Anda di halaman 1dari 22

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

Pada Bab ini akan diuraikan mengenai teori dasar yang berkaitan dengan judul

Skripsi ini, yaitu “Rancang bangun deteksi kebocoran gas, kebakaran, keamanan dan

gempa untuk rumah tinggal berbasis Miikrokontroller”. Adapun teori-teori dasar

pada bab ini adalah sebagai berikut:

2.1 MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO

Mikrokontroler adalah sebuah microprocessor yang telah dilengkapi komponen-

komponen pendukung secara internal seperti ROM, RAM, PIO, ADC/DAC dan lain-

lain, yang membentuk sebuah mikrokomputer tunggal dan dikemas dalam satu chip

IC.

Arduino Uno adalah sebuah board mikrokontroler yang terdiri dari IC

ATmega328P, Power Supply dan Rangkaian komunikasi serial. Spesifikasi yang

dimiliki oleh Ardunino Uno dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini:

Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno

Spesifikasi Keterangan

Microcontroller ATmega328P

Operating Vage 5V

Input Vage (recommended) 7 – 12 V

Input Vage (limits) 6 – 20 V

Digital I/O Pin 14 (6 pin sebagai output PWM)

Analog Input Pins 6 (A0 – A5)


DC Current per I/O Pin40 mA

DC Current for 3.3V Pin50 mA

Flash Memory 32 KB (ATmega328) 0.5 KB digunakan

oleh bootloader

SRAM 2 KB (ATmega328)

EEPROM 1 KB (ATmega328)

Clock Speed 16 MHz

Serial Pin Rx (D0) dan Tx (D1)

Pada Gambar 2.1 dibawah ini merupakam rangkaian dasar dari Arduino Uno:

Gambar 2.1 Rangkaian dasar Arduino Uno


2.1.1 IC Atmega 328P

Berikut ini adalah beberapa fitur yang dimiliki oleh IC mikrokontroler

Atmega328P:

a. 131 instruksi yang dapat dieksekusi dalam satu siklus clock.

b. 32  8 register.

c. Memiliki Flash program memory sebesar 32 KB.

d. Memiliki Electrically Erasable Programmable Read Only Memory (EEPROM)

sebesar 1KB.

e. Memiliki Static Random Access Memory (SRAM) sebesar 2KB.

f. 6 kanal Pulse Width Modulation (PWM).

g. Master / Slave SPI Serial interface.

h. 23 Pin Input/Output.

i. Range Temperatur -40C sampai 85C.

Konfigurasi pin Atmega 328P yaitu memiliki 28 Pin yang masing-masing pin

memiliki fungsi masing-masing. Pada Gambar 2.2 dibawah ini merupakan

Konfigurasi Pin ATmega328P :


Gambar 2.2 Konfigurasi pin ATmega328P

Penjelasan fungsi dari masing-masing Pin IC Mikrokontroler Atmega 328P ada

pada Tabel 2.2 berikut ini :

Tabel 2.2 Penjelasan Pin Mikrokontroler ATmega328P

Port Pin Fungsi

VCC Suplai tegangan VCC

GND Ground

Port B (PB7:0) XTAL 1 8-bit Port Input/Output dua arah dengan resistor

/XTAL2/TOSC1/TOSC2 pull-up internal. Pin D1 dan D0 masing-masing

adalah output dan input Transmitter (Tx) dan

Receiver (Rx)

Port C (PC5:0) 7-bit Input/Output dua arah dengan resistor pull-up

internal.
PC6/RESET Input level rendah pada pin ini selama lebih panjang

dari panjang pulsa minimum akan membangkitkan

Reset, bahkan jika clock tidak sedang berjalan.

Port D (PD7:0) 8-bit Port Input/Output dua arah dengan resistor

pull-up internal.

AVCC AVCC menghasilkan tegangan pin untuk A/D

Converter, PC3:0, dan ADC 7:6. Pin ini seharusnya

terhubung ke VCC secara eksternal, walaupun jika

ADC tidak digunakan.

AREF Pin analog reference unutk A/D Converter.

2.1.1.1 ARSITEKTUR ATMEGA 328P

Mikrokontroler Atmega 328 merupakan mikrokontroler 8-bit teknologi CMOS

dengan konsumsi daya rendah berbasis arsitektur enhanced RISC AVR. Dengan

eksekusi data yang hanya menggunakan satu siklus clock, Atmega 328 mencapai

throughput sekitar 1 MIPS per MHz yang memungkinkan perancang sistem

melakukan optimasi konsumsi daya versus kecepatan pemrosesan.

