ELEKTRONIKA
KARAKTERISTIK DIODA
Seperti kita ketahui Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan
arus dalam satu arah saja. Karena itu, dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah arus
listrik, yaitu piranti elektronik yang mengubah arus atau tegangan bolak-balik (AC)
menjadi arus atau tegangan searah (DC). Gambar 1 Simbol Umum Dioda Penerapan dioda
semikonduktor dalam bidang elektronika sangatlah luas. Hal ini karena sifat dioda yang
sangat mendasar yaitu hanya dapat melewatkan arus dalam satu arah saja. Rangkaian
penyearah merupakan penerapan dioda yang sangat penting untuk dibahas lebih dahulu.
Sesuai dengan bentuk gelombang outputnya, maka penyearah terdapat tiga macam yaitu
penyearah setengah gelombang, penyearah gelombang penuh, dan penyearah gelombang
penuh sistem jembatan (Bridge Rectifier).
2
1.2. TUJUAN PRAKTEK
(1).Dapat menggambarkan karakteristik dasar dioda Vfd=f(Ifd) bias maju.
(2).Dapat menentukan dan menggambarkan tegangan lutut (knee volatge).
(3).Dapat menggambarkan karakteristi garis beban dioda.
(4).Dapat menggambarkan karakteristik dua dioda dipasang secara seri atau paralel
3
BAB II
LANDASAN TEORI
TEORI DASAR
Dioda adalah piranti elektronika semi konduktor, yang terdiri dari gabungan
pertemuan material semikonduktor type P dan N (P-N junction). Baha yang dihubungkan
dengan material type P tersebut disebut Anoda dan yang dihubungkan dengan material N
disebut Katoda . Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan pada gambar berikut ini;
A P N K A+ -K
(a) (b)
Gambar 3.1 Konstruksi (a) dan simbol dioda (b)
Dioda akan mengalirkan arus ( sebagai aliran konduksi) jika diberikan padanya bias/catu
daya maju (forward), yaitu pada terminal ANODA diberikan tegangan POSITIF dan KATODA
diberi tegangan NEGATIF.
Untuk aliran sebaliknya (reverse), yaitu pada terminal ANODA diberikan tegangan NEGATIF dan
KATODA diberi tegangan POSITIF maka dioda akan mempunyai nilai hambatan yang besar
sehingga tidak mengalirkan arus (sebagai aliran non konduksi).
Gambar. 3.2 (a) Rangkaian dioda bias maju Gambar. 3.2(b) Rangkaian diaoda bias terbalik
4
dadal. (breakdown voltage). Setelah mencapai tegangn ini maka setiap kenaikan tegangan akan
mengakibatkan kenaikan arus yang cukup besar.
5
beban memberikan harga tegangan dioda V D(q) dan arus dioda ID(q). Dengan mengubah harga VS,
akan mendapatkan garis-garis beban sejajar seperti pada gambar diatas.
Dioda Zener adalah dioda semikonduktor yang bekerja pada daerah dadal (break down).
Dioda zener tersedia dalam beberapa harga tegangan dadal mulai 2 V hingga puluhan Volt.
Gambar 2.5 Simbol Zener Gambar 2.6 Bias dan pemasangan dioda zener
Karakteristik dioda zener dapat dilihat pada gambar berikut ini;
Dioda Zener biasanya dipakai untuk menghasilkan tegangan yang konstan dari suatu
sumber tegangan yang tidak stabil. Dioda Zener mempunyai tegangan Knee yang sangat
tajam pada saat breakdown, artinya akan terjadi perubahan arus sangat besar pada
perubahan tegangan yang sangat kecil. Daya dan arus maksimum dioda zener perlu
diperhatikan agar tidak rusak akibat perubahan arus yang besar.
6
Pada rangkaian sumber tegangan biasanya tegangan keluaran dc akan berubah jika beban
yang terpasang berubah. Cara sederhana untuk menstabilkan tegangan DC adalah dengan
memasang dioda Zener. Jika tegangan keluaran berubah diatas tegangan zener, maka dioda
zener akan mempertahankan pada tegangan dadalnya.
7
BAB III
METODOLOGI
Gambar 2.8 Dioda bias maju Gambar 2.9 Dioda bias mundur
Rangkaian Pengujian Dioda Zener
(a)
8
(b)
(c)
Gambar 2.10 Dioda Zener : (a) bias maju, (b) bias mundur, (c) penyetabil tegangan
5.3. LANGKAH LANGKAH PENGUJIAN
(1). Rangkailah dioda seperti pada gambar 2.5
(2). Pastikan posisi tegangan catu daya pada batas minimal.
(3). Pastikan alat ukur sesuai dengan fungsi ukurnya ( Vatau A) dan rentang skala
besar batas ukurnya sesuai dengan pengukurannya.
(4). Hidupkan catu daya , naikan tegangan catu daya (Vs) daro 0 Volt sampai dengan 5
Volt secara perlahan dengan penambahan langkah 0.2 volt. Ukur arus dan tegangan
dioda dan bebannya. Catat hasil pengkuran pada tabel 2.1 untuk setiap harga
kenaikan Vs tertentu
(5). Kembalikan pengatur tegangan pada posisi semula ( minimum).
(6). Ubah rangkaian seperti pada gambar 2.6
(7). Naikan tegangan catu daya, sehingga dioda Vab sesuai dengan tabel 2.2
(8). Catat penunjukan ampere meter untuk setiap keniakan tegangan dan catat pada
tabel 2.2
(9). Kembalikan pengatur tegangan pada posisi minimum dan matikan semua
peralatan.
(10). Ulangi langkah 1 – 8 untuk dioda germanium.
9
10
BAB IV
ANALISIS DATA
VAB [V] 1 2 5 10 15 20 25 30
RD=VAB/ID
153,84 148,48 1666,67 1538,47 1500 1428,58 1470,58 1428,58
[ kΩ ]
11
Analisa Percobaan
Berdasarkan tabel hasil percobaan 2.1 dapat dilihat bahwa ketika dioda
mendapat tegangan 0,2 hingga 0,6 pada bias maju, dioda mengalirkan arus
yang sangat kecil yaitu dari 0-22 µA. Ketika tegangan dinaikkan menjadi
0,8 V arus yang mengalir naik secara signifikan menjadi 1136 µA dan terus
naik ketika tegangan dinaikkan. Hal ini menunjukkan bahwa dioda silikon
memiliki tegangan lutut pada kisaran 0,7 V yaitu tegangan dimana arus
mulai bertambah cepat. Berdasarkan perhitungan pada soal no 3, dioda pada
bias maju memiliki nilai hambatan yang sangat kecil.
12
BAB V
PENUTUP
2. Pada bias maju, dioda memiliki nilai hambatan yang sangat kecil,
sedangkan pada bias mundur dioda memiliki nilai tahanan yang
sangat besar.
13