Anda di halaman 1dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

INSTALASI MOTOR LISTRIK


Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)
Peraturan instalasi listrik yang digunakan sebagai pedoman adalah :
AVE (Algemene Voorschriften voor Electrische Sterkstroom Instalasties) yang diterbitkan
sebagai Norma N2004 oleh Dewan Normalisasi Pemerintah Hindia Belanda.
Kemudian N2004 ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan diterbitkan pada tahun
1964 sebagai Norma Indonesia N16 yang kemudian dikenal sebagai PUIL (Peraturan Umum
Instalasi Listrik) 1964 (PUIL pertama)
PUIL yang kedua adalah PUIL 1977 yang mengacu standar IEC (International
Electrotechnical Commission)
Sedangkan PUIL yang ketiga adalah PUIL 1987.
PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik) 2000 merupakan hasil revisi dari PUIL 1987 yang
ditetapkan oleh Menteri Pertambangan dan Energi dalam Surat Keputusan Menteri No.2412/40/600.3/1999, tertanggal 30 April 1999.
PUIL ini mengacu pada standar IEC, NEC (National Electric Code), VDE (Verband
Deutscher Electrotechniker) dan SAA (Standards Assosiation Australia).
PUIL 2000 SNI 04-0225-2000 ini merupakan revisi dari PUIL 1987 SNI 04-225-1987 yang
dirumuskan oleh panitia revisi PUIL, dan ditetapkan sebagai Standar Nasional Indonesia.
Dengan terbitnya PUIL 2000 ini, maka PUIL 1987, 1977 dan 1964 menjadi tidak berlaku.
A. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik ini ialah agar pengusahaan instalasi
listrik terselenggara dengan baik, untuk menjamin keselamatan manusia dari bahaya kejut
listrik, keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya, keamanan gedung serta isinya dari
kebakaran akibat listrik, dan perlindungan lingkungan.
B. Ruang Lingkup
1.2.1.1 Persyaratan Umum Instalasi listrik ini berlaku untuk semua pengusahaan instalasi
listrik tegangan rendah arus bolak-balik sampai dengan 1000 V, arus searah 1500 V dan
tegangan menengah sampai 35 kV dalam bangunan dan sekitarnya baik perancangan,
pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan maupun pengawasannya
dengan memperhatikan ketentuan yang terkait.
Instalasi Listrik
Instalasi listrik dipergunakan untuk menyalurkan tenaga listrik ke alat-alat yang
memerlukan tenaga listrik, misalnya lampu, motor-motor listrik, alat pemanas seperti
kompor listrik, setrika listrik, pemanggang roti dan lain-lain.
Instalasi listrik ini memakai perlengkapan misalnya : kawat penghantar, pengaman lebur,
kotak pembagi, dan lain-lain. Perlengkapan listrik ini ditempatkan dalam ruangan. Keadaan

SMK TUREN HERI

halaman 1 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

ruangan itu tergantung pada tempat dan keperluan kerja. Untuk itu semua ada syarat-syarat
instalasi listrik baik untuk tegangan tinggi maupun tegangan rendah.
MACAM-MACAM INSTALASI LISTRIK
Menurut arus listrik yang disalurkan
Instalasi arus searah
Instalasi arus bolak-balik
Menurut pemakaian tenaga listrik
Instalasi penerangan (cahaya)
Instalasi tenaga
Menurut tegangan yang dipergunakan
Instalasi tegangan tinggi
Instalasi tegangan rendah
SYARAT-SYARAT INSTALASI LISTRIK
Syarat ekonomis
Instalsi listrik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan dari instalasi itu,
ongkos pemasangan dan ongkos pemeliharaannya semurah mungkin.
Syarat keamanan
Instalsi listrik harus dibuat sedemikian rupa sehingga kemungkinan timbul kecelakaan
sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan
terjaminnya peralatan dan benda-benda di sekitarnya dari kerusakan akibat adanya
gangguan seperti hubung pendek, beban lebih, tegangan lebih dan sebagainya.
Syarat keandalan
Kelangsungan pemberian / pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara
baik.
Pada pelat nama setiap motor harus terdapat keterangan atau tanda mengenai hal berikut :
nama pembuat
tegangan pengenal
arus beban pengenal
daya pengenal
frekuensi pengenal dan jumlah fase untuk motor arus bolak balik
putaran per menit pengenal
suhu lingkungan pengenal dan kenaikan suhu pengenal
kelas isolasi
tegangan kerja dan arus beban penuh
sekunder untuk motor induksi rotor lilit
jenis lilitan : shunt, kompon, atau seri untuk motor arus searah
daur kerja.

SMK TUREN HERI

halaman 2 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Motor

Pemakaian motor listrik biasanya sudah menjadi satu kesatuan dengan peralatan
mekanikal lainnya yang berfungsi sebagai penggerak seperti : pompa, Fan,Kompressor
dan lain-lain.

Hal yang utama didalam pelaksanaan pemasangan motor yang berkaitan dengan
instalasi listrik adalah cara penyambungan diterminal motor. .

Rumus untuk motor gerakan lurus, misal askalator, krane dll


p.v

P = 75. ( Hp )

p.v

P = 102.

KW )

P = daya motor
P = besar beban yang bergerak ( Kg )
V = kecepatan beban yang bergerak ( m/det )
= efisiensi dari mesin
Rumus untuk motor gwrakan berputar, misal mesin giling, gerinda dll
M .n

P = 746. ( Hp )

M .n

P = 975.

KW )

P = daya motor
M = momen putar beban ( Kg.m )
n = putaran beban ( rpm )
= efisiensi dari mesin
Rumus untuk motor kipas / fan,
v. p

P = 75. ( Hp )

v. p

P = 102.

KW )

P = daya motor
v = volume udara ( m3/detik )
p = tekanan udara ( kg/m2 )
= efisiensi dari mesin
Rumus penyesuaian momen puter / torsi,

SMK TUREN HERI

halaman 3 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

M = 975

P
( KW )
n

P = daya motor ( KW )
M = momen putar motor ( Kg m )
n = putaran motor ( rpm )
Penyesuaian dengan macam kerja ( duty ) dari mesin :
Continous rating symbol DB / S1
Short time rating symbol KB / S2
Intermittent rating symbol AB
Continous operation with intermittent loading symbol SAB
Continous operation with Short time loading symbol OKB

RUMUS RUMUS MOTOR LISTRIK


Untuk motor satu fasa
Pin = V.I.cos ( KW )

= Pout
Pin

Pout
In = V . cos .

Dimana :
Pin

= daya masukan motor ( KW )

Pout = daya keluaran motor ( KW )


V

= tegangan kerja motor ( Volt )

Cos = factor daya motor

= efisiensi motor ( % )

Untuk motor tiga fasa


Pin =

3.

V.I.cos ( KW )

= Pout
Pin

In =

Pout
3.V . cos .

