Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKADASAR

TEOREMA DIODA ZENER

Disusun Oleh :
Nama : Silvia rosalina lumbanraja
NIM : A1C320056
Kelas : Reguler B

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
I. Judul : Teorema diode zener
II. Hari/Tanggal : Rabu / November 2021
III. Tujuan :
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Dapat menyebutkan karakteristik Dioda Zener dengan benar
2. Dapat membedakan fungsi dari dioda zener dengan dioda fungsi dari biasa
dengan benar
3. Dapat mengukur tegangan dan arus zener dengan benar

IV. Landasan Teori


Dioda zener merupakan salah satu komponen pelindung surja sekunder yang
digunakan untuk menjepit tegangan surja secara akurat (Dagostino dan Wujek,
2010:637). Dioda zener mampu menyalurkan arus dalam suatu rangkaian ke arah
yang berlawanan apabila terdapat tegangan yang melampaui batas tegangan zener
(Ratnasari & dhofir,2014).
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar
silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada
daerah reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200 volt
dengan disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt. Fungsi dari komponen ini biasanya
dipakai untuk pengamanan rangkaian setelah tegangan Zener
(Sulistiyawati,dkk,2017).
Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada
daerah kerja reverse bias. Dioda ini banyak digunakan untuk pembatas tegangan.
Tipe dari dioda zener dibedakan oleh tegangan pembatasnya. Misalnya 12 volt, ini
berarti dioda zener dapat membatasi tegangan yang lebih besar dari 12 volt atau
menjadi 12 volt (Amrul,dkk,2011).
Pada dasarnya secara garis besar dioda silikon (penyearah) dan dioda zener
mempunyai karakteristik yang sama,diode zener dan diode biasa memiliki sifat
semikonduktor tetapi pada prinsip kerjanya adalah berbeda. Menurut Yani (2011)
adapun symbol diode zener dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar (a) simbol diode zener

Gambar (b) karakteristik diode zener

Dioda zener mempunyai karakteristik normal, yaitu dilalui oleh arus seperti dida
biasa, yang mana bila di bias dalam arah maju. Jika di bias secara reverse, ia akan
bekerja dengan cara yang sama, tetapi turun secara drastis pada saat tegangan dioda
zener itu sendiri tercapai. Penerapan utama yang fungsinya mempertahankan
tegangan beban Dc pada harga yang kurang/lebih pada suatu batas ukuran yang telah
ditetapkan.
Dioda zener mempunyai karakteristik normal, yaitu dilalui oleh arus seperti
dida biasa, yang mana bila di bias dalam arah maju. Jika di bias secara reverse, ia
akan bekerja dengan cara yang sama, tetapi turun secara drastis pada saat tegangan
dioda zener itu sendiri tercapai. Penerapan utama yang fungsinya mempertahankan
tegangan beban Dc pada harga yang kurang/lebih pada suatu batas ukuran yang telah
ditetapkan (Surjono & Ph, 2007).
Bagian akhir catu daya DC adalah peranti penstabil tegangan dimana
menerapkan konsep dioda zener yang mempertahankan nilai tegangan pada daerah
tegangan zener (daerah breakdown). Prinsip dioda zener dapat pula dijumpai dalam
bentuk IC seperti IC78XX untuk regulasi positif dan IC79XX untuk reulasi
negatif.umumnya peralatan elektronika (Rahmad,2010).
Dioda Zener merupakan Dioda yang karakteristiknya menyalurkan Arus listrik
yang melewatinya ke arah berlawanan jika Tegangan input nya melebihi batas
Tegangan Zener nya. Sedangkan dioda biasa hanya menyalurkan/ meneruskan Arus
listrik ke satu arah saja. Sedangkan Dioda biasa tidak akan bisa mengalirkan Arus
listrik secara berlawanan jika dicatubalik (reverse-biased) (Rudianto,2019) Dioda
biasa akan rusak Jika tegangan masuk melampaui batas Tegangan operasionalnya
akibat kelebihan Arus listrik.
Dioda Zener Lewatnya arus bias mundur yang cukup besar ketika tegangan luar
yang diberikan pada dioda zener, sudah melampaui tegangan tembusnya tidak akan
menyebabkan kerusakan pada dioda zener. Dioda zener dirancang agar dapat
digunakan pada daerah tegangan tembus tanpa merusak diode (Jaelaini,dkk,2016).

V. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan diode zener yaitu:
 Alat

1. Breadboard = 1 unit
2. DC Power supply = 1 unit

3. Multimeter digital = 1 unit

 Bahan
1. Diode zener 9 V = 1 buah
2. Resistor 220Ω = 2 buah
VI. Prosedur kerja
6.1 prosedur percobaan
Dioda Zener
1. Siapkanlah semua alat bahan yang diperlukan saat melaksanakan percobaan.
2. Periksa kembali semua alat bahan , pastikan semua dalam keadaan yang
baik.

3. Rangkaikan seperti pada gambar dibawah ini pada breadboard.


4. Lepaskanlah beban pada Rl buat tegangan power suppy sebesar 0V
5. Lakukan pengukuran Vz dan Iz mulai dari 0V kemudian naikkan secara
perlahan dari 1V sampai kurang lebih 9V. tulis hasil pada table kerja 2.1
6. Usahakan arus zener Iz jangan sampai melebihi 50mA. Kemudian
gambarkan kurva karakteristik zener untuk kondisi bias reverse
7. Cari tegangan knee dan resistansi zenernya Rz. Kemudian catat hasilnya
pada tabel kerja 2.2
8. Pasanglah kembali bebabn pada RL pada percobaan regulasi tegangan, lalu
ukur arus source IT, arus zener arus beban, dan tegangan keluaran (output)
beban penuh Voff, lalu tulis datanya pada tabel kerja 2.3
9. Hitung arus source, arus zener, arus beban dan tegangan keluaran (output)
beban penuh Voff, dengan memperhitungkan tegangan zener dan resistansi
zener, kemudian tuliskan hasilnya pada tabel kerja 2.3 dan bandingkan
kedua hasil tersebut.
10. lepaskan resistansi tegangantanpa beban, lalu ukur arus source, arus zener,
dan tegangan output tanpa beban dan catat hasilnya pada tabel 2.4
11. hitunglah arus source, arus zener, dan tegangan output tanpa beban dengan
memperhitungkan tegangan zener dan resistansi zener, kemudian tulis
hasilnya pada tabel kerja 2.4 dan bandingkan kedua hasil tersebut
12. dari hasil pada langkah 8 sampai 11 tentukan presentase regulasinya dari
dioda zener, catalah hasilnya pada tabel kerja 2.3 dan 2.4 kemudian
bandingkan kedua hasil tersebut

6.2 Analisis data


Rumus mencari tegangan :

Rumus mencari kuat arus pada resistor:

Untuk mencari kuat arus pada IL digunakan lah rumus sebagai berikut :

Rumus yang digunakan untuk mencari kuat arus pada zener atau IZ :

Rumus yang digunakan untuk mencari kuat arus It yaitu :

It = Iz + IL
VII. Hasil & Pembahasan
7.1 Hasil
Tabel 2.1 Data pengukuran karakteristik zener

Teganganinput, Tegangan zener, VZ Arus zener, IZ(μA


Vin(Volt) (Volt) dan mA)
3
6
9
12

Tabel 2.2Tegangan knee dan resistansi zener

Tegangan knee zener Volt


Resistansi zener (RZ) ...

Tabel 2.3 Data zener regulator beban penuh

Parameter Pengukuran Perhitungan Eror (%)


IT
IZ
IL
Vo(FL)

Tabel 2.4 Data zener regulator tanpa beban

Parameter Pengukuran Perhitungan Eror (%)


IT
IZ
Vo(NL)
VR (%)

7.2 Pembahasan
1. Karakteristik diode zener
Dioda Zener merupakan Dioda yang karakteristiknya menyalurkan Arus listrik
yang melewatinya ke arah berlawanan jika Tegangan input nya melebihi batas
Tegangan Zener nya. Sedangkan dioda biasa hanya menyalurkan/ meneruskan Arus
listrik ke satu arah saja
Menurut surjono (2007) kurva karakteristik diode zener sama seperti kurva
karakteristik diode biasa, yaitu sebagai berikut :

Diode zener adalah diode yang bersifat semikonduktor, diode zener memiliki
karakteristik menyalurkan arus listrik mengalir kea arah yang berlawanan, jika
tegangan yang di berikan melampaui batas maka akan di sebut tegangan tembus atau
tegangan zener. Diode zener bekerja pada tegangan breakdown. Dioda zener
berfungsi sebagai penyetabil tegangan.
Titik breakdown dari suatu dioda zener dapat dikontrol dengan memvariasi
tingkat dopingnya. Tingkat doping yang tinggi, akan meningkatkan jumlah
pengotoran sehingga te- gangan zenernya (Vz) akan kecil. Demikian juga sebaliknya,
dengan tingkat doping yang rendah diperoleh Vz yang tinggi.