Beberapa fitur utama yang tersedia pada Atmega 328P adalah sebagai berikut:

1. Mempunyai 131 instruksi yang kuat

2. Kebanyakan satu eksekusi membutuhkan satu siklus clock

3. Umumnya Register kerjanya 32 x 8

4. Operasi Statis Sepenuhnya

5. Kecepatannya bisa ditingkatkan hingga 20 MIPS pada 20MHz

6. Chip mempunyai 2 multiplier


2.1.1.2 BAGIAN UTAMA ATMEGA 328P

Bagian utama dari mikrokontroler Atmega 328P adalah seperti pada gambar 2.3

dibawah merupakan diagram blok arsitektur Atmega 328P.

Gambar 2.3 Diagram blok arsitektur Atmega 328P

Pada gambar 2.4 dibawah merupakan diagram blok inti AVR CPU Atmega 328P
Gambar 2.4 Diagram blok inti AVR CPU Atmega 328P

2.1.2 Catu Daya Arduino Uno

Arduino UNO dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah catu

daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Suplai eksternal (non-USB)

dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC atau battery. Board Arduino UNO

dapat beroperasi pada sebuah suplai eksternal 7 sampai 20 Volt. Jika disuplai dengan

sumber tegangan yang lebih kecil dari 7 Volt, maka tegangan 5 Volt dan board

Arduino UNO bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan suplai yang lebih dari

besar 12 Volt, voltage regulator bisa kelebihan panas dan membahayakan board
Arduino UNO. Range yang direkomendasikan adalah 7 sampai 12 Volt. Gambar 2.5

dibawah ini adalah rangkaian dasar pengatur tegangan Arduino Uno:

Gambar 2.5 Rangkaian dasar pengatur tegangan Arduino Uno

Analisa dari rangkaian tersebut, tegangan masuk melalui power jack, kemudian

melewati dioda yang berfungsi untuk menghantarkan arus pada satu arah, serta

menghambat arus pada arus sebaliknya, selanjutnya masuk ke IC pengatur tegangan

linear, yang menghasilkan tegangan output tetap positif 5 Volt 1A (IC

NCP1117ST50T3G), sebelum dan sesudah IC voltage regulator terdapat kapasitor

47µF yang berfungsi sebagai penjamin kestabilan pengatur tegangan.

Pada Arduino Uno Board terdapat juga rangkaian Pengelolaan tegangan, seperti

gambar 2.6 dibawah ini:


Gambar 2.6 Rangkaian dasar pengelolaan tegangan Arduino Uno

Analisa dari rangkaian diatas, tegangan Vin akan melewati resistor 10KΩ,

melewati IC komparator LMV358. Bila Tegangan Vin lebih besar dari 3,3 Volt maka

output IC komparator adalah 5 Volt, sebaliknya bila tegangan yang masuk kurang dari

3,3 Volt maka output IC komparator adalah 0 Volt. Bila catu daya sumbernya dari

USB Vcc akan melewati IC voltage regulator LP2985 yang menghasilkan tegangan

output stabil 3,3 Volt 1 A.

2.1.3 Rangkaian Komunikasi Serial Arduino Uno

Arduino UNO mempunyai sejumlah fasilitas untuk melakukan komunikasi

dengan sebuah komputer, Arduino lainnya atau mikrokontroler lainnya. Di dalam

Arduino Uno menyediakan komunikasi serial UART TTL (5V) pada pin digital 0

(RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega 16U2 yang berperan sebagai IC komunikasi serial

pada Arduino Uno.


Rangkaian dasar komunikasi serial pada Arduino Uno bisa dilihat pada gambar

2.7 dibawah ini:

Gambar 2.7 Rangkaian dasar Atmega 16 U2-MU(R)

Analisa Rangkaian, Tegangan Vcc +5 Volt, menggunakan osilator kristal daya

rendah 16 MHz, fungsi utama IC ini adalah sebagai USB to Serial yang berguna

untuk download program ke ATmega328P dan juga berguna sebagai komunikasi dari

ATmega328P ke komputer. LED RX dan TX pada board akan menyala ketika data

sedang ditransmit melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB pada komputer.