Dimana :
Pin

= daya masukan motor ( KW )

Pout = daya keluaran motor ( KW )


V

= tegangan kerja motor ( Volt )

Cos = factor daya motor

= efisiensi motor ( % )

Dimana :
Bila sumber PLN 380/220V,sedang tegangan motor 3 phase adalah
220 / 380 V, maka motor dihubungkan bintang pada teg 380 V

SMK TUREN HERI

halaman 4 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Rangkaian instalasi motor listrik

Pengaman hubung-pendek
Sirkit motor

Sarana pemutus

Kendali

Pengaman beban lebih


(Motor berputar)

Motor

Sirkit Motor
5.5.3.1 Penghantar sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA
kurang dari 125 % arus pengenal beban penuh. Di samping itu, untuk jarak jauh perlu digunakan
penghantar yang cukup ukurannya hingga tidak terjadi susut tegangan yang berlebihan.
5.5.3.2 Penghantar sirkit akhir yang mensuplai dua motor atau lebih, tidak boleh mempunyai
KHA kurang dari jumlah arus beban penuh semua motor itu ditambah 25 % dari arus beban
penuh motor yang terbesar dalam kelompok tersebut. Yang dianggap motor terbesar ialah yang
mempunyai arus beban penuh tertinggi.

SMK TUREN HERI

halaman 5 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Proteksi beban lebih


5.5.4.1 Proteksi beban lebih (arus lebih) dimaksudkan untuk melindungi motor, dan perlengkapan
kendali motor, terhadap pemanasan berlebihan sebagai akibat beban lebih atau sebagai
akibat motor tidak dapat diasut.
Beban lebih atau arus lebih pada waktu motor beroperasi, bila bertahan cukup lama, akan
mengakibatkan kerusakan atau pemanasan yang berbahaya pada motor tersebut.
5.5.4.3 Gawai proteksi beban lebih tidak boleh mempunyai nilai pengenal, atau disetel pada nilai
yang lebih tinggi dari yang diperlukan untuk mengasut motor pada beban penuh. Dalam
pada itu waktu tunda gawai proteksi beban lebih tersebut tidak boleh lebih lama dari yang
diperlukan untuk memungkinkan motor diasut dan dipercepat pada beban penuh.
5.5.4.7 Gawai proteksi beban lebih, yang melindungi sirkit akhir tempat motor atau peranti
bermotor dihubungkan, harus mempunyai waktu utnda yang memungkinkan motor diasut
dan mencapai putaran penuh.
5.5.4.8 Gawai proteksi beban lebih yang dapat mengulang asut secara otomatis setelah jatuh
karena arus lebih, tidak boleh dipasang, kecuali bila hal itu diperbolehkan untuk motor
yang diproteksi. Motor yang setelah berhenti dapat diulang asut secara otomatis, tidak
boleh dipasang bila ulang asut otomatis itu dapat mengakibatkan kecelakaan.
Proteksi hubung pendek sirkit motor
Nilai pengenal atau setelan gawai proteksi
5.5.5.2.1 Nilai pengenal atau setelan gawai proteksi arus hubung pendek harus dipilih sehingga
motor dapat diasut, sedangkan penghantar sirkit akhir, gawai kendali, dan motor, tetap
diproteksi terhadap arus hubung pendek.
5.5.5.2.2

Untuk sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal, nilai pengenal atau setelan proteksi
arus hubung pendek tidak boleh melebihi nilai yang bersangkutan dalam Tabel 5.5.2.

5.5.5.2.3

Untuk sirkit akhir yang menyuplai beberapa motor, nilai pengenal atau setelan
proteksi arus hubung pendek tidak boleh melebihi nilai terbesar dihitung menurut
Tabel 5.5.2. untuk masing-masing motor, ditambah dengan jumlah arus beban penuh
motor lain dalam sirkit akhir itu.

Tabel 5.5-2 Nilai pengenal atau setelan tertinggi gawai


proteksi sirkit motor terhadap hubung pendek

Jenis Motor
motor sangkar deng stater
bintang/delta,DOL
motor sangkar /serempak
deng stater
outotransformer
motor rotor lilit / slipring

SMK TUREN HERI

Setelan tertinggi untuk


pemutus tenaga

Setelan tertinggi untuk


pemutus tenaga

250 %

400%

200 %

400 %

150 %

400 %

halaman 6 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Proteksi hubung pendek sirkit cabang


5.5.6.1

Suatu sirkit cabang yang menyuplai beberapa motor dan terdiri dari penghantar dengan
ukuran berdasarkan 5.5.3.2 harus dilengkapi dengan proteksi arus lebih yang tidak
melebihi nilai pengenal atau setelan gawai proteksi sirkit akhir motor yang tertinggi
berdasarkan 5.5.5.2.3, ditambah dengan jumlah arus beban penuh semua motor lain
yang disuplai oleh sirkit tersebut.

a.

Penghantar
Penghantar adalah bahan yang bersifat menyalurkan arus listrik. Bahan yang digunakan
untuk instalasi tegangan rendah adalah tembaga yang mempunyai daya hantar tinggi.
Sedangkan penghantar berisolasi adalah bahan yang bersifat menyalurkan arus listrik baik
yang berbentuk pejal maupun serabut yang masing-masing dilengkapi dengan isolasi dan
membentuk satu kesatuan.
Penggabungan satu atau lebih inti-inti umumnya dilengkapi dengan selubung pelindung.
Dengan demikian ada 3 hal pokok dari penghantar yang berisolasi, yaitu:
1.

Konduktor atau penghantar, merupakan media untuk menyalurkan arus listrik.

2.

Isolasi merupakan bahan dielektrik untuk mengisolir.

3.

pelindung luar yang akan memberikan perlindungan terhadap kerusakan mekanik,

pengaruh bahan kimia, elektrolisis dan api.


Penghantar yang digunakan dalam instalasi sangat beraneka ragam, lain dari itu
berhubungan dengan bahan-bahan plastik untuk isolasi masih terus berkembang, dengan
demikian peretambahan jenis kabel selalu ada.
b.

Jenis Penghantar
Untuk kabel tenaga biasa digunakan kabel jenis:
a.

NYY, yaitu instalasi industri didalam gedung maupun dia alam asal tanah
diberi perlindungan secukupnya terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan
mekanis.

b.

NYFGbY, kabel NYFGbY 3 x 120 mm 18/30 KV, artinya kabel tiga inti
berpenghantar tembaga dengan masing-masing luas penghantar 120 mm2 berbentuk
sektor serabut, pelindung dalam dari PVC, berperisai baja dan armatur dari pipa baja,
pelindung luar dari PVC, tegangan nomianal penghantar fasa dengan netral 18 KV
dan tegangan antar fasa 30 KV.

c.

