Anda di halaman 1dari 44

LABORATORIUM

ELEKTRONIKA DIGITAL DAN MIKROKONTROLER

SEMESTER GANJIL 2020/2021

SEVEN SEGMEN

OLEH :

ADITYA DACOSTA

321 19 052

KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI DII TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2020/2021
SEVEN SEGMEN
1. TUJUAN

Setelah melakukan praktik, praktikan diharapkan dapat :

a. Membuat layout simulasi rangkaian seven segmen di proteus menggunakan


Arduino uno
b. Membuat program sketch di IDE Arduino dengan menyalakan simulasi seven
segmen di proteus
c. Mengimplementasikan hasil simulasi di proteus ke Board Modul Arduino
Uno.

2. TEORI DASAR

Seven segment adalah suatu segmen-segmen yang digunakan menampilkan


angka. Seven segment merupakan display visual yang umum digunakan dalam dunia
digital. Seven segment sering dijumpai pada jam digital, penujuk antrian, diplay
angka digital dan termometer digital. Penggunaan secara umum adalah untuk
menampilkan informasi secara visual mengenai data-data yang sedang diolah oleh
suatu rangkaian digital.

Seven segment ini tersusun atas 7 batang LED yang disusun membentuk angka 8
yang penyusunnya menggunakan diberikan lebel dari ‘a’ sampai ‘g’ dan satu lagi
untuk dot point (DP). Setiap segmen ini terdiri dari 1 atau 2 Light Emitting Diode
(LED). salah satu terminal LED dihubungkan menjadi satu sebagai kaki common.

Gambar 2.1 Seven Segment Display


Jenis-jenis Seven segment :

a. Common Anoda
Semua anoda dari LED dalam seven segment disatukan secara parallel dan
semua itu dihubungkan ke VCC, dan kemudian LED dihubungkan melalui tahanan
pembatas arus keluar dari penggerak LED. Karena dihubungkan ke VCC, maka
COMMON ANODA ini berada pada kondisi AKTIF LOW (led akan menyala/aktif
bila diberi logika 0).
b. Common Katoda
Merupakan kebalikan dari Common Anoda. Disini semua katoda disatukan
secara parallel dan dihubungkan ke GROUND. Karena seluruh katoda dihubungkan
ke GROUND, maka COMMON KATODA ini berada pada kondisi AKTIF HIGH
(led akan menyala/aktif bila diberi logika 1).

Gambar 2.2 Seven Segment Common Cathode dan Common Anode


Prinsip Kerja :

Prinsip kerja seven segment ialah input biner pada switch dikonversikan
masuk ke dalam decoder, baru kemudian decoder mengkonversi bilangan biner
tersebut menjadi decimal, yang nantinya akan ditampilkan pada seven segment. 
Seven segment dapat menampilkan angka-angka desimal dan beberapa karakter
tertentu melalui kombinasi aktif atau tidaknya LED penyusunan dalam seven
segment. Untuk memudahkan penggunaan seven segment, umumnya digunakan
sebuah decoder( mengubah/ mengkoversi input bilangan biner menjadi decimal) atau
seven segment driver yang akan mengatur aktif tidaknya led-led dalam seven segment
sesuai dengan nilai biner yang diberikan.
Dekoder BCD ke seven segment digunakan untuk menerima masukan BCD 4-
bit dan memberikan keluaran yang melewatkan arus melalui segmen untuk
menampilkan angka desimal. Jenis dekoder BCD ke seven segment ada dua macam
yaitu dekoder yang berfungsi untuk menyalakan seven segment mode common anoda
dan dekoder yang berfungsi untuk menyalakan seven segment mode common katoda.
Contoh IC converter BCD to Seven segment untuk 7-segment Common Anoda pake
decoder IC TTL 7447 untuk Common Katoda pake IC TTL 7448.

Salah satu contoh saja, IC 74LS47 merupakan dekoder BCD ke seven


segment yang berfungsi untuk menyalakan seven segment mode common anode.

