Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRATIKUM

ELEKTRONIKA ANALOG

Percobaan 4 dan 5

RANGKAIAN DIODA

Pelaksanaan Pratikum

Hari : Rabu Tangggal : 29 September 2021 Jam : 5-6

Oleh :

Yellena Bunga Casimira

082011733018

T2

Dosen Pembimbing : Osmalina Nur Rahma, S.T., M. Si

DEPARTEMEN FISIKA

FAKKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSISTAS AIRLANGGA

2021
A. TUJUAN
1. Mengukur tegangan dan arus karakteristik rangkaian dioda
2. Mengukur dan memproses bentuk gelombang rangkaian dioda
B. DASAR TEORI
Dioda adalah suatu komponen elektronika yang dapat melewatkan arus pada satu arah
saja. Ada banyak macam dioda, yaitu dioda tabung (tube diode), dioda sambungan P-N
(P-N junction diode), dioda logam semikonduktor (metal semiconductor diode), dan
sebagainya (Sutrisno, 1986).

Gambar 1. a) Susunan dioda persambungan P-N, b) Lambang dioda

Dioda sendiri merupakan pertemuan dari dua tipe semikonduktor. Salah satu kutub
adalah semikonduktor tipe-P (anoda) dan satu kutub lain adalah semikonduktor tipe-N
(katoda). Diantara kedua komponen ini, terdapat depletion layer yang merupakan daerah
dengan kesetimbangan hole dan elektron. Karakteristik inilah yang membuat dioda dapat
berfungsi sebagai penyearah arus listrik. Karakteristik dioda dapat ditunjukkan oleh
hubungan antara arus yang lewat dengan beda potensial ujung-ujungnya. Karakteristik
arus tegangan pada dioda hubungan P-N dinyatakan dalam persamaan:

𝑉𝐷
𝐼𝐷 = 𝐼0 (𝑒 𝜂𝑉𝑇 − 1)

Junction dioda pada hakekatnya adalah gandengan dari bahan semikonduktor type P
dan type N. Karakteristik pokok yang dimiliki oleh dioda semikonduktor adalah sifatnya
tidak simetri, maksudnya arus yang melewati dioda pada arah tertentu jauh lebih besar
daripada arus yang arahnya berlawanan. Oleh karena itu dalam pemakaian dioda sering
digunakan sebagai perata arus. Dioda dikatakan dalam keadaan forward bias (mendapat
tegangan arah maju) bila daerah P dihubungkan dengan kutub positif sumber tegangan
searah (baterai) dan daerah N dihubungkan dengan kutub negatif baterai. Sedangkan,
Dioda dikatakan mendapat tegangan arah balik (reverse bias) bila daerah P (anoda)
dihubungkan dengan kutub negatif baterai dan daerah N (katoda) dihubungkan dengan
kutub positif baterai (Pederson. 1966).
Rangkaian clipper adalah rangkaian pembentuk gelombang (wave-shaping) yang
berfungsi memotong bentuk gelombang pada level dc tertentu. Ada beberapa konfigurasi
dari rangkaian clipper, yaitu rangkaian clipper positif, clipper negatif, clipper dengan bias
tegangan positif dan clipper dengan bias tegangan negatif.

Rangkaian clipper positif adalah rangkaian clipper yang memotong level DC positif
dari suatu bentuk gelombang, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2. Ketika tegangan
input sinusoida (𝑉𝑖𝑛 ) setengah gelombang positif, maka dioda dibias forward, sehingga
arus mengalir pada diode, sehingga tegangan output adalah sebesar 0,7 Volt, yaitu
merupakan tegangan barier dari dioda.

Gambar 2. Rangkaian Clipper Positif

Rangkaian clipper negatif adalah rangkaian clipper yang memotong level DC negatif
dari suatu bentuk gelombang, seperti yang ditunjukkan pada gambar 3. Ketika tegangan
input sinusoida (𝑉𝑖𝑛 ) setengah gelombang negatif, maka dioda dibias reverse, sehingga
arus mengalir ke beban, sehingga tegangan output adalah sebesar tegangan input.