Menentukan KHA Penghantar


Kemampuan hantar arus dipengaruhi oleh suhu penghantar yang diijinkan dan sejumlah
panas yang dipindahkan. Kemampuan hantar arus dari suatu penghantar yang berbedabeda tergantung dari spesifikasi penghantar yang ada.
Penghantar sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA
kurang dari 125 % arus pengenal beban penuh. Disamping itu, untuk jarak jauh perlu
digunakan penghantar yang cukup ukurannya

SMK TUREN HERI

halaman 7 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

d.

Menentukan Penampang Penghantar


Luas penampang dan jenis penghantar yang dipasang dalam suatu instalasi ditentukan
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:
1. Kemampuan hantar arus
2. Kondisi suhu
3. Susut tegangan
4. Sifat lingkungan
5. Kemungkinan perluasan
Semua penghantar harus mempunyai KHA sekurang-kurangnya sama dengan arus yang
mengalir melaluinya, yang telah ditentukan sesuai dengan kebutuhannya.
Untuk penghantar aktif saluran utama, sirkuit akhir harus terdiri atas penghantar dengan
penampang dan bahan yang sama, penghantar aktif dengan isolasi berbeda dapat
digunakan dengan ketentuan bahwa KHA penghantar yang mempunyai bahan isolasi
yang terendah mutunya digunakan sebagai dasar perhitungan untuk semua penghantar.
Untuk penghantar netral mempunayi KHA sebagai berikut:
a.

Penghantar netral saluran dua kawat harus mempunyai KHA sama dengan
penghantar fasa (PUIL 2000 ayat 3.16.2.2 hal 77).

b.

Penghantar netral saluran banyak harus mempunyai KHA sesuai dengan arus
maksimum yang mungkin timbul dalam keadaan tidak seimbang yang normal (PUIL
2000 ayat 4.2.2.2.3 hal 109).

Bila saluran fasa banyak melayani sebagian besar dari beban diantara penghantar fasa dan
netral, maka penampang dari penghantar netral harus tidak kurang dari penampang fasa
bbila penghantar fasa mempunyai penampang sama atau lebih dari 25 mm2.

SMK TUREN HERI

halaman 8 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

a.

Arus Nominal Beban


Dalam menentukan luas penampang penghnatar harus sedemikian rupa sehingga
penghantar tersebut dapat menyalurkan tenaga listrik secara aman dan efisien, dan
supaya penghantar dapat menyalurkan energi secara maksimal maka harus
diperhatikan kemampuan hantar arusnya.
Untuk beban 1 fasa
In =

S
V

Untuk beban 3 fasa


In =

S
3.V

Dimana S = daya semu (VA)


V = tegangan (V)
Setelah diketahui maka selanjutnya dapat melihat tabel pada PUIL untuk
menyesuaikan besar arus.
SMK TUREN HERI

halaman 9 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

b.

Rugi Tegangan
Rugi tegangan adalah tegangan yang hilang pada penghantar berupa panas. Rugi
tegangan yang diijinkan tidak boleh melebihi 5 % dari tegangan yang ada (PUIL 2000
ayat 4.2.3.1).
Dari 5 % tersebut dibagi mennjadi beberapa bagian sebagai berikut:
1.

Rugi tegangan dari jala-jala KWh meter 0,5 %.

2.

Rugi tegangan dari KWh meter ke peralatan pemakai atau rangkaian


penerangan 1,5 %.

3.

Rugi tegangan dari KWh meter ke motor-motor atau rangkian daya 3 %.

(Sumber: Muhaimmin, Instalasi Listrik 1, Pusat Pengembangan Pendidikan


Politeknik, Bandung, 1995).
Untuk menghitung rugi tegangan pada satu penghantar adalah:
(1)

V=

(3)

V=

2.L.I
X .A
3.L.I
X .A

Dimana, V = drop tegangan (Volt)


L = panjang kabel (meter)
I = arus (ampere)
X = hantaran jenis (m/mm2)
A = luas penampangn penghantar
Jika dipersentasikan, maka didapat persamaan:
V=

V .100%
V

Dari rumus tersebut dapat dilihat bahwa untuk suatu rangkaian yang bersifat resistif
pada besaran arus tertentu, semakin panjang konduktor maka akan semakin besar
drop tegangan yang dihasilkan, demikian juga jika penampang penghantar terlalu
kecil maka rugi tegangannya akan semakin besar.
c.

Perhitungan Pengaman
Berdasarkan PUIL 1987 ayat 4.1.2.C.2, bahwa semua pengaman seperti pemutus daya
dan pengaman lebur, arus yang melewati pengaman tersebut tidak boleh melebihi
KHA penghantar ditempat yang dilindungi kecuali tidak terdapat pemutus daya yang
mempunyai arus nominal sama dengan KHA penghantar.
Gawai untuk proteksi terhadap arus beban lebih dan arus hubung pedek harus
sanggup memutuskan setiap arus lebih dan mencakup arus hubung pendek pada titik
tempat gawai proteksi dipasang (PUIL 2000 ayat 4.2.7.2.2).
Untuk semua jenis pengaman lebur yang elemennya dapat diganti, arus nominal lebur
tidak boleh lebih besar dari KHA penghantar yang dilindunginya. Gawai proteksi
khusus terhadap arus lebih harus mampu memutus setiap arus beban lebih, tetapi
dapat mempunyai kemampuan memutus lebih rendah daripada arus hubung pendek
(PUIL 2000 ayat 4.2.7.2.3).

SMK TUREN HERI

halaman 10 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Sedangkan untuk elemen leburnya yang tidak boleh lebih besar dari KHA penghantar
yang dilindunginya kecuali bila tidak ada pengaman lebur standar yang sama dengan
KHA penghantar.
Untuk beban 1 fasa;
In =

S
V

Setelah mengetahui arus nominalnya maka selanjutnya arus nominal tersebut


dikalikian dengan faktor pengaman yaitu 1,25 atau 1,5.
Untuk beban 3 fasa, beban motor atau peralatan;
In =

S
3.V

Setelah mengetahui arus nominalnya maka selanjutnya arus nominal tersebut


dikalikan dengan faktor pengaman.
Tabel 1*)
Nilai nominal/setelan Tertinggi Gawai Pengaman Sirkit Motor terhadap Hubung
Pendek.
Pemutus Daya
250 %
200 %

Pengaman Lebur
400 %

Jenis
Pengasutan Y/,

400 %

DOL, Reaktor
Pengasutan auto
tranformator,

150 %

400 %

reaktansi tinggi
Untuk arus searah ,

rotor lilit
*) LIPI, Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000).
e. Macam-macam Pengaman
Tujuan tindakan pengamanan pada instalasi listrik adalah untuk melindungi manusia atau
peralatan yang tersambung pada instalasi itu jika terjadi arus gangguan akibat dari keadaan
yang tidak normal.
Guna pengamanan adalah untuk mendeteksi gangguan yang terjadi pada rangkaian listrik dan
untuk memutuskan bagian rangkaian yang mengalami gangguan itu.
Pemutus rangkaian itu juga dimaksudkan untuk membatasi arus yang berlebihan dan
membatasi dampak busur api yang disebabkan oleh gangguan.
Alat-alat pengaman ini umumnya digunakan untuk:
a. Mengamankan hantaran, peralatan listrik dan motor listrik terhadap beban lebih.
b. Pengaman terhadap hubung singkat antar fasa atau antara fasa dengan netral dan terhadap
hubung singkat dalam peralatan atau motor listrik.
c. Pengaman terhadap hubung singkat dengan badan mesin
Macam-macamnya:
A.

