Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DASAR 1
PENYEARAH DAN CATU DAYA

Dosen Pengampu :
Meta Yantidewi, S.Si., M.Si.

Disusun oleh :
Via Fauzia
(19030224044/FRD 2019)

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2020
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR


KAMPUS UNESA Ketintang Surabaya Telp. (031) 8289070; 828009 (psw. 302)

Nama : Via fauzia Tanggal Melakukan : 22 Desember 2020

No. Registrasi :19030224044 Program/Jurusan : S1 Fisika/Fisika

PENYEARAH SETENGAH
GELOMBANG
ABSTRAK
Pada praktikum ini bertujuan untuk dapat mengetahui bentuk sinyal keluaran dan dapat
mengetahui nilai Vp dari penyearah setengah gelombang. Dalam praktikum ini terdapat 2 percobaan
yaitu percobaan setengah gelombang positif dan setengah gelombang negatif. Dengan variabel
manipulasi resistor, variabel kontrol yaitu frekuensi, tegangan, dioda dan variabel responnya yaitu
tegangan keluaran dan bentuk gelombang. Di mana rangkaian disusun secara seri. Dari percobaan
dihasilkan jika Pada forward dioda penyearah gelombang dengan arus eksternal yang bersifat
positif lalu masuk ke polaritas yang positif pada suatu dioda sehingga membentuk suatu sinyal
Voutput.. Pada forward apabila saat arus negatif masuk pada kutub positif dengan dioda default
sehingga arus tidak bisa melewati, maka tidak akan terbentuk gelombang (Diredam). Pada reserve
dioda penyearah gelombang dengan arus yang bersifat negatif lalu masuk ke polaritas yang negatif
pada suatu dioda sehingga membentuk suatu sinyal Voutput Pada reserve apabila saat arus positif
masuk pada kutub negatif dengan dioda yang sama sehingga arus tidak bisa melewati, maka tidak
akan terbentuk gelombang (Diredam). Semakin besar resistor yang dimanipulasi akan semakin
besar nilai Voutput pada forward dan reserve.

Kata kunci : Dioda, Forward, Reserve, Resistor, Voutput


BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Tujuan Percobaan


3.1.1 Dapat mengetahui bentuk sinyal keluaran

3.1.2. Dapat mengetahui nilai Vp dari penyearah setengah gelombang

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Papan Rangkaian 1 buah
3.2.2 Dioda 1 buah
3.2.3 Resistor 1 buah
3.2.4 Tegangan 1 buah
3.3 Rancangan Percobaan

Rangkaian positif setengah gelombang Rangkaian negatif setengah gelombang


3.4 Variabel Percobaan
3.4.1 Percobaan 1
3.4.1.1 Variabel Kontrol : Frekuensi, Jenis Dioda, tegangan
3.4.1.2 Variabel Manipulasi : Resistor
3.4.1.3 Variabel Respon : Voutput, bentuki gelombang
DOV Keterangan
Kontrol Mengontrol frekuensi 100Hz, jenis dioda default, tegangan 220V
Manipulasi Memanipulasi resistor sebesar 50, 100, 150, 200, 250, 300, 350, 400,
450, 500 Ohm
Respon Voutput

3.4.2 Percobaan 2
3.4.2.1 Variabel Kontrol : Frekuensi, Jenis Dioda, tegangan
3.4.2.2 Variabel Manipulasi : Resistor
3.4.2.3 Variabel Respon : Voutput, bentuki gelombang
DOV Keterangan
Kontrol Mengontrol frekuensi 100Hz, jenis dioda default, tegangan 220V
Manipulasi Memanipulasi resistor sebesar 50, 100, 150, 200, 250, 300, 350, 400,
450, 500
Respon Voutput

