Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

PERCOBAAN 6 : TEOREMA DIODA ZENER

Di susun oleh :

Nama : Shintya Azzahra

NIM : A1C319026

Dosen Pengampu :

Fibrika Rahmat Basuki, S.Pd., M.Pd.

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JAMBI

2020
I. JUDUL : TEOREMA DIODA ZENER

II. HARI/TANGGAL : Sabtu / 7 November 2020

III. TUJUAN

1. Setelah melakukan praktikum, praktikkan dapat menyebutkan


karakteristik Dioda Zener dengan benar.
2. Setelah melakukan praktikum, praktikkan diharuskan dapat
membedakan fungsi dari dioda zener dengan dioda fungsi dari biasa
dengan benar.
3. Setelah melakukan praktikum, praktikkan dapat mengukur tegangan
dan arus zener dengan benar.

IV. LANDASAN TEORI

Dioda zener merupakan salah satu komponen pelindung surja sekunder


yang digunakan untuk menjepit tegangan surja secara akurat (Dagostino dan
Wujek, 2010:637). Dioda zener mampu menyalurkan arus dalam suatu rangkaian
ke arah yang berlawanan apabila terdapat tegangan yang melampaui batas
tegangan zener. Karakterisitik dari dioda zener dapat dilihat pada Gambar 1.
Apabila terdapat tegangan yang mencapai batas tegangan dioda zener, maka arus
dioda zener akan naik dengan cepat. Perubahan ini tidak berpengaruh terhadap
tegangan dioda zener yang relatif konstan. Daerah breakdown inilah yang menjadi
titik fokus untuk penerapan dioda zener (Ratnasari, 2014 : 1).

Diode zener adalah diode yang memiliki karakteristik menyalurkan arus


listrik mengalir kearah yang berlawanan. Jika tegangan yang di berikan melampui
batas tegangan tembus (break down voltage). Tegangan zener berlainan dari diode
biasa yang hanya menyalurkan arus listrik ke satu arah. Diode yang biasa tidak
akan mengalirkan arus listrik untuk mengalir secara berlawanan jika di catu balik
(reverse bias)di bawah tegangan rusaknya jika melampui batas tegangan
oprasional, diode biasanya akan menjadi rusak karena kelebihan arus listrik yang
menyebabkan panas. Dioda Zener digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik.
Fungsi utamanya adalah untuk menstabilkan tegangan. lel dengan sebuah sumber
tegangan yang berubahubah yang dipasang sehingga mencatubalik, Sebuah diode
Zener akan bertingkah seperti sebuah kortsleting (hubungan singkat) saat
tegangan mencapai tegangan tembus diode tersebut. Hasilnya, tegangan akan
dibatasi sampai ke sebuah angka yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebuah diode
Zener juga digunakan seperti ini sebagai regulator tegangan shunt (shunt) berarti
sambungan parallel, dan regulator tegangan sebagai sebuah kelas sirkuit yang
memberikan sumber tegangan tetap (Putri, 2018 : 5).

Berikut berbagai tipe dioda penting yang banyak digunakan pada


rangkaian elektronika. Dioda tersebut berupa Dioda sinyal,Dioda daya, Dioda
Zener Dan Dioda Varaktor. Dioda Sinyal Adalah dioda yang dirancang bukan
untuk arus atau tegangan yang besar. Persyaratan lain adalah perbandingan
resistansi bias mundur dengan resistansi bias maju besar dan kapasitas pertemuan
minimum.Dioda Daya Umumnya digunakan untuk mengubah arus AC menjadi
DC seperti halnya penyearah arus. Parameter-parameter penting dioda daya
adalah puncak tegangan maksimum, arus maju maksimum dan perbandingan
resistansi. Puncak tegangan mundur antara 50 - 1000 V dengan arus maju
maksimum bisa sekitar 30A.. Dioda Zener Lewatnya arus bias mundur yang
cukup besar ketika tegangan luar yang diberikan pada dioda zener, sudah
melampaui tegangan tembusnya tidak akan menyebabkan kerusakan pada dioda
zener. Dioda zener dirancang agar dapat digunakan pada daerah tegangan tembus
tanpa merusak dioda.Dioda Varaktor Dioda yang mempunyai daerah kapasitas
tertentu, yang dikerjakan dengan pancaran bias mundur.Kapasitor berasal dari
kata capasitance atau kapasitas yang artinya adalah kemampuan untuk menyimpan
aliran listrik untuk sementara waktu (Mamahit, 2016 : 3).