Air Circuit Breaker (ACB)


Air Circuit Breaker memiliki ketahanan thermis yang tinggi sehingga dapat menjamin
kontinuitas pelayanan sumber daya listrik. Karena pada saat terjadi gangguan, alat ini
akan menunda pemutusan sebelum semua pemutus tenaga disisi bawahnya terputus

SMK TUREN HERI

halaman 11 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

(tripp). Sehingga jika gangguan tersebut hanya terjadi pada satu titik, maka hanya
pemutus tenaga pada daerah itu sajalah yang terputus (tripp).
ACB adalah pengendali yang secara otomatis dapat memutuskan rangkaian secara
seketika apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih. Karena karakteristik perilakunya
baik sekali dan berkapasitas pemutusan arus besar dibandingkan dengan saklar pisau dan
sekering, ACB ini luas dipergunakan sebagai pemutus daya untuk papan distribusi dan
kendali dari peralatan elektrik suatu bangunan, perkakas mesin, mesin industri dll.
B.

Miniature Circuit Breaker (MCB).


MCB adalah salah satu bentuk circuit breaker yang dilengkapi dengan pengaman thermis
(bimetal) sebagai pengaman beban lebih dan juga dilengkapi dengan pengaman magnetis
untuk arus lebih atau arus hubung singkat.
Gambar 2.7. Kontruksi MCB dan Pengawatannya *)

*) Harten, P.Van, Instalasi Listrik Arus Kuat I , Cetakan Ke-Empat,


CV. Trimitra Mandiri, Jakarta, 1980, hlm 212.
a.

Otomat L
Pada otomat jenis ini pengaman thermisnya disesuaikan dengan meningkatnya
suhu hantarannya melebihi suatu nilai tertentu, maka elemen dwi logamnya akan
memutuskan arusnya. Kalau terjadi hubung singkat, arus diputuskan oleh
pengman elektomagnetiknya. Untuk arus bolak-balik yang sama dengan 4 In 6
In dan arus searah yang sama dengan 8 In pemutusan arusnya berlangsung dalam
waktu 0,2 sekon.

b.

Otomat H
Secara thermis jenis ini sama dengan otomat - L, hanya pengaman
elektromagnetiknya memutuskan dalam waktu 0,2 sekon, kalau arusnya sama
dengan 2,5 In 3 In untuk arus bolak-balik atau 4 In untuk arus searah, jenis
otomat ini digunakan untuk instalasi rumah. Pada instalasi rumah, arus gangguan
yang rendahpun harus diputuskan dengan cepat. Jadi kalau terjadi gangguan tanah
bagian-bagian yang terdiri dari logam tidak akan bertegangan.

c.

SMK TUREN HERI

Otomat G

halaman 12 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Jenis otomat ini digunakan untuk mengamankan motor-motor listrik kecil untuk
arus bolak-balik atau arus searah, alat-alat listrik dan juga rangkaian akhir besar
untuk

penerangan,

misalnya

penerangan

bangsal

pabrik.

Pengaman

elektromagnetiknya berfungsi pada 8 In11 In untuk arus bolak-balik atau pada


14 In untuk arus searah. Kotak-kontak saklarnya dan ruang pemadam busur
apinya memiliki kontruksi khusus. Karena itu jenis otomat ini dapat memutuskan
arus hubuing singkat yang besar yaitu hingga 1500 A.
Gambar 2.8. Karakteristik MCB type L, H, G*)

*) Muhaimin, Instalasi Listrik 1, Bandung.


C.

Moulded Case Circuit breakers (MCCB)


MCCB adalah salah satu bentuk circuit breaker yang dilengkapi dengan pengaman
thermis (bimetal) sebagai pengaman beban lebih dan juga dilengkapi dengan
pengaman magnetis untuk arus lebih atau arus hubung singkat, dan biasanya dipakai
pada pemutusan beban tenaga.

D.

Limit Swicth
Limit switch merupakan salah satu jenis saklar yang bekerja karena adanya
sentuhan atau gesekan. Biasanya limit switch ini digunakan atau ditempatkan
sesuai dengan kebutuhan dan keadaan benda yang bersangkutan. Jarak benda
dengan limit switch harus diperhatikan agar benda tersebut dapat tersentuh limit
switch.
Limit switch mempunyai beberapa bagian antara lain pengungkit dan roda
penjulang yang merupakan bagian mekanik yang akan menggerakkan lengan
pengungkit dan diteruskan pada bergeraknya suatu kontak baik menutup atau
membuka. Dan perpindahan posisi kontak ini menandakan bahwa limit switch
bekerja.
Pada limit switch juga terdapat dua macam jenis limit switch yang dibagi
berdasarkan posisi kontak pada saat keadaan normal yaitu limit switch NO
(normally open) dan limit switch NC (normally close). Pada push button NO,
dalam keadaan normal kontaknya berada dalam keadaan terbuka atau tidak saling
terhubung sehingga berfungsi sebagai penghubung rangkaian listrik jika limit
switch tersebut mendapat tekanan atau gesekan. Sedangkan push button NC pada
keadaan normal kontaknya berada dalam posisi tertutup atau saling terhubung

SMK TUREN HERI

halaman 13 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

sehingga berfungsi sebagai pemutus rangakain listrik jika limit switch tersebut
mendapat tekanan atau gesekan. Jika tekanan atau gesekan tersebut dilepaskan
dari limit switch maka kontak limit switch tersebut akan kembali pada posisi
normalnya.
Gambar 2.9. Konstruksi Limit Switch

E.