3.5 Langkah Percobaan


3.5.1 percobaan 1
a. Membuka Half Wave Simulator secara online
b. Mengatur nilai resistor yang akan digunakan
c. Mengatur jenis dioda yang akan digunakan dan mengatur dioda menjadi bias maju
d. Mengatur tegangan sumber AC pada tegangan
e. Mencatat gelombang output dan Vp pada gelombang output
f. Ulangi langkah a-e dengan 10 nilai resistor yang berbeda
3.5.2 percobaan 2
a. Membuka Half Wave Simulator secara online
b. Mengatur nilai resistor yang akan digunakan
c. Mengatur jenis dioda yang akan digunakan dan mengatur dioda menjadi bias mundur
d. Mengatur tegangan sumber AC pada tegangan
e. Mencatat gelombang output dan Vp pada gelombang output
f. Ulangi langkah a-e dengan 10 nilai resistor yang berbeda
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
4.1 Data
A. Percobaan 1
Dioda = Default
f = 100Hz
Vinput = 220V

Resistor Vp output
No. Gelombang Output
(Ohm) (V)

1 50 219,11

2 100 219,15
3 150 219,17

4 200 219,18

5 250 219,20
6 300 219,21

7 350 219,21

8 400 219,22
9 450 219,23

10 500 219,23
B. Percobaan 2
Vinput = 220V
f = 100Hz
dioda = default

Resistor Vp output
No. Gelombang Output
(Ohm) (V)

1 50 0,86 x 10-5

2 100 1,71 x 10-5


3 150 2,57 x 10-5

4 200 3,43 x 10-5

5 250 4,29 x 10-5


6 300 5,14 x 10-5

7 350 6,01 x 10-5

8 400 6,86 x 10-5


9 450 7,72 x 10-5

10 500 8,57 x 10-5

4.2 Analisis Data


Pada percobaan pertama dengan menggunakan satu dioda dengan jenis
default dan pada gelombangnya ialah forward dimana hanya pada gelombang bagian atas
saja dikarenakan forward berarti memiliki nilai positif pada gelombangnya sehingga hanya
gelombang bagian atas saja yang dapat dilihat, sehingga dapat dikatakan dengan forward
bias. Lalu diperoleh hasil pada Voutputnya (V) berturut-turut adalah 219,11; 219,15;
219,17; 219,18; 219,20; 219,21; 219,21; 219,22; 219,23; 219,23. Sehingga diperoleh data
bahwa semakin besar resistor yang dimanipulasi akan semakin besar nilai Voutput pada
forward. Lalu pada gelombang dapat dilihat bahwa pada percobaan yang saya lakukan
diketahui manipulasi sebanyak 10 kali sehingga perbedaan Voutput yang dihasilkan ialah
mengalami kenaikan hingga pada manipulasi terakhir dengan nilai Voutputnya 219,23V,
namun pada bentuk gelombang Voutputnya akan mendekati Vinputnya, karena adanya
penghalang potensial, maka diketahui rumus pada besar Voutputnya ialah:
Voutput = Vinput − 0,7V
Di mana 0,7V ialah potensial penghalang yang nantinya pada tegangan input harus
terselesaikan sehingga nantinya akan menghasilkan suatu keluaran setengah gelombang
yang pada nilai puncaknya ialah 0,7V lebih kecil daripada nilai dari tegangan input. Pada
percobaan kedua dengan menggunakan satu dioda dengan jenis default, di mana pada kutub
positif dihubungkan pada tegangan masuk dan juga kutub negatif sebagai keluaran
tegangan dengan gelombang reserve di mana hanya pada gelombang bagian bawah saja
dikarenakan reserve berarti memiliki nilai negatif pada gelombangnya sehingga hanya