2.1.4 Bahasa Dan Pemrograman Arduino Uno

Intergrated Development Environtment (IDE) merupakan software yang

diciptakan oleh pengembang Arduino dan digunakan untuk menuliskan program yang

berisi instruksi-instruksi yang kemudian di upload ke Arduino. IDE dapat di


download secara gratis di http://arduino.cc/en/Main/Software. Tampilan dari software

IDE dapat dilihat pada Gambar 2.8 berikut ini:

Gambar 2.8 Tampilan awal software IDE

Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa C yang sudah dipermudah

dengan fungsi-fungsi yang telah disederhakan sehingga mudah untuk dipelajari. IDE

bersifat cross platform, dimana dapat dijalankan diberbagai operating system.

Arduino akan menerima instruksi tersebut (disebut sketch) dan kemudian berinteraksi

dengan apapun yang yang terhubung pada board Arduino sepersi sensor atau

komponen-kompunen elektronik. Sebelum memulai project dengan board Arduino,

software ini harus terlebih dahulu di-install di komputer.

ATmega328P pada Arduino Uno dapat di-preburned dengan bootloader yang

memungkinkan untuk meng-upload kode baru tanpa menggunakan pemrograman

hardware eksternal.

Setiap program Arduino yang biasa disebut sketch, mempunyai dua buah fungsi

yang harus ada. Kedua fungsi tersebut adalah :

a. void setup( ) { }
Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika

program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya.

b. void loop( ) { }

Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void setup) selesai. Setelah

dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus

sampai catu daya (power) dilepaskan.

Beberapa penjelasan mengenai fungsi-fungsi instruksi yang digunakan pada

pemrograman Arduino Uno menggunakan software IDE dapat dilihat pada Tabel 2.3

berikut ini :

Tabel 2.3 Penjelasan Fungsi-fungsi Instruksi pada Pemrograman IDE

Instruksi Fungsi

// Memberikan komentar satu baris

{} Mendefinisikan kapan blok program mulai dan

berakhir.

Tabel 2.4 lanjutan

; Mengakhiri kode (jika ada titik koma yang hilang

maka program tidak akan bisa dijalankan)

int Integer digunakan untuk menyimpan angka dalam 2

byte (16 bit)

float Float digunakan untuk angka desimal (floating point)

= Membuat sesuatu menjadi sama dengan nilai yang


lain

+ Penjumlahan

== Sama dengan (misalnya: 12 == 10 adalah FALSE

(salah) atau 12 == 12 adalah TRUE (benar))

if..else, dengan format Program akan menjalankan kode yang ada di dalam

seperti berikut : kurung kurawal jika kondisinya TRUE, dan jika tidak

if (kondisi) { } (FALSE) maka akan diperiksa apakah kondisi pada

else if dan jika kondisinya FALSE maka kode pada


else if (kondisi) { }
else yang akan dijalankan.
else { }

pinMode(pin, mode) Menetapkan mode dari suatu pin, apakah INPUT atau

OUTPUT.

digitalWrite(pin, Ketika pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut

value) dapat dijadikan HIGH atau LOW

analogRead(pin) Ketika pin analog ditetapkan sebagai INPUT, maka

tegangan keluarannya dapat dibaca. Keluarannya

berupa angka antara 0 (untuk 0 V) dan 1024 (untuk 5

V).

Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional yang dikemas dalam

bentuk chip. Di dalamnya terdapat sebuah inti prosesor, memori ROM dan RAM, dan

port untuk input dan output (I/O Port). Mikrokontroler merupakan suatu alat
elektronik digital yang memiliki masukan dan keluaran serta kendali dengan program

yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus. Cara kerja mikrokontroler adalah

dengan membaca dan menulis data.

Mikrokontroler memiliki kelebihan dalam hal efisiensi dan efektivitas biaya

untuk mengontrol berbagai macam peralatan elektronik secara otomatis seperti

mainan, remote control, mesin kantor, peralatan rumah tangga hingga pengendalian

robot. Dengan adanya mikrokontroler, sistem elektronik menjadi lebih ringkas, dapat

mempercepat rancang bangun sistem elektronik dengan modifikasi perangkat lunak,

dan mempercepat proses troubleshooting.

Sebuah mikrokontroler memerlukan komponen eksternal agar dapat berfungsi

untuk menjalankan sebuah aplikasi. Rangkaian mikrokontroler dengan tambahan

komponen eksternal disebut dengan minimum system dimana terdapat sistem clock

dan reset didalamnya.

