Anda di halaman 1dari 6

WATER LEVEL CONTROL

Intisari
Water Lever Control atau yang sering disingkat dengan WLC atau rangkaian kontrol level air
merupakan salah satu aplikasi dari rangkaian konvensional dalam bidang tenaga listrik yang diaplikasikan
pada motor listrik khususnya motor induksi untuk pompa air. Fungsi dari rangkaian ini adalah untuk
mengontrol level air dalam sebuah tangki penampungan yang banyak dijumpai di rumah-rumah atau
bahkan disebuah industri di mana pada level tertentu motor listrik atau pompa air akan beroperasi dan
pada level tertentu juga pompa air akan mati.
Keywords—Water Level Control, Motor Induksi, Elektroda.

I. PENDAHULUAN
Di era yang serba digital seperti sekarang ini, pekerjaan manusia semakin dipermudahdengan adanya
sistem otomatisasi dalam semua hal. Termasuk dalam pengisian air pada bak penampungan, sehingga
pengguna tidak harus bolak balik menghidupkan danmematikan saklar pada pompa untuk mengisi air.
Teknologi yang digunakan untuk mengontrol air pada bak penampung yang sering digunakan yaitu Water
Level Control (WLC) untuk kesempatan kali ini akan dijelaskan lebih lanjut apa itu WLC dan bagaimana
cara penggunaanya.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Untuk mengontrol level air dalam tangki penampungan dapat menggunakan tiga buah elektroda
yang mana masing-masing dari elektroda tersebut menentukan common power, low level dan high level
dari level ketinggian air. Jadi pada saat anda sedang menjalankan pompa air, air dalam tangki sudah penuh
maka pompa akan padam dengan sendirinya tanpa harus menekan tombol stop. Demikian juga apa bila air
dalam tangki atau bak mulai berkurang sesuai dengan batas yang telah ditentukan maka pompa akan jalan
dengan sendirinya.
L 220 V

WLC

E1
High
E2
Low
E3
N

Gambar 5.3.b Simbol untuk diagram


Liquid level control (WLC).
Prinsip kerja liquid level control
Perangkat ini yang banyak dijumpai di pasaran adalah jenis water level control (WLC). Sebagai
pengindera/sensor adalah 3 elektroda, elektroda E1 pengindera level high, E2 level low, dan E3
berfungsi sebagai lup aliran listrik, mereka ini dipasang tetap dan tidak mengapung. Prinsip kerjanya
adalah sebagai berikut :
- perangkat harus dicatu dengan tenaga listrik,
- ketika semua elektotra tidak tersentuh air atau hanya menyentuh E3, WLC ini belum aktif (kontak
pada posisi normal),
- ketika elektroda E2 dan E3 tersentuh air, WLC ini juga belum aktif (kontak posisi normal),
- ketika elektroda E1, E2 dan E3 tersentuh air, maka WLC ini aktif, maka kontak-kontaknya bekerja
(NO tertutup dan NC terbuka),
- ketika air turun dan tidak lagi menyentuh E1 (sementara E2 dan E3 masih tersentuh air), kondisi ini
belum mengubah posisi WLC (kontak-kontaknya masih bekerja)
- ketika air turun dan tidak lagi menyentuh E1 dan E2 (sementara E3 masih tersentuh air), maka posisi
WLC berubah sehingga kontak-kontaknya kembali ke posisi semula.
Jadi posisi kontak benar-benar pada dua posisi, yaitu on atau off di daerah antara posisi E1 dan E2.
Level controller berfungsi untuk melakukan kendali terhadap ketinggian air di dalam tangki
dengan jalan mengirimkan output sinyal kepada kendali motor. Salah satu contoh level controller adalah
Floatless Level Switch Omron 61F-GPN. Omron 61F-GP-N memiliki 11 piranti pin dan bekerja pada
tegangan supply 220 VAC.

Gambar 2.1 Water Level Control

III. GAMBAR INSTALASI RANGKAIAN


Gambar 2.2 Gambar Rangkaian

IV. PRINSIP KERJA

Dari gambar rangkaian gambar 2.2 : Pin 3 dan 9 merupakan terminal power supply dengan
tegangan 220 VAC. Untuk pin 4 dan 5 digunakan sebagai elektrode E3 dan E1. Pin 1, 10, dan 11 adalah
kontak output. Sedangkan pin 6, 7, dan 8 merupakan kontal relai.
1) Pada kondisi awal kita anggap bahwa air dalam tangki tidak ada air sama sekali seperti terlihat
pada gambar di atas. Dengan keadaan yang demikian, maka otomatis E1 yang difungsikan sebagai
batas atas air, E2 yang difungsikan sebagai batas bawah, dan E3 yang difungsikan sebagai
common akan menggantung pada tangki tanpa tersentuh air sama sekali. Pada kondisi ini motor
atau pompa air akan mati atau tidak berfungsi
2) Ketika permukaan air menyentuh E2 yang difungsikan sebagai batas bawah, motor atau pompa air
akan tetap mati Seiring dengan semakin bertambahnya air tangki maka permukaan air akan
semakin bergerak ke atas sesuai dengan volume air dalam tangki tersebut. Apabila permukaan air
telah mencapai E1 dan motor atau pompa air akan menyala dan mengisi bak penampung
3) Apabila permukaan air di dalam tangki mulai berkurang atau lebih rendah dari E2, pompa air akan
otomatis kembali mati dan untuk kembali menyala maka keseluruhan elektroda E1, E2, E3 harus
tergenang oleh air. Berikut adalah pengoprasian secara otomatis.
4) Untuk pada kondisi manual untuk pengoprasiannya yaitu harus dilakukan oleh operator dan jika air
habis atau elektroda pada kaki E1dan E2 tidak terkena air mata motor atau pompa air akan mati
dan untuk menghidupkannya harus dilakukan olek operator

