Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
PENDAHULUAN...................................................................................................5
A. LATAR BELAKANG...............................................................................5
B. TUJUAN...................................................................................................5
C. TEORI DASAR.........................................................................................5
LANGKAH PERCOBAAN.....................................................................................8
D. ALAT DAN BAHAN...............................................................................8
E. LANGKAH KERJA..................................................................................8
F. GAMBAR PERCOBAAN..........................................................................10
G. DATA PERCOBAAN.............................................................................11
H. ANALISIS DATA...................................................................................13
1. Perhitungan Hasil Percobaan...............................................................13
2. Analisis Hasil Praktikum.....................................................................17
I. KESIMPULAN...........................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................v
LAMPIRAN............................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Simbol Dioda Zener................................................................................7
Gambar 2 Rangkaian 1.............................................................................................9
Gambar 3 Rangkaian 2.............................................................................................9
Gambar 4 Rangkaian 3...........................................................................................10
Gambar 5 Rangkaian 1...........................................................................................10
Gambar 6 Rangkaian 2...........................................................................................11
Gambar 7 Rangkaian 3...........................................................................................11
Gambar 8 Grafik Zener..........................................................................................12
Gambar 9 Grafik Zener (Perhitungan)...................................................................13
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Alat dan Bahan............................................................................................8
Tabel 2 Potensiomax dan Potensiomin..................................................................12
Tabel 3 Penstabil Tegangan 2................................................................................12
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam dunia kelistrikan dikenal sebuah komponent yang disebut dioda. Dioda
adalah suatu komponent yang di anggap penting keberadaannya, sehingga wajib
untuk di ketahui oleh praktikan.

Materi dioda ini adalah elemen dasar suatu tahap analisis, karena dioda
akan terus di gunakan dalam dunia kerja nanti dan dioda itu sendiri telah di uji
dengan cermat oleh parah ahli agar memudahkan dalam pengambilan keputusan.

Dengan tujuan membuat praktikan dengan mudah menganalisis suatu


rangkaian, maka materi dioda ini sangatlah diperlukan. Dengan mengetahui materi
dioda ini tersebut diharapkan pratikan mampu mengetahui dasar suatu dioda.

B. TUJUAN
Dari percobaan kali ini, maka diharapkan mahasiswa dapat :

 Mengukur karakteristik v-i diode zener dengan menggunakan osiloskop


 Menetukan tegangan zener, Vz
 Menghitung resistansi dinamis, rz
 Membangun rangkaian untuk pengukuran resistansidinamis diode zener
 Membangun rangkaian stabilisasi tegangan menggunakan diode zener
 Mengukur pengaruh diode zener pada tegangan terhadap perubahan
tegangan sumber
 Mengukur pengaruh diode zener pada tegangan beban terhadap perubahan
arus beban. (Pandang, 2019)

C. TEORI DASAR
Dioda Zener dioda yang dirancang untuk bekerja dalam daerah tegangan
zener (tegangan rusak). Digunakan untuk menghasilkan tegangan keluaran yang
stabil

Dioda Zener adalah diode yang memiliki karakteristik menyalurkan arus


listrik mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui
batas "tegangan tembus" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener". Arus yang
mengalir pada tegangam dadal tidak merusak dioda zener sejauh kemampuan
disipasi daya maksimumnya tidak dilampaui. Pada keadaan bias maju,
karakteristik dioda zener tidak berbeda dengan dioda silicon biasa Ini berlainan
dari diode biasa yang hanya menyalurkan arus listrik ke satu arah.

Dioda yang biasa tidak akan mengalirkan arus listrik untuk mengalir
secara berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah tegangan rusaknya.
Jika melampaui batas tegangan operasional, diode biasa akan menjadi rusak
karena kelebihan arus listrik yang menyebabkan panas. Namun proses ini adalah
reversibel jika dilakukan dalam batas kemampuan. Dalam kasus pencatuan-maju
(sesuai dengan arah gambar panah), diode ini akan memberikan tegangan jatuh
(drop voltage) sekitar 0.6 Volt yang biasa untuk diode silikon. Tegangan jatuh ini
tergantung dari jenis diode yang dipakai.

Sebuah diode Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan diode biasa,
kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tegangan tembus yang jauh
dikurangi, disebut tegangan Zener. Sebuah diode Zener memiliki p-n junction
yang memiliki doping berat, yang memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel)
dari pita valensi material tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n. Sebuah
diode Zener yang dicatu-balik akan menunjukan perilaku tegangan tembus yang
terkontrol dan akan melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya
tetap pada tegangan Zener. Sebagai contoh, sebuah diode Zener 3.2 Volt akan
menunjukan tegangan jatuh pada 3.2 Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena
arusnya terbatasi, sehingga diode Zener biasanya digunakan untuk
membangkitkan tegangan referensi, untuk menstabilisasi tegangan aplikasi-
aplikasi arus kecil, untuk melewatkan arus besar diperlukan rangkaian pendukung
IC atau beberapa transistor sebagai output.

