KARAKTERISTIK DIODA
Disusun oleh:
BERNICA RAHMAIDA PUTRI
LT-2E
3.39.19.0.06
A. Tujuan
Setelah selesai melalukan percobaan ini mahasiswa dapat :
1. menggambarkan karakteristik dioda bias maju dan bias mundur
2. menentukan tegangan lutut
3. menggambarkan garis beban dioda
B. Dasar Teori
Dioda akan mengalirkan arus ( konduksi ) jika diberi bias maju ( forward ) yaitu anoda
mendapat tegangan positif dan katoda mendapat tegangan negatif. Sebaliknya jika diberi bias
mundur ( reverse ) yaitu anoda mendapat tegangan negatif dan katoda mendapat tegangan
positif , maka dioda akan mempunyai resistansi tinggi, sehingga dioda tidak konduksi.
Dioda dapat dipergunakan sebagai saklar elektronik, karena pada saat dioda diberi bias
maju akan terjadi aliran arus ( saklar menutup ) dan apabila diberi bias maju arus tidak akan
mengalir ( seperti saklar yang terbuka ). Keadaan ini hanya terjadi pada dioda yang ideal, pada
kenyataannya dioda akan konduksi jika diberi tegangan maju 0.7 V untuk silikon dan 0,2 untuk
germanium. Tegangan ini disebut Tegangan tegangan Dadal ( Breakdown ) .Setelah mencapai
tegangan ini setiap kenaikan tegangan akan mengakibatkan kenaikan arus yang cukup besar.
Gb. 2.2 Rangkaian Untuk mengukur Gb. 2.3 . Kurva Karakteristi Dioda
Karakteristik Dioda
Bila harga Vs diubah, maka arus ID dan VD akan berubah pula. Bila kita mempunyai
Karakteristik statik dioda dan kita tahu harga Vs dan RL , maka harga arus ID dan VD dapat
ditentukan sebagai berikut :
Bila hubungan di atas digambarkan pada karakteristik statik dioda , maka akan didapat
garis lurus dengan kemiringan ( I/RL ). Garis ini disebut garis beban ( Load Line ) , seperti
ditunjukkan pada gambar berikut :
Gb. 2.4. Kurva Karakteristik Dioda dan Garis Beban
Pada Gambar di atas garis beban memotong sumbu V dioda pada harga Vs yaitu bila arus I
= 0 , dan memotong sumbu I pada harga Vs/R L. Titik potong antara karakteristik statik dengan
garis beban memberikan harga tegangan dioda VD(q) dan arus dioda ID(q). Dengan mengubah
harga Vs kita akan mendapatkan garis – garis beban sejajar seperti pada gambar di atas.
D. Diagram Rangkaian
E. Langkah Percobaan
F. Lembar Kerja
200 mV
400 mV
600 mV
800 mV
1V
3V
5V
7V
200 mV
400 mV
600 mV
800 mV
1V
3V
5V
7V
Tabel Pengukuran Dioda silikon bias mundur
Hambatan 220 Ω (Dioda silikon bias mundur)
VAB [V] 1 2 5 10 15 20 25 30
ID [ A ] 1× 10−6 2× 10−6 4,9× 10−6 10× 10−6 15× 10−6 20× 10−6 24,9× 10−6 29,9× 10−6
RD=VAB/ID [ k 1000 1000 1020 1000 1000 1000 1004 1003
Ω]
1V
2V
5V
10 V
15 V
20 V
25 V
30 V
Hambatan 100 Ω (Dioda silikon bias mundur)
VAB [V] 1 2 5 10 15 20 25 30
ID [ A ] 1× 10 −6
2× 10 −6
5 × 10 −6
10× 10−6 15× 10−6 20× 10−6 25 × 10−6 30 × 10−6
RD=VAB/ID [ k 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000
Ω]
1V
2V
5V
10 V
15 V
20 V
25 V
30 V
G. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dioda berguna untuk
menyearahkan arus pada suatu arah karena sifat dioda yaitu mengalirkan arus hanya
dalam satu arah. Untuk arah yang searah tegangan arus yang dilewatkan besar, sedangkan
untuk arah berlawanan arus yang dilewatkan kecil. Dari percobaan, dapat dipelajari
hubungan perubahan tegangan dan kuat arus listrik sehingga semakin besar tegangan
dioda maka semakin besar pula arus diodanya seperti yang telah ditunjukkan oleh tabel
berikut :
Hambatan 220 Ω (Dioda Silikon Bias Maju)
Vs[V] 0.2 0.4 0.6 0.8 1 3 5 7
Id[mA] 0,0002 0,0004 0,067 0,7 1,159 10,39 19,41 28,45
Vd[ V ] 0,2 0,39 0,58 0,645 0,665 0,7156 0,731 0,741
VRL [ V ] 4,39× 10−5 9,93× 10−5 0,01485 0,1541 0,334 2,28 4,26 6,25
Id=VRL/RL 2 × 10−7 4,5 × 10−7 6,75× 10−5 7,0 × 10−4 1,151 × 10−3 0,010 0,019 0,028
Berdasarkan hasil percobaan yang telah ditunjukkan oleh tabel diatas, dapat
dilihat bahwa ketika dioda mendapat tegangan 0,2 V-0,6 V pada bias maju
(menggunakan hambatan 220 Ω maupun 100 Ω), sebagai contoh pada saat menggunakan
hambatan sebesar 220 Ω dioda mengalirkan arus yang sangat kecil yaitu 0,0002 mA
-0,067 mA. Ketika tegangan dinaikkan menjadi 0,8 V arus yang mengalir naik secara
signifikan menjadi 0,7 mA dan terus naik ketika tegangan dinaikkan. Hal ini
menunjukkan bahwa dioda silikon memiliki tegangan lutut sebesar 0,7 V yaitu tegangan
dimana arus mulai bertambah cepat. Percobaan menunjukkan kesesuaian ketika
dibandingkan dengan hukum ohm yang berlaku, dimana ketika tegangan naik maka arus
juga bertambah naik.
