D3 TEKNIK INFORMATIKA - 01
DISUSUN OLEH :
NIM : 17.01.3945
TAHUN 2017
1. JENIS-JENIS ARDUINO
a. Arduino Leonardo
Arduino Leonardo adalah papan mikrokontroler berdasarkan ATmega32u4 (lihat
datasheet). memiliki 20 digital pin input / output (yang 7 dapat digunakan sebagai
output PWM dan 12 input analog sebagai), osilator kristal 16 MHz, koneksi micro
USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Berisi semua yang diperlukan untuk
mendukung mikrokontroler; hanya menghubungkannya ke komputer dengan kabel
USB atau power dengan adaptor AC-DC atau baterai untuk memulai
menggunakkannya.
Bisa dibilang Leonardo adalah saudara kembar dari Uno. Dari mulai jumlah pin
I/O digital dan pin input Analognya sama. Hanya pada Leonardo menggunakan
Micro USB untuk pemogramannya.
Leonardo berbeda dari semua papan sebelumnya di bahwa ATmega32u4 telah
built-in USB komunikasi, menghilangkan kebutuhan untuk prosesor sekunder. Hal
ini memungkinkan Leonardo tampil sebagai komputer yang terhubung sebagai
mouse dan keyboard, selain virtual (CDC) serial / COM port. Ini juga memiliki
implikasi lain untuk perilaku modul .
c. Arduino Nano R3
The Arduino Nano adalah sebuah papan kecil, lengkap, dan ramah-papan tempat
memotong roti berdasarkan ATmega328 (Arduino Nano 3.x) atau ATmega168
(Arduino Nano 2.x). Ini memiliki lebih atau kurang fungsi yang sama dari Arduino
Duemilanove, tetapi dalam paket yang berbeda. Ini tidak memiliki hanya colokan
listrik DC, dan bekerja dengan kabel USB Mini-B bukan satu standar. The Nano
dirancang dan diproduksi oleh Gravitech.
d. Arduino Mega 2560
1. Arduino Uno
2. Kabel Jumper
3. Kabel Listrik + colokan
4. Lampu Rumah (saya menggunakan lampu 3 Watt)
5. Modul relay
Upload program yang telah ditulis pada Arduino Uno, biarkan kabel serial yang
terpasang antara Arduino dan USB laptop tetap terpasang, agar Arduino tetap
teraliri arus listrik. Sekarang, untuk menyalakan relay, dan agar lampu rumah juga
teraliri listrik, tancapkan colokan listrik yang terangkai pada sumber listrik.
Dan..... lampu rumah pun akan menyala dan mati dengan jeda 1 detik secara
berulang-ulang :
Lampu Menyala
Lampu Mati
Jangan khawatir dulu, setingan kameranya mudah saja yaitu mode Manual (M),
shutter speed 4s atau lebih lambat, bukaan f1/8.0 atau lebih kecil, ISO 1600 atau
menyesuaikan, dan Manual Focus. Jangan lupa, keadaan ruangan pun harus sangat
gelap supaya tidak menghasilkan cahaya/bayangan tambahan yang tidak diinginkan.
Baiklah untuk mensiasati masalah diatas, kali ini saya akan menjelaskan
bagaimana merangkai alat untuk mengukur suhu (termometer buatan) dengan
mudah menggunakan mikrokontroller populer, bernama Arduino Uno beserta
sensor suhu LM 35, output berupa suhu yang dideteksi oleh sensor akan
ditampilkan oleh serial monitor arduino. Kita mulai dengan mempersiapkan
komponen-komponen yang kita butuhkan, antara lain :
o Project Board
o Arduino Uno
o Sensor Suhu LM 35
o Kabel Jumper
o Kabel USB Arduino
Sebelum kita rangkai lebih jauh, akan saya jelaskan sekilas mengenai sensor suhu
LM 35. Sensor ini cukup populer sebagai sensor pengukur suhu dengan harga yang
terjangkau. LM35 merupakan IC sensor suhu dengan bentuk yang mirip dengan
transistor. Kaki IC ini hanya ada tiga, yaitu untuk VCC (kaki 1), Output (kaki 2), dan
GND (kaki 3), lebih jelasnya lihat gambar 1
Gambar 1. Sensor Suhu LM 35
Sensor ini bisa digunakan untuk mengukur suhu dari -55 derajat – 150 derajat
celcius. Lebih dari cukup untuk mengukur suhu lingkungan sekitar kita. Berdasarkan
datasheet LM35, maka kita bisa menggunakan pengukuran penuh (-55 – 150 derajat
celcius) atau pengukuran sebagian yaitu hanya bisa menghitung dari 2 – 150 derajat
celcius. Maka, yang kita perlukan kali ini adalah pengukuran suhu secara sebagian,
dengan rangkaian dasar sensor sebagai berikut :
Jika kita menggunakan tegangan referensi 5 volt, maka Arduino bisa mengukur
setidaknya hingga 5000 mV. padahal kemampuan LM35 hanya sebatas 150o celcius
atau 150 x 10 mV = 1500 mV 1.5 volt). Sehingga tegangan yang keluar dari kaki
output LM35 tidak akan mungkin melebihi 1.5 volt. Berdasarkan persamaan
sederhana, maka kita bisa menghitung suhu berdasarkan perbandingan antara
kapasitas voltase yang bisa dicacah oleh pin analog Arduino (1024) dan kemampuan
LM35 mengukur suhu. Begini cara menghitungnya :
?