2. Perbedaan diode zener dengan diode biasa


Dioda zener berbeda dari dioda biasa dalam hal karakteristik. Dioda biasa
menyalukan arus listrik mengalir searah. Jika pada dioda biasa digunakan bias
mundur atau arus balik maka dioda akan tidak bekerja atau rusak. Dioda Zener
memanfaatkan karakteristik kerusakan terbalik. Diode zener menyalurkan arus listrik
ke arah yang berlawanan, jika tegangan yang diberikan melampaui batas maka
tegangan itu disebut tegangan tembus atau tegangan zener.dioda zener bekerja pada
tegangan breakdown. Sebuah diode Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan
diode biasa, kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tegangan tembus yang jauh
dikurangi, disebut tegangan Zener. Sebuah diode Zener memiliki p-n junction yang
memiliki doping berat, yang memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel) dari pita
valensi material tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n.
Sebuah diode Zener yang dicatu-balik akan menunjukan perilaku tegangan
tembus yang terkontrol dan akan melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan
jatuh supaya tetap pada tegangan Zener. Sebagai contoh, sebuah diode Zener 3.2 Volt
akan menunjukan tegangan jatuh pada 3.2 Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena
arusnya terbatasi, sehingga diode Zener biasanya digunakan untuk membangkitkan
tegangan referensi, untuk menstabilisasi tegangan aplikasi-aplikasi arus kecil, untuk
melewatkan arus besar diperlukan rangkaian pendukung IC atau beberapa transistor
sebagai output.
Dioda zener adalah sejenis dioda yang bekerja pada zona terbalik dan memiliki
efek tegangan yang stabil. Dioda zener berfungsi sebagai penyetabil tegangan, dioda
zener akan menyaring tegangan yang masuk jika tegangan yang masuk lebig besar di
bandikan kapasitas dioda.
.3. Mengukur tegangan dan arus zener
Dari percobaan yang sudah dilakukan hasil yang di dapat dalam pengukuran tegangan zener
DAFTAR PUSTAKA
Amrul, H., Waluyo, A., & Busyran, M. (2015). Rancangan Bangun Alat Pengontrol
Daur Ulang Solar Berkas dengan Mikrokontroler AT89C51. d'ComPutarE:
Jurnal Ilmiah Information Technology, 1(2), 15-25.

Jaelani, I., Sompie ST., MT, S. R. U. A., & Mamahit ST., M.Eng, D. J. (2016).
Rancang Bangun Rumah Pintar Otomatis Berbasis. E-Journal Teknik
Elektro Dan Komputer, 5(1), 1–10.

Ratnasari, R., & Dhofir, M. (2014). Koordinasi proteksi arester PCB dan Dioda
Zener dengan elemen dekopling pada peralatan listrik. Jurnal Mahasiswa
TEUB, 2(6).

Rahmad, M.(2010). Rekayasa catu daya multiguna sebagai pendukung kegiatan


praktikum di laboratorium. Prosiding seminar nasional dan rapat
tahunaneks-PTN wilayah barat ke 23.

Rudianto, R. (2019). Pengaruh jumlah sudhu dan kecepatan terhadap daya yang
dihasilkan generator listrik DC saat berkendara. Mechonversio: Mechanical
Engineering Journal, 2(2), 49-56.

Sulistiyawati, D.,lefina, A.,& Fatimah,I.(2017). Karakteristik diode.

Surjono, H. D., & Ph, D. (2007). Elektronika : Teori dan Penerapan BAB 1 Dioda
(pp. 1–12).

Yani, A. (2011). Penggunaan Rangkaian Multivibrator Sebagai Saklar Sentuh.


Universitas Dian Nusantara, Jurnal Saintikom, 10(3).
LAMPIRAN

1. Lampiran Hitung

LAMPIRAN
1. Lampiran gambar
3. Lampiran Bukti

Gambar 1.bukti kutipan Rahmad,2010 Gambar 2.bukti kutipan Ratnasari,2014

Gambar 3.bukti kutipan sulistiyawati,2017 Gambar 4.bukti kutipan rudianto,2019


Gambar 5.bukti kutipan Amrul,2015 Gambar 6.bukti kutipan surjono,2010

Gambar 7.bukti kutipan jaelani,2016 Gambar 8.bukti kutipan Yani, 2011

Anda mungkin juga menyukai