MIKROPROSESOR KELAS A
Oleh:
Kelompok 3
Jasir Mahid Mukhta 1810952017
Zahira Shiva Shalsabilla 1810952020
Faldo Demi Pratama 1810952023
Atha Ghaly Mahardilima 1810952037
Muhammad Rafijul N 1810952042
Furqan Anliko Gasdar L 1810952044
Fadly Ihsan Andanny 1810953001
Vinoza Shalsabila 1810953027
Dosen Pengampu: Darmawan, S.T.,M.Sc
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
Gorden Otomatis Dilengkapi Kontrol Kipas
A. Tujuan Perancangan
Alat ini dirancang dengan tujuan:
B. Daftar Komponen
Arduino Uno
LM35
LDR
Driver Motor (L293D)
Motor
LCD
Potensiometer
Baterai
C. Dasar Teori
1. Arduino Uno
Nama “Uno” berarti satu dalam bahasa Italia, untuk menandai peluncuran
Arduino 1.0. Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi dari Arduino. Uno adalah
yang terbaru dalam serangkaian board USB Arduino, dan sebagai model referensi
untuk platform Arduino, untuk perbandingan dengan versi sebelumnya, lihat indeks
board Arduino.
SPESIFIKASI
Arduino Uno
Microcontroller ATmega328P
Operating Voltage 5V
Input Voltage (recommended) 7-12V
Input Voltage (limit) 6-20V
Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM
output)
PWM Digital I/O Pins 6
Analog Input Pins 6
DC Current per I/O Pin 20 mA
DC Current for 3.3V Pin 50 mA
Flash Memory 32 KB (ATmega328P)
SRAM 2 KB (ATmega328P)
EEPROM 1 KB (ATmega328P)
Clock Speed 16 MHz
LED_BUILTIN 13
Length 68.6 mm
Width 53.4 mm
Weight 25
Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal
(otomatis). Daya Eksternal (non-USB) dapat berasal baik dari AC-ke adaptor-DC
atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan menancapkan plug jack pusat-
positif ukuran 2.1mm konektor POWER. Ujung kepala dari baterai dapat dimasukkan
kedalam Gnd dan Vin pin header dari konektor POWER. Kisaran kebutuhan daya
yang disarankan untuk board Uno adalah7 sampai dengan 12 V, jika diberi daya
kurang dari 7 V kemungkinan pin 5 V Uno dapat beroperasi tetapi tidak stabil
kemudian jika diberi daya lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan dapat
merusak board Uno.
Pin listrik adalah sebagai berikut:
5V. Catu daya digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen lainnya.
Masing-masing dari 14 pin digital di Uno dapat digunakan sebagai input atau
output, dengan menggunakan fungsi pinMode (), digitalWrite (), dan digitalRead (),
beroperasi dengan daya 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima
maksimum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (secara default terputus) dari
20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:
PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan output PWM 8-bit dengan fungsi
analogWrite ().
Arduino Uno memiliki 6 masukan analog, berlabel A0 sampai dengan A5, yang
masing-masing menyediakan 10 bit dengan resolusi (yaitu 1024 nilai yang berbeda).
Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus:
2. LM35
Gambar 2. LM35
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk
mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu
LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika
yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan
kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga
mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat
dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak
memerlukan penyetelan lanjutan.
Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang
diberikan ke sensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya
tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA hal
ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari
sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari
0,5 ºC pada suhu 25 ºC .
Gambar 3. Struktur LM35
Tabel 1. Pin LM35
Pada gambar 2 ditunjukan bentuk dari LM35 tampak depan dan tampak
bawah. 3 pin LM35 menujukan fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1
berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan
sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai
dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat digunakan antara
4 Volt sampai 30 Volt. Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap derajad
celcius sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :
VLM35 = Suhu* 10 mV
Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat perubahan suhu
setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya
LM35 dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan
akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01 ºC karena terserap pada suhu
permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara dan
suhu permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35 sama dengan suhu disekitarnya,
jika suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu
permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan dan suhu udara disekitarnya .
Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang
nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang
diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai
Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi
LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika
menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik
dalam kondisi gelap.
Gambar 5. LDR
Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang
diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm
(kΩ) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi Cahaya
Terang.
Sebutan lain untuk LDR (Light Dependent Resistor) adalah Photo Resistor, Photo
Conduction ataupun Photocell.
Casing Motor drive , yang berfungsi sebagai rumah kumparan rotor dan stator
sekaligus melindungi kumparan unit dari kebocoran barang asing masuk ke
area kumparan seperti air.
Cover Bearing depan dan belakang , yang berfungsi sebagai penutup ruang
casing motor bagian depan dan belakang, sekaligus sebagai dudukan bearing
shaft rotor.
Ball Bearing, yang berfungsi sebagai tumpuan pokok dari shaft rotor
sekaligus sebagai bagian yang berputar untuk memperingan beban putar dari
shaft rotor.
Terminal kabel joint, Yang berfungsi untuk joint kabel antara motor dengan
power supply utama.
Baut dan nut pengikat, yang berfungsi sebagai pengikat antara cover bearing
depan dan belakang dengan casing motor sehingga motor unit terikat kencang
menjadi unit.
Shaft Rotor, yang berfungsi sebagai shaft bagian yang berputar setelah
mendapat arus listrik dari kumparan stator.
Kumparan Stator, yang berfungsi sebagai pembangkit arus untuk di salurkan
ke shaft rotor.
Kipas baling - baling , yang berfungsi sebagai pendingin atau pembuang
panas yang timbul akibat proses kerja antara stator dengan rotor.
Menurut Datasheet IC L293D adalah suatu bentuk rangkaian Daya tinggi
terintegrasi yang mempu melayani empat buah beban dengan arus antara 600mA
sampai dengan 1.2A. Keempat pin Inputnya di desain untuk dapat menerima masukan
level logika TTL. IC L293D dapat dipakai sebagai Driver Relay, Motor DC, motor
Stepper maupun sebagai pengganti saklar dengan kecepatan switching mencapai
5KHz.
Pada dasarnya, L293D merupakan dua buah rangkaian jembatan-H yang dikemas
dalam paket Integrated Circuit. Kedua rangkaian H bridge ini dikontrol oleh sebuah
pin bernama Enable.
IC akan merespon sinyal input 1 dan input 2 ketika pin Enable 1 diberi logika
HIGH. Jika diberi logika Low maka Motor 1 tidak akan berputar.
Ketika Input 1 dan input 2 diberikan input logika yang berbeda (Low dan high
atau sebaliknya) maka motor akan berputar.
Ketika Ketika Input 1 dan input 2 diberikan logika yang berlawanan maka
motor akan berputar berlawanan arah dari sebelumnya.
IC akan merespon sinyal input 3 dan input 4 ketika pin Enable 2 diberi logika
HIGH. Jika diberi logika Low maka Motor 2 tidak akan berputar.
Ketika Input 3 dan input 4 diberikan input logika yang berbeda (Low dan high
atau sebaliknya) maka motor akan berputar.
Ketika Ketika Input 3 dan input 4 diberikan logika yang berlawanan maka
motor akan berputar berlawanan arah dari sebelumnya.
Syarat motor motor berputar adalah logika input berlawanan. Jika logika input
sama-sama High atau sama-sama Low maka Motor tidak akan berputar.
Putaran motor searah jarum jam disebut Clock Wise (CW), sedangkan putaran
motor yang berlawanan arah jarum jam disebut Counter Clock Wise (CCW).
5. Motor
Ada banyak bagian motor listrik tapi, sejatinya motor listrik hanya memiliki
komponen utama yaitu stator dan rotor. Berikut ini bagian-bagian motor listrik :
Stator.Adalah bagian dari motor listrik yang tidak bergerak stator penghasil medan
magnet, baik itu elekromagnetik ataupun medan magnet tetap. Stator terdiri dari
beberapa bagian yaitu :
a) Badan Motor, adalah tempat lilitan stator.terdiri dari rumah dengan alur-
alurnya yang dibuat dari pelat-pelat yang dipejalkan berikut tutupnya.
b) Kumparan Stator, adalah elektromagnetik berfungsi sebagai penghasil medan
magnet bias diganti dengan medan magnet tetap yang memiliki dua kutub
magnet yang saling berhadapan, kutub utara dan kutub selatan
Rotor. adalah bagian dari motor listrik yang bergerak, rotor terdiri dari beberapa
bagian yaitu
Motor AC adalah jenis motor listrik yang memerlukan sumber tegangan AC untuk
beroperasi. Motor AC dibedakan lagi dari sumber dayanya yaitu sebagai berikut :
a) Motor 1 Fasa, motor yang beroperasi dengan daya 1 fasa untuk menghasilkan
tenaga mekanik.
b) Motor 3 Fasa, , motor yang beroperasi dengan daya 3 fasa untuk
menghasilkan tenaga mekanik.
6. LCD
Gambar 14.LCD
LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display (tampilan)
yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang
terlihat. Teknologi Liquid Crystal Display (LCD) atau Penampil Kristal Cair sudah
banyak digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop, layar Ponsel, layar
Kalkulator, layar Jam Digital, layar Multimeter, Monitor Komputer, Televisi, layar
Game portabel, layar Thermometer Digital dan produk-produk elektronik lainnya.
LCD yang digunakan pada Kalkulator dan Jam Tangan digital pada umumnya
menggunakan Cermin untuk memantulkan cahaya alami agar dapat menghasilkan
digit yang terlihat di layar. Sedangkan LCD yang lebih modern dan berkekuatan
tinggi seperti TV, Laptop dan Ponsel Pintar menggunakan lampu Backlight (Lampu
Latar Belakang) untuk menerangi piksel kristal cair. Lampu Backlight tersebut pada
umumnya berbentuk persegi panjang atau strip lampu Flourescent atau Light
Emitting Diode (LED). Cahaya putih adalah cahaya terdiri dari ratusan cahaya warna
yang berbeda. Ratusan warna cahaya tersebut akan terlihat apabila cahaya putih
mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Artinya, jika beda sudut refleksi maka
berbeda pula warna cahaya yang dihasilkan.
Jika ingin menghasilkan warna putih, maka kristal cair akan dibuka selebar-
lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih dapat ditampilkan
sepenuhnya. Sebaliknya, apabila ingin menampilkan warna hitam, maka kristal cair
harus ditutup serapat-rapatnya sehingga tidak adalah cahaya backlight yang dapat
menembus. Dan apabila menginginkan warna lainnya, maka diperlukan pengaturan
sudut refleksi kristal cair yang bersangkutan.
7. Potensiometer
Gambar 16.Potensiometer
Potensiometer adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat
diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan
pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam
Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki
Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar
dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk dan
Simbolnya.
Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer adalah :
Element Resistif
Terminal
8. Baterai
Baterai adalah kumpulan dari satu atau lebih sel yang hasil dari reaksi
kimianya membuat elektron mengalir didalam rangkaian. Semua jenis baterai terdiri
dari tiga komponen dasar, yaitu; Anoda (sisi 'Negatif'), Katoda (sisi 'Positif'), dan
beberapa jenis elektrolit (sebuah zat yang secara kimia bereaksi terhadap anoda dan
katoda).
Ketika anoda dan katoda baterai terhubung ke rangkaian, reaksi kimia terjadi
antara sisi anoda dengan elektrolit. Reaksi ini menyebabkan elektron mengalir
melalui rangkaian menuju ke katoda dan hal ini menyebabkan reaksi kimia lain
terjadi antara sisi katoda dengan elektrolit. Ketika bahan di katoda dan atau anoda
habis di konsumsi akibat dari reaksi kimia yang terjadi di kedua sisi, maka reaksi pun
berhenti. Ketika reaksi kimia berhenti, baterai tidak dapat lagi menghasilkan listrik.
Saat seperti ini Baterai menjadi "mati".
Pada dasarnya baterai terdiri dari 2 jenis, yaitu baterai primer dan baterai
sekunder. Baterai primer adalah baterai yang harus dibuang setelah digunakan atau
sudah dalam keadaan mati. Reaksi kimia sudah tidak dapat dibangkitkan lagi pada
baterai primer. Sedangkan baterai sekunder adalah baterai yang dapat diisi ulang
(recharge). Reaksi kimia pada baterai jenis ini dapat dibangkitkan kembali setelah
baterai "mati".
Baterai terdiri dari tiga komponen dasar, yaitu: Anoda, Katoda, dan Elektrolit.
Sebuah pemisah (separator) sering digunakan untuk mencegah anoda dan katoda
saling bersentuhan ketika elektrolit tidak mencukupi (hingga habis). Untuk
menyimpan ketiga komponen dasar ini, baterai disimpan dalam sebuah wadah
(casing) yang memiliki bermacam bentuk unik.
Gambar 20. Struktur Baterai
Anoda dan katoda adalah jenis elektroda. Elektroda adalah konduktor yang mampu
mengalirkan listrik baik itu memasuki atau meninggalkan komponen dalam sebuah
rangkaian kelistrikan.
Gambar 21.Anoda
Didalam baterai, reaksi kimia yang terjadi antara anoda dan elektrolit
menyebabkan terbentuknya elektron didalam anoda. Elektron tersebut sebenarnya
ingin bergerak menuju ke katoda, tetapi tidak mampu melewati elektrolit atau
pemisah. Hal ini menyebabkan elektron harus mengalir melalui komponen yang
terhubung didalam rangkaian hingga sampai ke katoda.
Katode (Sifat Positif)
Elektron bergerak masuk ke dalam katoda dari perangkat yang terhubung didalam
sirkuit. Ini berarti secara konvensional "arus" mengalir keluar dari katoda.
Gambar 22.Katoda
Didalam baterai, reaksi kimia yang terjadi antara katoda dan elektrolit
membutuhkan elektron yang dihasilkan oleh anoda. Tanpa elektron dari anoda maka
tidak akan terjadi reaksi kimia antara katoda dengan elektrolit. Satu-satunya jalan
elektron untuk bisa sampai ke katoda adalah melewati rangkaian yang berada diluar
baterai. Pergerakan elektron inilah yang kemudian dikenal dengan nama "listrik".
Elektrolit
Elektrolit adalah zat, bisa berupa cairan atau gel, yang mampu mengangkut ion
saat terjadi reaksi kimia pada sisi anoda dan katoda. Elektrolit juga bertindak sebagai
insulator listrik antara anoda dan katoda sehingga elektron lebih mudah mengalir
melalui sirkuit eksternal (diluar baterai) daripada harus melalui elektrolit.
Separator (Pemisah)
Separator adalah bahan berpori yang mencegah anoda dan katoda saling
bersentuhan yang akan menyebabkan hubungan singkat (korsleting atau short circuit)
didalam baterai. Separator baterai dibuat dari beberapa bahan seperti; kapas, nilon,
polyester, kardus, dan film polimer sintetik. Separator tidak bereaksi secara kimia
dengan anoda, katoda, ataupun elektrolit.
Ion didalam elektrolit dapat bermuatan positif, bermuatan negatif, dan dapat
datang dalam berbagai ukuran. Separator khusus biasanya dibuat untuk
memungkinkan beberapa ion dapat melewatinya dengan baik namun yang lainnya
tidak.
Casing (Wadah)
Casing baterai dapat dibuat hampir dari semua bahan: plastik, baja, laminasi
polimer ringan, dan sebagainya. Beberapa baterai menggunakan casing konduktor
baja yang secara elektrik terhubung kesalah satu elektroda. Sebagai contoh, umumnya
sel baterai AA alkaline menggunakan casing baja yang terhubung ke katoda.
Gambar 25.Wadah Baterai
Pada intinya, kita membagi jenis reaksi kimia tertentu, reaksi reduksi-oksidasi
atau sering disebut juga reaksi redoks (red-uksi oks-idasi), menjadi dua bagian reaksi
terpisah. Reaksi redoks terjadi ketika elektron ditransfer diantara bahan kimia.
Kemudian pergerakan elektron dalam reaksi ini mengalir keluar baterai untuk
memberikan daya pada sirkuit.
Inter Integrated Circuit atau sering disebut I2C adalah standar komunikasi
serial dua arah menggunakan dua saluran yang didisain khusus untuk mengirim
maupun menerima data. Sistem I2C terdiri dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA
(Serial Data) yang membawa informasi data antara I2C dengan pengontrolnya. Piranti
yang dihubungkan dengan sistem I2C Bus dapat dioperasikan sebagai Master dan
Slave. Master adalah piranti yang memulai transfer data pada I2C Bus dengan
membentuk sinyal Start, mengakhiri transfer data dengan membentuk sinyal Stop,
dan membangkitkan sinyal clock. Slave adalah piranti yang dialamati master.
Sinyal dasar yang lain dalam I2C Bus adalah sinyal acknowledge yang
disimbolkan dengan ACK Setelah transfer data oleh master berhasil diterima slave,
slave akan menjawabnya dengan mengirim sinyal acknowledge, yaitu dengan
membuat SDA menjadi “0” selama siklus clock ke 9. Ini menunjukkan bahwa Slave
telah menerima 8 bit data dari Master. Kondisi sinyal acknowledge seperti tampak
pada Gambar 2.
Transfer data hanya dapat dilakukan ketikan Bus tidak dalam keadaan sibuk.
Selama proses transfer data, keadaan data pada SDA harus stabil selama SCL
dalam keadan tinggi. Keadaan perubahan “1” atau “0” pada SDA hanya dapat
dilakukan selama SCL dalam keadaan rendah. Jika terjadi perubahan keadaan
SDA pada saat SCL dalam keadaan tinggi, maka perubahan itu dianggap
sebagai sinyal Start atau sinyal Stop.
D. Listing Program
Master
else { //Untuk kondisi valueldr_out lebih kecil atau sama dengan valueldr_in
slave1();
slave2();
Slave 1
}
else { //Kondisi x bernilai false
Slave 2
LiquidCrystal lcd(13, 12, 11, 10, 9, 8); //Deklarasi pin yang terhubung ke LCD
if (lm35 > 25){ //Kondisi apabila nilai lm35 lebih besar dari 25 derajat
else if (lm35 > 30){ //Apabila nilai lm lebih besari dari 30 derajat
E. Flowchart
Flowchart Master
START
Deklarasikan variable
valueldr_out,valueldr
_in,valuelm35,x
Void setup ()
Void slave1 ()
Void slave2 ()
Void loop ()
FINISH
START
Wire.begin()
FINISH
Flowchart Void Loop
START
LM35,INPUT
ldr_out,INPUT
ldr_in,INPUT
Valueldr_out=analogRead (ldr_out);
Valueldr_in=analogRead (ldr_in);
Valuelm35=analogRead (lm35);
True
Valueldr_out>
X = True
Valueldr_in
False
X = False
Slave1()
Slave2()
FINISH
Flowchart Void Slave1
START
Wire.begintransmission (1)
wire.write (x)
wire.endTransmission()
STOP
START
Wire.beginTransmission(2)
wire.write(valuelm35)
wire.endTransmission ()
FINISH
Flowchart Slave 1
START
Void setup ()
Void receiveEvent ()
Void loop()
FINISH
Flowchart Void Setup
START
#define in1 7
#define in2 6
#define en1 5
In1,OUTPUT(pin7)
in2,OUTPUT(pin6)
en1,OUTPUT(pin5)
Wire.begin(slaveId)
wire.onReceive(receiveEvent)
FINISH
START
X=wire.red{}
FINISH
Flowchart Void Loop
START
False
Digital write
pin=6
state=OFF
FINISH
Flowchart Slave 2
START
#define in1 7
#define in2 6
#define en1 5
Deklarasikan variable
x,lm35 dan slaveId=2
Void setup ()
Void ReceiveEvent()
Void loop ()
FINISH
Flowchart Setup
START
In1, OUTPUT
In2, OUTPUT
en1, OUTPUT
Wire.begin (slaveId)
wire.onReceive(receiveEvent)
Lcd.begin (16,2)
FINISH
START
X = wire.red ()
Lm35 = x*0.488
FINISH
Flowchart Void Loop
START
Lcd.setCursor (0,0)
Lcd.print (“suhu: “)
Lcd.SetCursor (0,1)
Lcd.print (lm35)
True
Digitalwrite Digitalwrite
Lm35>20 pin : 5 pin : 7
state : 10 state : ON
False
True
Digitalwrite
Lm35>30 pin : 5
state : 20
False
Digitalwrite
pin : 5
state : 0
Digitalwrite
pin : 7
state : OP
FINISH
F. Rangkaian Simulasi Sistem
G. Hardware
Di dalam ruangan
Gambar 31. Sistem di dalam Ruangan
Di luar ruangan
H. Analisis
Rangkaian ini berfungsi untuk kontrol motor yang terhubung ke gorden dan juga
kontrol kipas angin. Pada rangkaian terdapat 3 arduino uno. Dimana 1 arduino
sebagai master, dan dua arduino sebagai slave. Master terhubung ke LDR1, LDR2
dan sensor suhu LM35. Slave 1 terhubung ke driver motor untuk kontrol motor pada
gorden, dan slave 2 terhubung ke lcd dan jga driver motor yang mengatur kipas. Pada
sistem digunakan dua buah LDR. LDR 1 diletakkan di dalam ruangan dan LDR 2
diletakkan di luar ruangan. Sistem ini berkomunikasi menggunakan jenis komunikasi
I2C (Inter Integrated Circuit).
Untuk kontrol kipas, digunakan hasil pembacaan dari lm35. Saat lm35 mengukur
suhu ruangan berada di atas 25°C, maka data pembacaan dari master akan dikirim ke
slave 2, hasil pembacaan akan ditampilkan pada lcd, dan motor kipas akan berputar.
Untuk kondisi lain, ketika suhu ruangan naik hingga 30°C, maka motor akan berputar
lebih cepat. Sedangkan untuk suhu dibawah 20°C, motor kipas akan berhenti
berputar.
I. Kesimpulan
J. Link Download
Rangkaian Simulasi
(https://drive.google.com/file/d/11PXZdCnHTjQGz6C9FA_I7Q0w6MXELRym/
view?usp=sharing)