Zener memiliki karakter yang unik karena bekerja pada Reverse Bias,
berbeda dengan dioda biasa. Perbedaan lain antara zener dan dioda lainnya adalah
doping yang lebih banyak pada sambungan P dan N. Ternyata dengan perlakuan
ini tegangan breakdown dioda bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda biasa
baru terjadi breakdown pada tegangan ratusan Volt, pada zener breakdown bisa
terjadi pada angka puluhan dan satuan volt. Di datasheet ada zener yang memiliki
tegangan  sebesar 1,5 volt, 3,5 volt dan sebagainya. Zener memiliki rangkaian
pengganti tersendiri yang terdiri dari dioda, resistor, dan sumber tegangan yang
tersusun seri (Widodo, 2005 : 58).

Struktur dioda zener tidaklah jauh berbeda dengan dioda biasa, hanya
tingkat dopingnya saja yang sangat berbed. Kurva karakteristik dioda zener juga
sama seperti dioda biasa, namun perlu dipertegas adanya daerah breakdown
dimana pada saat bias mundur mencapai tegangan breakdown maka arus dioda
naik dengan cepat. Daerah breakdown inilah titik fokus penerapan dari dioda
zeener. Sedangkan pada dioda biasa tidak diperbolehkan pemberian tegangan
mundur sampai pada daerah breakdown karena bisa merusak dioda (Surjono, 2007
: 41).

V. ALAT DAN KOMPONEN

Alat dan bahan yang akan digunakan adalah :

1. Breadboard = 1 unit
2. Diode zener 9 V = 1 buah
3. Resistor 220Ω = 2 buah
4. DC Power supply = 1 unit
5. Multimeter digital = 1 unit

VI. PROSEDUR PERCOBAAN

Dioda Zener

1. Siapkanlah semua alat bahan yang diperlukan saat melaksanakan


percobaan.
2. Periksa kembali semua alat bahan , pastikan semua dalam keadaan yang
baik.
3. Rangkaikan seperti pada gambar dibawah ini pada breadboard.
4. Lepaskanlah beban pada Rl buat tegangan power suppy sebesar 0V
5. Lakukan pengukuran Vz dan Iz mulai dari 0V kemudian naikkan secara
perlahan dari 1V sampai kurang lebih 9V. tulis hasil pada table kerja 2.1
6. Usahakan arus zener Iz jangan sampai melebihi 50mA. Kemudian
gambarkan kurva karakteristik zener untuk kondisi bias reverse.
7. Cari tegangan knee dan resistansi zenernya Rz. Kemudian catat hasilnya
pada tabel kerja 2.2
8. Pasanglah kembali bebabn pada RL pada percobaan regulasi tegangan,
lalu ukur arus source IT, arus zener arus beban, dan tegangan keluaran
(output) beban penuh Voff, lalu tulis datanya pada tabel kerja 2.3
9. Hitung arus source, arus zener, arus beban dan tegangan keluaran (output)
beban penuh Voff, dengan memperhitungkan tegangan zener dan resistansi
zener, kemudian tuliskan hasilnya pada tabel kerja 2.3 dan bandingkan
kedua hasil tersebut.
10. Lepaskan resistansi tegangantanpa beban, lalu ukur arus source, arus
zener, dan tegangan output tanpa beban dan catat hasilnya pada tabel 2.4
11. Hitunglah arus source, arus zener, dan tegangan output tanpa beban
dengan memperhitungkan tegangan zener dan resistansi zener, kemudian
tulis hasilnya pada tabel kerja 2.4 dan bandingkan kedua hasil tersebut
12. Dari hasil pada langkah 8 sampai 11 tentukan presentase regulasinya dari
dioda zener, catalah hasilnya pada tabel kerja 2.3 dan 2.4 kemudian
bandingkan kedua hasil tersebut.
VII. HASIL

