Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Firly

NIM : 132020057

Soal 1.

1. Jelaskan perbedaan mikroproseor dan mikrokontroler?


2. Tuliskan jenis-jenis ardunio?
3. Jelaskan parameter dan spesifikasi dari ardunio
4. Tuliskan fungsi dan spesifikasi sensor yang anda ketahui?

Jawaban
1. Perbedaan Mikroprosesor dan Mikrokontroler Mikroprosesor dan mikrokontroler sering
didefinisikan dalam satu pengertian yang sama. Padahal sebenarnya, terdapat perbedaan
yang mendasar diantara keduanya. Mikroprosesor merupakan Central Processing Unit
(CPU) yang terbentuk dalam satu chip. CPU tersusun atas beberapa komponen meliputi:
Arithmatic and Logic Unit (ALU), register, bus control unit, instruction decoder, dan
lain-lain. Sedangkan mikrokontroler merupakan gabungan dari CPU, port input/output
(I/O), memori, timer, port serial, port paralel, dan rangkaian pendukung lainnya yang
dikemas menjadi satu chip.

2. Jenis-jenis Arduino:
- Arduino Uno
- Arduino Due
- Arduino Mega
- Arduino Leonardo
- Arduino Fio
- Arduino Nano

3. Parameter dan spesifikasi dari ardunio:

 Arduino Uno
Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet).
Memiliki 14 pin input dari output digital  dimana 6 pin input tersebut dapat
digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal,
koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung
mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan papan
Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan
AC yang ke adaptor DC atau baterai untuk menjalankannya.
 Arduino Due
Arduino Due adalah papan mikrokontroler yang berbasis pada CPU Atmel
SAM3X8E ARM Cortex-M3. Arduino Due ini adalah papan Arduino pertama
yang berbasis pada mikrokontroler ARM inti 32-bit. Ini memiliki 54 pin input /
output digital (12 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 12 input
analog, 4 UART (port serial perangkat keras), jam 84 MHz, koneksi USB OTG, 2
DAC (digital to analog) , 2 TWI, colokan listrik, header SPI, header JTAG,
tombol reset dan tombol hapus.
 Arduino Mega
Arduino Mega adalah papan mikrokontroler yang berbasis pada ATmega2560.
Memiliki 54 pin input / output digital (15 dapat digunakan sebagai output PWM),
16 input analog, 4 UART (port serial perangkat keras), osilator kristal 16 MHz,
koneksi USB, colokan listrik, header ICSP, dan tombol reset. Berisi semua yang
dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler, cukup menghubungkan ke
komputer dengan kabel USB atau nyalakan dengan adaptor AC ke DC atau
baterai untuk memulai. Board Mega 2560 kompatibel dengan shields yang
dirancang untuk Uno dan bekas board Duemilanove atau Diecimila. Mega 2560
adalah update ke Arduino Mega, yang digantikannya.
 Arduino Leonardo
Arduino Leonardo adalah papan mikrokontroler yang didasarkan pada
ATmega32u4 (datasheet). Ini memiliki 20 pin input / output digital (dimana 7
dapat digunakan sebagai output PWM dan 12 sebagai input analog), osilator
kristal 16 MHz, koneksi micro USB, colokan listrik, header ICSP, dan tombol
reset. Arduino Leonardo berisi semua yang dibutuhkan untuk mendukung
mikrokontroler; cukup menghubungkan ke komputer dengan kabel USB atau
nyalakan dengan adaptor AC-ke-DC atau baterai untuk memulai.
 Arduino Fio
Arduino Fio adalah papan mikrokontroler dengan mikrokontroler ATmega328P
bekerja pada tegangan 3.3V dan 8 MHz. Arduino ini memiliki 14 digital pin input
/ output (dimana 6 dapat digunakan sebagai output PWM), 8 input analog,
resonator on-board, tombol reset, dan lubang untuk pemasangan pin header.
berbeda dengan arduino lainya, arduino fio memiliki koneksi untuk baterai
Lithium Polymer. Arduino Fio juga mempunyai Soket XBee tersedia di bagian
bawah papan.

 Arduino Nano

1.Chip Mikrokontroller menggunakan ATmega328p atau Atmega168. 2.


Tegangan operasi sebesar 5volt. 3. Tegangan input (yang disarankan)
sebesar 7volt – 12 volt. 4. Terdapat pin digital I/O 14 buah dan 6
diantaranya sebagai output PWM. 5. 8 Pin Input Analog. 6. 40 Ma Arus
DC per pin I/O 7. Flash Memory16KB (Atmega168) atau 32KB
(Atmega328) 2KB digunakan oleh Bootloader. 8. 1 KbyteSRAM
(Atmega168) atau 2 Kbyte 32KB (Atmega328). 9. 512 Byte EEPROM
(Atmega168) atau 1 Kbyte (Atmega328). 10. 16MHz Clock Speed. 11.
Ukuran 1.85cm x 4.3cm.

4. Fungsi dan spesifikasi Sensor:


- Sensor cahaya
Sensor cahaya terdiri dari 3 kategori. Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar
yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran
cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan. Demikian
pula dengan Fotokonduktif (fotoresistif) yang akan memberikan perubahan tahanan
(resistansi) pada selselnya, semakin tinggi intensitas cahaya yang terima, maka akan
semakin kecil pula nilai tahanannya. Sedangkan Fotolistrik adalah sensor yang berprinsip
kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah
atau laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri dari pasangan sumber cahaya dan
penerima.
- Sensor Tekanan
Sensor tekanan - sensor ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan kawat,
dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada
perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan
luas penampangnya.

- Sensor Magnet
Sensor Magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan
magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar
dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya
sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan,
asap ataupun uap.

- Sensor Suhu
Terdapat 4 jenis utama sensor suhu yang umum digunakan, yaitu thermocouple (T/C)-
lihat gambar 1.6, resistance temperature detector (RTD), termistor dan IC
sensor.Thermocouple pada intinya terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin yang
disambungkan dan dilebur bersama, dimana terdapat perbedaan yang timbul antara
sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang berfungsi sebagai
pembanding.Resistance Temperature Detector (RTD) memiliki prinsip dasar pada
tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu.

Kesebandingan variasi ini adalah presisi dengan tingkat konsisten/kestabilan yang tinggi
pada pendeteksian tahanan. Platina adalah bahan yang sering digunakan karena memiliki
tahanan suhu, kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas. Termistor adalah resistor yang
peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif, karena saat suhu
meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan
perubahan tahan 5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil.
Sedangkan IC Sensor adalah sensor suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan
chipsilikon untuk kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi output tegangan
dan arus yang sangat linear.

- Sensor Suara
Sensor suara adalah sebuah alat yang mampu mengubah gelombang Sinusioda suara
menjadi gelombang sinus energi listrik (Alternating Sinusioda Electric Current). Sensor
suara berkerja berdasarkan besar/kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai
membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang juga terdapat
sebuah kumparan kecil di balik membran tadi naik & turun. Oleh karena kumparan
tersebut sebenarnya adalah ibarat sebuah pisau berlubang-lubang, maka pada saat ia
bergerak naik-turun, ia juga telah membuat gelombng magnet yang mengalir
melewatinya terpotong-potong. Kecepatan gerak kumparan menentukan kuat-lemahnya
gelombang listrik yang dihasilkannya.

Anda mungkin juga menyukai