gelombang bagian bawah saja yang dapat dilihat. Lalu diperoleh hasil pada Voutputnya
(V) berturut-turut adalah 0,86 x 10-5; 1,71 x 10-5; 2,57 x 10-5; 3,43 x 10-5; 4,29 x 10-5; 5,14
x 10-5; 6,01 x 10-5; 6,86 x 10-5; 7,72 x 10-5; 8,57 x 10-5. Sehingga diperoleh data bahwa
semakin besar resistor yang dimanipulasi akan semakin besar nilai Voutput pada reserve.
Lalu pada gelombang dapat dilihat bahwa pada gelombang berwarna kuning yaitu
Voutputnya terlihat bahwa gelombang Voutput akan mendekati Vinputnya namun tidak
bisa sama dengan Vinput dikarenakan adanya manipulasi resistor. Sehingga dapat
diketahui bahwa penyearah setengah gelombang dengan mengubah tegangan AC ke
tegangan DC. Dapat diketahui dengan adanya hubungan pada Hukum Kirchoff, di mana :
VDC = lDC × RL
Dengan memasukkan sinyal AC(sinusoida) dapat diketahui terdapat persamaan
dengan teori bahwa besar pada tegangan inputnya: Vinput = Vmax × sin ωt. Di mana pada
rumus di atas dapat diketahui bahwa sinyal dengan warna hijau merupakan Vinput dan
berwarna kuning ialah Voutput. Pada percobaan pertama (forward) sebagai penyearah
suatu gelombang dengan arus yang memiliki sifat positif lalu masuk ke polaritas yang
positif pada suatu dioda, hal tersebut membuat rangkaian terhubung secara singkat
sehingga pada arus dapat melewatinya dengan setengah gelombang yang nantinya akan
membentuk gelombang tersebut, pada arus negatif dalam hal ini elektron masuk pada kutub
polaritas yang positif dengan dioda yang sama sehingga arus tidak bisa melewati, maka
tidak akan terbentuk gelombang (diredam), sehingga hal tersebut akan terbentuk
gelombang yang hanya searah. Pada percobaan reserve di mana dioda yang sama dibalik
sehingga nantinya pada arus setengah gelombang melewati resistor terlebih dahulu hingga
ke dioda dan kembali pada tegangan awal dalam rangkaian reserve gelombang outputnya
hanya ada di bawah (lembah), untuk arus positif dalam hal ini elektron masuk pada kutub
polaritas yang negatif dengan dioda yang sama sehingga arus tidak bisa melewati, maka
tidak akan terbentuk gelombang( diredam).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Pada forward dioda penyearah gelombang dengan arus eksternal yang bersifat positif lalu
masuk ke polaritas yang positif pada suatu dioda sehingga membentuk suatu sinyal
Voutput..
5.1.2 Pada forward apabila saat arus negatif masuk pada kutub positif dengan dioda default
sehingga arus tidak bisa melewati, maka tidak akan terbentuk gelombang (Diredam).
5.1.3 Pada reserve dioda penyearah gelombang dengan arus yang bersifat negatif lalu masuk ke
polaritas yang negatif pada suatu dioda sehingga membentuk suatu sinyal Voutput
5.1.4 Pada reserve apabila saat arus positif masuk pada kutub negatif dengan dioda yang sama
sehingga arus tidak bisa melewati, maka tidak akan terbentuk gelombang (Diredam).
5.1.5 Semakin besar resistor yang dimanipulasi akan semakin besar nilai Voutput pada forward
dan reserve.