Relay Pengaman

Relay merupakan peralatan listrik yang memiliki fungsi sama dengan kontaktor yaitu
mengendalikan satu rangkaian atau lebih. Perbedaannya bahwa kontaktor biasanya
digunakan untuk arus yang besar sedangkan relay tidak. Relay tidak memiliki kontak
utama karena tidak dirancang untuk berhubungan dengan arus besar melainkan dirancang
sebagai pemutus dan penghubung rangkaian kontrol.
Gambar 2.10. Konstruksi Relay dan Simbol

Relay memiliki dua macam kontak yaitu kontak NO (normally open) artinya dalam
keadaan normal kontaknya berada dalam keadaan terbuka (open)atau tidak saling
terhubung sehingga berfungsi sebagai penghubung rangkaian listrik jika relay tersebut
mendapat sumber dan NC (normally close) pada keadaan normal kontaknya berada dalam
posisi tertutup (close) atau saling terhubung sehingga berfungsi sebagai pemutus
rangakain listrik jika relay tersebut mendapat sumber.
Relay pengaman juga merupakan sebuah alat yang bertugas menerima, mendeteksi
besaran tertentu untuk kemudian mengeluarkan perintah sebagai tanggapan (respon) atas

SMK TUREN HERI

halaman 14 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

besaran yang dideteksi. Perintah yang dikeluarkan berupa besaran listrik ditujukan kepada
trip coil, pemutus tenaga (CB) atau kepada alat-alat seperti alarm atau lampu.
Adapun tujuan dari penerapan relay pengaman adalah:
1.

Mengamankan peralatan pada sistem akibat adanya kondisi abnormal.

2.

Cepat melokalisir bagian yang terganggu menjadi sekecil mungkin.

3.

Mengamankan manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh listrik.

4.

Dapat memberikan keandalan ynag tinggi dalam penyaluran tenaga


listrik.

Karena relay merupakan kunci kelangsungan kerja dari suatu sistem tenaga, maka
untuk menjamin keandalan dari sistem tenag yang bersangkutan, relay harus
memenuhi persyaratan sebgai berikut:
1. Cepat Bereaksi.
2.

Seleksi

3. Sensitif
4. Handal
5. Ekonomis
Berikut ini akan dibahas mengenai perbedaan WATT dengan VA (Volt Ampere).
Untuk system 1 phase :
Daya Nyata ( P ) = VL-N. I. Cos ( WATT )
Daya Semu ( S ) = VL-N. I ( VA )
Daya Reaktif (Q) = VL-N.I Sin ( VAR )
Untuk system 3 phase
Daya Nyata ( P ) = 3 VL-L. I. Cos ( WATT )
Daya Semu ( S ) = 3 VL-L. I ( VA )
Daya Reaktif (Q) = 3 VL-L .I Sin ( VAR )
atau
Daya Nyata ( P ) = 3 VL-N. I. Cos ( WATT )
Daya Semu ( S ) = 3 VL-N. I ( VA )
Daya Reaktif (Q) = 3 VL-N .I Sin ( VAR )
Catatan :
VL-L = Tegangan antara line-line = 380 V
VL-N = Tegangan antara line-Netral = 220 V
I = Arus ( Ampere )
Cos = Faktor daya dari beban (berkisar antara 0 - 1)
Sebagai contoh suatu pompa air bersih yang digerakkan oleh motor 3 phase 18.5 KW.
380 volt, Cos = 0.85.
Maka berapa besar arus yang dibutuhkannya dapat dihitung sebagai berikut : 1 KW = 1000 W

SMK TUREN HERI

halaman 15 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

P3 = 3.VL-L . I . Cos
18.500 = 3. 380. I . 0,85
= 32,97 33 A .

I = 18.500
3. 380. I . 0,85

Jadi arus yang dibutuhkannya = 33 A untuk masing-masing phase.


Contoh : Instalasi Motor listrik
Sirkit cabang motor dengan tegangan kerja 220 /380 V menyuplai motor berikut :
a).Motor sangkar dengan pengasutan bintang segitiga, arus pengenal beban penuh 42 A.
b).Motor serempat dengan pengasutan autotransformator, arus pengenal beban penuh 54 A.
c).Motor rotor lilit, arus pengenal beban penuh 68 A.
Masing-masing motor diproteksi terhadap hubung pendek dengan pemutus sirkit.
a).KHA penghantar sirkit cabang.
b).Setelan proteksi hubung pendek sirkit cabang.
c).Setelan proteksi saluran utama dari hubung pendek bila sirkit cabang itu disuplai oleh satu
saluran utama yang juga menyplai motor rotor lilit dengan arus pengenal beban penuh 68 A.
Penyelesaian : (lihat Gambar 5.5-2)
a).Menurut 5.5.3.2 KHA tidak boleh kurang dari 42 A + 54 A + 1,25 x 68 A = 181 A.
b).Menurut 5.5.6.1, setelan maksimum gawai proteksi masing-masing motor adalah sebagai
berikut :
1). motor sangkar :

250 % x 42 A = 105 A

2). motor serempak :

200 % x 54 A = 108 A

3). motor rotor lilit :

150 % x 68 A = 102 A

Menurut 5.5.4.3 setelan maksimum gawai proteksi sirkit cabang terhadap hubung pendek
tidak boleh melebihi : 108 A + 42 A + 68 A = 218 A
c). Setelan maksimum gawai proteksi hubung pendek masing-masing sirkit cabang adalah 218 A
dan 150 % x 68 A
Setelan gawai proteksi hubung pendek saluran utama tidak boleh melebihi 218 A + 68 A = 286 A.
Kendali
5.5.7.1

Yang dimaksud dengan kendali ialah sarana yang mengatur tenaga listrik, yang

dialirkan ke motor dengan cara yang sudah ditentukan. Di dalamnya termasuk juga sarana
yang biasa digunakan untuk mengasut dan menghentikan motor.
5.5.7.3.1

Tiap kendali harus mampu mengasut dan menghentikan motor yang

dikendalikannya. Untuk motor arus bolak balik kendali harus mampu memutuskan arus
motor yang macet.
5.5.7.7 Sirkit kendali
5.5.7.7.1

Sirkit kendali harus diatur sedemikian rupa sehingga akan terputus dari

semua sumber suplai, jika sarana pemutus dalam keadaan terbuka. Sarana pemutus boleh
terdiri atas dua gawai, satu diantaranya memutuskan hubungan motor dan kendali dari
sumber suplai daya untuk motor, dan yang lain memutuskan hubungan sirkit kendali dari
suplai dayanya.

SMK TUREN HERI

halaman 16 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Sarana pemutus
5.5.8.1 Motor harus dilengkapi dengan sarana pemutus, yakni gawai yang memutuskan
hubungan motor dan kendali dari sirkit sumber dayanya.

5.5.8.3.3

Sarana pemutus harus mempunyai kemampuan arus sekurang-kurangnya

115 persen dari arus beban penuh motor.


5.5.8.3.4

Sarana pemutus yang melayani beberapa motor atau melayani motor dan

beban lainnya, harus mempunyai kemampuan arus sekurang-kurangnya 115 % dari


jumlah arus beban pada keadaan beban penuh.
KONTAKTOR
Kontaktor adalah gawai (alat) untuk menghubungkan dan memutuskan sirkit listrik dengan
menggunakan tenaga elektromagnet untuk menutup dan membuka kontak-kontaknya

Kelebihan Kontaktor
Dapat menghubungkan sirkit listrik pada arus yang besar dan tegangan yang tinggi
dengan menggunakan tegangan yang rendah dan arus yang kecil di dalam kumparannya
(aman bagi operator).
Dapat dioperasikan dari jarak jauh (remote).
Dapat dioperasikan secara otomatis.
Memiliki kinerja yang handal.
Konstruksi
Bagian utama kontaktor :
kumparan (coil) diletakkan pada kaki tengah inti
inti magnet tetap
inti magnet bergerak atau jangkar penggerak (moving armature atau plunger) yang
memegang lengan-lengan kontak.