2.2 SENSOR GAS LPG

Sistem pendeteksi gas LPG dalam alat deteksi ini menggunakan sensor gas Mq-

9, yaitu merupakan Rangkaian yang berfungsi untuk mendeteksi besaran fisis berupa

gas LPG yang mengakibatkan nilai resistansi Rs berubah, terdeteksinya keberadaan

gas LPG tersebut dapat menyebabkan resistansi elektrik sensor menurun dan

menyebabkan tegangan yang dihasilkan oleh output sensor menjadi semakin tinggi.

Mq-9 merupakan modul sensor gas LPG yang akurat, yang tegangan

keluarannya linier terhadap perubahan tingkat konsentrasi gas LPG dalam udara dan

dalam satuan ppm, hal ini dapat dilihat pada skala kenaikan tegangan terhadap

konsentrasi gas LPG di udara.


Sensor gas MQ-9 memiliki dua elektroda yang terbuat dari Aluminium Oksida

(Al2O3) dan elemen pemanas yang terbuat dari Tin dioksida (SnO2).

Gambar 2.9 Rangkaisan dasar sensor Mq-9

2.3 SENSOR SUHU LM35

Sistem pendeteksi kebakaran dalam alat deteksi ini hanya menggunakan satu

parameter, yaitu pengukuran suhu. Sistem pengukuran suhu dalam alat deteksi ini

menggunakan sensor LM35, yaitu tranduser yang berfungsi untuk mendeteksi dan

mengubah besaran fisis berupa suhu menjadi besaran elektrik dalam bentuk tegangan.

LM35 merupakan IC sensor suhu yang akurat, yang tegangan keluarannya linier

dan dalam satuan celcius, hal ini dapat dilihat pada skala kenaikan tegangan 10 mV

untuk kenaikan 1ºC. LM35 tidak membutuhkan kalibrasi eksternal yang menyediakan

akurasi ± ¼ ºC pada suhu ruangan.

LM35 memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 Ω untuk beban 1mA,

dan sifat ketepatan dalam pengujian membuat proses interface untuk membaca atau

mengontrol sirkuit lebih mudah. LM35 dapat digunakan dengan menggunakan catu

daya positif dan negatif. LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60µA.
Gambar 2.10 Rangkaian dasar sensor suhu LM35

LM35 mempunyai jangkauan operasi temperatur -55ºC - 150ºC, tegangan catu

daya yang digunakan 5 Vdc, tegangan keluaran dari sensor suhu adalah 10mV/ºC.

2.4 SENSOR GEMPA

Gempa Bumi adalah suatu peristiwa alam dimana terjadi getaran pada

permukaan bumi akibat adanya pelepasan energi secara tiba-tiba dari pusat gempa.

Energi yang dilepaskan tersebut merambat melalui tanah dalam bentuk gelombang

getaran. Gelombang getaran yang sampai ke permukaan bumi disebut gempa bumi.

Sistem pendeteksi gempa dalam alat deteksi ini menggunakan sensor

Akselerometer ADXL335. ADXL335 adalah sensor yang dapat mengukur percepatan

dengan range ±3g dengan keluaran berupa tegangan analog. ADXL335 terdiri dari 3

sumbu yaitu sumbu x,sumbu y, dan sumbu z dimana setiap sumbu atau aksis saling

tegak lurus.

Percepatan garvitasi yang dideteksi oleh sensor dapat digunakan sebagai

informasi sudut orientasi benda. ADXL335 memiliki ketahanan kejut sampai 10.000g

ADXL335 mempunyai tegangan kerja 1,8 V- 3,6 V.


Gambar 2.11 Rangkaian dasar modul ADXL335

Agar sistem dapat mendeteksi gempa dengan satuan skala richter, Arduino Uno

harus diberikan algoritma yang mengubah nilai sumbu x,y,z menjadi acceleration

dimasukkan ke dalam rumus. Tujuan utama pada proyek ini adalah untuk medeteksi

gelombang P yang terdeteksi pada sumbu x dan y. Pada sumbu XY, nilai sumbu Z

konstan sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam perhitungan. Nilai percepatan

magnitude MR dapat dihitung menggunakan rumus

𝑀𝑅 = √𝑥² + 𝑦² … … … … … . . (2.1)