V. KELEBIHAN
Kelebihan dari system water level control ini adalah :
1) Air dalam tandon atau sumur akan terpantau pada saat habis dan masih.
2) Dapat secara otomatis mengisi menggerakkan pompa apabila bak penampung kosong atau tidak
ada air.
3) Dapat membuat umur pompa atau motor tidak cepat rusak atau terbakar karena pemilik pompa
lupa mematikan air.
4) Dengan penggunaan WLC kebutuhan air diperusahaan dapat terpenuhi seluruhnya

VI. KEKURANGAN
Kekurangan dari system water level control adalah :
1) Harga alat alat yang mahal jadi sangat tidak cocok jika dipakai atau digunakan di rumah-rumah
tinggal.
2) Pemasangannya yang susah dan cukup memakan waktu yang lama
3) Perawatan dan pengontrolan harus lebih sering dilaksanakan
4) Adanya biaya listrik tambahan untuk penggunaan system water level control.

VII. HASIL PRAKTIKUM

7.1 POSISI MANUAL


E1 E2 E3 Motor

Terkena Terkena Terkena air Berputar


air air
Diatas Terkena Terkena air Berputar
air air
Diatas Diatas air Terkena air Berhenti
air
Diatas Diatas air Diatas air Berhenti
air

7.2 POSISI AUTO


Posisi Motor Hidup dan Ingin dimatikan
E1 E2 E3 Motor
Terkena Terkena Terkena air Berputar
air air
Diatas Terkena Tekena air Berputar
air air
Diatas Diatas air Terkena air Berhenti
air
Diatas Diatas air Diatas air Berhenti
air

Posisi Motor Mati dan Ingin dihidupkan


E1 E2 E3 Motor

Diatas Diatas air Diatas air Berhenti


air
Diatas Diatas air Tekena air Berhenti
air
Diatas Terkena Terkena air Berhenti
air air
Terkena Terkena Terkena air Berputar
air air

Berdarkan data hasil prakti, dan berdasarkan pengujian maka yang perlu dibahas yaitu prinsip kerja dari
Omron 61F-GP-N. Elektroda tersebut disetting dengan meletakan E3 paling bawah, E2 di tengah dan E1
paling atas. Saat proses pengisian, air menyentuh E3 kemudian naik sampai menyentuh E2. Saat air
menyentuh E3 dan E2 , kontak TC TB belun bekerja. Lalu saat air sudah menyentuh E3, E2, E1maka
kontak TC TB bekerja menjadi TC TA. Jadi TC sebagai common menggerakan tuasnya dari TB ke TA.
Sedangkan roses pengosongan yaitu pada saat air tidak lagi menyentuh E1, kontak masih belum berubah
(TC TA). Lalu pada saat air tidak menyentuh E1 dan E2 atau hanya menyentuh E3 maka kontak kembali
seperti semula (TC TA). S0 dan S2 dihubungkan pada tegangan 220V.

VIII. KESIMPULAN (PENUTUP)

Dari beberapa hal yang tertulis di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa untuk mengontrol kerja
pompa air berdasarkan level air dapat digunakan alat Omron 61F-GP-N.
Prinsip kerja Omron 61F-GP-N berdasarkan level air yang dideteksi oleh elektroda sehingga
menggerakan kontak pada komponen tersebut. Pada rangkaian yang telah dibuat kali ini bias dioperasikan
secara manual maupun automatis. Pada keadaan manual, menyalakan motor dengan menekan tombol PB
on dan mematikan motor dengan menekan PB off sesuai dengan motor mana yang ingin dinyalakan.
Menghidupkan motor bias kapan saja tanpa memandang level air (kecuali keadaan locking). Dan
mematikan bias kapan saja juga tidak harus penuh. Sedangkan automatis proses bekerjanya yaitu
berdasarkan level air pada sumur, ground reservoir dan tangki yang sudah dirancang sedemikian rupa
sehingga dapat terintegrasi dengan baik.

IX. SARAN

Dalam melakukan praktikum Rancangan Kendali Industri sebaiknya praktikan memperhatikan


pengarahan prosedur yang diberikan oleh dosen pengajar agar dapat membuat rangkaian listrik dengan
benar. Dalam praktikum juga harus teliti dalam merangkai agar mengurangi tingkat kesalahan, sehingga
rangkaian yang dibuat dapat berfungsi dengan optimal.

REFERENSI
[1]https://www.alatuji.com/kategori/286/water-level Diaksespada tanggal 10 Januari 2019 Pukul 10.11
WIB
[2]https://www.alatuji.com/index.php?/article/detail/536/water-level-control-untuk-mengidentifikasikan-
level-air

Anda mungkin juga menyukai