SMK TUREN HERI

halaman 17 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Konstruksi kontaktor

Inti
dan

magnet
koil

Shading coil
Pada kaki-kaki luar inti magnet ini terdapat lilitan yang dihubung pendek seperti cincin
yang disebut kumparan magnet bayangan (magnet shading coils). Lilitan (cincin) ini akan
menahan jangkar dari sistem magnet supaya tidak bergetar atau mendengung.

SMK TUREN HERI

halaman 18 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Cara Kerja Kontaktor


Jika arus mengalir melalui kumparan, inti besi dimagnetkan sehingga akan menarik
jangkar penggerak yang memegang lengan-lengan kontak. Kontak gerak digerakkan
menuju kontak stasioner (kontak yang diam). Kontak dihubungkan seri dengan alat yang
dikendalikan, sehingga beban dihubungkan dengan sumber tegangan ketika kumparan
diberi energi (coil energized).
Jika arus kumparan magnet diputuskan, magnet akan kehilangan gaya tariknya sehingga
jangkar dilepas kembali ke posisi semula oleh pegas, sehingga kontaknya kembali ke
posisi normal.
Coil Kontaktor AC
Tegangan nominal (Un) : 12, 20, 24, 32, 42, 48, 110, 120, 127, 208, 220, 230, 240, 256,
277, 380,400, 415, 440, 480, 500, 575, 600 dan 660 volt-ac.
Spesifikasi
Konsumsi rata-rata

7 - 22 VA

Operating range

0,8 - 1,1 Un

Coil Kontaktor DC
Tegangan nominal (Un) : 12, 20, 24, 32, 42, 48, 60, 72, 96, 100, 110, 125, 155, 174, 200,
220, 250, 305, 348, 440, 543, dan 600 volt-dc.
Spesifikasi
Konsumsi rata-rata

9W

11W

Operating range

0,8-1,1 Un

22 W

0,7-1,25 Un
0,85-1,1 Un
Kontak Utama (Main Contact)
Kontak utama digunakan pada sirkit utama atau sirkit daya (power circuit), yaitu untuk
menghubungkan dan memutuskan sumber daya dengan beban.
Oleh karena itu kontak-kontak utama

biasanya terbuat dari oksida cadmium-perak

sehingga memiliki kekuatan mekanik yang tinggi dan tahan terhadap percikan bunga api.
Jumlah kontak utama pada suatu kontaktor dinyatakan dengan jumlah kutub (pole).
biasanya terdiri dari tiga kontak (3-pole) atau empat kontak (4-pole).

SMK TUREN HERI

halaman 19 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Kontak Bantu (Auxiliary Contacts)


Sedangkan kontak bantu dipersiapkan untuk melengkapi atau membantu kerja sirkit
kontrol, misalnya untuk mengunci kontaktor magnet itu sendiri maupun untuk keperluan
lain seperti sistem kerja berurutan, interlock dan sebagainya atau sebagai kontak sinyal
pada peralatan kontrol.
Kontak-kontak ini terdiri dari kontak NO (normally open) atau normal membuka dan
kontak NC (normally closed) atau normal menutup.

Simbol wiring kontak utama, kontak Bantu dan koil

Coil Kontaktor

SMK TUREN HERI

halaman 20 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Simbol dan tanda koil

A1

A1

KA2

KM1

(a)
Kontaktor utama

KT1

KA1
A2

A2

(b)
Kontaktor bantu

A1

A1

A2

A2

(c) ON delay
Kontaktor bantu dengan timer

(d)OFF delay

Pemilihan Kontaktor
Kontaktor dinilai berdasarkan :

jenis suplainya (AC/DC)

jenis bebannya (kategori penggunaan)

kapasitas beban : (A), (kW), (HP)

tegangan kerja (volt)

jumlah kontak penghubung/pemutus

frekuensi catu (suplai)

umur elektrik (jumlah operasi)

Pemilihan Katagori Kontaktor


Kategori penggunaan : AC 1
Karakteristik kerja : Beban resistif atau sedikit induktif (cos 0,95), Ue 440 V
Jenis aplikasi : Pemanas, distribusi
Karakteristik listrik
- Menghubung : 1,5 x arus nominal beban
- Memutus : 1 x arus nominal beban
Kategori penggunaan : AC 3
Karakteristik kerja : Motor rotor sangkar
Starting, switching off selama running
Jenis aplikasi : Motor rotor sangkar standar

SMK TUREN HERI

halaman 21 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Lift escalator, conveyor, compresor, pompa, mixer, air condition, dsb.


Karakteristik listrik
- Menghubung : 6 x arus nominal motor
- Memutus : 1 x arus nominal motor
Kategori penggunaan : AC 2
Karakteristik kerja : Untuk motor slip-ring
inching, plugging, reversing
Jenis aplikasi : Crane, penggerak khusus pada mesin processing dan produksi
Karakteristik listrik
- Penutupan : 2,5 x arus nominal motor
- Pembukaan : 2,5 x arus nominal motor
Kategori penggunaan : AC 4
Karakteristik kerja : Motor rotor sangkar
Starting, plugging, inching (jogging)
Jenis aplikasi : Mesin printing, mesin penarik kawat, mesin tool dengan inching, alat
pengangkat (hoist).
Karakteristik listrik :
- Menghubung : 6 x arus nominal
- Memutus : 6 x arus nominal

Gambar komponen kontaktor

SMK TUREN HERI

halaman 22 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

MOTOR OVERLOAD

SMK TUREN HERI

halaman 23 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

3.1

Pengaman Beban Lebih


Pengaman beban lebih memproteksi motor dari kerusakan karena terjadinya beban lebih
dengan memutuskan suplai ke koil kontaktor (melalui kontak NC nya), sehingga
kontaktor terbuka dan motor berhenti (proteksi dilakukan dengan melalui fungsi
kontrolnya, tidak ada pemutusan daya langsung pada pengaman beban lebihnya).

Thermal overload relay


Relai ini mengamankan motor dari :
Beban lebih
Kegagalan pengasutan
Putusnya salah satu fase (untuk motor tiga fase)

SMK TUREN HERI

halaman 24 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Penyetelan (Setting) Relai


Buka tutup (cover) transparan 1 untuk penyetelan (setting) dan pengaturan (control).
Setel arus pemutusan dengan memutar sekrup pengatur (dial) 2 ke posisi yang dikehendaki
(sesuai dengan arus nominal dalam ampere).
Tutup kembali cover transparan dan gunakan kawat < 2 mm masukkan pada lobang
pengunci 3 untuk mengunci cover. Dalam posisi tertutup cover mengunci penyetelan.

Konstruksi TOR
1 tutup (cover) transparan
2 sekrup pengatur (dial)
setelan arus trip
3 lubang pengunci tutup
(cover)
4 selektor reset
5 tombol stop
6 lubang tes trip
7 indikator trip

Pemilihan Reset Manual


Setelah cover diangkat (dibuka), pemilihan reset manual atau otomatis dapat dilakukan
dengan memutar selector RESET (tombol biru) 4 :
Untuk reset manual, tombol biru diputar ke kiri

SMK TUREN HERI

halaman 25 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Pemilihan Reset Otomatis


Untuk reset otomatis, tombol biru ditekan dan diputar ke kanan.
Reset otomatis digunakan pada sistem kontrol tiga kawat.

Fungsi Reset
Relai beban lebih ini dilengkapi dengan trip indicator 7 untuk memberi petunjuk jika relai
dalam kondisi trip. Untuk membedakan kerja trip dengan kerja stop.
Penyetelan kembali (reset) secara manual dilakukan dengan menekan tombol RESET
biru.
Fungsi Stop
Relai ini juga dilengkapi dengan tombol stop.
Fungsi stop dilakukan dengan menekan tombol STOP warna merah.
Penekanan tombol stop akan membuka kontak N/C (95-96), tidak berpengaruh terhadap
kontak N/O (97-98). [Perbedaan antara fungsi stop dan fungsi trip test].

SMK TUREN HERI

halaman 26 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Pengunci Tombol Stop


Jika tombol ini tidak digunakan, tombol stop dapat dikunci dengan menggunakan alat pengunci
clip U (ref.:LA7 D901).

SMK TUREN HERI

halaman 27 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Tes Trip

o
o

Fungsi trip dapat dites dengan menekan tombol TEST warna merah 6 dengan
menggunakan obeng kecil.
Pengoperasian tombol TEST mengakibatkan relay trip dan :
Membuka kontak NC dan menutup kontak NO
Mengaktifkan indikator trip 7.

Tes Trip
Fungsi trip dapat dites dengan menekan tombol TEST warna merah 6 dengan
menggunakan obeng kecil.
Pengoperasian tombol TEST mengakibatkan relay trip dan :
o Membuka kontak NC dan menutup kontak NO
o Mengaktifkan indikator trip 7.

SMK TUREN HERI

halaman 28 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

SMK TUREN HERI

halaman 29 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

SMK TUREN HERI

halaman 30 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

SMK TUREN HERI

halaman 31 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

SMK TUREN HERI

halaman 32 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

GV2-RT (1)

(2)

(3)

SMK TUREN HERI

halaman 33 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

SMK TUREN HERI

halaman 34 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

SMK TUREN HERI

halaman 35 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

SMK TUREN HERI

halaman 36 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

SMK TUREN HERI

halaman 37 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

SMK TUREN HERI

halaman 38 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

SMK TUREN HERI

halaman 39 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

SMK TUREN HERI

halaman 40 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

SMK TUREN HERI

halaman 41 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

SMK TUREN HERI

halaman 42 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Uji Tahanan Isolasi


Tujuan Pelajaran :
Menjelaskan cara menggunakan tester tahanan isolasi (Megger) dan alasan penggunaannya.

Kriteria Penilaian

SMK TUREN HERI

halaman 43 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Memilih skala yang benar untuk suatu. tugas test khusus.


Menjelaskan syarat-syarat pengukuran minimum untuk pengujian (test) tahanan isolasi
yang dikeluarkan oleh NEC.
Melaksanakan test dengan menggunakan tester tahanan isolasi.
Mengoperasikan tester tahanan isolasi analog dan digital.

Pendahuluan
Bila jaringan instalasi daya listrik pertama kali dipasang, jaringan instalasi tersebut harus
diperiksa sebelum dihubungkan ke sumber catu daya. Salah satunya adalah test tahanan isolasi
antara konduktor-konduktor.
Tester tahanan isolasi adalah sebuah peralatan yang dapat menggunakan 500 V DC atau 1000 V
DC pada sebuah rangkaian dan menunjukkan pembacaan tahanan rangkaian yang bersangkutan.
Karena nilai maksimum yang diizinkan adalah 2 M Ohm, maka nilai ini menunjukkan skala
menengah (mid-scale). Untuk membuat peralatan ini menjadi serbaguna, biasanya dilengkapi
dengan fungsi ohmmeter untuk mengukur tahanan rendah.

Dua metode untuk mendapatkan tegangan tinggi yang dibutuhkan oleh tester isolasi adalah:
1.
Dengan sebuah generator yang diengkol dengan tangan, dimana anda memutar engkol
yang mernutar generator yang terpasang di dalarn tester. Lihat Gambar 1.
2. Dengan alat ukur elektronik yang diberi power dengan baterai yang disebut inverter. Lihat
Gambar 2.

SMK TUREN HERI

halaman 44 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Gambar 2

Skala jenis yang dioperasikan dengan baterai

Karena jaringan kawat dan peralatan listrik biasanya bekerja pada tegangan 220 volt sampai earth
atau lebih, jaringan penghantar dan peralatan tersebut harus diperiksa dengan suatu alat yang
menghasilkan tegangan dua kali lebih besar daripada tegangan kerja.
Jika tegangan kerja rangkaian sampai 220 volt (sampai earth), tegangan uji 500 volt harus
diberikan oleh meter. Jika tegangan kerja rangkaian melebihi 220 volt (sampai earth), tegangan
uji sebesar 1000 volts DC akan diperlukan.
Peringatan
Jangan menyentuh lead uji (test lead) selama melakukan pengujian (testing). Tegangan tinggi
dapat menyebabkan pengguna terkena kejutan listrik.
Catatan: Sebelum menggunakan meter untuk tujuan test:
1. Setel saklar fungsi (function switch) ke setelan yang benar (500 V DC).
2. Sambung test lead satu sama lain
3. Tekan tombol uji (atau putar engkol)
4. Catatan pembacaan skala - harus menunjuk nol ohm. Lihat Gambar 3.
5. Buka test lead
6. Tekan kembali tombol uji (atau putar engkol)
7. Catat pembacaan skala - harus tak terhingga. Lihat Gambar 4.

SMK TUREN HERI

halaman 45 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Tester Tahanan Isolasi (disingkat IR) dibuat dengan merek :Clipsal, Kyoritsu, Megger dan
banyak lagi merek lainnya.
Karakteristik utama masing-masing instrumen atau. peralatan ini adalah:
Range Ohm yang biasanya 0 sampai 100 Ohm digunakan untuk testing atau pengujian
kontinuitas (tahanan

bumi) dan sebagainya - skala bawah.