𝑥 = nilai yang terbaca pada sumbu x

𝑦 = nilai yang terbaca pada sumbu y

𝑀𝑅 = besarnya percepatan

Tabel 2.4 Hubungan antara magnitude skala Richter dengan percepatan

No Magnitude Skala Richter Percepatan

1 1 <0.017

2 2-3 0.017 - 0.14


3 4 0.14 - 0.39

4 5 0.39 - 0.92

5 6 0.92 - 1.8

6 7 1.8 - 3.4

7 8 3.4 - 6.5

8 9 6.5 - 12.4

9 10 >12.4

2.5 MAGNETIK SWITCH PINTU

Elektromagnetik door switch merupakan switch yang bekerja berdasarkan ada

tidaknya medan magnet yang mempengaruhi switch. Magnetik switch pintu sama

seperti Relay, magnet permanen digunakan sebagai ganti wire coil. Ketika magnet

berada jauh maka dalam keadaan terbuka tetapi ketika magnet berada dekat maka

dalam keadaan tertutup. Gambar 2.12 dibawah prinsip kerja magnetik swicth pintu:

Gambar 2.12 Prinsip kerja magnetik switch pintu


2.6 Transistor

Transisitor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai

sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal

atau sebagai fungsi lainnya. Jenis-jenis transistor dibedakan berdasarkan arus

inputnya (BJT) ( Bipolar Junction Transistor ) atau tegangan inputnya (FET) ( Field

Effect Transistor ). Ada dua jenis tipe transistor BJT, yaitu tipe PNP dan NPN.

Dimana NPN terdapat dua daerah negatif yang dipisah dengan satu daerah positif,

dan PNP terdapat dua daerah positif yang dipisah dengan daerah negatif.

Pada umumnya, transistor BJT memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E)

dan Kolektor (C).

Gambar 2.13 Transistor PNP

Gambar 2.14 Transistor NPN


Pada transistor jenis NPN terdapat arah arus aliran yang berbeda dengan

transistor jenis PNP, dimana NPN mengalir arus dari kolektor ke emitor dan pada

NPN untuk mengalirkan arus tersebut dibutuhkan sambungan ke sumber positif (+)

pada kaki basis. Cara kerja NPN adalah ketika tegangan yang mengenai kaki basis,

hingga dititik saturasi, maka akan menginduksi arus dari kaki kolektor ke emitor. Dan

transistor akan berlogika 1 (aktif). Dan apabila arus yang melalui basis berkurang,

maka arus yang mengalir pada kolektor ke emitor akan berkurang, hingga titik cutoff.

Gambar 2.15 Daerah kerja Transistor

Daerah Potong (cutoff) yaitu dioda emiter diberi prategangan mundur.

Akibatnya, tidak terjadi pergerakan elektron, sehingga arus Basis, IB = 0. Demikian

juga, arus Kolektor, IC = 0, atau disebut ICEO ( Arus Kolektor ke Emiter dengan

harga arus Basis adalah 0).

Daerah Saturasi yaitu dioda emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor

juga diberi prategangan maju. Akibatnya, arus Kolektor (IC), akan mencapai harga

maksimum, tanpa bergantung kepada arus Basis, IB, dan βdc. Hal ini, menyebabkan

Transistor menjadi komponen yang tidak dapat dikendalikan. Untuk menghindari

daerah ini, Dioda Kolektor harus diberi prateganan mundur, dengan tegangan

melebihi VCE(sat), yaitu tegangan yang menyebabkan Dioda Kolektor saturasi.


Daerah Aktif Dioda Emiter diberi prategangan maju. Dioda Kolektor diberi

prategangan mundur. Terjadi sifat-sifat yang diinginkan, dimana

Atau

Transistor Daerah Breakdown yaitu Dioda Kolektor diberi prategangan mundur

yang melebihi tegangan Breakdown-nya, BVCEO (tegangan breakdown dimana

tegangan Kolektor ke Emiter saat Arus Basis adalah nol). Sehingga arus Kolektor, IC,

melebihi spesifikasi yang dibolehkan. Transistor dapat mengalami kerusakan.

2.7 Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan

komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama

yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).

Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar

sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang

bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan


Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi

sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

Simbol relay dapat dilihat pada Gambar 2.16 berikut ini :

Gambar 2.16 Relay

Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :

1. Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada

di posisi CLOSE (tertutup)

2. Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada

di posisi OPEN (terbuka)

Anda mungkin juga menyukai