Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
321 18 035
MAKASSAR
2019
A. Tujuan Percobaan
B. Teori Dasar
1. Arduino Uno
Arduino Uno merupakan salah satu jenis produk dari keluarga arduino
yang dimana pada papan elektroniknya tersebut memiliki mikrokontroler ATMega
328. IC mikrokontroler merupakan ic yang bertindak seperti layaknya sebuah
komputer dikarenakan memiliki CPU, RAM, mapun ROM. Ilustrasi seperti
gambar dibawah ini :
Adapun spesifikasi yang dimiliki oleh Arduino Uno adalah sebagai berikut:
Mikrokontroler : ATMega32P
Tegangan operasional pada 5 Vdc
Tegangan masukan (rekomendasi) pada 7 – 12 Vdc
Jumlah Digital I/O > 14 pin
Jumlah analog Input > 6 pin
Flash Memory 32 KB
SRAM 2 KB
eepROM 1 KB
Clocking speed > 16 MHz
Panjang papan elektronik > 68.6 mm
Lebar papan elektronik > 53.4 mm
Berat modul : 25 gr
Untuk saat ini Arduino Uno yang dijual dipasaran yaitu Arduino R3 (Revisi
3). Dari Arduino revisi terbaru itu memiliki fitur-fitur baru antara lain :
Pinout : ditambah dengan pin khusus SDA dan SCL yang dekat dengan
pin AREF dan 2 pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin
RESET, IOREF. Untuk ke depannya, module shield kompatibel dengan
board yang beroperasi dengan tegangan 5V.
Rangkaian RESET yang lebih efektif
Penggunaan Atmega 16U2 menggantikan Atmega 8U2
Daya (Power)
Arduino UNO dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah
power suplai eksternal.Sumber daya dipilih secara otomatis.
Suplai tegangan eksternal (non-USB) diperoleh dari tegangan masukan adaptor
DC dengan range minimal 6 – 20Vdc ataupun baterai. Adaptor dihubungkan
dengan mencolokkan sebuah jack plug DC yang panjangnya 2,1 mm ke power
jack dari board. Sedangkan untuk baterai dapat dihubungkan menggunakan
kabel jumper.
LED mempunyai 2 kaki yang disebut dengan noda (+) dan katoda (-
).Apabila dihubungkan dengan sumber tegangan maka kaki-kaki tersebut
harus disesuaikan dengan polaritas dari sumber tegangan tersebut. Untuk
membedakan kaki anoda dan katoda, dapat memperhatikan gambar berikut :
Gambar 2.2 Katoda dan Anoda LED
3. Pilih “Arduino Uno R3” kemudian klik “Ok”, setelah itu klik pada area
kerja, hasilnya akan seperti berikut:
4. Dengan cara yang sama pada nomor 9 untuk mencari LED dan resistor
void setup() {
pinMode(2,OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite(2,HIGH);
void setup() {
void loop() {
digitalWrite (2,HIGH);
digitalWrite (3,LOW);
digitalWrite (4,LOW);
digitalWrite (5,LOW);
digitalWrite (6,LOW);
digitalWrite (7,HIGH);
digitalWrite (8,LOW);
digitalWrite (9,LOW);
digitalWrite (10,HIGH);
digitalWrite (11,LOW);
digitalWrite (12,LOW);
digitalWrite (13,HIGH);
delay (3000);
digitalWrite (2,LOW);
digitalWrite (3,HIGH);
digitalWrite (4,LOW);
digitalWrite (5,LOW);
digitalWrite (6,LOW);
digitalWrite (7,HIGH);
digitalWrite (8,LOW);
digitalWrite (9,LOW);
digitalWrite (10,HIGH);
digitalWrite (11,LOW);
digitalWrite (12,LOW);
digitalWrite (13,HIGH);
delay(2000);
digitalWrite (2,LOW);
digitalWrite (3,LOW);
digitalWrite(4,HIGH);
digitalWrite (5,HIGH);
digitalWrite (6,LOW);