3. ALAT DAN BAHAN


a. Laptop : 1 Buah
b. Tools Proteus (software) :
c. Tools IDE Arduino Uno :
d. Board Modul Arduino Uno : 1 Set
e. Kabel USB : 1 Buah
f. Kabel Jumper :
- Male-female : Secukupnya
- Male-male : Secukupnya
- Female-female : Secukupnya

4. PROSEDUR PERCOBAAN
A. Percobaan Seven Segmen

a. Mengikuti Langkah a-h pada “Membuat Rangkaian dan Simulasi” yang


terdapat dalam ARDUINO DAN SOFTWARE PROTEUS
b. Carilah komponen yang dibutuhkan yaitu ARDUINO UNO R3. 7SEG-COM-
ANODE. BC557 dan RES.
c. Setelah semua komponen ada, menghubungkan kaki-kaki komponen seperti
pada gambar 4.1
Gambar 4.1 Rangkaian Percobaan 7 Segmen

d. Membuka Sketch Arduino dan membuat source code seperti berikut :

void setup() {

pinMode(13, OUTPUT);

pinMode(12, OUTPUT);

pinMode(11, OUTPUT);

pinMode(10, OUTPUT);

pinMode(9, OUTPUT);

pinMode(8, OUTPUT);

pinMode(7, OUTPUT);

pinMode(6, OUTPUT);

void loop() {

digitalWrite(13,0);
digitalWrite(12,0);

digitalWrite(11,0);

digitalWrite(10,0);

digitalWrite(9,0);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(7,1);

digitalWrite(6,0);

e. Jika coding kita telah benar pada bagian kiri bawah akan terlihat seperti ini

Gambar 4.2 Tampilan Verify


f. Kemudian mencari hasil kompailer tersebut yang berekstensi “.hex”

Gambar 4.3 Mencari hasil kompailer yang berekstensi “.hex”


g. Setelah itu menyalin alamat lokasi tersimpannya tanpa tanda
“C:\\Users\\User\\AppData\\Local\\Temp\\arduino_build_723966/proteus
_Seven_Segmen.ino.hex” kemudian membuka Arduino Proteus lalu klik 2x
Arduino hingga muncul jendela seperti ini
Gambar 4.4 Menyalin alamat lokasi hasil codingan pada jendela Arduino Edit
component
h. Kemudian mentempel pada kotak “Program File”, kemudian menklik “Ok”
Sekarang rangkaian kita siap untuk disimulasikan, dengan mengklik simbol
“Play” pada bagian kiri bawah jendela Proteus

Gambar 4.5 Mengklik tombol Play pada Simulation Operation


i. Setelah itu angka pada rangkaian seven segmen akan berubah menjadi angka
0, artinya simulasi telah berhasil (Seven segmen telah berfungsi)

Gambar 4.6 Rangkaian seven segmen berubah berfungsi


j. Simulasi selesai.

B. Tugas Percobaan
1. Simulasikan di proteus Seven segmen counter 0-9 yang dinyatakan oleh
mikro Arduino dan Implementasikan di board modul Arduino uno.
Gambar 4.7 Rangkaian Percobaan Seven Segmen counter 0-9

Source Code :

void setup() {

pinMode(2, OUTPUT);

pinMode(3, OUTPUT);

pinMode(4, OUTPUT);

pinMode(5, OUTPUT);

pinMode(6, OUTPUT);

pinMode(7, OUTPUT);

pinMode(8, OUTPUT);
pinMode(9, OUTPUT);

void loop() {

// Angka 0

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,0);

digitalWrite(6,0);

digitalWrite(7,0);

digitalWrite(8,1);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 1

digitalWrite(2,1);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,1);

digitalWrite(6,1);
digitalWrite(7,1);

digitalWrite(8,1);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 2

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,1);

digitalWrite(5,0);

digitalWrite(6,0);

digitalWrite(7,1);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 3

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,0);
digitalWrite(6,1);

digitalWrite(7,1);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 4

digitalWrite(2,1);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,1);

digitalWrite(6,1);

digitalWrite(7,0);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 5

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,1);

digitalWrite(4,0);
digitalWrite(5,0);

digitalWrite(6,1);

digitalWrite(7,0);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 6

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,1);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,0);

digitalWrite(6,0);

digitalWrite(7,0);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 7

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,0);
digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,1);

digitalWrite(6,1);

digitalWrite(7,1);

digitalWrite(8,1);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 8

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,0);

digitalWrite(6,0);

digitalWrite(7,0);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 9

digitalWrite(2,0);
digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,0);

digitalWrite(6,1);

digitalWrite(7,0);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

2. Simulasikan di proteus Seven segmen counter down 9-0 yang dinyatakan oleh
mikro Arduino dan Implementasikan di board modul Arduino uno.
Gambar 4.8 Rangkaian Percobaan Seven Segmen counter down 9-0