Gambar 3. Rangkaian Clipper Negatif

Rangkaian Clamper adalah rangkaian yang digunakan untuk memberikan offset


tegangan DC, dengan demikian, tegangan yang dihasilkan adalah tegangan
inputditambahkan dengan tegangan DC. Rangkaian ini ditunjukkan oleh berikut ini :
Gambar 4. Rangkaian Clamper

C. GAMBAR RANGKAIAN
1. Rangkaian dioda forward bias

2. Rangkaian dioda reverse bias

3. Rangkaian clipper dioda seri negatif


4. Rangkaian clipper dioda seri 7. Rangkaian clipper dioda zener
positif negatif

5. Rangkaian clipper dioda paralel 8. Rangkaian clipper dioda zener


negatif positif

9. Rangkaian clipper dioda zener


6. Rangkaian clipper dioda paralel gabungan
positif
10. Rangkaian clamper positif 11. Rangkaian clamper negatif

D. DATA PENGAMATAN
1. Tabel Pengukuran Karakteristik Dioda dengan resistor sebesar 1𝑘Ω)

Panjar Maju Panjar Mundur


No.
VD1 (mV) IR1 (𝜇A) VD1 (V) IR1 (A)
1 471 85,3 -8,99 0,00
2 473 92,7 -9,00 0,00
3 474 96,9
4 476 101
5 478 109
6 479 115
7 480 118
8 483 133
9 486 149
10 487 161
11 488 167
12 491 181
13 494 207
14 497 230
15 501 274
16 504 293
17 507 340
18 548 1690
19 561 2810
20 590 8390
2. Grafik pengukuran karakteristik
dioda (Forward Bias)

8. Grafik Clipper Dioda Zener


Negatif

3. Grafik pengukuran karakteristik


dioda (Reverse Bias)

9. Grafik Clipper Dioda Zener


Positif

4. Grafik Clipper Dioda Seri


Negatif

10. Grafik Clipper Dioda Zener


Gabungan (Positif & Negatif)