Gambar 1 Simbol Dioda Zener

Pada keadaan bias maju, karakteristik diode zener tidak berbeda dengan
diode silicon biasa, sedangkan pada keadaan bias balik, diode zener akan bersifat
menghantar ketika besar tegangannya melampau tegangan dadalnya (Breakdown
voltage). Arus yang mengalir pada tegangan dadal tidak merusak diode zener
sejauh kemampuan disipasi daya maksimumnya tidak dilampaui.

Dengan gambar karakteristik vs-vi dapat ditentukan besarnya tegangan


dadal atau dikenal dengan tegangan zener atau resistansi dinamis diode zener.

Tegangan zener Vz ditentukan pada titik arus uji tertentu, Izt yaitu sekitar
25 % dari disipasi daya maksimumnya.

πVz
rz =
πIz

rz = ( VrVin2 −I ) R 2
Karakteristik bias balik diode zener menunjukkan bahwa pada tegangan
zener (Vz) suatu perubahan arus zener yang cukup besar hanya mengakibatkan
perubahan tegangan yang relative kecil (konstan). Hal ini dapat dimanfaat kan
untuk pembuatan rangkaian stabilitasi tegangan. Tegangan beban rangkaian
tersebut diharapkan akan konstan terhadap perubahan tegangan sumber dan arus
bebannya.

Untuk maksud tersebut diatas sebuah resistor yang disambungkan seri


dengan diode zener, diperlukan untuk menyergap perbebdaan antara tegangan
sumber dan tegangan diode zener. Resistor ini harus ditentukan sedemikian rupa
sehingga masih terdapat arus zener pada keadaan tegangan sumber maksimum
dan arus beban minimum.

LANGKAH PERCOBAAN

D. ALAT DAN BAHAN

Tabel 1 Alat dan Bahan

No Nama Alat dan Bahan Jumlah


1 Dioda Zener, 4,7 V/0,25 W 1
2 Dioda Zener, 6,8 V/0,25 V 1
3 Dioda Zener, 10 V/0,25 V 1
Resistor :
220 ohm 1
4
100 ohm 1
1 Kilo Ohm 1
5 Potensiometer 1 Kilo Ohm 1
6 Kapasitas Elektrolit 1 mikroFarad/35 V 1
7 Dioda Penyearah 1
8 Multimeter 3
9 Osiloskop 2 Channel 1
10 Generator Sinyal 1
11 Sumber Tegangan AC variabel 0-15 V 1
12 Sumber Tegangan DC variabel 1

E. LANGKAH KERJA
 Buatlah rangkaian seperti gambar 5, gunakan diode zener 6,8V/0,25W
Gambar 2 Rangkaian 1

 Hidupkan osiloskop pada operasi X-Y/DC.


 Naikan sumber secara perlahan-lahan sampai maksimum.
 Tunjukkan karakteristik v – i diode tersebut, disertai skala arus dan
tegangannya.
 Salanjutnya buat rangkaian seperti gambar 3

Gambar 3 Rangkaian 2

 Naikkan tegangan sesuai instruksi pembimbing sebelumnya


 Setiap tegangan, atur skala potensiometer ke besaran minimu lalu catat
tegangan Vl-nya
 Lakukan kembali dengan penggunakan skala ke besaran maksimum
lalu catat tegangan Vl-nya
 Selanjutnya, tambahkan rangkaian sebelumnya sesuai gambar 4
Gambar 4 Rangkaian 3

 Untuk yang pertama, atur VS sebesar 12 volt dan atur skala


potensiometer untuk mengatur arus yang mengalir
 Kemudian, atur kembali VS menjadi 10 volt dan atur skala
potensiometer untuk mengatur arus yang mengalir
 Catat halis percobaan pada table.

F. GAMBAR PERCOBAAN

Gambar 5 Rangkaian 1
Gambar 6 Rangkaian 2

Gambar 7 Rangkaian 3

G. DATA PERCOBAAN
1) Grafik Zener
Gambar 8 Grafik Zener

V/Div = 5
Time/Div = 2

2) Penstabil Tegangan 1 Dioda Zener


Tabel 2 Potensiomax dan Potensiomin

Vl (Volt)
Vs (Volt Potensiomi Vs Pada Amperemeter
Potensiomax
n
2 1,75 1,066 1,8
4 3,56 2,1 3,75
6 5,1 3,18 5,46
8 6,86 4,25 7,32
10 8,58 5,33 9,14
12 9,61 6,65 11,34
13 9,76 7,41 12,55
14 9,81 8,03 13,62
15 9,93 8,69 14,79

3) Penstabil Tegangan 2 Dioda Zener


Tabel 3 Penstabil Tegangan 2

IL (mA) VL
Vs = 12 Volt Vs = 10 Volt
0 0 0
5 6,97 6,89
6 6,9 6,896
8 6,95 6,88
10 6,935 6,82
12 6,918 6,71
14 6,876 6,49
16 6,807 6,29
18 6,7 5,99
19 6,57 -