Source Code :
void setup() {
pinMode(2, OUTPUT);
pinMode(3, OUTPUT);
pinMode(4, OUTPUT);
pinMode(5, OUTPUT);
pinMode(6, OUTPUT);
pinMode(7, OUTPUT);
pinMode(8, OUTPUT);
pinMode(9, OUTPUT);
}

void loop() {
// Angka 9
digitalWrite(2,0);
digitalWrite(3,0);
digitalWrite(4,0);
digitalWrite(5,0);
digitalWrite(6,1);
digitalWrite(7,0);
digitalWrite(8,0);
digitalWrite(9,1);
delay(500);

// Angka 8
digitalWrite(2,0);
digitalWrite(3,0);
digitalWrite(4,0);
digitalWrite(5,0);
digitalWrite(6,0);
digitalWrite(7,0);
digitalWrite(8,0);
digitalWrite(9,1);
delay(500);

// Angka 7
digitalWrite(2,0);
digitalWrite(3,0);
digitalWrite(4,0);
digitalWrite(5,1);
digitalWrite(6,1);
digitalWrite(7,1);
digitalWrite(8,1);
digitalWrite(9,1);
delay(500);

// Angka 6
digitalWrite(2,0);
digitalWrite(3,1);
digitalWrite(4,0);
digitalWrite(5,0);
digitalWrite(6,0);
digitalWrite(7,0);
digitalWrite(8,0);
digitalWrite(9,1);
delay(500);

// Angka 5
digitalWrite(2,0);
digitalWrite(3,1);
digitalWrite(4,0);
digitalWrite(5,0);
digitalWrite(6,1);
digitalWrite(7,0);
digitalWrite(8,0);
digitalWrite(9,1);
delay(500);

// Angka 4
digitalWrite(2,1);
digitalWrite(3,0);
digitalWrite(4,0);
digitalWrite(5,1);
digitalWrite(6,1);
digitalWrite(7,0);
digitalWrite(8,0);
digitalWrite(9,1);
delay(500);

// Angka 3
digitalWrite(2,0);
digitalWrite(3,0);
digitalWrite(4,0);
digitalWrite(5,0);
digitalWrite(6,1);
digitalWrite(7,1);
digitalWrite(8,0);
digitalWrite(9,1);
delay(500);

// Angka 2
digitalWrite(2,0);
digitalWrite(3,0);
digitalWrite(4,1);
digitalWrite(5,0);
digitalWrite(6,0);
digitalWrite(7,1);
digitalWrite(8,0);
digitalWrite(9,1);
delay(500);

// Angka 1
digitalWrite(2,1);
digitalWrite(3,0);
digitalWrite(4,0);
digitalWrite(5,1);
digitalWrite(6,1);
digitalWrite(7,1);
digitalWrite(8,1);
digitalWrite(9,1);
delay(500);

// Angka 0
digitalWrite(2,0);
digitalWrite(3,0);
digitalWrite(4,0);
digitalWrite(5,0);
digitalWrite(6,0);
digitalWrite(7,0);
digitalWrite(8,1);
digitalWrite(9,1);
delay(500);
}

3. Simulasikan di proteus Trafic Light satu dengan counter waktu (merah 4 detik,
kuning 2 detik, hijau 3 detik)

Gambar 4.9 Rangkaiam Trafic Light merah 4 detik menyala

Gambar 4.10 Rangkaian Trafic Light Kuning 2 detik menyala


Gambar 4.11 Rangkaian Trafic Light hijau 3 detik menyala

Source Code untuk Trafic Light merah, kuning, dan hijau :


void setup() {
pinMode(13, OUTPUT);
pinMode(12, OUTPUT);
pinMode(11, OUTPUT);
pinMode(10, OUTPUT);
pinMode(9, OUTPUT);
pinMode(8, OUTPUT);
pinMode(7, OUTPUT);
pinMode(6, OUTPUT);
pinMode(5, OUTPUT);
pinMode(4, OUTPUT);
}

void loop() {
//LED merah 4 detik menyala
digitalWrite(6,1);
delay(0);
//Angka 1
digitalWrite(13,1);
digitalWrite(12,0);
digitalWrite(11,0);
digitalWrite(10,1);
digitalWrite(9,1);
digitalWrite(8,1);
digitalWrite(7,1);
delay(1000);
//Angka 2
digitalWrite(13,0);
digitalWrite(12,0);
digitalWrite(11,1);
digitalWrite(10,0);
digitalWrite(9,0);
digitalWrite(8,1);
digitalWrite(7,0);
delay(1000);
//Angka 3
digitalWrite(13,0);
digitalWrite(12,0);
digitalWrite(11,0);
digitalWrite(10,0);
digitalWrite(9,1);
digitalWrite(8,1);
digitalWrite(7,0);
delay(1000);
//Angka 4
digitalWrite(13,1);
digitalWrite(12,0);
digitalWrite(11,0);
digitalWrite(10,1);
digitalWrite(9,1);
digitalWrite(8,0);
digitalWrite(7,0);
delay(1000);
digitalWrite(6,0);
delay(0);