Range tegangan tinggi (minimum 500 V DC) megohm range yang biasanya 0 sampai oo (tak
terhingga) digunakan untuk testing Tahanan Isolasi (skala atas).
Instrumen tersebut di atas diberi power dari bateral. Baterai tersebut perlu diperiksa apakah
dalam kondisi muatan yang baik. Beberapa instrumen tua berbentuk generator engkol tangan DC
berukuran kecil.
Bila menggunakan tester IR, anda harus selalu:
1 . memeriksa susunan (layout) skala instrumen tersebut,
(a) tempat skala Ohm, atas atau bawah
(b) apakah instrumen membaca dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri
(c) apakah skala tidak terbatas digunakan pada kedua skala, Ohm dan megOhm.
2.
beberapa instrumen dilengkapi dengan lampu untuk menunjukkan apakah instrumen
tersebut ditempatkan pada sebuah catu yang sudah diberi power.
3. Indikator kondisi baterai.
Persyaratan Test
Wiring code (ketentuan mengenai perkawatan) menetapkan bahwa isolasi untuk peralatan dan
kawat harus diuji sebelum dihubungkan ke catu daya.

SMK TUREN HERI

halaman 46 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Catatan:
Pada test pertama, pastikan selalu bahwa instalasi sedang mati, yaitu sudah
terisolasi dari catu daya (power supply).
Tujuan test ini adalah untuk memastikan bahwa isolasi kawat dan peralatan tidak bocor ke
ground. Ini juga memastikan bahwa arus bocor ke ground dipertahankan pada batas minimum,
yang mengurangi resiko kejutan listrik atau cetusan api (sparking) ke ground yang
dapat,menyebabkan kebakaran.
Isolasi minimum ke ground untuk semua konduktor menuju ground adalah dua megOhm (2
MOhm). Lihat Gambar 5.

Keterangan:

Acceptable range = Range yang dapat diterima


Not acceptable range = Range yang tidak dapat diterima
Minimum value = Nilai (besaran) minimum

Tugas
Catat semua (tiga) besaran isolasi yang ditunjukkan di bawah ini dan nyatakan apakah mereka
akan lulus atau gagal jika menjalani test isolasi.

Jawaban a :
Jawaban b :
Jawaban c :

Test 1 Tahanan Isolasi Peralatan


Cara melakukannya:
meter disetel pada skala megohm
isolasi peralatan dari jaringan kawat. yang terpasang.
hidupkan saklar kontrol peralatan
tempatkan short sementara. (temporary short) pada. semua terminal yang hidup
Hubungkan satu lead pada meter ke earth pada peralatan
hubungkan lead yang lain pada meter ke terminal hidup yang disambung dan bacalah
hasil penunjukannya.
Hasil yang diharapkan: Tidak kurang dari 2 MOhm (2 juta Ohm).
Contoh: test tahanan isolasi untuk motor

SMK TUREN HERI

halaman 47 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Test 2 Tahanan lsolasi penghantar / Kawat


Cara melakukannya - Instalasi keseluruhan:
Meter berada pada Skala megohm
Semua alat pelindung masuk/hidup
Semua saklar rangkaian harus hidup
Busway, motor and peralatan lain yang mengkonsumsi arus harus dimatikan pada saklar isolasi
atau dilepas (hubungannya) dari kawat yang terpasang.
Lepaskan ground dari batang netral (neutral bar)
Hubungkan satu lead pada meter ke ground utama (main ground)
Hubungkan lead yang lain pada meter ke sambungan ujung netral dan aktif utama pemakai.
Hasil yang diharapkan -,menurut ketentuan perkawatan (wiring code):
Tahanan isolasi harus tidak kurang dari 2 Mega Ohm(2 juta Ohm).
Contoh: Alasan pengujian (test): Untuk memastikan bahwa tahanan isolasi konduktor cukup tinggi
untuk mencegah arus bocor ke ground.

Pengukuran elektroda pentanahan

SMK TUREN HERI

halaman 48 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

A-1. JENIS TANAH :


Jenis tanah menurut PUIL 2000 dibagi atas :
1). Tanah rawa,
2). Tanah liat dan tanah ladang,
3). Pasir basah,
4). Krikil basah,
5). Pasir dan kerikil kering ,
6). Tanah berbatu.
A-2. TAHANAN JENIS (RHO) TANAH :

Masing masing jenis tanah

mempunyai nilai tahanan jenis tanah yang

berbeda-beda dan bergantung dari jenis tanahnya, dapat dilihat dalam table
dibawah ini, merupakan nilai tipikal.

A-3. TAHANAN PEMBUMIAN :


Tahanan pembumian dari elektrode bumi, tergantung pada jenis tanah dan
keadaan tanah serta ukuran dan susunan elektrode.

SMK TUREN HERI

halaman 49 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

Dari Tabel Tahanan Pembumian pada tahanan jenis (rho-1) = 100 ohm- meter
dibawah ini, menunjukkan nilai rata rata tahanan elektrode bumi, untuk panjang
tertentu.

Tabel Luas penampang minimum elektroda pentanahan.


No.

1.

2.

3.

Bahan
jenis
elektroda
Elektroda Pita

Elektroda
batang

Elektroda
pelat

Bahan
berlapis
seng dengan proses
pe-manasan

Baja
berlapis
tembaga

Tembaga

Pita baja 100 mm2


tebal minimum 3
mm hantaran pilin
95
mm2(bukan
kawat halus)

50 mm2

Pita tembaga 50
mm2
tebal
minimum 2 mm
Hantaran pilin 35
mm2
(bukan
kawat halus)

Pipa baja 1
Baja
Baja profil :
berdiameter 15
L 65 x 65 x 7
mm di lapisi
T 6 x 50 x 3
tembaga setebal
Atau batang lain 2,5 mm
yang setaraf
Plat besi tebal 3 mm
Pelat
tembaga
luas 0,5 m2 sampai 1
tebal 2 mm luas
m2
0,5 m2 sampai 1
m2

Untuk tahanan jenis tanah lain (Q), maka besar tahanan pentanahan
adalah perkalian nilai diatas dengan rumus :
Q / Q1 = Q / 100
Bila untuk tahanan jenis tanah yang lain (Q), maka besar tahanan pentanahan adalah
perkalian nilai pada tabel 5 di atas dengan Q/Q1 atau sama dengan Q/100. Contoh :
pada pasir basah yang tahanan jenisnya 200 ohm meter dengan memakai
SMK TUREN HERI

halaman 50 dari 51

INSTALASI MOTOR LISTRIK IML 3

elektroda batang sepanjang 5 m maka besar tahanan pentanahannya = 200/100 x 20 =


40 ohm.

Contoh gambar rekapitulasi daya

SMK TUREN HERI

halaman 51 dari 51

Anda mungkin juga menyukai