5. Grafik Clipper Dioda Seri


Positif

11. Grafik Clamper Positif

6. Grafik Clipper Dioda Paralel


Negatif
12. Grafik Clamper Negatif

7. Grafik Clipper Dioda Paralel


Positif
E. PEMBAHASAN
Pratikum kali ini membahas tentang Rangkaian Dioda. Pratikum ini memiliki tujuan
untuk mengukur tegangan dan arus karakteristik rangkaian dioda serta mengukur dan
memproses bentuk gelombang rangkaian dioda. Rangkaian dioda berfungsi untuk
menyearahkan sinyal. Pratikum ini dilaksanakan secara online dengan simulasi
menggunakan software tinkercad dan multisim.
Pada percobaan pertama ialah untuk mengetahui karakteristik dioda. Percobaan
dilakukan dengan merangkai forward bias dan reverse bias terlebih dahulu. percobaan
dilakukan dengan simulasi pada simulator tinkercad. Dalam membuat rangkaian ini
komponen listrik yang digunakan adalah resistor sebesar 1kΩ, dioda, sumber tegangan DC
9V (baterai), potensiometer sebesar 100 kΩ, breadboard, dan multimeter. Komponen
tersebut dirangkaian seperti pada gambar yang terlampir di atas kemudian dijalankan. Pada
saat rangkaian dijalankan, potensiometer diputar sebanyak 20 kali, lalu diamati tegangan
yang muncul pada multimeter (VD1) dan arus yang timbul (IR1).
Simulasi pertama dilakukan pada rangkaian forward bias. Pada rangkaian ini sumber
tegangan DC positif dihubungkan dengan anoda pada dioda. Dari data yang didapatkan,
terbentuklaah grafik landai ke atas. Dari grafik tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin
besar tegangannya maka arus yang timbul juga semakin besar. Hal ini disebabkan oleh
hukum Kirchoff yang menyatakan bahwa tegangan sebanding dengan arus dikali dengan
hambatan. Pada rangkaian forward bias, arus dapat mengalir karena pada kondisi ini,
depletion layer, yaitu daerah kesetimbangan antara hole dan elektron, mengalami
penyempitan sehingga arus dapat mengalir pada dioda. Pada kondisi ini, dioda berfungsi
sebagai konduktor.
Kemudian, simulasi dilakukan pada rangkaian reverse bias. Pada rangkaian ini sumber
tegangan negatif dihubungkan dengan anoda pada dioda. Pada rangkaian ini, tidak ada arus
yang mengalir. Hal ini dikarenakan pada rangkaian reverse bias, depletion layer melebar
sehingga arus listrik tidak dapat melewati dioda.
Dari kedua simulasi yang dilakukan tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori mengenai
karakteristik dioda telah terbukti, yaitu dioda merupakan semikonduktor dimana pada
rangkaian forward bias berfungsi sebagai konduktor dan pada rangkaian reverse bias
menjadi isolator.
Pada percobaan kedua, dilakukan percobaan rangkaian pembentuk gelombang yang
terdiri dari beberapa macam rangkaian. Percobaan ini dilakukan dengan simulasi pada
simulator multisim. Rangkaian pertama adalah rangkaian clipper atau rangkaian
penggunting. Rangkaian clipper adalah rangkaian yang berfungsi untuk memotong bentuk
gelombang pada level tegangan DC tertentu. Komponen yang digunakan untuk simulasi
ini adalah power supply, dioda, resistor, dan ground. Untuk rangkaian clipper terdpat dua
jenis rangkaian, yaitu seri dan paralel. Pada rangkain seri posisi dioda dan baterai sebagai
rangkaian utama dipasang seri dengan sumber arus, sedangkan pada rangkaian parallel
dioda dan baterai sebagai rangkaian utama dipasang parallel dengan sumber arus. Setiap
jenis rangkaian terdapat 2 tipe yakni positif dan negatif. Pada rangkaian clipper seri
negatif, dapat dilihat bahwa gelombang yang berada di bawah 0 tidak dilewatkan
sedangkan gelombang di atas 0 tetap dilewatkan hanya saja titik puncaknya lebih kecil
daripada titik puncak tegangan masukannya. Hal ini disebabkan karena saat tegangan yang
dialirkan negatif, dioda reverse bias (katoda lebih positif daripada anoda) menghalangi
aliran arus melalui dirinya sendiri. Sebagai hasilnya, dioda tidak berpengaruh pada
setengah negatif dari tegangan sinusoidal yang melewati beban tidak berubah. Sehingga,
dioda membatasi setengah negatif dari gelombang input. Pada rangkaian ini juga ada
penurunan tegangan maksimal, karena rangkaian clipper berfungsi untuk memotong