//LED kuning 2 Detik menyala


digitalWrite(5,1);
delay(0);
//Angka 1
digitalWrite(13,1);
digitalWrite(12,0);
digitalWrite(11,0);
digitalWrite(10,1);
digitalWrite(9,1);
digitalWrite(8,1);
digitalWrite(7,1);
delay(1000);
//Angka 2
digitalWrite(13,0);
digitalWrite(12,0);
digitalWrite(11,1);
digitalWrite(10,0);
digitalWrite(9,0);
digitalWrite(8,1);
digitalWrite(7,0);
delay(1000);
digitalWrite(5,0);
delay(0);

//LED hijau 3 detik menyala


digitalWrite(4,1);
delay(0);
//Angka 1
digitalWrite(13,1);
digitalWrite(12,0);
digitalWrite(11,0);
digitalWrite(10,1);
digitalWrite(9,1);
digitalWrite(8,1);
digitalWrite(7,1);
delay(1000);
//Angka 2
digitalWrite(13,0);
digitalWrite(12,0);
digitalWrite(11,1);
digitalWrite(10,0);
digitalWrite(9,0);
digitalWrite(8,1);
digitalWrite(7,0);
delay(1000);
//Angka 3
digitalWrite(13,0);
digitalWrite(12,0);
digitalWrite(11,0);
digitalWrite(10,0);
digitalWrite(9,1);
digitalWrite(8,1);
digitalWrite(7,0);
delay(1000);
digitalWrite(4,0);
delay(0);
}

5. DATA HASIL PERCOBAAN


a. Percobaan 1 (Menyalakan Seven Segment angka 0)
Gambar 4.12 Percobaan 1 (Menyalakan Seven Segment angka 0)

Source Code :

void setup() {

pinMode(13, OUTPUT);

pinMode(12, OUTPUT);

pinMode(11, OUTPUT);

pinMode(10, OUTPUT);

pinMode(9, OUTPUT);

pinMode(8, OUTPUT);

pinMode(7, OUTPUT);

pinMode(6, OUTPUT);

void loop() {

digitalWrite(13,0);

digitalWrite(12,0);

digitalWrite(11,0);

digitalWrite(10,0);
digitalWrite(9,0);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(7,1);

digitalWrite(6,0);

a. Percobaan 2 (Menyalakan Seven Segment Angka 0-2)

Gambar 4.13 Percobaan 2 (Menyalakan Seven Segment angka 0-2)

Source Code :

void setup() {

pinMode(2, OUTPUT);

pinMode(3, OUTPUT);
pinMode(4, OUTPUT);

pinMode(5, OUTPUT);

pinMode(6, OUTPUT);

pinMode(7, OUTPUT);

pinMode(8, OUTPUT);

pinMode(9, OUTPUT);

void loop() {

//Angka 0

digitalWrite(13,0);

digitalWrite(12,0);

digitalWrite(11,0);

digitalWrite(10,0);

digitalWrite(9,0);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(7,1);

digitalWrite(6,0);

delay(500);

// Angka 1

digitalWrite(2,1);

digitalWrite(3,0);
digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,1);

digitalWrite(6,1);

digitalWrite(7,1);

digitalWrite(8,1);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 2

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,1);

digitalWrite(5,0);

digitalWrite(6,0);

digitalWrite(7,1);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

b. Percobaan 3 (Menyalakan Seven Segment Angka 0-9)


Gambar 4.12 Percobaan 3 (Menyalakan Seven Segment angka 0)

Source Code :

void setup() {

pinMode(2, OUTPUT);

pinMode(3, OUTPUT);

pinMode(4, OUTPUT);

pinMode(5, OUTPUT);

pinMode(6, OUTPUT);
pinMode(7, OUTPUT);

pinMode(8, OUTPUT);

pinMode(9, OUTPUT);

pinMode(10, OUTPUT);

pinMode(11, OUTPUT);

pinMode(12, OUTPUT);

pinMode(13, OUTPUT);

void loop() {

digitalWrite(10,0);

digitalWrite(11,1);

digitalWrite(12,1);

digitalWrite(13,1);