5.2 Saran
Sebaiknya sebelum praktikum, harus paham teori lebih dahulu
JAWABAN PERTANYAAN
1. Pada percobaan setengah gelombang dengan perubahan R apakah ada perbedaan V out
yang dihasilkan.
Pada half wave rectifier perbedaan Vp(out) yang dihasilkan pada rangkaian positive
half wave rectifier lebih besar daripada negative half wave rectifier, hal itu karena pada
saat positive half wave rectifier dioda berada pada forward bias (output rangkaian katoda
dioda ) dimana dioda pada bias maju atau mengalirkan arus sedangkan pada negative half
wave rectifier berada dalam reverse bias (output rangkaian anoda dioda) atau bias mundur
dimana arus tidak dapat mengalir melewati dioda atau arus yang dialirkan kecil. Pada
percobaan ini dihasilkan Voutput, semakin besar hambatan maka semakin besar tegangan
outputnya. Hal ini sesuai dengan teori 𝑉 = 𝐼. 𝑅. Maka perubahan R berbanding lurus dengan
Voutnya.
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR


KAMPUS UNESA Ketintang Surabaya Telp. (031) 8289070; 828009 (psw. 302)

Nama : Via fauzia Tanggal Melakukan : 22 Desember 2020

No. Registrasi :19030224044 Program/Jurusan : S1 Fisika/Fisika

PENYEARAH SATU
GELOMBANG PENUH
ABSTRAK
Pada praktikum ini bertujuan untuk dapat mengetahui bentuk sinyal keluaran dan dapat
mengetahui nilai Vp dari penyearah satu gelombang. Dalam praktikum ini terdapat 3 percobaan. Pada
percobaan pertama, variael manipulasi resistor, variabel kontrolnya Vinput, frekuensi, kapasitor, jenis
dioda, dan variabel responnya yaitu Voutput dan bentuk gelombang. Pada percobaan kedua, variabel
manipulasinya yaitu kapasitor, variabel kontrolnya yaitu frekuensi, Vinput, jenis dioda, resistor dan
variabel responnya Voutput dan bentuk gelombang. Percobaan ketiga, variabel manipulasinya yaitu
resistor, variabel kontrol frekuensi, Vinput, jenis dioda dan variabel responnya Voutput dan bentuk
gelombang. Di mana rangkaian disusun dengan jembatan Wheatstone dan disusun secara paralel. Dari
percobaan dihasilkan jika Semakin besar hambatan, maka semakin besar nilai tegangan output 𝑉 =
𝐼. R, Kapasitor dan resistor pada rangkaian full wave bridge rectifier dapat memperhalus
gelombang output, Pada hasil gelombang output pada rangkaian full wave bridge rectifier dengan
tapis, pada setiap manipulasi resistor dan kapasitor terlihat bahwa bentuk gelombang semakin
melandai, sehingga semakin besar resistor/ kapasitor maka semakin halus bentuk gelombangnya,
Gelombang output pada rangkaian full wave rectifier dengan tapis memiliki bentuk yang lebih
halus daripada rangkaian full wave rectifier tanpa tapis dan dioda berfungsi sebagai penyearah
arus

Kata kunci : Dioda, Kapasitor, Resistor, Voutput, Gelombang Output


BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Tujuan Percobaan


3.1.1 Dapat mengetahui bentuk sinyal keluaran

3.1.2. Dapat mengetahui nilai Vp dari penyearah satu gelombang

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Papan Rangkaian 1 buah
3.2.2 Dioda 4 buah
3.2.3 Resistor 1 buah
3.2.4 Tegangan 1 buah
3.2.4 Kapasitor 1 buah
3.3 Rancangan Percobaan

Rangkaian dengan kapasitor Rangkaian tanpa kapasitor


3.4 Variabel Percobaan
3.4.1 Percobaan 1
3.4.1.1 Variabel Kontrol : Frekuensi, Jenis Dioda, tegangan, kapasitor
3.4.1.2 Variabel Manipulasi : Resistor
3.4.1.3 Variabel Respon : Voutput, bentuki gelombang
DOV Keterangan
Kontrol Mengontrol frekuensi 100Hz, jenis dioda default 4 buah, tegangan
220V, kapasitor 102μF
Manipulasi Memanipulasi resistor sebesar 50, 100, 150, 200, 250, 300, 350, 400,
450, 500 Ohm
Respon Voutput

3.4.2 Percobaan 2
3.4.2.1 Variabel Kontrol : Frekuensi, Jenis Dioda, tegangan, resistor
3.4.2.2 Variabel Manipulasi : kapasitor
3.4.2.3 Variabel Respon : Voutput, bentuki gelombang
DOV Keterangan
Kontrol Mengontrol frekuensi 100Hz, jenis dioda default 4 buah, tegangan
220V, resistor 200 Ohm
Manipulasi Memanipulasi kapasitor sebesar 50, 100, 150, 200, 250, 300, 350, 400,
450, 500 μF
Respon Voutput

3.4.3 Percobaan 3
3.4.3.1 Variabel Kontrol : Frekuensi, Jenis Dioda, tegangan
3.4.3.2 Variabel Manipulasi : Resistor
3.4.3.3 Variabel Respon : Voutput, bentuki gelombang
DOV Keterangan
Kontrol Mengontrol frekuensi 100Hz, jenis dioda default 4 buah, tegangan
220V
Manipulasi Memanipulasi resistor sebesar 50, 100, 150, 200, 250, 300, 350, 400,
450, 500
Respon Voutput