H. ANALISIS DATA
1. Perhitungan Hasil Percobaan
a) Grafik Zener

Gambar 9 Grafik Zener (Perhitungan)

 Vertikal
 V/Div = 5 V/Div
 Dengan 2,6 (atas)
 Dengan 1,89 (bawah)
 Horizontal
 Time/Div = 2 mS/Div
 Dengan 2

b) Penstabil Tegangan 1 Dioda Zener


 Tegangan VL potensiomax
R L=R max + R2
R L=1000+ 330
R L=1330Ω
 Untuk Vs = 2 Volt
RL
V L= ×VS
R L + R1
1330
V L= ×2
1330+220
1330
V L= ×2
1550
V L=0,86× 2
V L=1,72 V

 Untuk Vs = 10 Volt
RL
V L= ×VS
R L + R1
1330
V L= ×10
1330+220
1330
V L= × 10
1550
V L=0,86× 10
V L=8,6 V

 Untuk Vs = 15 Volt
RL
V L= ×VS
R L + R1
1330
V L= ×15
1330+220
1330
V L= × 15
1550
V L=0,86× 15
V L=12,9 V

 Tegangan VL potensiomin
R L=R min + R2
R L=0+330
R L=330Ω

 Untuk Vs = 2 Volt
RL
V L= ×VS
R L + R1
330
V L= ×2
330+220
330
V L= ×2
550
V L=0,6 ×2
V L=1,2 V

 Untuk Vs = 10 Volt
RL
V L= ×VS
R L + R1
330
V L= ×10
330+220
330
V L= × 10
550
V L=0,6 ×10
V L=6V

 Untuk Vs = 15 Volt
RL
V L= ×VS
R L + R1
330
V L= ×15
330+220
330
V L= × 15
550
V L=0,6 ×15
V L=9V
c) Penstabil Tegangan 2 Dioda Zener
 Tegangan VL, dengan Vs = 12 Volt

 Untuk IL = 0 mA
Dengan, RL = 0 Ω
VL  I  R
VL = 0 × 0
VL = 0 Volt

 Untuk IL = 10 mA
Dengan, RL = 680 Ω
VL  I  R
VL = 0,01 × 680
VL = 6,8 Volt

 Untuk IL = 20 mA
Dengan, RL = 340 Ω
VL  I  R
VL = 0,02 × 340
VL = 6,8 Volt

 Tegangan VL, dengan Vs = 10 Volt

 Untuk IL = 0 mA
Dengan, RL = 0 Ω
VL  I  R
VL = 0 × 0
VL = 0 Volt
 Untuk IL = 10 mA
Dengan, RL = 680 Ω
VL  I  R
VL = 0,01 × 680
VL = 6,8 Volt

 Untuk IL = 20 mA
Dengan, RL = 340 Ω
VL  I  R
VL = 0,02 × 340
VL = 6,8 Volt

2. Analisis Hasil Praktikum


 Grafik Zener
Pada gambar 8 diperlihatkan grafik dari rangkaian 1. V/Div yang
didapatkan dari percobaan tersebut adalah 5, dan Time/Div adalah 2.
Dari percobaan tersebut dibuktikan bahwa dioda Zener yang
digunakan masih dalam keadaan yang baik.

 Penstabil Tegangan 1 Dioda Zener


Pada penstabil tegangan 1, digunakan potensiometer. Digunakan
tegangan sumber dan pada potensiometer dipilih potensiomax dan
potensiomin. Pada tabel 2 telah diperlihatkan hasil percobaan pada
rangkaian kedua. Menurut hasilnya, potensiomax akan terjadi apabila
arus yang didapatkan sangat kecil. Dan sebaliknya, potensiomin akan
terjadi apabila arus yang mengalir nilainya besar.

 Penstabil Tegangan 2 Dioda Zener


Untuk percobaan dioda zener 6,8 V/0,25 W sebagai stabilizer
dengan suplai berubah hasilnya dapat dilihat padatabel 5.10, dari tabel
tersebut dapat diketahui bahwa nilai VL untuk VS= 12 Vdan VS= 10
V nilainya sama secara teori, yaitu 6,8 V, sedangkan secara praktek
terjadi perbedaan yang tidak jauh beda, yaitu dengan nilai tegangan
tertinggi untuk Vs= 12 V adalah 7,16 V, dan nilai tegangan tertinggi
untuk Vs= 10 V adalah 7,19 V. Dari data hasil percobaan dapat
diketahui bahwa walaupun suplai berubah dioda zener tetap dapat
menstabilkan tegangan.

I. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum Karakteristik Dioda Zener kali
ini adalah bahwa mahasiswa jadi lebih paham tentang karakteristik dari Dioda
Zener dan fungsinya pada sebuah rangkaian. Mahasiswa juga jadi lebih terampil
dalam merangkai rangkaian kompleks yang menggunakan dioda zener di
dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai