Anda di halaman 1dari 26

“LAPORAN PRAKTIKUM PTI LAB ACTIVITIES 6”

D3 TEKNIK INFORMATIKA - 01

DISUSUN OLEH :

NAMA : ANJAR SETYAWAN

NIM : 17.01.3945

KELAS : D3 - TEKNIK INFORMATIKA-01

UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA

TAHUN 2017
1. JENIS-JENIS ARDUINO
a. Arduino Leonardo
Arduino Leonardo adalah papan mikrokontroler berdasarkan ATmega32u4 (lihat
datasheet). memiliki 20 digital pin input / output (yang 7 dapat digunakan sebagai
output PWM dan 12 input analog sebagai), osilator kristal 16 MHz, koneksi micro
USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Berisi semua yang diperlukan untuk
mendukung mikrokontroler; hanya menghubungkannya ke komputer dengan kabel
USB atau power dengan adaptor AC-DC atau baterai untuk memulai
menggunakkannya.
Bisa dibilang Leonardo adalah saudara kembar dari Uno. Dari mulai jumlah pin
I/O digital dan pin input Analognya sama. Hanya pada Leonardo menggunakan
Micro USB untuk pemogramannya.
Leonardo berbeda dari semua papan sebelumnya di bahwa ATmega32u4 telah
built-in USB komunikasi, menghilangkan kebutuhan untuk prosesor sekunder. Hal
ini memungkinkan Leonardo tampil sebagai komputer yang terhubung sebagai
mouse dan keyboard, selain virtual (CDC) serial / COM port. Ini juga memiliki
implikasi lain untuk perilaku modul .

b. Arduino mini Atmega


Arduino ProMini ditujukan untuk pengguna tingkat lanjut yang membutuhkan
fleksibilitas, biaya rendah, dan ukuran kecil. Muncul dengan minimum komponen
(tidak ada on-board USB atau pin header) untuk menjaga biaya turun. Ini adalah
pilihan yang baik untuk papan Anda ingin meninggalkan board tertanam dalam
proyek. Harap dicatat bahwa ada dua versi dari board: satu yang beroperasi pada
5V (seperti kebanyakan papan Arduino), dan salah satu yang beroperasi pada 3.3V.
Pastikan untuk memberikan yang benar daya dan penggunaan komponen yang
operasi tegangan cocok dengan board.

c. Arduino Nano R3

The Arduino Nano adalah sebuah papan kecil, lengkap, dan ramah-papan tempat
memotong roti berdasarkan ATmega328 (Arduino Nano 3.x) atau ATmega168
(Arduino Nano 2.x). Ini memiliki lebih atau kurang fungsi yang sama dari Arduino
Duemilanove, tetapi dalam paket yang berbeda. Ini tidak memiliki hanya colokan
listrik DC, dan bekerja dengan kabel USB Mini-B bukan satu standar. The Nano
dirancang dan diproduksi oleh Gravitech.
d. Arduino Mega 2560

Arduino mega 2560 adalah papan mikrokontroler ATmega2560 berdasarkan


(datasheet) memiliki 54 digital pin input / output (dimana 15 dapat digunakan
sebagai output PWM), 16 analog input, 4 UART (hardware port serial), osilator
kristal 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Ini berisi
semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler,hanya
menghubungkannya ke komputer dengan kabel USB atau power dengan adaptor
AC-DC atau baterai. Arduino Mega kompatibel dengan sebagian besar
shield,dirancang untuk Arduino Duemilanove atau Diecimila.
Mega 2560 adalah update dari Arduino Mega. Arduino Mega2560 berbeda dari
semua board sebelumnya ,tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial.
Sebaliknya, fitur ATmega16U2 (ATmega8U2 dalam revisi 1 dan revisi 2 papan)
diprogram sebagai konverter USB-to-serial. Revisi 2 dewan Mega2560 memiliki
resistor menarik garis 8U2 HWB ke tanah, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan
ke dalam mode DFU. Revisi 3 dari dewan memiliki fitur-fitur baru berikut:
- 1,0 pinout: menambahkan SDA dan pin SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua
pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET, yang IOREF yang
memungkinkan perisai untuk beradaptasi dengan tegangan yang tersedia dari
papan. Di masa depan, perisai akan kompatibel baik dengan dewan yang
menggunakan AVR yang beroperasi dengan 5V dan dengan Arduino Due yang
beroperasi dengan 3.3V. Yang kedua adalah pin tidak terhubung, yang disediakan
untuk tujuan masa depan. Stronger RESET sirkuit.
-Atmega 16U2 menggantikan 8U2.
e. Arduino MEGA ADK
Arduino MEGA ADK adalah board mikrokontroler ATmega2560 berdasarkan
(datasheet). Memiliki antarmuka USB untuk terhubung dengan ponsel berbasis
Android, berdasarkan MAX3421e IC. Ini memiliki 54 digital pin input / output
(dimana 15 dapat digunakan sebagai output PWM), 16 analog input, 4 UART
(hardware port serial), osilator kristal 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP,
dan tombol reset.
Arduino MEGA ADK berdasarkan Mega 2560.Mirip dengan Mega 2560 dan Uno,
hotel ini memiliki sebuah ATmega8U2 diprogram sebagai konverter USB-to-serial.
Revisi ke 2 dari board ADK memiliki resistor menarik garis 8U2 HWB ke tanah,
sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU.
Revisi 3 dari dewan memiliki fitur-fitur baru berikut:
- 1,0 pinout: menambahkan SDA dan pin SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua
pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET, yang IOREF yang
memungkinkan perisai untuk beradaptasi dengan tegangan yang tersedia dari
papan. Di masa depan, shield akan kompatibel baik dengan arduino yang
menggunakan AVR yang beroperasi dengan 5V dan dengan Arduino Due yang
beroperasi dengan 3.3V. Yang kedua adalah pin tidak terhubung, yang disediakan
untuk tujuan pengembangan.
2. PROJEK YANG MENGGUNAKAN ARDUINO
a. Menyalakan lampu rumah (AC) menggunakan Arduino

Sebelumnya persiapkan dulu komponen-komponen yang dibutuhkan, antara lain :

1. Arduino Uno
2. Kabel Jumper
3. Kabel Listrik + colokan
4. Lampu Rumah (saya menggunakan lampu 3 Watt)
5. Modul relay

Perhatikan rangkaian berikut, cermati, pahami dan rangkailah....


Proses pemasangan komponen dapat dibedakan menjadi 2, yaitu pemasangan
Arduino dan Relay, kemudian Relay dan kabel listrik rumah. Pertama kita pasangkan
komponen Arduino - Relay.
o Pasangkan pin GND pada relay dengan pin GND pada Arduino
o Pasangkan pin Vcc pada relay dengan pin 5 V pada Arduino
o Pasangkan pin IN (input) pada relay dengan pin yang teman-teman inginkan
pada Arduino, saya memakai pin 13 meskipun contoh pada gambar
menggunakan pin 7
Kemudian memasang komponen Relay - Kabel listrik rumah ;
o Pasangkan salah satu kabel lampu pada bagian NO relay.
o Pasangkan yang lain dengan COM relay.
o Ikuti rangkaian pada gambar, dan jangan takut terbalik antara plus dan
minus rangkaian AC, karena tidak ada ketetapan baku.
Berikut rangkaian yang telah saya buat sesuai dengan petunjuk gambar :
Kemudian, buat program untuk menyalakan lampu rumah menggunakan
arduino. Program yang saya buat adalah arduino mampu memberikan sinyal untuk
menyalakan dan mematikan melalui pin Output pada pin 13, sehingga lampu rumah
akan menyala dan mati masing-masing dengan delay 1000 ms atau jeda 1 detik.
Berikut program selengkapnya :

Upload program yang telah ditulis pada Arduino Uno, biarkan kabel serial yang
terpasang antara Arduino dan USB laptop tetap terpasang, agar Arduino tetap
teraliri arus listrik. Sekarang, untuk menyalakan relay, dan agar lampu rumah juga
teraliri listrik, tancapkan colokan listrik yang terangkai pada sumber listrik.

Dan..... lampu rumah pun akan menyala dan mati dengan jeda 1 detik secara
berulang-ulang :
Lampu Menyala

Lampu Mati

b. High Speed Photography Project


High Speed Photography (HSP) adalah sebuah teknik dalam fotografi untuk
menangkap moment yang terjadi sangat cepat. Contohnya ledakan nuklir, reaksi
kimia, metalurgi, dsb sehingga pada awalnya teknik ini dipakai untuk penelitian
ilmiah. Seiring perkembangan zaman, melihat hasil dari HSP ini ternyata indah,
mulailah teknik HSP dipandang dari sisi seni fotografi .
Tentu bisa, namun dibutuhkan effort lebih, trial error lebih untuk mendapatkan
satu moment yang diinginkan, selain itu biasanya HSP membutuhkan minimal 3
orang yang berperan sebagai pembuat momen (memecahkan balon, menembak
pistol,dsb ), menyalakan flash, dan satu orang lagi menekan tombol shutter kamera.
Tapi, dengan menggunakan Arduino, anda dapat melakukannya sendirian !
*horeee*
Mari kita bahas spesifikasi yang dibutuhkan dalam proyek HSP ini :
o Komponen input yang dibutuhkan: Piezo Buzzer (sensor suara), resistor
(1M Ohm, 220M Ohm).
o Komponen proses yang dibutuhkan: Breadboard, kabel jumper, Arduino
UNO, 4N35.
o Komponen output yang dibutuhkan: StrobeBulb Flash.
o Interaksi yang dibutuhkan : suara yang kencang berasal dari moment
yang hendak difoto (pada proyek ini: letusan balon, dentuman koin yang
dijatuhkan)

Dari komponen-komponen tersebut kemudian dirangkai seperti diagram berikut:


Kode yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

Flowchart dari softwarenya adalah seperti yang ditampilkan dibawah ini:


Setelah persiapan Arduino dan sistemnya selesai, ada satu hal yang harus kita
setup lagi, yaitu dari sisi fotografi adalah kamera dan komposisi.

Jangan khawatir dulu, setingan kameranya mudah saja yaitu mode Manual (M),
shutter speed 4s atau lebih lambat, bukaan f1/8.0 atau lebih kecil, ISO 1600 atau
menyesuaikan, dan Manual Focus. Jangan lupa, keadaan ruangan pun harus sangat
gelap supaya tidak menghasilkan cahaya/bayangan tambahan yang tidak diinginkan.

Bagaimana mengatur komposisinya? Banyak cara untuk mengatur elemen-


elemen dalam sebuah frame, dalam proyek ini kita memposisikan objek di 1/3
frame atau tepat di tengah frame. Mengisi balon dengan bedak dan glitter supaya
ketika pecah menimbulkan efek dramatis, hehe..

Peletakkan SB Flash juga berpengaruh pada bayangan yang dihasilkan, pada


proyek ini kami memilih meletakkan SB Flash di sebelah kiri dan memakai
background kertas linen hitam supaya tidak terdapat bayangan dari objek.

Setting pada TKP bisa dilihat seperti gambar di bawah ini:

Baiklah, setelah kami menyiapkan semuanya kemudian dilakukan pengetesan,


didapatkan hasil seperti di bawah ini :
c. Proyek Arduino UNO R3: Mengukur Suhu dengan LM35 Melalui Serial Monitor
Arduino

Sebelum mengenal arduino, mengukur suhu lingkungan sekitar adalah hal


yang cukup merepotkan. Dikatakan merepotkan karena kita harus memiliki
seperangkat alat pengukur suhu yang sering kita kenal sebagai termometer, baik
termometer analog maupun termometer digital. Tentu alat pengukur suhu tersebut
tidaklah didapat dengan cuma-cuma. Dan ujung-ujungnya, kita wajib menyiapkan
dana tambahan untuk membelinya.

Baiklah untuk mensiasati masalah diatas, kali ini saya akan menjelaskan
bagaimana merangkai alat untuk mengukur suhu (termometer buatan) dengan
mudah menggunakan mikrokontroller populer, bernama Arduino Uno beserta
sensor suhu LM 35, output berupa suhu yang dideteksi oleh sensor akan
ditampilkan oleh serial monitor arduino. Kita mulai dengan mempersiapkan
komponen-komponen yang kita butuhkan, antara lain :

o Project Board
o Arduino Uno
o Sensor Suhu LM 35
o Kabel Jumper
o Kabel USB Arduino

Sebelum kita rangkai lebih jauh, akan saya jelaskan sekilas mengenai sensor suhu
LM 35. Sensor ini cukup populer sebagai sensor pengukur suhu dengan harga yang
terjangkau. LM35 merupakan IC sensor suhu dengan bentuk yang mirip dengan
transistor. Kaki IC ini hanya ada tiga, yaitu untuk VCC (kaki 1), Output (kaki 2), dan
GND (kaki 3), lebih jelasnya lihat gambar 1
Gambar 1. Sensor Suhu LM 35

Sensor ini bisa digunakan untuk mengukur suhu dari -55 derajat – 150 derajat
celcius. Lebih dari cukup untuk mengukur suhu lingkungan sekitar kita. Berdasarkan
datasheet LM35, maka kita bisa menggunakan pengukuran penuh (-55 – 150 derajat
celcius) atau pengukuran sebagian yaitu hanya bisa menghitung dari 2 – 150 derajat
celcius. Maka, yang kita perlukan kali ini adalah pengukuran suhu secara sebagian,
dengan rangkaian dasar sensor sebagai berikut :

rangkaian dasar sensor suhu


Rangkaian sensor suhu pada gambar 2 akan berbeda seandainya kita
menggunakannya untuk pengukuran penuh. Tahap berikutnya adalah merangkai
komponen yang dibutuhkan, skema rangkain dapat dilihat seperti pada gambar 3
berikut :
Rangkaian sensor suhu LM 35
Cara merangkai :

o Sambungkan kaki 1 sensor LM 35 ke VCC 5 Volt Arduino


o Sambungkan kaki 2 (tengah) ke pin analog A0. Alasan disambungkannya kaki
tengah ke pin analog adalah input yang akan masuk ke sensor LM35 sejatinya
adalah input analog, yaitu suhu. Input analog tersebut nantinya akan
ditampilkan dalam bentuk digital.
o Sambungkan kaki 3 ke GND Arduino.

Jika dirangkai beneran akan menjadi seperti gambar 4 berikut :

implementasi rangkaian sensor suhu


Tahap berikutnya adalah memprogram arduino agar sensor suhu LM35 dapat
berfungsi dan dapat ditampilkan dalam serial monitor. Namun, sebelum membuat
program, kita akan menghitung bagaimana cara mengukur dan mengkonversi
output dari LM35 menjadi suhu. Kita akan mengkonversi voltase pada kaki output
LM35, kemudian menghitungnya berdasarkan tegangan referensi yang
digunakan, dan mengubahnya menjadi celcius, lalu mengirimkannya ke komputer
melalui komunikasi serial.

Jika kita menggunakan tegangan referensi 5 volt, maka Arduino bisa mengukur
setidaknya hingga 5000 mV. padahal kemampuan LM35 hanya sebatas 150o celcius
atau 150 x 10 mV = 1500 mV 1.5 volt). Sehingga tegangan yang keluar dari kaki
output LM35 tidak akan mungkin melebihi 1.5 volt. Berdasarkan persamaan
sederhana, maka kita bisa menghitung suhu berdasarkan perbandingan antara
kapasitas voltase yang bisa dicacah oleh pin analog Arduino (1024) dan kemampuan
LM35 mengukur suhu. Begini cara menghitungnya :

Suhu dalam Voltase (T) : 0 - 500


Cacahan Voltase input (Vin) : 0 - 1024
0/500 = 0/1024
T/500 = Vin/1024

T = (Vin * 500) / 1024

Program arduino dapat ditulis seperti berikut :

?
int PinSuhu = A0 ;
float suhu, data ;
void setup() {
Serial.begin(9600) ;
pinMode(PinSuhu, INPUT) ;
}
void loop() {
data = analogRead(PinSuhu) ;
suhu = data * 500 / 1024 ;

Serial.print("data : ") ;
Serial.print(data ) ;
Serial.print(" Suhu : ");
Serial.print(suhu) ;
Serial.print(" C") ;
Serial.println();
delay(1000) ;
}

Program diatas akan membaca data dari sensor suhu pada pin A0 di board
Arduino kemudian mengkonversinya menjadi suhu. Informasi suhu akan dikirim ke
komputer melalui komunikasi serial dengan baud rate 9600 setiap 1000 milisekon.

Variabel suhu dan data menggunakan float, yaitu tipe data yang memungkinkan
memuat angka desimal. Di sini menggunakan desimal karena adanya pembagian
sehingga jika kita menggunakan integer, maka hasil perhitungan kita kurang presisi
karena hasil pembagiannya akan selalu dibulatkan.

Fungsi analogRead() digunakan untuk membaca masukan dari sensor analog.


Nilai dari analog read ini berkisar dari 0 hingga 1023 berdasarkan kemampuan dari
mikrokontroller dalam mencacah dari 0 – 5 volt. Selanjutnya hasil perhitungan suhu
akan dimasukkan dalam variabel suhu, lalu nilai dari varibel suhu akan ditampilkan
melalui Serial.

Hasil perhitungan suhu ditampilkan dalam serial monitor arduino secara real-
time setiap 1000 milisekon.
Output deteksi suhu melalui serial monitor arduino
d. Proyek Arduino Uno R3: Mengukur Jarak Menggunakan Sensor Ultrasonik SR05/HC-
SRF04

Implementasi sensor ultrasonik menggunakan arduino uno untuk pengukuran


jarak dan mendeteksi keberadaan suatu benda. Jenis sensor ultrasonik yang dapat
digunakan adalah sensor ultrasonik SRF05 atau HC-SR04. Target dari proyek ini
adalah sensor ultrasonik mampu mendeteksi benda pada rentang jarak tertentu,
kemudian menghitung seberapa jauh jarak antara sensor dengan benda yang
terdeteksi menggunakan satuan centimeter (cm) dan inci.

Berikut ini adalah komponen-komponen yang dibutuhkan dalam proyek:

o Arduino uno R3
o Sensor ultrasonik tipe SRF05 atau HC-SR04.
o Kabel jumper
o Lampu LED (opsional)

Sebenarnya lampu LED adalah komponen yang opsional, artinya bisa


ditambahkan maupun tidak, dan itu tidak mempengaruhi tujuan proyek. Namun,
perlu diketahui bahwa lampu LED sengaja saya tambahkan untuk mempermudah
pengamatan terhadap sensor. Jika sensor ultrasonik telah mendeteksi benda dalam
range tertentu, maka lampu LED akan menyala dan pada serial monitor arduino
akan menunjukkan seberapa jauh jarak antara benda yang terdeteksi terhadap
sensor ultrasonik. Dengan dasar inilah, lampu LED saya kira perlu ditambahkan.

Setelah semua komponen tersedia, rangkaikan semua komponen sebagaimana


seperti pada gambar 1 berikut :

Gambar 1 rangkaian sensor jarak menggunakan arduino uno

1. Pin VCC pada sensor ultrasonik dihubungkan dengan pin +5V pada arduino
2. Pin Gnd pada sensor ultrasonik dihubungkan dengan pin GND pada arduino
3. Pin Trig (trigger) disambungkan dengan pin 10 pada arduino
4. Pin Echo disambungkan dengan pin 9 pada arduino
5. Sementara untuk lampu LED, silakan dihubungkan dengan pin 13 dan GND
arduino (belum ada pada gambar 1).

Rangkaian pada gambar 1 direalisasikan seperti gambar 2 berikut :


Gambar 2 Rangkaian sensor jarak dengan arduino uno
Setelah semua rangkaian terpasang, langkah selanjutnya adalah membuat code
program pada sketch arduino alu di-upload di board arduino melalui kabel serial.
Berikut ini adalah code program sensor ultrasonik :
?
const int trigPin = 10;
const int echoPin = 9;
int lampu = 13 ;
void setup() {
Serial.begin(9600);
pinMode(lampu, OUTPUT);
}
long duration, inches, cm;

void loop()
{
pinMode(trigPin, OUTPUT);
digitalWrite(trigPin, LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(trigPin, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigPin, LOW);
pinMode(echoPin, INPUT);
duration = pulseIn(echoPin, HIGH);
inches = microsecondsKeInchi(duration);
cm = microsecondsKeCenti(duration);

Serial.print(inches);
Serial.print(" in, ");
Serial.print(cm);
Serial.print(" cm");
Serial.println();
lampuNyala() ;

delay(10);
}
long microsecondsKeInchi(long microseconds)
{
return microseconds / 74 / 2;
}
long microsecondsKeCenti(long microseconds)
{
return microseconds / 29 / 2;
}
void lampuNyala(){
if(cm > 0 && cm <=30){
digitalWrite(lampu,HIGH) ;
}
else{
digitalWrite(lampu,LOW) ;
}
}