tegangan, dalam artian, menghilangkan sebagian nilai tegangan sehingga tegangan
maksimalnya berkurang. Begitu juga dengan clipper seri positif, pada gelombang yang di
atas 0 tidak diloloskan sedangkan gelombang di bawah 0 diloloskan akan tetapi tidak dapat
maksimal.
Selanjutnya pada rangkaian clipper paralel, grafik yang ditimbulkan juga hampir sama
dengan clipper seri bedanya pada clipper paralel gelombang diloloskan masih dapat
mencapai titik maksimalnya. Pada rangkaian clipper positif baik yang seri maupun parallel
gelombang yang dilewatkan adalah gelombang di bawah 0 hal itu dapat terjadi karena
tegangan output pada rangkaian tersebut berasal dari kaki anoda, sedangkan pada
rangkaian clipper negatif baik yang seri maupun paralel gelombang yang dilewatkan
adalah gelombang di atas 0 hal itu dapat terjadi karena tegangan output pada rangkaian
tersebut berasal dari kaki katoda
Pada dioda zener, dapat terlihat bahwa tegangan dibatasi pada suatu titik tertentu, baik
pada gelombang positif maupun negatif. Dioda zener bertindak seperti rangkaian clipper
dioda hanya saja tegangan biasnya sama dengan tegangan berakdown zener. Dioda ini
berfungsi untuk mengatur tegangan, dalam artian, dioda zener akan menyalurkan tegangan
tetap dan sesuai dengan nilai tegangan zener yang dimilikinya. Oleh karena itu, dapat
dilihat bahwa grafik dioda zener serupa setiap gelombangnya, dengan titik puncak yang
sama pada nilai negatif maupun positif
Terakhir pada rangkaian clamper digunakan komponen berupa power supply, dioda,
dan kapasitor. Pada rangkaian ini juga terdapat 2 tipe yakni positif dan negatif tergantung
posisi diodanya. Pada rangkaian clamper negatif, terlihat tegangan output yang dihasilkan
seolah-olah turun dari tegangan input. Hal ini dikarenakan selama setengah tegangan
inputpositif, dioda mengalami forward bias dan berada dalam kondisi konduktor, sehingga
kapasitor akan terisi dengan polaritas. Akibatnya, tegangan keluaran Vo akan sama dengan
nol. Namun, selama setengah gelombang tegangan input negatif, dioda mengalami reverse
bias. Kapasitor akan mulai membuang tegangannya melalui tegangan keluaran V o.
Akibatnya, tegangan keluaran Vo akan sama dengan tegangan masukan Vin dikurang
dengan tegangan buangan dari kapasitor VC. Sehingga, secara grafik, tegangan keluaran
Vo merupakan tegangan masukan Vin yang diturunkan sejauh tegangan buangan dari
kapasitor VC.
Sedangkan, pada rangkaian clamper positif, tegangannya justru naik karena bagian
anoda dioda yang dihubungan dengan kapasitor. Posisi inilah yang mempengaruhi
polaritas kapasitor, sehingga justru tegangan output pada rangkaian clamper positif naik.
Tegangan input yang sudah masuk ke kapasitor dicadangkan, kemudian ditambahkan ke
tegangan yang masuk ke kapasitor, sehingga terlihat seolah-olah tegangan output bergeser
naik.
F. KESIMPULAN
1. Dioda merupakan semikonduktor dimana pada rangkaian forward bias berfungsi
sebagai konduktor dan pada rangkaian reverse bias menjadi isolator.
2. Pada rangkaian dioda clipper gelombang yang dihasilkan akan dipotong sesuai
dengan tegangan output. Sementara dioda zener akan memotong pada kedua fase
gelombang dengan nilai 0,7 V. Hal ini disebabkan karena sifat dioda zener sebagai
pengatur tegangan, yang membuatnya memberikan/menyalurkan tegangan output
sesuai tegangan zener yang dimilikinya. Rangkaian clamper negatif akan
menggeser nilai tegangan output sehingga seolah-olah nilai tegangan output turun,
sedangkan rangkaian clamper positif akan menggeser nilai tegangan output
sehingga seolah-olah nilai tegangan output naik. Hal ini disebabkan oleh perbedaan
posisi dioda yang memengaruhi polaritas kapasitor.
G. DAFTAR PUSTAKA

Alexander, Charles K. 2013. Fundamentals of Electric Circuits: Fifth Edition. New York
City: McGraw-Hill.
Pederson Donald, I. Studer Jack, R. Whinnery John. 1966. Introduction to Electronic
System Circuit and Device. New York : Mc. Graw-Hill Book Company
Sutrino. 1986. Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1. Bandung : Penerbit
ITB

Anda mungkin juga menyukai