Tabel 2.1 Data Pengukuran Karakteristik Zener

Tegangan Tegangan zener, VZ Arus zener, IZ


input, Vin (Volt) (mA)
(Volt)
0 0 0
1 0,50 2,27
2 0,72 3,25
3 0,74 3,38
4 0,76 3,45
5 0,77 3,49

Tabel 2.2 Tegangan knee dan resistansi zener

Tegangan knee zener 0,77 Volt


Resistansi zener (RZ) 0Ω

Tabel 2.3 Data zener regulator beban penuh

Parameter Pengukuran Perhitungan Eror (%)


IT 0,0114 A 0,02 A 0%
IZ 0,0114 A 0A 100%
IL 0,0114 A 0,02 A 0%
Vo (FL) 0A
Tabel 2.4 Data zener regulator tanpa beban

Parameter Pengukuran Perhitungan Eror (%)


IT 0A 0,02 A 0%
IZ 0,01 A 0A 100%
Vo(NL) 0A
VR (%)
VIII. PEMBAHASAN

Dioda merupakan komponen elektronika yang memiliki struktur dasar


berupa bahan semikonduktor. Dioda dapat berfungsi dengan baik dan
menghantarkan arus dengan baik ketika diberikan bias maju, namun ketika di
berikan bias mundur dioda tidak akan dapat berfungsi atau tidak dapat
mengalirkan arus listrik. Oleh karena itu dioda dapat dianggap sebagai tahanan
satu arah, yang artinya mengalirkan arus dalam satu arah dan menahan arus yang
mengalir dalam arah sebaliknya.

Pada praktikum kali ini kita melakukan percobaan teorema diode zener.
Yang mana dioda zener ini berbeda dengan diode biasa lainnya. Diode zener ini
didefinisikan sebagai komponen elektronika yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan merupakan jenis diode yang dirancang khusus untuk dapat
bervariasi dirangkaian reverse bias. Dioda zener merupakan salah satu komponen
pelindung surja sekunder yang digunakan untuk menjepit tegangan surja secara
akurat. Dioda zener mampu menyalurkan arus dalam suatu rangkaian ke arah
yang berlawanan apabila terdapat tegangan yang melampaui batas tegangan zener.

Percobaan ini dilakukan secara virtual menggunakan aplikasi Proteus 8


Professional karena untuk melakukan praktikum secara offline, kita masih
terhalang oleh pandemi covid-19. Langkah pertama yang kita lakukan adalah
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan di aplikasi Proteus 8
Professional seperti dioda, resistor, voltmeter yang digunakan untuk mengukur
tegangan dioda, dan amperemeter yang digunakan untuk mengukur arus dioda.

Pada percobaan pertama kita mengukur karakteristik zener dimana


tegangan input yang kita gunakan adalah 0V, 1V, 2V, 3,V, 4V, dan 5V. Setelah
kita membuat rangkaian, hasil yang di dapatkan untuk tegangan zener secara
berturut-turut yaitu 0 V; 0,50 V; 0,72 V; 0,74 V; 0,76 V dan 0,77V dan nilai arus
zener didapatkan secara berturut – turut yaitu 0 mA, 2,27mA, 3,25mA, 3,38mA,
3,45mA, dan 3,49mA.
Berdasarkan data hasil yang kami dapatkan tersebut dapat disimpulkan
bahwa semakin besar tegangan input yang diberikan maka akan semakin besar
pula tegangan zener dan arus zener juga akan semakin bertambah. Hal ini sesuai
dengan karakteristik diode zener yaitu jika saat bias mundur mencapai tegangan
breakdown makan arus diode akan semakin naik dengan cepat.
Pada percobaan kedua kami melakukan percobaan knee dan resistansi
zener. Pada percobaan ini diperoleh tegangan knee sebesar 0,77 V dan resistansi
zener sebesar 0 Ω, untuk nilai resistansi kami hitung secara teori.
Pada percobaan ketiga kami melakukan percobaan pengukuran zener
regulator beban penuh, dimana kami menggunakan R=220 Ω dan RL = 220 Ω
dengan tegangan sebesar 5 Volt dan hasil yang kami dapatkan yaitu dalam
pengukuran IT = 0,0114 A, IZ = 0,0114 A dan IL = 0,0114 A sedangkan dalam
perhitungan IT = 0,02 A, IZ = 0 A dan IL = 0,02 A untuk eror% IT = 0%, IZ = 100%
dan IL = 0%.