Hambatan 220 Ω (Dioda silikon bias mundur)
VAB [V] 1 2 5 10 15 20 25 30
ID [ A ] 1× 10 −6
2× 10 −6
4,9× 10 −6
10× 10−6 15× 10−6 20× 10−6 24,9× 10−6 29,9× 10−6
RD=VAB/ID [ k 1000 1000 1020 1000 1000 1000 1004 1003
Ω]
Ω]
Berdasarkan hasil percobaan yang telah ditunjukkan oleh tabel diatas,dapat
diketahui bahwa semakin besar tegangan maka arus yang mengalir juga bertambah besar
hal ini, sesuai dengan hukum Ohm yang berlaku. Dan pada tabel di atas juga
menunjukkan karakteristik dioda silikon bias mundur. Ketika dioda mendapat tegangan
yang terbalik, maka dioda tersebut akan bersifat menghambat sehingga arus yang
mengalir nilainya sangat kecil bila dibandingkan dengan dioda silikon bias maju.
Berdasarkan perhitungan, nilai resistansi dioda pada bias mundur sangat besar, sehingga
seolah-olah tidak ada arus yang mengalir.
H. Kesimpulan
1) Dioda adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor,
dimana memiliki katoda yang merupakan kutub negatif dan anoda yang
merupakan kutub positif. Saat mengukur resistansi dari dioda, ketika katoda
ditempelkan dengan probe hitam (-), dan ketika anoda ditempelkan dengan probe
merah (-), maka akan menghasilkan nilai infinity (∞). Jika posisi probe dibalik,
maka pada Ohm-Meter akan menunjukkan nilai resistansinya.
2) Pada pengukuran tegangan dan arus dioda pada forward bias, terlihat bahwa nilai
arus pada dioda semakin besar sebanding dengan semakin besarnya nilai
tegangan yang diberikan. Hal ini disebabkan pada anoda diberikan muatan positif
sedangkan katoda diberi muatan negatif. Sehingga alirannya sama seperti pada
rangkaian tertutup.
3) Pada bias mundur memiliki nilai tahanan yang sangat besar.
4) Dioda silikon memiliki tegangan lutut mendekati 0,7 volt.
I. Daftar Pustaka
https://www.hajarfisika.com/2017/09/laporan-praktikum-karakteristik-dioda.html
https://much-zainuri.blogspot.com/2016/11/laporan-praktikum-karakteristik-
dioda.html
https://www.scribd.com/doc/293561630/Praktikum-02-Karakteristik-Dioda
= 2 × 10−7 Ω
Hasil percobaan yang lain dapat dilihat pada tabel percobaan berikut :
Hambatan 220 Ω (Dioda Silikon Bias Maju)
Vs[V] 0.2 0.4 0.6 0.8 1 3 5 7
Id[mA] 0,0002 0,0004 0,067 0,7 1,159 10,39 19,41 28,45
Vd[ V ] 0,2 0,39 0,58 0,645 0,665 0,7156 0,731 0,741
VRL [ V ] 4,39× 10−5 9,93× 10−5 0,01485 0,1541 0,334 2,28 4,26 6,25
Id=VRL/RL 2 × 10−7 4,5 × 10−7 6,75× 10−5 7,0 × 10−4 1,151 × 10−3 0,010 0,019 0,028
2. Berdasarkan karakteristik yang muncul pada tabel 2.1, maka pada data Vs = 1,5 V
ID = 3,688 mA
Vd = 688,9 mV = 0,6889 V
VRL = 811,1 mV = 0,8111 V
ID = VRL/RL = 0,8111/220 = 3,69x10-3 A = 3,69 mA
3.
VAB [V] 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,5 3
-7 -7 -7 -7 -6 -6
ID[ A ] 2x10 4x10 6x10 8x10 1x10 1,5x10 2,999x10-6
RD=VAB/ID 1x106 1x106 1x106 1x106 1x106 1x106 1000333,444
[Ω]