3.5 Langkah Percobaan


3.5.1 percobaan 1
a. Membuka Full Wave Simulator secara online
b. Mengatur nilai resistor yang akan digunakan
c. Mengatur jenis dioda yang akan digunakan
d. Mengatur tegangan sumber AC pada tegangan
e. Mengatur besar kapasitor yang akan digunakan
f. Mencatat gelombang output dan Vp pada gelombang output
g. Ulangi langkah a-f dengan 10 nilai resistor yang berbeda
3.5.2 percobaan 2
a. Membuka Full Wave Simulator secara online
b. Mengatur nilai resistor yang akan digunakan
c. Mengatur jenis dioda yang akan digunakan
d. Mengatur tegangan sumber AC pada tegangan
e. Mengatur besar kapasitor yang akan digunakan
f. Mencatat gelombang output dan Vp pada gelombang output
g. Ulangi langkah a-f dengan 10 nilai Kapasitor yang berbeda
3.5.3 percobaan 3
a. Membuka full Wave Simulator secara online
b. Mengatur nilai resistor yang akan digunakan
c. Mengatur jenis dioda yang akan digunakan
d. Mengatur tegangan sumber AC pada tegangan
e. Mencatat gelombang output dan Vp pada gelombang output
f. Ulangi langkah a-e dengan 10 nilai resistor yang berbeda
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
4.1 Data
A. percobaan 1
f = 100Hz
Vinput = 220V
Kapasitor = 102μF
Dioda = Default ideal

Resistor Vp output
No. Gelombang Output
(Ohm) (V)

1 50 218,23
2 100 218,30

3 150 218,34
4 200 218,37

5 250 218,40
6 300 218,41

7 350 218,43
8 400 218,44

9 450 218,45
10 500 218,46

B. Percobaan 2
f = 100Hz
Vinput = 220V
Resistor = 200 Ohm
Dioda = default ideal

Kapasitor Vp output
No. Gelombang Output
(μF) (V)

1 50 218,38
2 100 218,38

3 150 218,37
4 200 218,37

5 250 218,36
6 300 218,36

7 350 218,35
8 400 218,35

9 450 218,35
10 500 218,34

C. Percobaan 3
f = 100Hz
Vinput = 220V
Dioda = default ideal

Resistor Vp output
No. Gelombang Output
(Ohm) (V)