Pada percobaan keempat kami melakukan percobaan pengukuran zener


tanpa beban dengan menggunakan R=220 Ω dan V=5V dan hasil yang kami
dapatkan yaitu dalam pengukuran IT = 0A, IZ = 0,01 A sedangkan dalam
perhitungan IT = 0,02 A, IZ = 0 A untuk eror% IT = 0%, IZ = 100%.

IX. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum mengenai Teorema Dioda Zener dapat disimpulkan


bahwa :
1. Dioda zener memiliki karakteristik menyalurkan arus listrik mengalir ke arah
yang berlawanan, jika tegangan yang diberikan melampaui batas (tegangan
zener) atau bisa disebut juga dengan “break down voltage” dan bisa
melakukan arus balik dengan aman dan dengan drop tegangan hanya
beberapa saja.
2. Pada dioda zener saat bias mundur mencapai tegangan breakdown maka arus
dioda naik dengan cepat, sedangkan pada dioda biasa tidak diperbolehkan
pemberian tegangan mundur sampai pada daerah breakdown, karena bisa
merusak dioda.
3. Setelah melakukan praktikum dapat mengukur tegangan dan arus pada dioda
zener dengan benar dengan menggunakan alat maupun dengan menggunakan
persamaan berikut

Vout
Iz=I R−I L Vz=
Iz . Rz
DAFTAR PUSTAKA

Mamahit, D.,dkk. (2016). Rancang Bangun Rumah Pintar Otomatis Berbasis


Sensor Suhu, Sensor Cahaya, Dan Sensor Hujan. E-Journal Teknik
Elektro dan Komputer. ISSN : 2301-8402. 5 (1), 1 – 10.

Putri, dkk. (2018). Rancang Bangun Sistem Monitoring Pemakaian Design of the
Usage Monitoring System. Journal of Electrical and System Control
Engineering. p-ISSN : 2549-628X e-ISSN : 2549-6298. 2 (1) , 1-12.

Ratnasari, R. (2014). Koordinasi Proteksi Arester Pcb Dan Dioda Zener Dengan
Elemen Dekopling Pada Peralatan Listrik. Jurnal Skripsi. 1-6.

Surjono. (2007). Elektronika: teori dan penerapan. Jawa timur: Cerdas Ulet


Kreatif Publisher.

Widodo, B. (2005). Teknik reparasi PC dan Monitor. Jakarta: PT Elec Media


Komputindo.  
LAMPIRAN

1. Lampiran Hitung
- Menentukan Vout
V L .Vin 220 (5)
V L= = =2,5V
R+ Rz 220+220
- Menentukan Vr
Vr=Vin−Vl=5V −2,5 V =2,5 V
- Menentukan I L
V L 2,5
I L= = =0,0114 A atau11,4 mA
R L 220
- Menentukan I Z
Iz=I R−I L =11,4 mA −11,4 mA =0 mA
- Menentukan I T
I L =I Z + I L =0 mA +11,4 mA =11,4 mA
- Menentukan Resistensi
vz 1,5
Rtot= = =220Ω
iz 0,00682
Resistensi = Rtot – R = 220-220 = 0 Ω
- Menentukan Eror(%) Beban Penuh

11,4−11,4
I T= ×100 %=0 %
11,4

11,4−0
I Z= × 100 %=100 %
11,4

11,4−11,4
I L= ×100 %=0 %
11,4

- Menentukan Eror (%) Tanpa Beban


11,4−11,4
I T= ×100 %=0 %
11,4
11,4−0
I Z= × 100 %=100 %
11,4
2. Lampiran Gambar

 Baterai 0 V

 Baterai 4 V

 Baterai 1 V

 Baterai 5 V

 Baterai 2 V

 Baterai 3 V

Anda mungkin juga menyukai