// Angka 0

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,0);

digitalWrite(6,0);

digitalWrite(7,0);

digitalWrite(8,1);
digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 1

digitalWrite(2,1);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,1);

digitalWrite(6,1);

digitalWrite(7,1);

digitalWrite(8,1);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 2

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,1);

digitalWrite(5,0);

digitalWrite(6,0);

digitalWrite(7,1);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);
delay(500);

// Angka 3

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,0);

digitalWrite(6,1);

digitalWrite(7,1);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 4

digitalWrite(2,1);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,1);

digitalWrite(6,1);

digitalWrite(7,0);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);
// Angka 5

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,1);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,0);

digitalWrite(6,1);

digitalWrite(7,0);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 6

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,1);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,0);

digitalWrite(6,0);

digitalWrite(7,0);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);
// Angka 7

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,1);

digitalWrite(6,1);

digitalWrite(7,1);

digitalWrite(8,1);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 8

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,0);

digitalWrite(6,0);

digitalWrite(7,0);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 9
digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,0);

digitalWrite(6,1);

digitalWrite(7,0);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Delay mati

digitalWrite(2,1);

digitalWrite(3,1);

digitalWrite(4,1);

digitalWrite(5,1);

digitalWrite(6,1);

digitalWrite(7,1);

digitalWrite(8,1);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 9

digitalWrite(2,0);
digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,0);

digitalWrite(6,1);

digitalWrite(7,0);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 8

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,0);

digitalWrite(6,0);

digitalWrite(7,0);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 7

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,0);
digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,1);

digitalWrite(6,1);

digitalWrite(7,1);

digitalWrite(8,1);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 6

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,1);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,0);

digitalWrite(6,0);

digitalWrite(7,0);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 5

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,1);

digitalWrite(4,0);
digitalWrite(5,0);

digitalWrite(6,1);

digitalWrite(7,0);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 4

digitalWrite(2,1);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,1);

digitalWrite(6,1);

digitalWrite(7,0);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 3

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,0);
digitalWrite(6,1);

digitalWrite(7,1);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 2

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,1);

digitalWrite(5,0);

digitalWrite(6,0);

digitalWrite(7,1);

digitalWrite(8,0);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 1

digitalWrite(2,1);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,1);

digitalWrite(6,1);
digitalWrite(7,1);

digitalWrite(8,1);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

// Angka 0

digitalWrite(2,0);

digitalWrite(3,0);

digitalWrite(4,0);

digitalWrite(5,0);

digitalWrite(6,0);

digitalWrite(7,0);

digitalWrite(8,1);

digitalWrite(9,1);

delay(500);

c. Percobaan 4 (Menyalakan Seven Segment Angka 9-0)

d. Percobaan 5 (Menyalakan Traffic Light)

6. ANALISIS HASIL PERCOBAAN

a. Percobaan 1 (Menyalakan Seven Segment Angka 0)


Pada percobaan ini digunakan seven segment anoda, dimana logika 0 untuk
menyalakan LED dan logika 1 untuk mematikan LED. Pada seven segment
terdiri dari 7 buah LED yang berbentuk 8 yang telah diberi label a-g. Sehingga
untuk menyalakan angka 0, seluruh LED diberi logika 0 kecuali label g.
Adapun langkah pertama yang dilakukan yaitu membuat syntax program
dengan mengatur pin 13,12,11,10,9,8 dan 7 sebagai output (pinMode 13,
OUTPUT). Selanjutnya membuat void loop yang brfungsi untuk melaksanakan
atau mengeksekusi perintah program yang dibuat (nol () ; ). Kemudian
menambahkan void nol yaitu berisi statement atau pernyataan yang
memberikan kondisi lampu LED pada seven segment menyala atau mati
(digitalWrite 13, LOW).
Setelah selesai, syntax program tersebut decompile dan hasil compile terebut
disimulasikan pada Proteus. Jika proteus berjalan sesuai program yang dibuat,
maka syntax siap di upload ke Board Modul Arduino Uno.

b. Percobaan 2 (Menyalakan Seven Segment Angka 0-2)


