Di susun oleh :
NIM : A1C319026
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS JAMBI
2020
I. JUDUL : TEOREMA DIODA ZENER
III. TUJUAN
Zener memiliki karakter yang unik karena bekerja pada Reverse Bias,
berbeda dengan dioda biasa. Perbedaan lain antara zener dan dioda lainnya adalah
doping yang lebih banyak pada sambungan P dan N. Ternyata dengan perlakuan
ini tegangan breakdown dioda bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda biasa
baru terjadi breakdown pada tegangan ratusan Volt, pada zener breakdown bisa
terjadi pada angka puluhan dan satuan volt. Di datasheet ada zener yang memiliki
tegangan sebesar 1,5 volt, 3,5 volt dan sebagainya. Zener memiliki rangkaian
pengganti tersendiri yang terdiri dari dioda, resistor, dan sumber tegangan yang
tersusun seri (Widodo, 2005 : 58).
Struktur dioda zener tidaklah jauh berbeda dengan dioda biasa, hanya
tingkat dopingnya saja yang sangat berbed. Kurva karakteristik dioda zener juga
sama seperti dioda biasa, namun perlu dipertegas adanya daerah breakdown
dimana pada saat bias mundur mencapai tegangan breakdown maka arus dioda
naik dengan cepat. Daerah breakdown inilah titik fokus penerapan dari dioda
zeener. Sedangkan pada dioda biasa tidak diperbolehkan pemberian tegangan
mundur sampai pada daerah breakdown karena bisa merusak dioda (Surjono, 2007
: 41).
1. Breadboard = 1 unit
2. Diode zener 9 V = 1 buah
3. Resistor 220Ω = 2 buah
4. DC Power supply = 1 unit
5. Multimeter digital = 1 unit
Dioda Zener
Pada praktikum kali ini kita melakukan percobaan teorema diode zener.
Yang mana dioda zener ini berbeda dengan diode biasa lainnya. Diode zener ini
didefinisikan sebagai komponen elektronika yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan merupakan jenis diode yang dirancang khusus untuk dapat
bervariasi dirangkaian reverse bias. Dioda zener merupakan salah satu komponen
pelindung surja sekunder yang digunakan untuk menjepit tegangan surja secara
akurat. Dioda zener mampu menyalurkan arus dalam suatu rangkaian ke arah
yang berlawanan apabila terdapat tegangan yang melampaui batas tegangan zener.
IX. KESIMPULAN
Vout
Iz=I R−I L Vz=
Iz . Rz
DAFTAR PUSTAKA
Putri, dkk. (2018). Rancang Bangun Sistem Monitoring Pemakaian Design of the
Usage Monitoring System. Journal of Electrical and System Control
Engineering. p-ISSN : 2549-628X e-ISSN : 2549-6298. 2 (1) , 1-12.
Ratnasari, R. (2014). Koordinasi Proteksi Arester Pcb Dan Dioda Zener Dengan
Elemen Dekopling Pada Peralatan Listrik. Jurnal Skripsi. 1-6.
1. Lampiran Hitung
- Menentukan Vout
V L .Vin 220 (5)
V L= = =2,5V
R+ Rz 220+220
- Menentukan Vr
Vr=Vin−Vl=5V −2,5 V =2,5 V
- Menentukan I L
V L 2,5
I L= = =0,0114 A atau11,4 mA
R L 220
- Menentukan I Z
Iz=I R−I L =11,4 mA −11,4 mA =0 mA
- Menentukan I T
I L =I Z + I L =0 mA +11,4 mA =11,4 mA
- Menentukan Resistensi
vz 1,5
Rtot= = =220Ω
iz 0,00682
Resistensi = Rtot – R = 220-220 = 0 Ω
- Menentukan Eror(%) Beban Penuh
11,4−11,4
I T= ×100 %=0 %
11,4
11,4−0
I Z= × 100 %=100 %
11,4
11,4−11,4
I L= ×100 %=0 %
11,4
Baterai 0 V
Baterai 4 V
Baterai 1 V
Baterai 5 V
Baterai 2 V
Baterai 3 V