36 15 0,11 14 -7 5,10 36 15 0,79
15 -6 10,38 37 16 0,12 15 -6 6,91 37 16 0,40
16 -5 11,28 38 17 0,17 16 -5 7,66 38 17 0,27
17 -4 11,28 39 18 0,11 17 -4 8,50 39 18 0,29
18 -3 11,28 40 19 0,16 18 -3 10,55 40 19 0,23
19 -2 11,28 41 20 0,13 19 -2 10,81 41 20 0,19
20 -1 11,28 20 -1 9,90
21 0 11,28 21 0 11,21
22 1 11,28 22 1 10,88

[Polarisasi]
Posisi Osilator Gunn Horizontal Posisi Osilator Gunn Vertikal
U U U U
No No No No
(volt) (volt) (volt) (volt)
1 0 0.21 11 100 8.40 1 0 0.14 11 100 0.12
2 10 0.18 12 110 7.34 2 10 0.45 12 110 0.53
3 20 0.48 13 120 5.50 3 20 0.93 13 120 0.08
4 30 0.64 14 130 3.90 4 30 1.22 14 130 0.97
5 40 1.20 15 140 1.64 5 40 1.65 15 140 0.90
6 50 2.90 16 150 0.76 6 50 1.72 16 150 0.58
7 60 4.84 17 160 0.21 7 60 1.77 17 160 0.25
8 70 7.06 18 170 0.22 8 70 1.20 18 170 0.12
9 80 8.52 19 180 0.15 9 80 1.48 19 180 0.13
10 90 8.99 10 90 0.06

F. ANALISIS DATA
Pada praktikum kali ini praktikan akan mengamati video praktikum
gelombang mikro. Dimana praktikum ini melakukan tiga macam percobaan.
Percobaan pertama yaitu pengukuran distribusi medan memanjang (longitudinal)
dimana kita melihat hasil tegangan pada multimeter yang didapatkan berdasarkan
perubahan posisi E-field probe pada sumbu-X tiap 0,2 cm dengan posisi pada sumbu-
Y tetap. Selain itu bedasarkan tabel pengamatan yang telah diberikan, kita dapat
melihat bahwa nilai tegangan tertinggi berada pada jarak terdekat dengan sumber
gelombang yaitu 10 cm dengan nilai voltase 11,27 Volt namun pada jarak 16 cm nilai
voltase naik sebanyak 1 volt dan nilai voltase terkecil berada pada jarak terjauh yaitu
25 cm dengan nilai 7,19 Volt. Sedangkan pada video nilai tegangan juga mengalami
penurunan ketika E-Field probe semakin jauh jaraknya terhadap osilator gun. Di tabel
pengamatan juga kita dapat melihat bahwa nilai tegangan (Volt) secara garis besar
mengalami penurunan berbanding terbalik dengan jarak E-field probe terhadap
sumber gelombang, namun perubahan ini tidak secara teratur karena dalam proses
penurunan nilai tegangan tersebut terkadang juga mengalami kenaikan.
Pada percobaan kedua yaitu pada distribusi medan melintang (transversal)
percobaan ini hampir sama dengan percobaan pertama, yaitu dengan mengubah-ubah
ketinggian E-field probe dengan posisi pada sumbu-X tetap dengan dua kondisi yaitu
pada jarak 10 cm dan 20 cm. Pada jarak X nya 10 cm kita dapat melihat pada tabel
percobaan juga pada video, di mana nilai U atau tegangan mengalami penaikan dan
penurunan berdasarkan ketinggian E-field probe yang sejajar atau saling berhadap-
hadapan dengan sumber gelombang mikro . Selain itu kita juga dapat melihat semakin
tinggi ataupun semakin rendah ketinggian E-field probe maka nilai Voltase U pun
akan semakin kecil, begitu pula ketika ketinggian E-field probe semakin mendekati
ketinggian yang sama dengan corong antenna (sumber gelombang mikro atau osilator
gun) maka nilai voltase yang dihasilkan pun akan semakin besar. Dan pada tabel
ketika jarak X diubah menjadi 20 cm kita juga mendapatan hal yang sama pada
voltase terhadap perubahan ketinggian ini. Dan secara garis besar nilai voltase yang
dihasilkan lebih kecil dibanding ketika X pada jarak 10 cm, ini dapat dilihat pada data
pengamatan.
Pada percobaan terakhir yaitu polarisasi. Di mana polisator diletakan antara E-
field probe dan corong antenna. Polisator ini adalah medium yang digunakan untuk
proses polarisasi yang dimana digunakan juga untuk melihat perubahan nila U
berdasarkan besarnya nilai sudut tersebut. Pada percobaan ke tiga ini terdapat dua
kondisi berbeda yaitu pada posisi osilator gun vertical dan horizontal. Pada data
percobaan dapat dilihat bahwa nilai voltase terkecil berada ketika polarisator berada
pada sudut 10 -180o hal ini dikarenakan ketika putaran, polarisator berada di bawah
dan berada di atas. Sedangkan nilai U terbesar ialah ketika polarisator berada pada
kisaran sudut 0o- hal ini dikarenakan yaitu ketika putaran polarisator tersebut
sejajar dengan corong antenna.

G. PENGOLAHAN DATA
H. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan yaitu :
1. Pada distribusi memanjang dan melintang tegangan akan konstan dan bertambah
tinggi pada saat E-Field Probe dekat dengan corong osilator.
2. Polarisasi gelombang mikro ditentukan bedasarkan sudut polisator. Pada saat
osilator gun horizontal tegangan akan mengalami kenaikan pada sudut 0 o-90o dan
akan mengalami penurunan pada sudut 100o-180o . Begitu pula pada saat osilator
gun vertical.
3. Pada praktikum ini dapat praktikan katakana bahwa antara data percobaan yang
diperoleh dengan video praktikum yang ditonton memperoleh hasil yang sesuai
dengan teori yang ada.

I. KOMENTAR
1. Praktikan harus lebih memahami materi gelombsng mikro yang akan
dipraktikumkan.
2. Praktikan harus lebih teliti dalam melihat data percobaan.
3. Asisten laboran membimbing praktikan dengan baik.

J. DAFTAR PUSTAKA
Nour, H. A., Yunus, R., & Nour, ,. H. (2010). Demulsification of Water-in Oil
Emulsion by Microwave Heating Technology. World Academy of Science,
Engineering and Technology Vol.4 .
Prasetya dan Rudiyanto.2020. Pengaruh Paparan Gelombang Elektromagnetik
Ponsel Terhadap Otak JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran
Indonesia Edisi November 2019 - Februari 2020 Vol 8 No 1.
Sajjadi, B. A. (2014). Investigation, modellingn and reviewing the effective
parameters in microwave-assisted transesterification. Renewable and
Sustainable Energy Review Vol. 37 , 762-777.
Sutrisno, dkk. 2007. Fisika Dasar Gelombang dan Optik. Bandung: ITB

Anda mungkin juga menyukai