1 50 218,24
2 100 218,31

3 150 218,35

4 200 218,38
5 250 218,40

6 300 218,42

7 350 218,44
8 400 218,45

9 450 218,45
10 500 218,47

4.2 Analisis Data


Percobaan pertama dengan mengontrol kapasitor sebesar 102μF dan memanipulasi resistor
sebanyak 10 kali, sebesar 50; 100; 150; 200; 250; 300; 350; 400; 450; 500 Ohm. Di hasilkan
Vp(out) pada masing-masing manipulasi resistor yaitu 218,23; 218,30; 218,34; 218,37; 218,40;
218,41; 218,43; 218,44; 218,45; 218,46 V. Pada hasil yang didapat dapat dilihat bahwa semakin
besar hambatan maka semakin besar tegangan outputnya hal ini sesuai dengan teori 𝑉 = 𝐼. 𝑅 . Pada
hasil gelombang output pada rangkaian full wave bridge rectifier dengan tapis ini dihasilkan
gelombang output yaitu keluaran sinyal DC pada osiloskop yaitu sisi positif. Pada percobaan ini
muncul ripple pada gelombang output, ripple ini didapatkan saat tegangan input AC diubah
menjadi tegangan output DC . Tegangan output DC ini belum memiliki bentuk yang sama seperti
tegangan DC murni, maka fungsi kapasitor pada rangkaian ini adalah untuk memperhalus
gelombang, atau sebagai penyaring (filter) untuk menekan ripple pada gelombang output, sehingga
outputnya akan memiliki hasil yang hampir mirip dengan keluaran DC. Pada hasil gelombang
output pada rangkaian ini pada setiap manipulasi resistor terlihat bahwa bentuk gelombang
semakin melandai, sehingga semakin besar resistor maka semakin halus bentuk gelombangnya.
Pada bentuk gelombang output yang muncul pada osiloskop dapat dihitung frekuensinya jika pada
osiloskop terbentuk gelombang, tetapi pada hasil gelombang output ini tidak terbentuk gelombang,
maka frekuensinya nol.
Percobaan kedua dengan mengontrol resistor sebesar 200 Ohm dan memanipulasi
kapasitor sebanyak 10 kali, sebesar 50; 100; 150; 200; 250; 300; 350; 400; 450; 500 μF. Di
hasilkan Vp(out) pada masing-masing manipulasi sebesar 218,38; 218,38; 218,37; 218,37; 218,36;
218,36; 218,35; 218,35; 218,35; 218,34V. Pada hasil yang didapat dapat dilihat bahwa semakin
besar kapasitansi maka semakin kecil tegangan outputnya. Pada hasil gelombang output pada
rangkaian full wave bridge rectifier dengan tapis ini dihasilkan gelombang output yaitu keluaran
sinyal DC pada osiloskop yaitu sisi positif. Pada percobaan ini muncul ripple pada gelombang
output, ripple ini didapatkan saat tegangan input AC diubah menjadi tegangan output DC .
Tegangan output DC ini belum memiliki bentuk yang sama seperti tegangan DC murni, maka
fungsi kapasitor pada rangkaian ini adalah untuk memperhalus gelombang, atau sebagai penyaring
(filter) untuk menekan ripple pada gelombang output, sehingga outputnya akan memiliki hasil
yang hampir mirip dengan keluaran DC. Pada manipulasi kapasitor terlihat semakin besar
kapasitansi maka semakin melandai bentuk gelombangnya, sehingga lama-kelamaan bentuk
gelombang menjadi lebih halus. Pada bentuk gelombang output yang muncul pada osiloskop dapat
dihitung frekuensinya jika pada osiloskop terbentuk gelombang, tetapi pada hasil gelombang
output ini tidak terbentuk gelombang, maka frekuensinya nol.
Percobaan ketiga yaitu full wave bridge rectifier tanpa tapis. Pada percobaaan
memanipulasi resistor sebanyak 10 kali, sebesar 50; 100; 150; 200; 250; 300; 350; 400; 450; 500
Ohm. Di hasilkan Vp(out) pada masing-masing manipulasi resistor yaitu 218,24; 218,31; 218,35;
218,38; 218,40; 218,42; 218,44; 218,45; 218,45; 218,47V. Pada hasil yang didapat dapat dilihat
bahwa semakin besar hambatan, maka semakin besar tegangan outputnya hal ini sesuai dengan
teori 𝑉 = 𝐼. 𝑅. Tegangan output DC pada rangkaian ini menghasilkan gelombang output yang tidak
sehalus gelombang output pada rangkaian dengan tapis kapasitor. Hal ini karena tidak adanya tapis
pada rangkaian. Pada hasil gelombang output pada rangkaian ini pada setiap manipulasi resistor
terlihat bahwa bentuk gelombang semakin kecil, sehingga semakin besar resistor maka semakin
pendek bentuk gelombangnya. Pada bentuk gelombang output yang muncul pada osiloskop
menghasilkan periode dan frekuensi yang sama, dengan mengontrol time/DiV sebesar 5ms/div dan
dihasilkan panjang gelombang 2 div, maka periode yang dihasilkan T = 5ms/div x 2div = 10 ms
dan frekuensi yang dihasilkan f = 1/10 = 0,1Hz.
Perbedaan antara full wave tanpa tapis dan dengan tapis, terletak pada bentuk gelombang
output, dimana pada rangkaian yang menggunakan tapis memiliki bentuk gelombang yang lebih
halus daripada rengkaian yang tidak memakai tapis. Adapun frekuensi yang dihasilkan pada
rangkaian full wave bridge rectifier dengan tapis adalah nol, itu karena pada hasil outputnya tidak
terbentuk gelombang sempurna, sedangkan pada rangkaian yang tidak memakai tapis masih bisa
dihitung frekuensinya. Pada hasil gelombang output pada rangkaian full wave bridge rectifier
dengan tapis, pada setiap manipulasi resistor dan kapasitor terlihat bahwa bentuk gelombang
semakin melandai, sehingga semakin besar resistor/kapasitor maka semakin halus bentuk
gelombangnya, sehingga benar fungsi dari resistor dan kapasitor adalah sebagai filter. Pada
rangkaian full wave bridge rectifier tanpa tapis, dihasilkan pada setiap manipulasi resistor terlihat
bahwa bentuk gelombang semakin kecil, sehingga semakin besar resistor maka semakin pendek
bentuk gelombangnya. Pada percobaan full wave bridge rectifier tanpa tapis dan full wave bridge
rectifier dengan tapis, pada setiap manipulasi memiliki hasil Vout yang sama, atau selisih yang
sedikit, sehingga tapis atau kapasitor yang digunakan pada rangkaian penyearah gelombang penuh
tidak mempengaruhi Voutnya, sehingga pada rangkaian full wave bridge rectifier tanpa tapis dan
full wave bridge rectifier dengan tapis memiliki hasil Vout yang hampir sama tetapi bentuk
gelombang output berbeda.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