Pada kode program diatas, sensor utrasonik diperintahkan untuk mendeteksi


keberadaan benda yang berada didepan sensor. Setiap benda yang terdeteksi akan
diukur jarak antara benda dan sensor dalam satuan inci dan centimeter. Uniknya,
ketika hasil pengukuran benda (dalam centimeter) berada dalam jarak 0 hingga 30
centimeter, maka lampu akan otomatis menyala. Jika benda berada lebih dari jarak
30 centimeter, maka lampu otomatis akan mati.

Gambar 3 Lampu otomatis menyala jika mendeteksi benda dengan jarak 0 - 30 cm


Pada serial monitor arduino, kita dapat memantau berapa jarak yang terdeteksi
antara sensor dengan suatu benda dalam satuan inci dan cm.

Gambar 4 Serial monitor arduino memunculkan hasil pengukuran jarak dalam


satuan inci dan cm
e. Osiloskop Sederhana Menggunakan Arduino UNO
Proyek ini menampilkan grafik yang menunjukkan bentuk gelombang dari
tegangan uji yang terhubung dengan pin A5.

Kadang-kadang, maker perlu melihat bentuk gelombang dari tegangan yang


dihasilkan maupun yang akan digunakan dari suatu proyek. Untuk menghasilkan
tampilan tersebut, maker memerlukan sebuah alat yang bernama osiloskop.
Dengan perangkat Osiloskop ini, maker dapat melihat proyeksi bentuk sinyal listrik
dalam proyek yang sedang dikerjakannya. Namun, tidak semua maker memiliki
perangkat osiloskop ini. Oleh karena itu, para maker dapat membuatnya dengan
perangkat Arduino Uno

Dengan berbekal LCD TFT 2,4inch dan Arduino Uno, maker dapat
mengembangkan sebuah osiloskop sederhana. Prinsipnya sama dengan perangkat
osiloskop sesungguhnya, para maker dapat melihat tampilan sebuah grafik yang
menunjukan bentuk gelombang dari tegangan yang terhubung dengan pin A5.

Tidak banyak yang perlu dipersiapkan dalam proyek membuat Osiloskop


Sederhana Menggunakan Arduino UNO. Dari segi hardware, maker hanya perlu
menyiapkan

 Arduino Uno dan kabel data

 LCD TFT 2,4"

 Dua buah kabel jumper berbeda warna

 sumber tegangan

 solder

 tenol
 tang potong

PERSIAPAN

Setelah alat-alat di atas tersedia, maker perlu membuat konektor untuk


menghubungkan tegangan yang akan diuji dengan osiloskop sederhana yang akan
dibuat. Potong dua buah kabel jumper yang telah dipersiapkan tersebut.
Hubungkan masing-masing kabel pada pin LCD TFT 2,4” yang berhubungan dengan
pin Analog 5 dan ground Arduino UNO.

Setelah selesai menyambungnya, kemudian pasangkan LCD TFT 2,4” pada


perangkat Arduino UNO. Colokan kabel data Arduino ke Komputer untuk
memprogram perangkat tersebut.
Sedangkan dari segi software, maker perlu menyiapkan Arduino IDE, Library LCD
TFT 2,4”, dan Skecth Arduino_Osiloskop.ino.

UPLOAD PROGRAM

Buka file Arduino_Osiloskop.ino yang telah diunduh sebelumnya. Konfigurasi


pengaturan board dan port yang digunakan Arduino UNO. Setelah selesai, klik
tombol Upload (anak panah ke kanan) dan tunggu hingga prosesnya selesai.

AKHIR

Untuk menggunakan Osiloskop sederhana ini, maker dapat menghubungkan


kutup positif dari tegangan yang akan diuji dengan kabel yang terhubung dengan
pin A5. Sedangkan untuk kabel yang terhubung Ground dapat dihubungkan dengan
kutup negatif/ground dari tegangan yang diuji. Yang terpenting dan perlu diingat,
Osiloskop sederhana ini hanya mampu menguji tegangan searah atau DC.

Anda mungkin juga menyukai