Pada percobaan kedua yaitu menyalakan seven segment dari angka 0 sampai
2. Pada percobaan kali ini juga menggunakan seven segment anoda. Langkah
pertama yang harus dilakukan yaitu membuat syntax program dengan mengatur
ppin 13,12,11,10,9,8 dan 7 sebagai output (pinMode 13, OUTPUT).
Selanjutnya membuat void loop. Berhubung perintah yang akan ditampilkan 0-
2, void loop yang diberikan yaitu nol (), satu(), dan dua() dengan menambahkan
delay pada setiap statementnya (nol () ; delay (1000) ). Kemudian
menambahkan void nol, void satu, dan void dua untuk memberikan kondisi
lampu LED pada seven segment. Untuk menyalakan angka 0 sama seperti
percobaan pertama, untuk menyalakan angka 1, yang diberikan logika 0 yaitu
LED b dan c. dan untuk menyalakan angka 2, yang diberikan logika 1 yaitu
LED c dan f.
Setelah selesai, syntax program tersebut decompile dan hasil compile terebut
disimulasikan pada Proteus. Jika proteus berjalan sesuai program yang dibuat,
maka syntax siap di upload ke Board Modul Arduino Uno.

c. Percobaan 3 (Menyalakan Seven Segment Angka 0-9)


Percobaan ketiga yaitu counter up, menyalakan seven segment angka 0
sampai 9. Pada percobaan ini juga menggunakan seven segment anoda. Adapun
langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat syntax program dengan
mengatur pin 13,12,11,10,9,8 dan 7 sebagai output (pinMode 13, OUTPUT).
Selanjutnya membuat void loop nol (), satu(), dua(), tiga(), sampai sembilan() ;
dengan menambahkan delay pada setiap statementnya. Kemudian membuat
void nol sampai sembilan untuk memberikan kondisi lampu LED pada seven
segment. Untuk menyalakan angka 0 sampai 2 sama seperti pada percobaan 2,
untuk menyalakan angka 3 yang diberikan logika 1 yaitu LED e dan f, untuk
menyalakan angka 4 yang diberikan logika 1 yaitu LED a, d, dan e. Adapun
untuk menyalakan angka 5 sampai 9 dapat dilihat pada table 3.2.
Setelah selesai, syntax program tersebut decompile dan hasil compile terebut
disimulasikan pada Proteus. Jika proteus berjalan sesuai program yang dibuat,
maka syntax siap di upload ke Board Modul Arduino Uno.

d. Percobaan 4 (menyalakan Seven Segment Angka 9-0)


Pada percobaan empat yaitu counter down, menyalakan seven segment
angka 9 sampai 0. Langkah-langkah yang dilakukan sama halnya dengan
percobaan ketiga, Namun pada percobaan kali ini pemanggilan pada syntax
diubah yaitu pada bagian void loop. Pada void loop yang dibuat mulai dari
sembilan(), sampai nol().
e. Percobaan 5 (Menyalakan Traffic Light)
Pada percobaan ini yaitu menyalakan traffic light dengan menggunakan 3
lampu LED yang diberi warna merah, kuning, dan hijau. Serta masing-masing
LED mempunyai waktu menyala tersendiri. LED merah selama 4 detik, LED
kuning selama 2 detik, dan LED hijau selama 3 detik. Langkah pertama yang
harus dilakukan yaitu membuat syntax program dengan mengatur pin 13
sampai 4 sebagai output. Namun untuk pin 6, 5 dan 4 pada Board Modul
Arduino Uno dihubungkan ke LED. Kemudian setiap pin yang terhubung ke
LED diberi tegangan dengan membuat syntax program digitalWrite (pin,
KONDISI) diikuti dengan berapa lama LED tersebut akan dinyalakan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 5.14 sampai gambar 5.17.
Setelah selesai, syntax program tersebut decompile dan hasil compile terebut
disimulasikan pada Proteus. Jika proteus berjalan sesuai program yang dibuat,
maka syntax siap di upload ke Board Modul Arduino Uno.

7. KESIMPULAN

Setelah melakukan praktikum, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Seven segment terdiri atas tujuh buah LED yang akan menampilkan angka 0
sampai 9 dan akan berganti sesuai dengan program yang dibuat.
2. Inputan seven segment berupa bilangan biner yang dikonversi menjadi
bilangan Heksa. Sehingga yang ditampilkan pada seven segment berupa
bilangan Heksa.
3. Seven segment dapat menampilkan angka-angka Heksa dan beberapa karakter
tertentu melalui kombinasi aktif atau tidaknya LED penyusunan dalam seven
segment.

Anda mungkin juga menyukai