5.1.1 Semakin besar hambatan, maka semakin besar nilai tegangan output 𝑉 = 𝐼. R
5.1.2 Kapasitor dan resistor pada rangkaian full wave bridge rectifier dapat memperhalus
gelombang output.
5.1.3 Pada hasil gelombang output pada rangkaian full wave bridge rectifier dengan tapis, pada
setiap manipulasi resistor dan kapasitor terlihat bahwa bentuk gelombang semakin
melandai, sehingga semakin besar resistor/ kapasitor maka semakin halus bentuk
gelombangnya
5.1.4 Gelombang output pada rangkaian full wave rectifier dengan tapis memiliki bentuk yang
lebih halus daripada rangkaian full wave rectifier tanpa tapis.
5.1.5 dioda berfungsi sebagai penyearah arus

5.2 Saran
Sebaiknya sebelum praktikum, harus paham teori lebih dahulu
JAWABAN PERTANYAAN
1. Pada percobaan 3 (penyearah gelombang penuh tanpa tapis) dengan perubahan R apakah
ada perbedaan V out yang dihasilkan. Mengapa demikian, Jelaskan!
Pada percobaan penyearah gelombang penuh tanpa tapis dihasilkan Voutput,
semakin besar hambatan maka semakin besar tegangan outputnya hal ini sesuai dengan
teori 𝑉 = 𝐼. 𝑅.
2. Pada percobaan 2 (penyearah gelombang penuh dengan tapis) dengan perubahan R dan C,
apakah ada perbedaan V out yang dihasilkan. Mengapa demikian, Jelaskan!
Pada percobaan penyearah gelombang penuh dengan tapis dengan perubahan R
dihasilkan Voutput, semakin besar hambatan maka semakin besar tegangan outputnya hal
ini sesuai dengan teori 𝑉 = 𝐼. 𝑅. sedangkan untuk perubahan C dihasilkan Voutput,
semakin besar kapasitansi maka semakin kecil Voutputnya.
3. Pada percobaan 3 dan 4 (penyearah gelombang penuh tanpa tapis dan penyearah
gelombang penuh dengan tapis) dengan perubahan R apakah ada perbedaan V out yang
dihasilkan. Mengapa demikian, Jelaskan!
Pada percobaan penyearah gelombang penuh tanpa tapis dan penyearah gelombang
penuh dengan tapis dihasilkan nilai Voutput yang hampir sama, maka dari hasil yang
didapat pada masing-masing rangkaian, semakin besar hambatan maka semakin besar
tegangan outputnya hal ini sesuai dengan teori 𝑉 = 𝐼. 𝑅
4. Diskusikan kesimpulan apa yang saudara dapatkan dari percobaan ini?
a. Semakin besar hambatan, maka semakin besar nilai tegangan output 𝑉 = 𝐼. R
b. Kapasitor dan resistor pada rangkaian full wave bridge rectifier dapat memperhalus
gelombang output.
c. Pada hasil gelombang output pada rangkaian full wave bridge rectifier dengan tapis,
pada setiap manipulasi resistor dan kapasitor terlihat bahwa bentuk gelombang semakin
melandai, sehingga semakin besar resistor/ kapasitor maka semakin halus bentuk
gelombangnya
d. Gelombang output pada rangkaian full wave rectifier dengan tapis memiliki bentuk
yang lebih halus daripada rangkaian full wave rectifier tanpa tapis.
e. dioda berfungsi sebagai penyearah arus

Anda mungkin juga menyukai