digitalWrite (7,LOW);
digitalWrite (8,LOW);
digitalWrite (9,LOW);
digitalWrite (10,HIGH);
digitalWrite (11,LOW);
digitalWrite (12,LOW);
digitalWrite (13,HIGH);
delay (3000);
digitalWrite (2,LOW);
digitalWrite (3,LOW);
digitalWrite(4,HIGH);
digitalWrite (5,LOW);
digitalWrite (6,HIGH);
digitalWrite (7,LOW);
digitalWrite (8,LOW);
digitalWrite (9,LOW);
digitalWrite (10,HIGH);
digitalWrite (11,LOW);
digitalWrite (12,LOW);
digitalWrite (13,HIGH);
delay(2000);
digitalWrite (2,LOW);
digitalWrite (3,LOW);
digitalWrite(4,HIGH);
digitalWrite (5,LOW);
digitalWrite (6,LOW);
digitalWrite (7,HIGH);
digitalWrite (8,HIGH);
digitalWrite (9,LOW);
digitalWrite (10,LOW);
digitalWrite (11,LOW);
digitalWrite (12,LOW);
digitalWrite (13,HIGH);
delay (3000);
digitalWrite (2,LOW);
digitalWrite (3,LOW);
digitalWrite(4,HIGH);
digitalWrite (5,LOW);
digitalWrite (6,LOW);
digitalWrite (7,HIGH);
digitalWrite (8,LOW);
digitalWrite (9,HIGH);
digitalWrite (10,LOW);
digitalWrite (11,LOW);
digitalWrite (12,LOW);
digitalWrite (13,HIGH);
delay(2000);
digitalWrite (2,LOW);
digitalWrite (3,LOW);
digitalWrite(4,HIGH);
digitalWrite (5,LOW);
digitalWrite (6,LOW);
digitalWrite (7,HIGH);
digitalWrite (8,LOW);
digitalWrite (9,LOW);
digitalWrite (10,HIGH);
digitalWrite (11,HIGH);
digitalWrite (12,LOW);
digitalWrite (13,LOW);
delay (3000);
digitalWrite (2,LOW);
digitalWrite (3,LOW);
digitalWrite(4,HIGH);
digitalWrite (5,LOW);
digitalWrite (6,LOW);
digitalWrite (7,HIGH);
digitalWrite (8,LOW);
digitalWrite (9,LOW);
digitalWrite (10,HIGH);
digitalWrite (11,LOW);
digitalWrite (12,HIGH);
digitalWrite (13,LOW);
delay(2000);
10. Jika coding kita telah benar pada bagian kiri bawah akan terlihat
seperti ini
void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
digitalWrite(2,HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(2,LOW);
delay(1000);
}
3. Ulangi langkah 10 – selesai pada “Percobaan A” di atas!
6. Analisi Percobaan
void setup() {
pinMode(2,OUTPUT);
void loop() {
digitalWrite(2,HIGH);
void setup() {
// put your setup code here, to run once:
pinMode(2,OUTPUT);
}
void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
digitalWrite(2,HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(2,LOW);
delay(1000);
}
7. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa
1. Pada saat membuat sketch pada software Arduino uno wajid
mengcompiler source code agar menjadi kode biner yang bisa terbaca
oleh mikrokontroler. Kemudian mengupload sketch yang memuat kode
biner dari komputer atau laptop ke memory yang terletak didalam
mikrokontroler sehingga LED pada papan arduino menyala.
2. Dengan membuat sebuah simulasi proteus terlebih dahulu sebelum
merangkai pada board modul arduino uno dapat mempermudah dalam
proses merangkai dan pembuatan source code pada software arduino.
8. Daftar Pustaka
http://electricityofdream.blogspot.com/2016/09/kegunaan-dan-fungsi-
arduino.html
http://dialogsimponi.blogspot.com/2014/11/normal-0-false-false-false-
in-x-none-x.html
https://www.wikikomponen.com/pengertian-fungsi-cara-kerja-dan-hal-
berkaitan-dengan-arduino/