int PinSuhu = A0 ;
float suhu, data ;
void setup() {
Serial.begin(9600) ;
pinMode(PinSuhu, INPUT) ;
}
void loop() {
data = analogRead(PinSuhu) ;
suhu = data * 500 / 1024 ;
Serial.print("data : ") ;
Serial.print(data ) ;
Serial.print(" Suhu : ");
Serial.print(suhu) ;
Serial.print(" C") ;
Serial.println();
delay(1000) ;
}
Program diatas akan membaca data dari sensor suhu pada pin A0 di board
Arduino kemudian mengkonversinya menjadi suhu. Informasi suhu akan dikirim ke
komputer melalui komunikasi serial dengan baud rate 9600 setiap 1000 milisekon.
Variabel suhu dan data menggunakan float, yaitu tipe data yang memungkinkan
memuat angka desimal. Di sini menggunakan desimal karena adanya pembagian
sehingga jika kita menggunakan integer, maka hasil perhitungan kita kurang presisi
karena hasil pembagiannya akan selalu dibulatkan.
Hasil perhitungan suhu ditampilkan dalam serial monitor arduino secara real-
time setiap 1000 milisekon.
Output deteksi suhu melalui serial monitor arduino
d. Proyek Arduino Uno R3: Mengukur Jarak Menggunakan Sensor Ultrasonik SR05/HC-
SRF04
o Arduino uno R3
o Sensor ultrasonik tipe SRF05 atau HC-SR04.
o Kabel jumper
o Lampu LED (opsional)
1. Pin VCC pada sensor ultrasonik dihubungkan dengan pin +5V pada arduino
2. Pin Gnd pada sensor ultrasonik dihubungkan dengan pin GND pada arduino
3. Pin Trig (trigger) disambungkan dengan pin 10 pada arduino
4. Pin Echo disambungkan dengan pin 9 pada arduino
5. Sementara untuk lampu LED, silakan dihubungkan dengan pin 13 dan GND
arduino (belum ada pada gambar 1).
void loop()
{
pinMode(trigPin, OUTPUT);
digitalWrite(trigPin, LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(trigPin, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigPin, LOW);
pinMode(echoPin, INPUT);
duration = pulseIn(echoPin, HIGH);
inches = microsecondsKeInchi(duration);
cm = microsecondsKeCenti(duration);
Serial.print(inches);
Serial.print(" in, ");
Serial.print(cm);
Serial.print(" cm");
Serial.println();
lampuNyala() ;
delay(10);
}
long microsecondsKeInchi(long microseconds)
{
return microseconds / 74 / 2;
}
long microsecondsKeCenti(long microseconds)
{
return microseconds / 29 / 2;
}
void lampuNyala(){
if(cm > 0 && cm <=30){
digitalWrite(lampu,HIGH) ;
}
else{
digitalWrite(lampu,LOW) ;
}
}
Dengan berbekal LCD TFT 2,4inch dan Arduino Uno, maker dapat
mengembangkan sebuah osiloskop sederhana. Prinsipnya sama dengan perangkat
osiloskop sesungguhnya, para maker dapat melihat tampilan sebuah grafik yang
menunjukan bentuk gelombang dari tegangan yang terhubung dengan pin A5.
sumber tegangan
solder
tenol
tang potong
PERSIAPAN
UPLOAD PROGRAM
AKHIR